Raksasa petir itu menatap Bianca dengan dingin. “Apakah kau pikir aku akan takut dengan ancaman seekor Unicorn sepertimu? Aku pastikan tubuhmu akan hancur lebur oleh panah-panah petirku ini lebih dulu sebelum kau melepaskan panah apimu itu.”
Raksasa Petir itu adalah seekor monster iblis tingkat tinggi yang mengendalikan kekuatan elemen petir atau biasa dikenal dengan sebutan iblis petir.
Iblis petir ini adalah musuh alami dari Ras Unicorn. Dahulu kala, leluhur dari iblis petir pernah mencuri sebagian inti api suci yang dimiliki oleh Ras Unicorn untuk memperkuat kekuatan panah petir yang mereka miliki. Dan, kekuatan itu ternyata dapat diturunkan ke generasi berikutnya hingga membuat pondasi kekuatan yang dimiliki oleh Ras iblis petir menjadi semakin kokoh.
Bianca sama sekali tak takut sedikitpun saat mendengar ancaman dari iblis petir itu. Tatapannya yang setajam pedang mengisyaratkan bahwa ia akan benar-benar merubah iblis petir ini menjadi abu jika iblis ini berani melepaskan panah petir yang ada di tangannya untuk menyerang reruntuhan kuno.
Iblis petir terlihat semakin marah saat melihat Bianca sama sekali tak menghiraukan ancaman. Sebab, ia memiliki harga diri yang sangat tinggi dan tak segan-segan menghancurkan siapapun yang tak mau tunduk pada dengan perintahnya.
“Apakah kau tidak sadar dengan kekuatan yang kau miliki hingga kau berani menantangku seorang diri. Sadar 'lah jika kekuatan yang kau miliki itu tidak lebih dari seekor semut di mataku.”
Iblis Petir membalikkan tubuhnya ke arah Bianca dan siap menyerangnya dengan panah petir yang ada di tangan kanan. Ia merasa bahwa ia harus menyingkir Bianca lebih dulu agar dapat menghancurkan reruntuhan kuno itu tanpa ada halangan dan mencegah Heiven untuk mendapatkan warisan yang tersimpan di bawah reruntuhan kuno Situs Kirene.
Bianca hanya melirik lalu menyeringai. Ia seolah-olah mengejek Iblis Petir yang tengah terbakar amarah dan siap membunuhnya kapan saja.
“Jika kau berani menyerang wanita itu maka aku pastikan bahwa kau dan semua Ras Iblis Petir yang tersisa akan segera musnah dari muka bumi ini!”
Sesosok dewa dengan tekanan kekuatan yang begitu dahsyat tiba-tiba muncul dari arah timur dan mengancam Iblis Petir. Di tangan kanan dewa itu terdapat sebuah pedang pusaka yang terlihat sangat indah layaknya sebuah pedang yang turun surga.
Bianca menjadi saat senang ketika melihat kedatangan Dewa ini dan segera menyimpan kembali busur panahnya. Sebab, ia telah merasa sangat aman hanya dengan kedatangan Dewa tersebut.
“Pedang Penjaga Surga?!”
Iblis Petir melirik pedang pusaka yang ada dalam genggaman Dewa misterius itu dan tampak sangat terkejut. Ia sama sekali tidak menyangka jika wanita yang akan ia serang ternyata memiliki hubungan spesial dengan salah satu dewa terkuat dari timur.
Akan tetapi, tekad Iblis Petir untuk membunuh Bianca tampaknya sudah bulat. “Hanya dengan kekuatan yang kau miliki jangan pernah bermimpi untuk menandingi kekuatan petirku yang begitu dahsyat. Kau adalah seorang Dewa pelindung jadi kembalilah pada tugas aslimu yaitu seorang penjaga. Jangan berani mencampuri urusanku jika kau tidak ingin binasa!!”
Aura yang begitu dahsyat seketika memancar dari tubuh Dewa Pelindung saat Iblis Petir meremehkan kekuatannya. “Bodoh!! Apakah kau meremehkanku karena aku adalah seorang Dewa Pelindung? Asal kau tahu saja jika aku tidak akan menjadi seorang Dewa Pelindung jika aku tidak memiliki kemampuan tempur yang cukup kuat untuk melindungi apa yang harus aku lindungi. Dan, gelarku yang lain di Alam Dewa adalah … Dewa Pedang!”
“Dia tidak sendirian! Tapi, aku juga ada di sini. Jika kau berani menyerang wanita itu maka aku juga akan menyerangmu dengan Pedang Pencakar Langit milikku!!”
Seorang Dewa kembali muncul di tempat ini dengan cara yang sangat misterius dan berdiri di samping Dewa Pelindung. Tampaknya Dewa ini memiliki hubungan yang sangat dekat dengan Dewa Pelindung.
