Ch. 5 — Tugas.

Heiven sama sekali tak dapat percaya jika dirinya saat ini telah kembali ke masa lalu. Namun, ia juga tak bisa menolak semua bukti yang telah ditunjukkan oleh Dewi Nuwa tepat di depan matanya sendiri.

Belum lagi semua mimpi-mimpi aneh yang telah ia alami dalam beberapa bulan terakhir ini. Sebab, semua mimpi yang ia alami semakin memperkuat fakta yang telah diucapkan oleh Dewi Nuwa.

Setelah berhasil menenangkan diri, Heiven akhirnya kembali mengajukan pertanyaan. “Apa tujuanmu membawaku kembali ke masa lalu?”

Raut wajah Dewi Nuwa seketika berubah menjadi serius. “Aku membutuhkan bantuanmu.”

“Aku?!” Heiven terlihat tak percaya dengan apa yang baru saja ia dengar. Sebab, bagaimana mungkin seorang Dewi dengan kekuatan yang mampu mengguncang Langit dan Bumi membutuhkan bantuan dari seorang manusia?

“Memangnya siapa lagi yang ada di sini selain kita berdua? Apakah kau melihat ada makhluk lain di sekitar tempat ini?” balas Dewi Nuwa balik bertanya.

“Aku hanyalah seorang manusia biasa. Bagaimana mungkin aku bisa membantu seorang Dewi? Anda pasti bercanda,” bantah Heiven masih tak percaya.

“Aku serius!” raut wajah Dewi Nuwa yang tadinya terlihat ramah, seketika menjadi semakin tegas dan memancarkan aura yang begitu dingin. “Sebagai seorang Dewi maka semua ucapanku harus bisa dipertanggungjawabkan. Jadi, bagaimana mungkin aku bisa bercanda dalam keadaan seperti ini? Saat ini aku memang benar-benar membutuhkan bantuanmu dan hanya kaulah satu-satunya manusia yang bisa membantuku.”

“Bantuan seperti apa yang anda butuhkan? Aku akan berusaha membantu anda semampuku meskipun aku sendiri tak yakin bisa menyelesaikan hal itu.”

Heiven hanya bisa tersenyum pahit. Sebab, ia sama sekali tak memiliki celah untuk menolak permintaan Dewi Nuwa. Selain itu, jika ia ingin kembali ke masa depan maka ia juga membutuhkan bantuan dari Dewi Nuwa.

“Kau pasti bisa menyelesaikan tugas ini.”

Dewi Nuwa lalu menunjuk Heiven dengan jari telunjuk kanannya lalu menggerakkannya ke atas. Seketika, tubuh Heiven melayang hingga membentur langit-langit Goa.

Sensasi yang sangat aneh mulai dirasakan Heiven saat tubuhnya melayang di udara. Ia merasa tubuhnya terasa sangat hangat dan ada sesuatu yang terbangun di dalam dirinya.

Sesaat kemudian, Dewi Nuwa tiba-tiba menarik kembali kekuatan yang ada di ujung jari telunjuknya.

Heiven pun langsung melesat turun dengan posisi kepala berada di bawah. Ia merasa bahwa nyawanya akan melayang jika ia tidak melakukan sesuatu untuk menghentikan semua ini.

Akan tetapi, sebuah kekuatan aneh tiba-tiba memancar dari tubuh Heiven dan membuatnya melayang di udara sesaat sebelum tubuhnya menyentuh permukaan tanah. Kira-kira hanya berjarak satu batang dupa dari permukaan tanah.

Alih-alih ketakutan, Heiven justru menjadi terkejut dengan apa yang telah terjadi dengan dirinya.

Masih dalam posisi melayang di atas permukaan tanah, Heiven menoleh ke arah Dewi Nuwa dengan tatapan yang aneh. Ia tidak dapat memahami apa yang dilakukan oleh Dari Nuwa pada dirinya.

“Kau sebenarnya bukanlah seorang manusia biasa. Apakah kau saat ini bisa merasakan kekuatan Dewa yang selama ini tertidur di dalam tubuhmu?” seru Dewi Nuwa setelah membangkitkan kekuatan tersembunyi yang ada di dalam tubuh Heiven.

Apa yang baru saja diucapkan Dewi Nuwa tentu saja memberikan sebuah teka-teki baru di pikiran Heiven. Ia pun langsung bertanya karena penasaran. “Apa yang sebenarnya ingin anda katakan? Aku terlahir sebagai seorang manusia dan aku sama sekali tidak memiliki kekuatan seorang Dewa di dalam tubuhku.”

