Keesokan dikala jam 3 dini hari Abi terbangun, ia sadar bahwa panggilan ini sangat istimewa.. maka dari itu ia langsung bergegas untuk mandi lalu berwudhu dan melaksanakan sholat yang lebih baik dari dunia dan seisinya, yaitu tahajud
Ia juga bisa melihat anak anak santri sedang berhamburan keluar kamar untuk berebut wudhu terlebih dahulu, berhubung kali ini ada do'a dan petunjuk khusus yang akan ia minta.. maka untuk hari ini lebih memilih sholat tahajud sendiri
Selesai dari kamar mandi, tiba tiba pintu kamar nya diketuk
"Izar.. kamu tidak mau sholat bareng santri di bawah?"
Abi membuka pintu dan melihat orang tuanya sudah ada di depan mata "Untuk hari ini Abi akan sholat sendiri bah"
"Ya sudah, kalau gitu abah sama umi kebawah dulu" Ucap abah Anwar yang dibalas anggukan oleh Abi
Abi lantas menutup pintu kembali, lalu melaksanakan sholat dengan khidmat dan khusyu' , kali ini ia benar benar serius untuk meminta petunjuk dari rab nya
"Ya Allah ya tuhanku.. hanya engkau yang tau apa yang terbaik untuk ku, maka dari itu hamba mohon berilah hamba petunjuk, agar hamba tau dan mengerti langkah apa yang selanjutnya harus hamba ambil ya Allah, permudahkan urusan hamba kali ini, Aamiin ya rabbal alamin"
Selepas tahajud Abi akan membaca al qur'an sebagai penyejuk juga penenang hati nya sembari menunggu waktu subuh datang
Sebenarnya Allah sudah memberi petunjuk pada Abi berupa mimpi baik yang datang, juga beberapa kali pertemuan tidak sengaja nya dengan Fifin.. sayangnya Abi terlambat mengerti soal petunjuk tersebut hingga Abah lah yang akan menjadi perantara kali ini
Selepas sholat subuh, Abi mengecek pekerjaan miliknya apakah ada yang belum dikerjakan, karena ia juga memiliki usaha sendiri yakni butik baju muslim
Juga ada beberapa pesan yang masuk seperti dari saudara contoh nya
Kak aina
📩 : Abi.. nanti tolong anterin aku nanti cek kandungan ya
✉️ : "Jam berapa?"
📩 : Jam 10 kayak biasa nya
✉️ : "Oke"
Yapp, Aina adalah kakak perempuan Abi yang lebih dulu menikah tahun lalu juga sudah diawa ke rumah suami nya, dan karena kakak iparnya sedang ada pekerjaan diluar daerah, maka dari itu dia yang akan mengantar nanti
Abi mengganti pakaian dengan tipe casual tapi sopan dan tertutup karena pagi ini dia tidak ada jadwal mengajar, melainkan ada urusan pribadi termasuk soal Fifin kemarin
"Loh.. gus kok pagi pagi udah rapi aja?" Tanya mas Wawan yang kebetulan melewati kamar Abi karena mengambil beberapa barang atas perintah abah tadi
"Iya mas mau ada urusan, saya ke bawah dulu ya.. mau pamit sama umi"
"Oh iya gus"
Abizar yang langsung turun kebawah juga melihat ada umi dan bulek marni yang sedang memasak untuk sarapan nanti, sebenarnya agak tidak tega karena tidak makan sarapan buatan umi.. tapi lebih baik ia pergi sekarang daripada nanti kesiangan
"Umi... Abi mau berangkat dulu ya" Pamit nya
"Loh pagi pagi mau kemana?" Tanya umi heran
"Abi ada urusan pekerjaan mi, nanti jam sepuluh juga nganter kak Aina cek kandungan" Jawab Abi
"Ohh mau ke rumahnya ning Aina toh?" Tanya bulek
"Iya bulek, nanti di sampaiin salam dari bulek" Ucap Abi memberikan jempol nya
"Trus ini sarapan kamu gimana Abi?" Tanya umi
"Nanti bisa dirumah kak Aina aja umi"
Umi hanya mengangguk angguk saja lalu memberikan tangan nya kepada Abi sebagai bentuk pamit dan perizinan untuk putra nya
Sebelumnya Abi juga sudah berpamitan pada abah Anwar lewat mas Wawan karena abah sedang bersama para santri sekarang
Mas mas yang menjaga di pos keamanan depan langsung membuka gerbang ketika melihat Abi keluar rumah dengan menenteng kunci mobil milik nya
"Mau keluar sekarang gus?"
