"Kamu mau apa?" Tanya Abi setelah dia sudah pesan dan melihat istri nya masih membaca buku menu
"Aku... nasi ayam salted egg aja" Ucap Fifin kemudian mengembalikan buku menu pada pegawai resto
"Suka?" Tanya Abi soal ayam salted egg yang dipesan istrinya tadi
"Suka, banget banget banget" Jawab Fifin yang memang sangat menyukai ayam saos telur asin tersebut
Abi tersenyum, secara perlahan ia akan mendekati Fifin sekaligus membuka diri juga untuk satu sama lain, agar tidak ada kata gugup lagi
Beberapa menit kemudian pesanan mereka datang, kebiasaan cewek termasuk Fifin adalah memotret makanan nya dulu sebelum hancur
Mereka makan dengan nikmat tentu nya, karena lapar juga sih haha... walau ini pertama kali mereka makan berdua seperti ini, tapi rasa gugup memang tidak seperti kemarin
"Besok berangkat jam berapa?" Tanya Abi
"Habis subuh kamu bisa?" Tanya Fifin balik pada suami yang akan mengantar nya
"Bisa" Jawab Abizar mengangguk sekaligus menyanggupi
"Kamu besok setelah nganter aku langsung pulang dulu atau gimana? Kalau pulang gak papa nanti jemput aku pulang pas lusa aja" Ucap Fifin tidak keberatan apabila sang suami hanya mengantarkan saja
"Aku enggak pulang, biasanya kamu nginap dimana?" Tanya Abi
"Aku biasanya di asrama temen ku mas" Jawab Fifin
"Kalau gitu booking hotel aja" Ucap Abizar karena tidak mungkin jika dia ikut menginap di asrama teman istri nya, yang jelas asrama putri
Oke, Fifin yang belum terbiasa dengan keadaan ekonomi Abizar yang cukup jauh di atasnya itu hanya bisa terkejut sebentar, semudah itu ya suaminya mengeluarkan uang?
"Terserah kamu aja" Ucap Fifin yang pasrah
Abizar langsung membuka aplikasi dan membooking hotel yang dekat dengan kampus sang istri untuk mereka menginap besok
"Sudah ya?" Ucap Abizar menunjukkan ponsel nya dimana muncul keterangan berhasil transaksi
"Oke" Jawab Fifin menganggukkan kepala dan meneruskan makan nya karena Abi saja sudah selesai
Selesai makan, mereka langsung kembali ke rumah karena hari juga semakin sore dan Abizar harus mengajar anak anak juga malam ini
Tentu nya pulang juga dengan Fifin yang kembali memakai rok nya tadi pagi
"Assalamualaikum"
"Waalaikumsalam.. sudah makan?" Tanya umi pada menantunya, bukan putra nya
"Sudah umi" Jawab Fifin tersenyum sambil mencium punggung tangan mertua nya
"Bersih bersih dulu di atas ya" Ucap umi yang di angguki Fifin dan ia langsung naik ke kamar atas
"Abah kemana umi?" Tanya Abizar
"Di belakang sama anak anak" Jawab umi
"Abi, kalau kamu mau mengajari Fifin ngaji kitab jangan malam ini ya.. kasihan atuh besok pagi pagi anak umi juga keluar kota, nanti dia lelah" Ucap umi pada putranya itu
"Baik umi, seperti nya umi lebih mengkhawatirkan menantu umi ya dripada Abi? Abi juga mengajar loh mi malam ini, besok juga Abi ikut keluar kota sama Fifin" Ucap Abizar yang memanyunkan bibir nya
Umi menggelengkan kepala, putra nya memang lucu sekali jika sedang cemburu seperti ini walau hanya bercanda saja
"Beda, kalau Fifin besok ada kegiatan.. kamu kan hanya diam menunggu dia sampai selesai" Ucap umi memberi alasan
"Iya deh umi, iya" Ucap Abizar pasrah, dia hanya bercanda saja karena sejujur nya suka ketika melihat Fifin akrab dengan umi begitupun sebalik nya, umi juga sangat menyayangi menantu nya
