...“Sihir Elemen Api — Semburan Api.”...
Semburan api yang membara langsung melesat dari ujung tombak menuju ke arah hutan ketika Heiven mengayunkan tombak yang ada di tangannya itu ke arah mulut Goa.
Heiven mengarahkan serangannya sedikit ke arah atas, jadi kekuatan sihir api miliknya sama sekali tidak merusak hutan dan terus melesat ke langit.
“Tampaknya kau bukanlah seorang penyihir pemula.”
Lin Yao melihat bahwa kekuatan serangan sihir elemen api yang baru saja dilepaskan oleh Heiven memiliki tekanan yang cukup kuat dan aura yang begitu padat. Hal seperti ini mustahil untuk dimiliki oleh orang yang baru menguasai sihir.
Penyihir di zaman ini dibagi menjadi menjadi beberapa tingkatan. Mulai dari tingkat terendah yaitu tingkat Pemula, lalu naik ke tingkat Master, Raja, Kaisar dan yang paling kuat adalah tingkat Langit.
Dan, di setiap tingkatan juga terbagi lagi menjadi lima kelas yaitu kelas terendah adalah kelas D lalu C, B, A dan yang tertinggi adalah kelas S. Jika seorang penyihir telah mencapai kelas S, maka ia dapat naik ke tingkat selanjutnya.
Lin Yao berniat menguji Heiven sekali lagi karena ingin mengetahui sudah berada di tingkat mana kekuatan sihir yang dimiliki Heiven.
Namun, belum sempat Lin Yao mengucapkan sesuatu, suara ruangan monster beruang tiba-tiba mengguncang Goa ini dan membuatnya hampir runtuh.
“Sepertinya kekuatan sihir api yang baru saja aku lepaskan telah menarik perhatian monster beruang itu.” Heiven segera melihat ke arah mulut Goa dan melihat monster beruang raksasa telah berdiri di sana dengan tatapan penuh amarah dan niat membunuh.
“Tidak ada cara lain. Kita berdua harus menggabungkan kekuatan dan mengalahkan monster itu. Sebab, Goa ini pasti tidak akan mampu bertahan jika terus diserang seperti itu.” Lin Yao berpikir saat ini adalah waktu yang tepat untuk melihat seberapa kuat sihir yang dimiliki Heiven. Selain itu, ia juga dapat menentukan sudah berada di tingkat yang mana kekuatan sihir yang dimiliki Heiven.
“Apakah kau sudah pulih?” balas Heiven menatap Lin Yao. Sebab, beberapa saat yang lalu Lin Yao masih terlihat sangat lemas karena kehabisan energi.
“Kau jangan terlalu mengkhawatirkan 'ku. Aku memiliki teknik sihir khusus untuk mempercepat proses penyembuhan dan sekarang semua kekuatanku telah pulih. Yang harus kau pikirkan saat ini adalah bagaimana caranya kita mengalahkan monster beruang raksasa yang sedang terbakar amarah itu,” jawab Lin Yao dingin.
Heiven menyeringai lalu mengayunkan tombak yang ada di tangannya ke arah monster beruang. “Apa lagi yang harus kita pikirkan! Kita bunuh saja monster beruang itu.”
“Kalau begitu sudah diputuskan. Ingat Monster beruang itu tidak mudah dikalahkan jadi jangan sekali-kali kau meremehkan kekuatannya,” ucap Lin Yao memberi peringatan sebelum mereka berdua keluar dari Goa.
“Aku mengerti!” Heiven menganggukkan kepala.
Lin Yao lalu memasukkan kekuatan elemen kayu ke dalam tongkat sihirnya. “Aku akan menyegel pergerakan monster beruang itu selama beberapa detik dengan sihir elemen kayu milikku. Kau harus membunuhnya dengan sekali serangan atau kita tidak akan lagi memiliki kesempatan untuk membunuhnya.”
...“Sihir Elemen Kayu — Penjara Alam.”...
Sihir Penjara Alam yang digunakan Lin Yao saat ini memiliki ukuran yang lebih besar dan akar-akar pohon yang lebih kuat dari sebelumnya. Sebab, ia mempertaruhkan segalanya dalam serangan kali ini.
