Ch. 15 — Alam Dewa Waktu.

Heiven yang telah tenggelam dalam meditasinya seolah-olah telah memasuki sebuah dunia baru. Dunia di mana seluruh dindingnya terbuat dari rangkaian mantra sihir berwarna emas.

Di pusat dunia ini terdapat sebuah roda yang melayang dengan tenang dan memiliki arah putaran searah jarum jam. Sekilas, bentuk roda itu hampir mirip dengan sebuah roda kereta kuda hanya saja bentuk dan ukurannya yang sedikit istimewa.

Namun, entah kenapa Heiven sama sekali tidak dapat mendekati roda itu. Langkahnya seakan-akan terhenti di tempat walaupun ia terus melangkahkan ke-dua kakinya dengan sekuat tenaga.

Heiven akhirnya memutuskan berhenti sejenak. Sebab, ia merasa jika apa yang ia lakukan hanyalah sia-sia belaka. Melangkah tanpa tujuan yang jelas hanya akan berakhir dengan tangan kosong.

“Dunia macam apa ini? Entah kenapa aku merasa jika segala sesuatu yang ada di dunia ini hanyalah sebuah Ilusi.” Heiven memperhatikan tulisan mantera sihir yang ada di sekelilingnya.

Dalam situasi yang tak menentu dan tanpa tujuan, Heiven tiba-tiba merasakan ada sesuatu yang seolah-olah menariknya untuk mendekati roda misterius itu.

...“Waktu ... Takdir ... Dua hal berbeda namun saling mendukung satu sama lain.”...

Suara misterius tentang waktu dan takdir kembali menghantui Heiven. Suara ini bagaikan mantera sihir yang dapat menghipnotis pikiran siapapun yang mendengarnya.

Sensasi yang ia rasakan saat mendengar suara misterius itu sangat mirip sekali dengan saat ia mendengar suara-suara misterius yang muncul dalam setiap mimpinya.

Sebelumnya, Heiven telah memastikan jika di tempat ini sama sekali tak ada siapapun selain dirinya. Selain dirinya sendiri, yang ada di dunia ini hanyalah mantera sihir dan sebuah roda misterius yang ada di tengah dunia.

Karena rasa penasaran yang muncul secara tiba-tiba, Heiven akhirnya kembali mendekati roda misterius itu. Dan … Ilusi yang selama ini selalu menghalangi jalannya seolah-olah telah menghilang.

Secara perlahan, Heiven mulai mendekati roda misterius itu tanpa ada halangan apapun. Namun, ia tetap harus waspada karena dunia ini masing sangat asing bagi dirinya.

Langkahnya yang lambat namun pasti, akhirnya berhasil membawa dirinya berdiri tepat di depan roda misterius itu.

Tekanan energi yang begitu kuat seketika menerpa Heiven saat roda misterius itu mengeluarkan cahaya berwarna ke-emasan. Tekanan energi itu seolah-olah menolak kehadiran Heiven dan ingin menghempaskannya kembali ke tempat semula.

“Jika kau tidak ingin menerima kehadiranku lalu untuk apa kau memanggilku datang ke sini? Aku memang seorang manusia biasa, tapi aku masih cukup mampu jika harus menggunakan kekuatanku untuk menghancurkan sebuah roda butut sepertimu,” bentak Heiven kesal karena merasa dipermainkan.

Sambil menunggu respon dari roda misterius itu, Heiven mengamati setiap bagian roda misterius yang berputar di depan matanya dengan sangat teliti.

Ia benar-benar penasaran apakah roda misterius yang ada di hadapannya ini memiliki hubungan dengan Sang Dewa Waktu?

Tekanan energi dahsyat yang memancar dari roda misterius itu secara perlahan mulai menghilang dan membiarkan Heiven melangkah lebih dekat lagi.

Heiven akhirnya dapat melihat ada sebuah jejak tangan tepat di pusat roda misterius itu. Jejak tangan itu seolah-olah sedang menutup sebuah lubang yang biasanya ada di bagian tengah roda.

Tanpa membuang banyak waktu lagi, Heiven segera meletakkan tangan kanannya di atas jejak tangan itu.

Dan, perubahan yang sangat aneh langsung terjadi di dalam Dunia Misterius ini.

