Saat pertama kali mereka berdua bertemu, Heiven sebenarnya telah menebak jika Lin Yao bukanlah seorang wanita biasa. Sebab, selain parasnya yang begitu cantik dan memakai pakaian yang memancarkan aura kebangsawanan, kemampuan sihir yang dimiliki Lin Yao juga terbilang cukup tinggi.
Meskipun Heiven tidak begitu akrab dengan dunia barunya ini, informasi yang ditinggalkan oleh Dewi Nuwa telah memberikan sedikit gambaran tentang dunia ini yaitu kekuatan sihir sangat mempengaruhi identitas seseorang.
Semakin tinggi kemampuan sihir yang ia miliki, maka status orang itu akan menjadi semakin istimewa di mata masyarakat.
Namun, Heiven tidak menyangka jika status yang dimiliki Lin Yao ternyata akan sangat tinggi dan sangat berpengaruh di wilayah ini. Putri raja … Ya! Status seperti ini adalah sesuatu yang sering didambakan oleh para wanita di manapun.
Jika ia mendapatkan bantuan Lin Yao maka ia akan lebih mudah mencari informasi tentang keberadaan para penyihir kegelapan. Dengan begitu, maka ia akan lebih cepat menemukan keberadaan Roh Bumi dan menyelesaikan tugasnya.
Selain itu, jika ia dapat tinggal untuk sementara waktu di Kerajaan dimana Lin Yao berada, Ia dapat mengetahui lebih dalam tentang bagaimana kehidupan masyarakat di zaman ini. Apakah kehidupan masyarakat yang ada di zaman ini memiliki kemiripan dengan penduduk yang ada di masa depan?
Heiven lalu meletakkan tangan kanannya di dada dan membungkukkan sedikit bagian atas tubuhnya ke arah Lin Yao. “Salam, Putri. Maafkan kelalaianku karena tidak dapat mengenali identitas anda sebelumnya.”
Lin Yao segera meminta Heiven bangkit lalu berjalan menghampirinya dan berkata. “Kau tidak perlu sungkan seperti itu. Jika tidak ada dirimu, maka nyawaku mungkin sudah melayang di tangan monster beruang itu. Bisa dikatakan bahwa kau adalah dermawanku. Mulai saat ini kau adalah sahabat dari Kerajaan Merak Hijau.”
Heiven akhirnya mengetahui dari Kerajaan mana Lin Yao berasal. Kerajaan Merak Hijau! Ia memang belum sempat melihat peta yang diberikan oleh Dewi Nuwa tentang keadaan Bumi di zaman ini.
Akan tetapi, ia memiliki firasat kuat bahwa Kerajaan Merak Hijau adalah sebuah Kerajaan yang berada di bawah perlindungan Dewi Nuwa karena letak Kerajaan ini memang sangat dekat dengan Goa tempat keberadaan Dewi Nuwa.
Heiven jadi penasaran seperti apa keadaan wilayah sebuah Kerajaan yang berada di bawah perlindungan seorang Dewi. Ia jadi semakin ingin cepat-cepat pergi ke Kerajaan Merak Hijau.
“Putri Lin Yao tidak perlu merasa berhutang budi. Saling tolong menolong adalah tugas setiap manusia. Sebab, seorang manusia tidak bisa hidup sendiri.”
Panggilan Heiven terhadap Lin Yao seketika itu juga menjadi berubah setelah ia mengetahui identitas asli gadis yang baru saja ia tolong ini.
“Biar bagaimana pun juga aku tetap harus mengungkapkan rasa terimakasihku. Kau sebelumnya mengatakan jika saling tolong menolong adalah tugas setiap manusia, jadi ijinkanlah aku memberimu imbalan yang layak atas tugas yang telah kau lakukan,” balas Lin Yao karena ia tidak pernah mau menerima sebuah bantuan secara cuma-cuma.
“Lalu apa yang akan anda lakukan?” Heiven yang merasa aneh dengan sifat keras kepala Lin Yao akhirnya hanya bisa pasrah. Sebab, ia sebenarnya menolong Lin Yao hanya karena kebetulan.
Jika pertempuran antara Lin Yao dengan monster beruang tidak berada di dekat Goa itu, maka sangat mustahil Heiven akan melibatkan diri dalam pertarungan yang mempertaruhkan nyawa seperti itu. Sebab, kemampuan beladiri ataupun sihir yang ia miliki masih sangat lemah.
