“Bagaimana caraku menyelamatkan Roh Bumi sedangkan aku sendiri tidak tahu dimana para penyihir kegelapan itu memenjarakannya? Dan, aku juga tidak mengetahui seperti apa wujud dari roh Bumi itu.”
Heiven merasa bahwa permintaan Dewi Nuwa itu terdengar sangat tidak masuk akal. Sebab, ia masih asing dengan dunia baru ini, dunia di mana keadaan seluruh wilayah Bumi di zaman ini pasti sangat berbeda sekali dengan Bumi yang ada di masa depan.
“Bukankah sebelumnya aku sudah mengatakan padamu jika aku akan memberimu tambahan kekuatan untuk bertahan hidup selama kau berada di zaman ini. Apakah kau pikir aku hanya akan membekali dirimu hanya dengan sebuah kekuatan tanpa adanya pengetahuan yang cukup?” balas Dewi Nuwa.
Dewi Nuwa sebelumnya memang telah berjanji untuk memberikan sebagian kekuatan yang ia miliki pada Heiven. Namun, ia sama sekali tak pernah mendengar secara langsung dari mulut Dewi Nuwa mengenai pengetahuan yang akan ia dapatkan tentang dunia ini.
“Sepertinya tidak ada gunanya berbicara panjang lebar saat ini. Aku akan segera memulainya sekarang! Tenangkan pikiran dan jangan berusaha untuk melawan.”
Dewi Nuwa lalu terbang mendekati Heiven dan segera meletakkan tangan kanannya di kening Heiven.
Seketika, kekuatan yang begitu dahsyat membanjiri tubuh Heiven layaknya sebuah aliran air yang menerobos sebuah bendungan.
Kekuatan dahsyat itu membuat tubuhnya bergetar dan semua organ dalam tubuhnya berdenyut dengan irama yang tak beraturan.
Namun, Heiven juga merasakan sensasi yang sangat tidak nyaman di dalam tubuhnya. Ia merasa bahwa tubuhnya bisa meledak kapan saja jika Dewi Nuwa terus membanjiri dirinya dengan kekuatan yang begitu dahsyat.
“Fokuskan pikiranmu untuk menyatukan kekuatan yang aku berikan dengan dantianmu. Jangan berusaha menolak kekuatan ini jika kau tidak ingin tubuhmu hancur karena efek serangan balik.” Dewa Nuwa kembali memberi peringatan ketika melihat Heiven sudah mulai merasa panik.
Heiven pun segera melakukan apa yang diperintahkan oleh Dewi Nuwa. Ia mulai memejamkan kedua matanya berusaha keras menenangkan pikiran dan memusatkan konsentrasi.
Setelah beberapa menit, kekuatan yang dahsyat itu mulai masuk ke dalam dantiannya dan memperkuatnya hingga ribuan kali lipat.
Semua proses itu memakan waktu yang cukup lama, ya kurang lebih hampir enam jam. Tentu saja selama proses itu berlangsung, Dewi Nuwa tak melepaskan tangan kanannya dari kening Heiven karena ia harus memastikan kekuatan yang ia masukkan ke dalam tubuh Heiven berada dalam batas kekuatan tubuh penerimanya.
Heiven akhirnya membuka kedua matanya saat semua proses yang sangat menyakitkan itu telah selesai. Ia sangat terkejut ketika melihat tubuhnya sendiri memancar aura dengan tekanan yang sangat kuat.
“Selamat! Saat ini kau telah menjadi seorang kultivator. Selain itu, aku juga telah membuat tubuhku agar dapat mempelajari kekuatan sihir. Sebab, di dunia ini sebenarnya hanya ada penyihir dan kau adalah satu-satunya kultivator yang ada di dunia ini.”
Ucapan Dewi Nuwa itu disambut gembira oleh Heiven. Pasalnya, selain bisa merasakan kekuatan sihir dari berbagai macam elemen, ia juga bisa merasakan jika kekuatan fisik yang ia miliki juga telah meningkat dengan tajam termasuk kemampuan semua indera yang ia miliki.
Tidak salah lagi kekuatan fisik seperti ini seharusnya hanya dimiliki oleh seorang kultivator. Sebab, seorang penyihir memang tidak pernah melatih kekuatan fisiknya.