Iblis menunjuk Dewa yang baru datang itu dengan tangan kirinya. “Kau …?! Bukankah kau adalah Dewa Perang. Kenapa kau juga datang ke tempat ini untuk melindungi wanita itu. Siapa sebenarnya wanita itu.”
Iblis Petir terlihat sedikit panik. Ia tidak sadar jika perbuatannya akan memicu kedatangan dua orang dewa terkuat dari Alam Dewa yaitu Dewa Pelindung dan Dewa Perang.
Jika ia sampai bertarung dengan kedua Dewa ini dan menyebabkan korban jiwa di antara mereka, maka perang besar antara dewa dan iblis akan kembali pecah dan pastinya akan menimbulkan kerugian bagi Ras Iblis yang belum benar-benar pulih dari pertempuran besar sebelumnya.
Selain itu, Ras Iblis juga belum memiliki Raja Iblis yang baru di Alam Manusia ini setelah Dark Etheros berhasil dibunuh oleh seorang manusia dalam perang besar yang terjadi di Planet Dreamland.
...“Teknik Dewa Pedang — Domain Penjara Pedang.”...
...“Teknik Dewa Pedang — Pedang Pemusnah Kegelapan.”...
Dewa Pelindung dan Dewa Perang langsung menyerang Iblis Petir dengan teknik pedang terkuat yang mereka miliki.
Mereka berdua sepertinya tidak ingin membuang banyak waktu dan menyelesaikan masalah ini dengan cepat karena batas waktu yang mereka miliki untuk turun ke Alam Manusia memang sangat terbatas. Atau, kehadiran mereka berdua di tempat ini akan mengganggu keseimbangan hukum alam yang ada di Bumi.
Serangan teknik pedang gabungan yang dilakukan Dewa Perang dan Dewa Pelindung memang sangat kuat. Akan tetapi, serangan itu tidak cukup untuk membunuh Iblis Petir dalam sekali serang. Sebab, iblis petir ini telah mempelajari misteri tentang keabadian dan berhasil memahaminya walaupun hanya sedikit.
...“Ledakan Petir Mengguncang Surga.”...
Iblis Petir meledakkan semua kekuatan petir yang ada di dalam tubuhnya dan mewujudkan ke dalam bentuk sihir tertinggi yaitu sebuah ledakan aura yang langsung mematahkan serangan pedang yang menuju ke arahnya.
Kabut asap yang sangat tebal segera menutupi tempat ini saat kekuatan sihir milik iblis petir dan kekuatan teknik pedang ke-dua Dewa itu saling berbenturan dengan sangat dahsyat.
Iblis Petir memanfaatkan kesempatan yang singkat ini untuk melarikan diri dari tempat ini karena ia tak ingin masalah ini menjadi semakin panjang dan berakhir dengan sebuah perang besar.
Dewa Perang pun juga langsung meninggalkan tempat ini setelah tak lagi merasakan keberatan Iblis Petir di sekitar tempat ini.
Sementara itu, Dewa Pelindung segera turun ke dan menghampiri Bianca. “Apakah kau tidak apa-apa?”
“Aku baik-baik saja. Iblis itu sekali tidak menyerangku. Tapi, putra kita …” Bianca tidak dapat melanjutkan kata-katanya. Air matanya tiba-tiba menetes karena kekhawatirannya pada Heiven.
“Tenang saja, dia baik-baik saja. Tapi, dia sudah tidak ada lagi di Dimensi ini.” jawab Dewa Pelindung yang ternyata adalah Ayah dari Heiven.
Dewa Pelindung ini ternyata adalah Xiao Heilong, sosok manusia yang telah membunuh Raja Iblis, Dark Etheros.
“Apa maksudmu?” Bianca tak bisa percaya dengan apa yang baru saja ia dengar. Ia pun menatap Dewa Pelindung dengan raut wajah memohon.
“Seorang Dewa dari masa lalu telah meninggalkan warisan dan sebagian kekuatannya di tempat ini untuk menyelesaikan sebuah masalah besar yang terjadi di masa lalu. Jadi siapapun yang mendapatkan warisan itu maka ia akan dibawa ke masa lalu untuk menyelesaikan tugas itu. Kau jangan terlalu khawatir karena putra kita bukanlah manusia biasa, yakinlah bahwa dia pasti akan menyelesaikan tugas itu dan segera kembali ke dimensi ini.”
Dewa Pelindung pun segera kembali ke langit setelah melihat Bianca mulai tenang. Sebab, batas waktu yang ia miliki untuk turun ke bumi telah habis.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 39 Episodes
Comments
A - 𝐙⃝🦜
lanjutkan
2023-01-12
0
Optimuscrime 🦊
Keren bgt kak
2023-01-12
1
Bagasjionju
jozzzzzzzzzzzzzzzzzz
2023-01-01
0