Adzan ashar berkumandang, semua orang turun untuk sholat berjamaah di mesholla, begitupun dengan Fifin
"Umi.. Fifin masuk dulu ya, ada skripsi yang perlu Fifin periksa sebelum besok di cek sama dosen pembimbing nya" Ucap Fifin meminta izin pada umi yang ada di sebelahnya
"Boleh kok, Fifin duluan saja tidak apa apa" Jawab umi mengerti soal tugas menantu nya
Fifin kemudian masuk ke dalam rumah ndalem, sedangkan Abi sendiri masih mengajar anak anak ngaji al qur'an setelah sholat ashar
~
"Gus" Panggil salah satu santri putri saat Abi melangkahkan kaki nya keluar mesholla setelah ngaji selesai
"Iya, ada apa?" Tanya Abi
"Ini gus, kalau boleh titip ini buat ning Fifin" Ucap santri putri dengan memberanikan diri setengah mati pada Abizar
"Boleh, kamu dapat darimana?" Tanya Abi mengambil buket bunga mawar itu
"Saya sama anak anak gus yang bikin" Jawab santri soal mawar buatan kreasi mereka
"Ohh.. bagus, terimakasih ya.. ini saya kasih ke istri saya dulu, kembangkan juga bakat kalian" Ucap Abizar tersenyum
"Njih gus, sama sama" Ucap santri putri itu senang ketika mawar buatan mereka dinilai bagus oleh gus Abi
"Ayoo masuk dulu gerbang nya mau di tutup" Ucap Eko pada santri putri yang memberikan bunga pada Abi tadi, ia sudah siap menutup gerbang pembatas kawasan putra dan putri karena kegiatan sudah selesai dan dilanjutkan nanti setelah maghrib
Abizar senyum senyum sendiri mengingat anak anak yang perhatian pada Fifin, ia berharap anak anak juga tidak akan membenci istri nya jika Fifin ada berbuat kesalahan nanti
Ceklek
Ia membuka pintu dan tampak lah Fifin yang duduk selonjoran di atas kasur dan sedang fokus dengan benda layar kotak atau laptop di hadapan nya
"Serius banget" Ucap Abi sambil memberikan bunga tadi
"Ehh.. iya, dari siapa ini?" Tanya Fifin balik dan kaget karena tiba tiba saja suaminya membawa bunga mawar
"Dari anak anak, mereka bikin sendiri" Jawab Abi sambil menatap Fifin yang rambut nya dikuncir asal dengan memakai kacamata juga
"Wah... bagus banget, aku mau bilang terimakasih kalau ketemu sama mereka" Ucap Fifin tersenyum juga, bersyukur saja karena anak anak santri pun bisa menerima nya disini
Ia kemudian memotret bunga itu bersama dengan cincin di jari manis nya dan megunggah foto itu di Instagram bersama dengan foto yang mereka ambil saat akad nikah
"Nama instragram kamu apa?" Tanya Fifin, ia kemudian mengetik username sesuai dengan yang Abi sebutkan
Fifin bisa melihat bahwa akun instagram suami nya tidak terdapat postingan apapun, namun pengikut nya sudah sangat banyak sekali, Fifin paham sih.. mungkin suami nya memang sangat populer diluar sana
"Izin tag ya?" Ucap Fifin meminta persetujuan Abizar
"Boleh"
@finzayna
"destiny that brought us together @abizar_alhafidz 🖤"
(slide 1)
(slide 2)
Sengaja Fifin memposting foto yang tidak terlihat muka nya karena ia tidak suka mengumbar wajah di sosial media dan ia juga menutup kolom komentar
"Kamu gak lelah? Istirahat saja" Ucap Abi mengingat setelah pulang kerja, Fifin belum tidur sama sekali
"Gak papa, aku mau cek kata per kata disini ada yang salah atau tidak, lagi pula tidur setelah masuk waktu ashar juga tidak boleh kan?" Ucap Fifin yang memang benar
"Iya, ya sudah kalau gitu aku temani saja" Ucap Abizar duduk di sebelah Fifin sambul menunggu waktu sholat maghrib datang
"Oh iya kamu kuliah kebidanan memang udah cita cita?" Tanya Abi