“Jika kau tak keberatan, maka aku ingin mengundangmu ke Kerajaan Merak Hijau dan menjadikanmu tamu kehormatan,” ucap Lin Yao tulus menatap Heiven.
“Baiklah, aku setuju.” Heiven langsung menyetujui permintaan Lin Yao karena ia sendiri sebenarnya ingin berkunjung ke Kerajaan Merak Hijau.
Selain itu, Heiven memang tidak memiliki tempat tinggal dan arah tujuan yang jelas. Sebab, ia sama sekali belum mendapatkan jejak apapun tentang keberadaan para penyihir kegelapan ataupun Roh Bumi.
Tanpa membuang banyak waktu lagi, Lin Yao mengajak Heiven masuk ke dalam kereta kuda yang telah disiapkan oleh para prajurit istana dan segera pergi menuju ke Kerajaan Merak Hijau.
Selama perjalanan, Lin Yao menjelaskan bagaimana keadaan Kerajaan Merak Hijau saat ini. Dan, Heiven juga telah melihat dengan mata kepalanya sendiri jika wilayah di sekitar Kerajaan Merak Hijau sangat tandus dan gersang. Hampir mirip dengan keadaan wilayah padang pasir.
“Kau pasti heran kenapa Kerajaan Merak Hijau didirikan di wilayah dengan keadaan geografis yang seburuk ini?” tanya Lin Yao saat melihat mata Heiven yang dipenuhi dengan pertanyaan namun tak berani untuk bertanya.
Heiven mengangguk sambil tersenyum kecut. Ia tak mengira jika Lin Yao akan selalu memperhatikan gerak-geriknya selama berada dalam kereta ini.
“Benar. Aku melihat ada beberapa jejak aliran sungai yang sudah mengering di sekitar tempat ini. Jadi, di tempat ini dulunya pasti sangat subur dan memiliki beberapa sungai serta sumber mata air,” jawab Heiven.
Lin Yao memejamkan matanya sejenak mengingat kembali kejadian buruk yang telah menimpa Kerajaannya ratusan tahun yang lalu. “Dulu tempat ini memang sangat subur dan memiliki tujuh buah aliran sungai yang dapat memenuhi kebutuhan semua penduduk Kerajaan.”
“Lalu di mana ke-tujuh sungai itu sekarang? Tidak mungkin kan jika suka sebanyak itu akan menghilang begitu saja sekaligus.” Heiven terlihat semakin penasaran karena ia merasa apa yang terjadi dengan Kerajaan Merak Hijau sangatlah aneh.
“Ke-tujuh sungai itu memang hilang secara bersamaan dan hanya meninggalkan beberapa sember mata air berukuran kecil.” Lin Yao menunjuk beberapa sumur yang ada di sepanjang perjalanan.
Jumlah sumur yang ia ada di tempat ini memang tidak terlalu banyak. Dalam radius lima kilometer, Heiven hanya melihat sebuah sumur. Itupun ukurannya sangat kecil dan terlihat tak seberapa dalam.
“Bagaimana mungkin hal seperti ini bisa terjadi?” balas Heiven saat melihat puluhan penduduk sedang mengantri di sebuah sumur tentu.
“Tidak ada yang tidak mungkin di dunia ini,” balas Lin Yao tersenyum pahit. “Kau akan mengetahui kejadian yang sebenarnya saat kau tiba di Kerajaan Merak Hijau karena apa yang telah menimpa Kerajaan ini bukanlah sebuah rahasia.”
Heiven tidak mengajukan pertanyaan lagi. Sebab, ia bisa merasakan jika suasana hati Lin Yao menjadi semakin memburuk. Sepertinya apa yang menimpa Kerajaan Merak Hijau telah memberikan pukulan berat baginya yang merupakan penerus Raja saat ini.
Kereta kuda itu terus berjalan dengan lancar dibawah pengawalan ketat para prajurit istana dan akhirnya tiba di pintu gerbang perbatasan.
Para prajurit penjaga perbatasan langsung membuka pintu gerbang begitu mereka melihat kereta kuda yang ditumpangi Lin Yao dan Heiven telah mendekat.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 39 Episodes
Comments
kas
next
2023-01-02
0