Xiao Heiven : New Genesis

Xiao Heiven : New Genesis

Ch. 1 — Mimpi.

...“Waktu adalah misteri terdalam di seluruh Alam Semesta dan merupakan kekuatan paling agung yang sulit dipahami.”...

“Siapa kau sebenarnya? Kenapa kau selalu menghantuiku dengan kalimat-kalimat aneh seperti itu!”

“Belum saatnya kau mengetahui siapa diriku. Hanya saat kau mengetahui makna dari kalimat yang aku ucapkan maka kau akan bisa melihat wujudku.”

“Kau selalu mengatakan hal yang sama ketika aku mengajukan sebuah pertanyaan. Jika kau tidak mau menjawab pertanyaanku itu setidaknya kau katakan padaku dimana aku bisa menemuimu.”

“Takdir dan waktu selalu hidup berdampingan. Kita akan bertemu jika kau memang telah ditakdirkan.”

Suara-suara aneh selalu menghantui seorang pemuda bernama Xiao Heiven dikala ia sedang tidur terlelap. Entah misteri apa sebenarnya yang tersembunyi di balik semua kalimat misterius itu.

Tak jarang pengalaman yang ia dapatkan dalam mimpinya itu membuatnya merasa kesal ketika terbangun. Sebab, ia menjadi sangat penasaran dengan arti dibalik semua kalimat yang sering menghantui dirinya itu.

Apalagi mimpi yang ia alami ini terasa sangat aneh. Sebab, mimpi yang sama persis terus terjadi secara berulang-ulang dalam setahun terakhir.

Namun, Heiven tidak ingin terlalu lama berada dalam kebimbangan karena ia masih memiliki banyak pekerjaan yang harus segera ia selesaikan.

Ia akhirnya bangun dari tidurnya dan langsung melihat ke arah jam dinding.

Seketika, ia dibuat terkejut ketika milihat jam menunjukkan pukul tujuh pagi.

Ia lalu melihat ke arah hp yang ia letakkan di atas sebuah meja di samping tempat tidur dan hanya bisa menghela nafas panjang ketika mengetahui hp yang biasanya ia jadikan alarm dalam keadaan mati.

“Pantas saja aku bangun kesiangan. Ternyata semalam aku lupa mengecas hp.” Heiven segera mengecas hp dan menyalakannya dalam keadaan masih dicharger.

Beberapa pesan singkat langsung muncul ketika hpnya menyala dan semua pesan itu berasal dari satu orang.

Ia lalu menelepon orang itu dan menanyakan beberapa hal terkait isi dari padan singkat yang ia terima.

Setelah mengobrol sekitar lima menit, wajah Heiven terlihat sangat senang bak seorang petani yang sedang panen raya.

Ia pun segera membersihkan diri lalu berganti pakaian dan langsung pergi ke suatu tempat. Padahal ia belum sempat sarapan.

**

Situs Kirene, Libya.

Setelah perjalanan kurang lebih tiga puluh menit dari rumahnya dengan mengendarai mobil, Heiven akhirnya sampai di sebuah reruntuhan kuno yang dikenal dengan Situs Kirene.

Ia segera turun dari mobil dan seorang wanita cantik dengan mata sebiru lautan langsung datang menghampirinya lalu memberikan beberapa lembar foto yang ada di tangannya.

“Ini adalah beberapa gambar pintu masuk ke dalam Goa yang kami temukan di bawah reruntuhan kuno ini. Kami tidak dapat melakukan penelusuran lebih jauh lagi ke dalam Goa itu. Sebab, Goa itu dilindungi oleh sebuah kekuatan misterius yang membuat kami semua tidak dapat mendekati mulut Goa itu.”

Gadis bernama Alexa itu menjelaskan keadaan di sekitar mulut Goa misterius dengan sangat terperinci saat Heaven memeriksa semua foto itu satu per satu.

Ternyata Heiven adalah seorang Arkeolog sekaligus ketua dari misi penelitian yang dilakukan oleh sekelompok Arkeolog muda di Situs Kirene ini.

Menurut dongeng yang tersebar di penduduk sekitar, di dalam Situs Kirene ini tersembunyi sebuah senjata pusaka yang diwariskan oleh seorang Dewa yang identitasnya masih misterius.

Hal ini juga diperkuat dengan beberapa kejadian-kejadian aneh yang muncul di waktu-waktu tertentu dan membuat para penduduk sekitar takut mendekati Situs Kirene. Padahal jarak antara pemukiman penduduk dengan Situs Kirene juga terbilang tidak terlalu jauh.

Sebenarnya, sudah ada beberapa Arkeolog lain yang menyusuri situs itu sebelum Heiven dan Tim-nya melakukan penelitian secara menyeluruh di situs ini.