"Iya, dari dulu dan alhamdulillah nya bisa tercapai" Ucap Fifin tanpa mengalihkan pandangan pada laptop nya
"Ooh.. tidak ada rencana buka klinik sendiri?" Tanya Abi, kalau buka klinik sendiri kan enak karena tidak ada ketentuan seragam dari rumah sakit
"Sebenarnya aku juga enggak nyaman dengan seragam celana kayak gitu, tapi mau buka praktek sendiri juga biayanya tidak sedikit kan?" Ucap Fifin mengingat betapa mahal nya biaya peralatan yang harus dibeli ketika membuka klinik sendiri
"Iya juga" Abi membenarkan, tiba tiba terlintas ide.. apa dia membukakan klinik sendiri saja untuk Fifin? Agar istri nya tidak ribet ganti baju seperti tadi pagi, sekarang sekarang juga bisa ia mengeluarkan uang untuk membuka klinik, tapi sepertinya untuk sekarang lebih baik melangkah perlahan saja sembari menunggu persetujuan dari istri nya saja
"Kalau kamu mas? Cita cita kamu apa?" Tanya Fifin balik yang ingin mengenal satu sama lain
"Aku cuman berharap bisa menggantikan abah dengan baik, merawat anak anak santri seperti anak ku sendiri.. soal pekerjaan apa aja yang halal asal kebutuhan keluarga juga tercukupi" Jawab Abizar karena hanya itu yang dia inginkan dari dulu
"Ohh gitu" Ucap Fifin, tidak heran sih ketika melihat suami nya yang kelulusan S2 PAI atau magister pendidikan agama islam, sudah jelas bahwa Abi yang akan menggantikan abah jadi ia pasti tau langkah apa yang harus di ambil
Ting!
Ponsel Fifin berbunyi, Abi sempat melirik sebentar dan ternyata pesan dari pak Yahya
Bapak
📩 : Fin... bapak transfer sedikit ya untuk membantu biaya kuliah kamu semester terakhir ini
"Kamu masih minta uang sama bapak?" Tanya Abi terkejut, melihat pesan itu juga membuatnya sakit hati karena mengira Fifin tidak menghargai nya sebagai suami
"Enggak" Jawab Fifin sembari membuka ponsel nya
"Terus itu apa Fin? Kamu istriku.. seharus nya kamu langsung minta sama aku aja" Ucap Abizar menghela nafas
Fifin membiarkan Abizar yang masih mengomel panjang padanya, ia lebih memilih berbalas pesan dengan ayah nya
"Fin kamu dengerin aku dong" Ucap Abi
"Lihat ini" Ucap Fifin menunjukkan ponsel nya bahwa ia sudah mentransfer balik uang pak Yahya, bahkan jumlah nya ia lebih kan
"Sudah kubilang, aku tidak minta.. tapi bapak sendiri yang transfer, mungkin bapak lupa kalau aku sudah menikah dan semuanya menjadi tanggung jawab kamu" Ucap Fifin
Fifin sempat mendapat wejangan dari umi soal sifat Abizar yang sangat keras kepala dan mudah mengomel, solusi nya hanya membiarkan saja Abi mengomel karena setelah lelah juga ia akan berhenti sendiri
"Maaf.. inti nya kamu istriku.. jadi semuanya akan aku tanggung, mengerti kan?" Ucap Abizar sambil memegang kedua sisi wajah istri nya secara tiba tiba
"Iya paham, kamu juga jangan mudah bicara panjang lebar mas.. tanyakan dulu dengan baik" Ucap Fifin tau kalau suami nya memang mudah menyadari kesalahan setelah mengomel panjang, memang sih Abizar tidak kasar saat berbicara, hanya lebih ke cerewet saja
"Iya maaf" Ucap Abiazar, lalu tiba tiba saja ia mendekat dan mendaratkan bibir nya di dahi sang istri
.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 125 Episodes
Comments
Maryani Yani
yuhuu
2024-02-03
0
yani suko
terserah mas abi saja
harusnya begitu thor
2023-09-20
0
Ning Mar
berasa ingat waktu pengantin baru...
2023-02-06
1