Ch. 12 — Jaga Bicaramu.

“Penggabungan sihir dengan teknik tombak? Mana ada hal seperti itu?” bantah Heiven karena ia memang sama sekali tidak tahu tentang cara menggabungkan antara sihir dengan teknik tombak.

Bahkan, Ia sendiri tidak tahu bagaimana caranya menggunakan tombak dengan benar. Sebab, selama berada di masa depan ia memang jarang berlatih ilmu beladiri.

“Masih berusaha mengelak?” Lin Yao tampak tidak senang dan wajahnya berubah menjadi semakin serius sambil menunjuk tombak di tangan Heiven yang masih memancarkan kekuatan elemen petir.

“Bukankah sejak tadi sudah aku katakan jika tombak 'ku ini aku gunakan layaknya sebuah tongkat sihir. Mungkin imajinasimu saja yang terlalu tinggi hingga kau berpikir aku menguasai teknik tombak tingkat tinggi dan menggabungkannya dengan kekuatan sihir.”

Heiven meninggalkan Lin Yao dan berjalan mendekati mayat monster beruang. Ia tak ingin membuang-buang waktu untuk mendebatkan sesuatu yang tak penting.

Heiven lalu berjalan mendekati mayat monster beruang. Ia ingin mengambil beberapa bagian dari mayat monster beruang yang sekiranya akan laku jika dijual, terutama inti monster yang merupakan sumber kekuatan dari para Beast.

Di lain sisi, Lin Yao melihat bala bantuan sudah tiba di tempat ini. Ia pun memberi isyarat pada para prajurit itu untuk menjauhi mayat monster beruang. Sebab, ia melihat Heiven seolah-olah sedang mempelajari sesuatu dari mayat monster beruang itu.

Bisa dibilang apa yang dilakukan Lin Yao ini adalah sebuah ungkapan terimakasih karena Heiven telah menyelamatkan nyawanya dari serangan monster beruang.

Namun, sesuatu yang aneh tiba-tiba terjadi di sekitar mayat monster beruang.

Sebuah medan pelindung yang terbuat dari kabut tiba-tiba muncul di sekitar mayat monster beruang dan menutupi seluruh tempat itu seolah-olah memisahkan tempat itu dengan dunia luar.

Lin Yao terlihat khawatir dan berniat menggunakan kekuatan sihirnya untuk menerobos akar pohon misterius itu. Namun, ia mengurungkan niatnya setelah ingat bahwa Heiven pernah menggunakan kabut ini untuk mengalihkan perhatian monster beruang saat mereka berdua akan melarikan diri.

“Putri, Apakah kita harus menolong pria itu?” Seorang prajurit yang melihat jejak kekhawatiran di wajah Lin Yao langsung menghadap dan menanyakan perintah.

Ternyata identitas Lin Yao adalah seorang Putri Raja. Namun, belum jelas dia berasal dari kerajaan mana karena di bumi yang luas ini tidak mungkin hanya ada satu kerajaan saja.

“Tidak perlu. Biarkan dia mempelajari mayat monster beruang itu dengan tenang kerena kesempatan sebaik ini jarang sekali muncul,” jawab Lin Yao sambil mengisyaratkan pada semua prajurit untuk mengelilingi wilayah sekitar mayat monster beruang dan tak membiarkan siapapun mendekati tempat itu sampai Heiven keluar dari sana.

**

Di Dalam Kabut.

“Apa yang harus aku lakukan?” Heiven berdiri tepat di samping kepala mayat monster beruang.

“Gunakanlah sihir penyegel jiwa untuk membuat monster beruang itu menjadi budakmu. Saat ini kau sama sekali tidak mememiliki seseorang yang dapat melindungi dirimu jika kau berada dalam bahaya. Jika kau mampu membuat monster beruang itu menjadi budakmu maka keamananmu akan lebih terjamin,” ucap Yu Hao dari dalam tombak pusaka.

“Apakah kau serius? Aku benar-benar bisa melakukan hal seperti itu pada mayat monster beruang?” Heiven terlihat tak percaya sekaligus sangat senang setelah mendengarkan ucapan Yu Hao.

Namun, ia tiba-tiba teringat kembali saat Yu Hao ingin membunuhnya. Heiven pun lalu membalas. “Apakah kau pikir aku akan percaya dengan ucapan maklum jahat yang ingin membunuhku? Lebih baik kau simpan saja bualanmu itu.”