Akan tetapi, para Arkeolog itu sama sekali tidak menemukan petunjuk apapun tentang jejak keberadaan senjata pusaka itu setelah melakukan penelitian panjang selama berbulan-bulan. Hingga akhirnya mereka memutuskan untuk menyerah dan kembali.

Tentu saja semua catatan penting tentang Situs Kirene yang ditemukan oleh para arkeolog sebelumnya selama melakukan penelitian di tempat ini, sekarang telah berada di tangan Heiven dan Timnya. Dan, berkat catatan yang ditinggal oleh para arkeolog sebelumnya itulah maka Alexa bersama timnya dapat menemukan keberadaan Goa misterius ini.

Heiven menjadi sedikit tertarik dengan ukiran-ukiran kuno yang berada di sekitar mulut Goa. Sebab, warna dari ukiran kuno itu sama sekali tidak luntur walaupun sudah puluhan ribu tahun berlalu.

“Antarkan aku ke Goa itu. Aku pernah mempelajari tentang bahasa Yunani kuno mungkin saja hal itu bisa membantu kita menemukan jalan yang lebih aman untuk masuk ke dalam Goa.” Heiven lalu mengembalikan semua foto itu ke tangan Alexa.

Tanpa banyak bicara, Alexa segera membawa Heiven pergi ke Goa misterius yang letaknya berada di ruang bawah tanah reruntuhan kuno ini.

Sebelumnya sebuah batu yang sangat besar telah menutupi pintu masuk ruang bawah tanah ini dan menyembunyikan tempat ini dengan sangat baik selama ribuan tahun. Sebab, semua orang mengira bahwa batu besar itu sengaja diletakkan di sana untuk memperkuat pondasi reruntuhan kuno. Jadi, tidak ada seorangpun yang berani memindahkan batu besar itu sampai kejadian yang sangat aneh terjadi di tempat ini semalam.

Sebuah petir yang sangat dahsyat tiba-tiba turun dari langit dan menyambar batu besar itu sampai hancur berkeping-keping. Padahal cuaca saat itu sangat cerah tanpa adanya jejak awan mendung.

Petir itu seolah-olah bantuan yang diberikan oleh langit agar rahasia yang selama ini tersimpan di dalam Situs Kirene dapat ditemukan.

Setelah menuruni ratusan anak tangga, Heiven akhirnya sampai di mulut Goa dan melihat semua anggota tim yang telah menunggu kedatangannya di tempat ini.

“Alexa telah menceritakan semuanya padaku. Apakah kalian semua benar-benar tidak memiliki cara untuk menerobos masuk ke dalam Goa ini?” Heiven sempat melirik ke arah mulut Goa lalu kembali menatap para anggota timnya.

“Lapor, Pak. Goa ini dilindungi oleh kabut yang sangat aneh. Kabut misterius itu memang tidak mengancam nyawa kami, tapi kabut itu dapat membingungkan pikiran kami dan membuat kami kehilangan arah sehingga kami akan selalu kembali ke bagian mulut Goa.”

Seorang anggota tim memberikan penjelasan yang sama persis dengan apa yang telah diceritakan Alexa sebelumnya.

Heiven menatap anggota tim yang lain dan mereka semua menganggukkan kepala yang menunjukkan bahwa mereka semua juga mengalami hal yang sama.

“Kalau begitu aku sendiri yang akan mencoba masuk ke Goa itu. Kalian semua tetap berjaga di sini sampai aku kembali memberi perintah.” Heiven yang merasa penasaran segera mendekati mulut Goa.

Para anggota tim yang lain termasuk Alexa tidak ada yang mencoba menahan Heiven karena mereka tahu bahwa kabut misterius itu sama sekali tidak memiliki ancaman.

Saat Heiven semakin jauh melangkah masuk ke dalam mulut Goa, semua anggota tim hanya bisa menggelengkan kepala karena tak percaya dengan apa yang mereka lihat.

Kabut misterius itu sama sekali tidak muncul ketika Heiven mencoba memasuki Goa itu. Hal ini sangat berbeda dengan apa yang dialami oleh mereka semua sebelumnya.

Heiven pun terus melanjutkan langkahnya tanpa menoleh ke belakang karena ia merasa ada suatu yang menarik dirinya dari dalam Goa ini.

Terpopuler

Comments

🤍

🤍

nitip Nn 🏃🏃🤣

2023-01-12

1

ಠ⁠◡⁠ಠ

ಠ⁠◡⁠ಠ

ikut mampir 👀

2023-01-12

0

A-𝐙⃝🦜

A-𝐙⃝🦜

mampir ya

2023-01-12

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!