Dewi Nuwa tampak tak ingin terlalu lama berdebat dengan Heiven karena waktu yang ia miliki untuk muncul di tempat ini telah semakin menipis. Ia kembali menunjukkan salah satu dinding dan menggunakan kekuatannya untuk memunculkan sebuah gambaran, kali ini yang muncul adalah gambaran dari masa depan.

Di dalam dinding terlihat sosok seorang wanita yang berdiri di depan reruntuhan kuno. Wanita itu terus menatap ke arah reruntuhan kuno dengan wajah yang terlihat sedih.

“Apakah kau mengenal wanita itu?” tanya Dewi Nuwa melirik Heiven.

“Ibu …” Perasaan Heiven terlihat bercampur aduk ketika melihat ibunya yang sedang bersedih. Akan tetapi, ia tidak bisa melakukan apapun untuk menenangkan ibunya karena saat ini ia telah berada di masa lalu. “Dia adalah Ibuku.”

“Baik, kalau begitu aku akan memundurkan waktu beberapa puluh tahun ke belakang.”

Dewi Nuwa sebenarnya juga memahami tentang kekuatan hukum ruang dan waktu. Karena itu, ia mampu membawa Heiven yang berasal dari masa depan kembali ke masa lalu.

Akan tetapi, pemahaman tentang kekuatan hukum waktu yang dimiliki Dewi Nuwa tidak terlalu dalam. Karena itu, ia membutuhkan bantuan Heiven yang memiliki warisan Sang Dewa Waktu untuk menyelesaikan masalah yang ia alami.

Adegan yang muncul setelah waktu dimundurkan selama beberapa puluh tahun ternyata adalah sebuah perang besar yang tampaknya tidak terjadi di Bumi. Namun, Heiven dapat melihat ibunya terlibat dalam perang besar itu dan sedang bertarung sengit dengan seekor naga.

Ketika dalam keadaan terdesak, seorang pria tiba-tiba datang dan menolong ibunya. Dari kedekatan yang terlihat di antara mereka berdua, Heiven bisa menebak bahwa pria itu adalah ayahnya walaupun ia sendiri belum pernah bertemu dengan ayahnya sejak terlahir ke dunia ini.

“Ibumu sebenarnya bukanlah seorang manusia. Tapi, dia adalah seorang Dewi dari Ras Unicorn. Sedangkan ayahmu adalah seorang manusia yang mampu naik menjadi seorang Dewa. Dengan kata lain kau adalah seorang manusia setengah Dewa. Jadi, sangat wajar jika di dalam tubuhmu tersembunyi kekuatan seorang Dewa.”

Adegan di dinding itu langsung menghilang setelah Dewi Nuwa mengungkap sebuah rahasia yang Heiven sendiri sama sekali tidak mengetahuinya. Padahal rahasia ini terkait erat dengan identitas aslinya.

“Sekarang kau sudah tahu alasan kenapa aku meminta bantuan darimu. Kau tidak perlu takut karena aku juga akan memberikan sedikit kekuatan tambahan agar kau dapat melindungi diri selama berada di dunia ini,” lanjut Dewi Nuwa.

Dewi Nuwa tentu saja takut jika Heiven akan mati sebelum menyelesaikan tugas darinya. Sebab, tidak semua orang dapat memiliki warisan kekuatan dari Sang Dewa Waktu.

“Baiklah. Aku bersedia menerima tugas ini. Tapi, tugas seperti apa yang harus aku selesaikan?” tanya Heiven yang sudah terlihat semakin tenang.

“Kau harus menemukan kembali Roh Bumi yang telah diculik oleh para peryihir kegelapan dan segera mengembalikannya ke tempat asalnya. Sebab, Bumi ini akan segera hancur jika rohnya tidak kembali dalam waktu seratus tahun.” Aura yang sangat berwibawa dan anggun memancar dari wajah Dewi Nuwa saat menjawab pertanyaan Heiven.

Roh Bumi adalah inti dari semua sumber kehidupan yang ada di Bumi. Jika Roh Bumi sampai menghilang dalam waktu yang cukup lama maka Bumi akan kembali berubah menjadi sebuah planet mati sama seperti jutaan tahun yang lalu.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!