Ch. 17 — Bencana.

Cermin waktu yang ada di depan Heiven terus mengeluarkan fluktuasi energi hukum waktu yang cukup kuat.

Yu Hao pun bergerak cepat dengan menggunakan kekuatan sihirnya untuk membuat sebuah medan pelindung yang menutupi seluruh bagian istana kecil ini dan menyembunyikan apa yang sedang terjadi di dalam dari Dunia Luar.

Akan tetapi, dalam waktu singkat medan pelindung yang baru saja dibuat oleh Yu Hao ini sudah mulai terkikis oleh kekuatan hukum waktu dan akan segera hancur beberapa saat lagi jika dibiarkan terus seperti ini.

“Kendalikanlah kekuatan waktu yang ada di dalam cermin itu! Jika kekuatan waktu itu sampai dirasakan oleh para Penyihir Kegelapan maka Kerajaan Merak Hijau pasti akan mendapatkan sebuah bencana yang sangat besar,” seru Yu Hao.

Heiven segera menggunakan semua pemahaman yang baru saja ia dapatkan tentang hukum waktu untuk mengendalikan kekuatan yang memancar dari cermin waktu.

Beberapa tulisan kuno berwarna emas yang memancarkan hukum waktu seketika muncul disekitar cermin waktu begitu Heiven mulai membaca mantera.

Ia lalu mengerakkan kedua tangan dalam beberapa gerakan segel sihir untuk mengendalikan semua tulisan berwarna emas itu dan menyegel kekuatan hukum waktu yang bocor dari cermin waktu.

Hanya dalam waktu tiga nafas, semua kekuatan waktu yang bocor dari cermin waktu berhasil disegel sepenuhnya dan hanya menyisakan kekuatan waktu yang berada di permukaan cermin saja.

Yu Hao merasa tenang saat melihat keadaan di tempat ini telah terkendali. Namun, Ia masih enggan untuk menghilang medan pelindung yang ia buat untuk menyegel istana kecil ini. Ia takut jika suatu saat cermin waktu akan kembali melakukan perlawanan sebelum Heiven selesai menggunakan.

“Coba kau pinjam kekuatan cermin waktu untuk mengintip masa depan Kerajaan Merak Hijau,” ucap Yu Hao karena ia merasakan firasat yang buruk sejak berada di Kerajaan ini. Terutama saat ia mengetahui jika wilayah Kerajaan Merak Hijau telah berubah menjadi sangat gersang. Dan, ia juga merasakan ada jejak kekuatan sihir kegelapan di permukaan tanah yang gersang itu.

Heiven segera mengucapkan mantera sihir waktu. Fluktuasi kekuatan waktu yang cukup kuat pun juga mulai muncul di kedua tangannya dan dikirim ke dalam cermin waktu.

Permukaan cermin waktu seolah-olah merespon mantera sihir yang diucapkan Heiven dan mulai memunculkan gambar tentang Kerajaan Merak Hijau.

Kerajaan Merak Hijau yang ditampilkan di dalam permukaan cermin waktu masih berupa sebuah Kerajaan yang berada di tengah-tengah wilayah yang sangat gersang sama seperti keadaan saat ini.

Heiven kembali melakukan beberapa gerakan segel tangan untuk mempercepat adegan di dalam cermin waktu.

Dan …

Sesuatu yang sangat mengejutkan mulai diperlihatkan oleh cermin waktu.

Heiven melihat Kerajaan Merak Hijau telah hancur lebur berubah menjadi sebuah reruntuhan. Mayat-mayat para prajurit berserakan di mana-mana termasuk mayatnya sendiri yang digantung di depan pintu gerbang istana.

Semua penduduk yang tinggal di Kerajaan Merak Hijau juga meninggal dengan cara yang sangat sadis dan meninggalkan mayat yang tidak utuh.

Dan, yang lebih membuat Heiven terkejut adalah bahwa mayat ibunya juga berada di zaman ini dan ikut digantung di sampingnya bersama dengan Lin Yao dan seorang pria yang berpakaian layaknya seorang Raja.

Heiven sangat yakin bahwa hanya ia sendiri yang melakukan perjalanan ke masa lalu. Dan, Itu pun terjadi secara tak sengaja. Lalu bagaimana caranya ibunya pergi ke masa lalu?

Perasaan ngeri langsung menyelimuti pikiran Heiven saat melihat kembali ke-empat mayat yang digantung di gerbang istana.