Akar-akar pohon yang muncul dari dalam tanah langsung melilit kedua tangan dan kaki monster beruang raksasa. Kekuatan fisiknya yang begitu besar sama sekali tak berguna di bawah jeratan akar pohon sihir ini. Sebab, akar pohon sihir ini memiliki kemampuan untuk meredam kekuatan lawan.
“Cepat serang dia sekarang!!” seru Lin Yao dengan suara lantang saat melihat monster beruang itu terjebak dalam semua akar pohon buatannya.
Heiven langsung melompat ke arah langit dan mendarat di sebuah pohon yang ada di sisi kiri mulut Goa.
Pohon itu memiliki ketinggian yang hampir setara dengan tinggi monster beruang raksasa.
Lin Yao menyipitkan matanya ketika melihat Heiven sudah berada di puncak sebuah pohon yang sangat tinggi. Ia sedikit bingung dengan apa yang sebenarnya sedang di rencanakan Heiven.
Setahu dia, Heiven adalah seorang penyihir elemen api dan es. Lalu untuk apa Heiven berada di puncak sebuah pohon dan mengarahkan ujung tombaknya ke arah langit seolah-olah ingin meminjam kekuatan yang berasal dari langit.
“Jangan-jangan … ”
Duar ...
Sebelum Lin Yao menyelesaikan ucapannya, badai petir dahsyat mulai bergemuruh di langit dan membuat langit menjadi gelap layaknya malam hari.
Semua petir itu lalu menyambar ujung tombak yang ada di tangan Heiven,. secara bersamaan dan membuat tombak itu bersinar layaknya sebuah bintang di tengah kegelapan.
Langit sepertinya telah meminjamkan sedikit kekuatannya pada Heiven untuk membinasakan monster beruang yang haus darah ini.
“Ternyata begitu.” Lin Yao sepertinya sudah mendapatkan jawaban atas pertanyaannya dan kembali memusatkan konsentrasinya untuk memperkuat akar pohon yang menjerat monster beruang.
Heiven mulai membaca sebuah mantera dan sebuah formasi sihir mulai muncul di ujung tombak miliknya.
Formasi sihir itu lalu menyatu dengan tombak yang ada di tangannya dan mengunci kekuatan elemen petir yang berasal dari langit ke dalam ujung tombak.
Ujung tombak pusaka seketika menjadi semakin tajam dengan petir yang menyambar-nyambar di sekelilingnya.
...“Sihir Elemen Petir — Sambaran Dewa Petir.”...
Heiven melompat dari puncak pohon dan menebaskan tombak pusaka yang ada di tangannya ke arah monster beruang. Ia akhirnya berhasil membunuh monster beruang raksasa itu hanya dengan sekali tebasan saja.
Tubuh monster beruang yang seharusnya sulit untuk dihancurkan karena selalu dilindungi oleh bulu-bulu yang sangat tebal, ternyata terlihat begitu lembek seperti sepotong tahu di hadapan ujung tombak yang telah diperkuat oleh sihir elemen petir.
Sihir elemen petir yang digunakan Heiven sebenarnya adalah sihir tingkat menengah. Namun, siapa yang menyangka jika kekuatan sihir itu akan menjadi berlipat ganda setelah digabungkan dengan tombak pusaka warisan Dewa Waktu.
Bahkan, Lin Yao pun sempat dibuat tercengang ketika menyaksikan kejadian ini karena apa yang baru saja ia lihat seperti bukan sebuah teknik sihir, malainkan sebuah teknik serangan tombak tingkat tinggi yang hanya dikuasai oleh para Ksatria pilihan.
Mayat beruang raksasa itupun akhirnya terjatuh ke tanah setelah Lin Yao menghilangkan semua akar pohon yang menjerat tubuh monster beruang. Ia pun lalu menghampiri Heiven yang sudah mendarat tepat di depan mayat monster beruang.
“Dari mana kau mempelajari cara menggabungkan sihir dengan teknik tombak? Setelah apa yang telah kita berdua alami, apakah kau masih ingin menyembunyikan kekuatan aslimu dariku?” tanya Lin Yao dengan tatapan penasaran.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 39 Episodes
Comments