“Terserah jika kau tidak percaya, tapi aku melakukan semua ini demi keuntunganku sendiri. Sebab, jika kau sampai mati maka aku harus menunggu pewaris Dewa Waktu yang berikutnya agar aku bisa membebaskan diri dari tombak pusaka terkutuk ini. Dan, masa hukumanku pasti akan menjadi lebih lama lagi jika kau mati.” Yu Hao menjawab dengan acuh.

Heiven lalu melakukan gerakan segel sihir dengan kedua tangannya sambil membaca sebuah mantera sihir yang ia dapatkan dari warisan Dewi Nuwa.

Satiap kata-kata yang terlontar dari mulutnya seolah-olah memancarkan energi kehidupan yang sangat kuat.

Huruf-huruf yang berkilau dengan cahaya berwarna emas pun mulai keluar dari mulut Heiven setiap kali ia menyelesaikan kalimat di dalam mantera sihir itu.

Semua huruf berwarna emas itu lalu menempel di tubuh mayat monster beruang dan membentuk pola yang mirip dengan sebuah rantai.

...“Sihir Penyegel Arwah — Penakluk Kehidupan.”...

Sihir penyegel arwah sebenarnya adalah salah satu sihir tingkat tinggi yang tidak ada di bumi kerana sihir ini memiliki kekuatan yang menentang takdir.

Para dewa pun sepakat untuk memasukkan sihir ini ke dalam golongan sihir terlarang dan menjatuhkan hukuman yang sangat berat pada siapapun yang berani menggunakan mantera sihir ini, kecuali para dewa yang memiliki status dan kekuatan yang sangat tinggi.

Akan tetapi, tugas berat yang diterima Heiven membuat Dewi Nuwa terpaksa memberikan semua pengetahuan tentang sihir pada Heiven walaupun ada beberapa mantera sihir terlarang di dalamnya. Sebab, roh Bumi harus segera ditemukan demi kelangsungan hidup semua makhluk yang tinggal di Planet ini.

Rantai emas yang berasal dari mantera sihir itu seolah-olah menarik roh monster beruang begitu Heiven mengerakkan jari telunjuk kanannya menghadap ke arah langit.

Heiven merasa kepalanya menjadi sakit ketika roh monster beruang itu mencoba melakukan perlawanan.

Namun, hal itu tidak berlangsung lama karena tekanan energi yang begitu dahsyat tiba-tiba muncul dari rantai emas itu dan membuat roh monster beruang hanya bisa tunduk dengan pasrah keluar dari tubuh fisiknya.

Heiven lalu memasukkan roh monster beruang itu ke tangan kiri Heiven dan meninggalkan jejak yang mirip dengan sebuah tato sebelum menghilang tanpa bekas.

Sekarang, ia cukup membaca mantera pemanggil saja jika ingin meminjam kekuatan monster beruang.

Kabut tebal yang ada di sekitar Heiven akhirnya menghilang setelah ia mengambil semua bagian penting dari mayat monster beruang.

Lin Yao yang terlihat sangat penasaran langsung berlari menghampiri Heiven begitu melihat kabut yang menutupi tempat itu menghilang. Ia juga mengajukan beberapa pertanyaan yang cukup sulit untuk dijawab.

“Aku hanya memeriksa apakah di dalam tubuh monster beruang itu ada semacam mantera sihir jahat atau tidak. Sebab, para monster seharusnya tidak akan pernah menyerang manusia tanpa alasan. Lagipula kau tidak seharusnya menanyakan sesuatu yang tidak ada hubungannya denganmu.”

Heiven membuat alasan sebisa mungkin agar Lin Yao tidak curiga. Selain itu, Ia juga mengatakan sesuatu yang mengisyaratkan agar Lin Yao tidak mencari tahu tentang sesuatu yang tidak berkaitan dengan dirinya karena hal seperti itu memang tidak pantas dilakukan.

Entah kenapa Heiven merasakan ada sesuatu yang aneh dengan Lin Yao sejak pertama kali mereka berdua bertemu. Ia merasa bahwa Lin Yao memiliki identitas yang tidak bisa dan tidak bisa sembarangan disinggung.

Para prajurit yang ada di sekitar Lin Yao menatap Heiven dengan dingin dan segera mengarahkan ujung tombak yang ada di tangan mereka ke leher Heiven karena mereka semua merasa apa yang diucapkan Heiven sangat kurang ajar.

“Jaga bicaramu saat berbicara dengan Putri Lin Yao!”

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!