Selain itu, Heiven juga dapat melihat bahwa di dalam pikirannya saat ini juga terdapat berbagai macam mantera sihir mulai dari kelas rendah sampai kelas tinggi. Semua mantera-mantera sihir itu melayang-layang di dalam pikirannya dalam susunan tertentu seolah-olah sudah dikelompokkan dalam sebuah rak buku.
“Terimakasih. Dengan adanya kekuatan seperti ini, aku pasti bisa menyelesaikan tugasku dengan cepat.” setelah mendapat warisan kekuatan dari Dewi Nuwa, Heiven tampaknya menjadi semakin percaya diri.
“Setelah ini kau harus sering bermeditasi untuk memperkuat kekuatan jiwamu agar kau dapat menggunakan sihir tingkat tinggi yang telah aku berikan. Sebab, sihir tingkat tinggi memiliki efek serangan balik yang sangat mengerikan yaitu mampu mengambil alih jiwa dari penggunaannya.”
Selama proses pewaris kekuatan, Dewi Nuwa memang hanya memberikan berbagai macam mantera sihir dan memperkuat kekuatan fisik yang dimiliki Heiven. Dewi Nuwa sama sekali tidak memperkuat kekuatan jiwa dimiliki Heiven karena kekuatan jiwa tidak dapat ditinggalkan secara instan dan hanya bisa ditingkatkan oleh pemilik jiwa itu sendiri.
Karena itu, Heiven harus menggunakan kemampuannya sendiri untuk memperkuat kekuatan jiwa milikinya sampai tubuhnya memenuhi syarat untuk menggunakan mantera sihir tingkat tinggi. Sebab, jika ia menggunakan mantera sihir tingkat tinggi sekarang, selain kekuatan yang dihasilkan tidak akan maksimal, jiwa juga kemungkinan besar akan menghilang.
“Aku mengerti,” jawab Heiven.
“Tapi, aku masih memiliki satu masalah lagi,” lanjut Heiven karena ia merasa bahwa Dewi Nuwa telah melupakan salah satu permintaannya dan itu permintaan itu adalah bekal yang sangat penting untuk menemukan keberadaan Roh Bumi.
“Aku mengerti apa yang kau inginkan. Sebenarnya aku telah lama menyiapkan hal itu jauh sebelum aku memanggilmu datang ke dunia ini.”
Dewi Nuwa tersenyum dengan indah lalu segera memberikan sebuah pada Heiven. Sekilas, cincin itu hanyalah sebuah cincin perak biasa dengan hiasan sebuah batu permata berwarna hitam.
Namun, Heiven bisa merasakan ada sesuatu yang tersembunyi di dalam cincin itu terutama pada batu permata yang berwarna hitam pekat itu.
“Selama kau memakai cincin itu, maka kau dapat mengetahui semua bahasa yang ada di zaman ini karena cincin itu akan secara otomatis menerjemahkan apa yang kau ucapkan dan apa yang diucapkan oleh lawan bicaramu. Selain itu, cincin itu juga berfungsi sebagai tempat penyimpanan dengan ruang tak terbatas.” Dewi Nuwa menjelaskan dengan begitu detail tentang kemampuan yang dimiliki oleh cincin penyimpanan yang baru saja ia berikan.
“Aku juga telah meletakkan beberapa buku yang berisi tentang semua tumbuhan dan makhluk hidup yang ada di zaman ini termasuk juga segala sesuatu tentang Roh Bumi. Kau harus sering-sering membaca semua buku itu,” lanjut Dewi Nuwa.
Heiven segera memasukkan kesadarannya ke dalam cincin penyimpanan itu dan memeriksanya. Betapa terkejutnya dia saat melihat tumpukan buka yang menjulang tinggi seperti sebuah gunung. Untungnya semua buku itu telah tertera tapi dalam sebuah rak dan diberi label khusus sebagai pemisah.
Namun, ada satu benda yang sangat menarik perhatian Heiven yaitu sebuah peta yang terbuat dari kulit hewan. Ia pun segera mengambil peta itu dan menariknya keluar.
“Kau ternyata sudah tahu apa yang harus kau lakukan lebih dulu,” puji Dewi Nuwa saat melihat Heiven mengeluarkan peta yang tersimpan di dalam cincin penyimpanan miliknya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 39 Episodes
Comments
Optimuscrime 🦊
lebih lama dari nunggu bansos
2023-01-12
0
Optimuscrime 🦊
bentar aku mikir dlu🤔
2023-01-12
0
Optimuscrime 🦊
padamu?
2023-01-12
1