Semua mantera sihir yang mengelilingi dunia itu langsung menuju ke arah Heiven dan berputar-putar di sekeliling.

Heiven sama sekali tak dapat mengerti bahasa apa yang digunakan untuk menulis semua mantera sihir yang ada di dunia ini. Namun anehnya, ia bisa mengerti makna dari semua tulisan itu walaupun ia sendiri tidak dapat membaca tulisan itu.

Semua mantera sihir itu seolah-olah memiliki keterikatan khusus dengan dirinya yang membuatnya bisa memahami makna yang tersimpan di setiap mantera sihir hanya dengan sekali lihat saja.

Di bawah putaran roda misterius itu, semua mantera sihir yang mengelilingi Heiven mulai masuk ke dalam tubuhnya. Dan, Heiven akhirnya menyadari bahwa semua mantera sihir yang ada di dunia misterius ini memiliki kekuatan hukum waktu.

Menyadari mendapatkan panen yang begitu melimpah, Heiven menjadi sangat senang dan membiarkan semua mantera sihir itu masuk ke dalam tubuhnya walaupun ia harus menahan sedikit rasa sakit di kepalanya.

Setiap kali sebuah mantera sihir masuk ke dalam tubuhnya, maka cahaya berwarna emas yang memancar dari roda misterius itu akan menjadi semakin meredup.

Semua mantera sihir yang ia dapatkan dari tempat ini seharusnya sangat cocok jika digunakan dengan tombak pusaka warisan Dewa Waktu. Dan, hal seperti ini tidak dimiliki oleh semua mantera sihir yang telah diwariskan oleh Dewi Nuwa.

Heiven sebenarnya masih bingung ada di mana dirinya sekarang sampai ia melipat sebuah papan nama berwarna emas berada di bawah roda misterius itu.

“Alam Dewa Waktu.” Heiven membaca tulisan yang ada di papan nama itu.

Tulisan yang ada di papan nama itu membuat Heiven semakin bertanya-tanya. Bagaimana ia bisa masuk ke dalam Alam Dewa Waktu padahal ia masih ingat dengan jelas bahwa sebelumnya ia sedang bermeditasi di ruang tamu Kerajaan Merak Hijau.

**

Di sisi lain, Lin Yao yang kembali ke ruang tamu kerajaan untuk menemui Heiven, Ternyata harus tersenyum pahit. Sebab, apa yang pertama kali ia lihat saat membuka pintu ruang tamu kerajaan adalah Heiven yang sedang bermeditasi.

Ia sebelumnya telah dibuat kesal karena tidak dapat bertemu dengan ayahnya sendiri. Sebab, ayahnya sedang melakukan latihan tertutup.

Dan, Heiven ternyata juga melakukan hal yang sama. Padahal, ia masih memiliki banyak pertanyaan yang ingin Ia tanyakan pada Heiven terutama tentang asal-usul kemampuan sihir yang ia miliki.

Dengan menahan rasa kesal, Lin Yao mulai melangkahkan kakinya meninggalkan ruangan ini karena ia tak ingin mengganggu orang yang sedang bermeditasi.

Akan tetapi, langkahnya tiba-tiba terhenti saat ia baru berjalan beberapa langkah. Ia tiba-tiba merasakan fluktuasi energi yang begitu kuat dari arah Heiven.

Ia pun langsung berbalik dan melihat cahaya berwarna emas mengelilingi tubuh Heiven yang sedang duduk bermeditasi.

“Menarik!” Lin Yao menyipitkan matanya dan pandangan terfokus pada cahaya berwarna emas yang ada di sekitar Heiven. “Meskipun aku tidak tahu mantera sihir seperti apa yang kamu pelajari dalam meditasmu, tapi hanya dengan melihat fluktuasi energi yang keluar dari tubuhmu saja, aku bisa menebak jika teknik sihir yang kamu pelajari pasti memiliki kekuatan yang sangat istimewa.”

Lin Yao lalu menutup pintu ruang tamu ini rapat-rapat dan membuat semacam sihir penghalang untuk melindungi tempat ini. Sebab, firasatnya mengatakan akan muncul masalah besar jika ada yang melihat cahaya berwarna emas itu.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!