Amarahnya menjadi memuncak hingga ia sendiri tidak sadar bahwa kuku-kukunya sendiri telah melukai telapak tangannya saat ia mengepalkan tangannya dengan kuat untuk menahan amarah.

Menghancurkan sebuah Kerajaan besar yang memiliki beberapa penyihir tingkat tinggi … Membawa ibunya yang ada di masa depan kembali masa lalu …

Semua hal ini hanya bisa dilakukan oleh seorang penyihir yang memiliki kekuatan menentang langit dan memahami tentang hukum hukum ruang dan waktu, sama seperti kekuatan yang dimiliki oleh Dewi Nuwa.

Namun, menurut ucapan Dewi Nuwa, para penyihir kegelapan itu tidak memiliki kekuatan ataupun mantera sihir yang memiliki kekuatan hukum waktu. Lalu bagaimana caranya para penyihir kegelapan itu melakukan semua itu?

Dengan rasa penasaran yang menggebu-gebu, Heiven kembali menggunakan kekuatan hukum waktu untuk memutar waktu yang ada di dalam cermin waktu sedikit mundur ke belakang.

Adegan perang besar di wilayah Kerajaan Merak Hijau mulai diperlihatkan oleh cermin waktu. Semua prajurit Kerajaan Merak Hijau bertarung dengan gagah berani melawan serangan dari ribuan monster yang sangat kuat dan tampak menyeramkan.

Setiap monster dikendalikan oleh seorang penyihir kegelapan yang duduk di atas punggung mereka. Sudah jelas bahwa dalang dari semua bencana yang menimpa Kerajaan Merak Hijau adalah para Peryihir Kegelapan.

Heiven melihat dirinya sendiri juga ikut serta dalam pertempuran besar itu. Ia dan Lin Yao menggabungkan kekuatan untuk melawan seekor naga sepanjang seribu meter yang tampaknya merupakan pimpinan dari semua monster yang menyerang Kerajaan ini.

Meskipun Naga raksasa itu terlihat sangat kuat, namun gabungan kekuatan sihir yang ia miliki dan juga Lin Yao dapat mengimbangi kekuatan yang dimiliki Naga Raksasa itu.

Heiven menyerang dengan menggunakan teknik tombak ciptaannya sendiri yang telah digabungkan dengan kekuatan mantera sihir tingkat tinggi. Sedangkan Lin Yao menggunakan kekuatan sihir elemen tanah dan kayu miliknya untuk membelenggu pergerakan naga raksasa itu.

Naga raksasa itu pun akhirnya dapat dikalahkan setelah pertarungan yang cukup melelahkan. Namun, sesuatu tiba-tiba berubah saat langit mulai bergemuruh.

Ribuan petir tiba-tiba muncul dari langit dan membuat para monster menjadi menggila. Kekuatan yang dimiliki oleh para monster ini tiba-tiba meningkat dengan sangat tajam dan menjadi semakin haus darah.

Para prajurit Kerajaan Merak Hijau yang tadinya sudah berada di atas angin, saat ini telah berada dalam keadaan yang tidak diuntungkan karena kekuatan petir misterius yang muncul secara tiba-tiba.

Melihat keadaan di medan perang yang tiba-tiba berbalik dan hampir membuat para prajurit terbaiknya mengalami kekalahan, Raja Kerajaan Merak Hijau memutuskan turun ke medan perang bersama dengan para penyihir tingkat tinggi yang dimiliki Kerajaan.

Mereka semua menggabungkan kekuatan dan membuat sebuah array sihir raksasa dan menyegel semua monster yang menyerang kerajaan.

Heiven lalu terbang di atas array sihir raksasa itu dan mengeluarkan tombak pusaka warisan Dewa Waktu. Seketika, fluktuasi kekuatan hukum waktu yang begitu dahsyat segera membanjiri array sihir ini. Ia sepertinya berniat menggunakan kekuatan sihir waktu untuk menundurkan waktu dimana semua monster itu belum menggila.

Akan tetapi …

Sebuah suara yang begitu mengerikan tiba-tiba bergema di medan perang layaknya sebuah sambaran petir. “Ternyata tombak pusaka warisan Dewa Waktu memang berada di tanganmu. Tidak sia-sia kedatanganku ke zaman ini. Hahaha …”

Terpopuler

Comments

Bagasjionju

Bagasjionju

dan akhirnya mc kembali ke masa depan dan tamat😂

2023-01-01

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!