"Iya mas, minta tolong ya" Ucap Abi memberi senyum nya untuk kang mas yang semangat menjaga hari ini
Para santri yang sedang bersih bersih halaman hanya mampu melihat saja, tumben gus itu pagi pagi sudah keluar rumah? Hal yang sangat jarang dilakulan
Dalam perjalanan Abi juga menghubungi teman nya yang merupakan anggota kepolisian untuk meminta nya mencari tahu siapa itu Fifin Zayna
📞 : Wahh serius ini mau cari tahu soal cewek? Jangan jangan...
📞 : "Iya Bim, aku juga terpaksa kok. Gak ada niatan jelek apapun"
📞 : Tenang bro tenang, iya nanti coba aku cari tahu lewat daftar nama nya aja
📞 : "Oke, nanti kabarin aja ya, Assalamualaikum"
📞 : Waalaikumsalam
Yaa meskipun cari tahu soal cewek udah kayak mau ngejar buronan, tapi cuman cara itu yang terpikirkan oleh Abi.. tidak ada yang lain nya
Untuk sekarang dia akan ke butik dulu, meski belum buka tapi dia juga memegang kunci cadangan butik tersebut.. disana dia akan mengecek beberapa produk yang laku di pasaran, yang kurang laku hingga yang tidak laku untuk mencari tahu baju seperti apa yang disukai orang orang
Ketika sampai seperti biasa, butik yang lumayan besar yang isinya sama seperti butik lainnya, hanya saja butik kali ini kebanyakan menyediakan baju muslim muslimah
Abi menyalakan lampu dan mengecek stok baju di gudang, juga melihat barang apa saja yang belum ada disini supaya dia bisa melengkapi kebutuhan karyawan dalam membuat jahitan yang baik
Abi melakukan pekerjaan nya sampai jam 8 pagi dimana pegawai nya akan sampai pada jam itu
"Assalamualaikum, kok sudah ada disini pak?"
"Waalaikumsalam, iya mas, sengaja cek apa aja yang kurang" Jawab Abi pada Yanto yang merupakan kasir butik serta orang yang membawa kunci butik
"Ohh.. mau makan dulu?" Ucap Yanto menawarkan bubur yang ia bawa
"Tidak perlu repot mas, saya juga mau ke rumah kakak.. oh iya jika ada kekurangan alat ataupun bahan yang habis langsung lapor ke saya"
"Siap pak" Ucap Yanto memberi hormat
"Ya sudah kamu sarapan aja sambil nunggu yang lainnya datang, saya pamit dulu.. Assalamualaikum"
"Oh iya pak, Waalaikumsalam" Jawab Yanto seraya melihat abizar keluar butik dan menjalankan mobil nya ke rumah Aina
Ya... jarak rumah Aina memang tidak jauh sih, hanya perjalanan 20 menit saja sudah sampai, Abi sudah lapar maka dari itu ia datang lebih awal
Terpampang rumah minimalis rapi di depannya itu sudah bersih semua, berarti Aina habis menyapu sebagai olahraga tadi pagi
Pekerja yang berada di rumah Aina langsung membuka gerbang ketika tahu bahwa Abi yang datang
"Terimakasih ya pak"
"Sama sama gus👍"
Abi langsung mengucap salam dan masuk ke dalam rumah, jam segini biasanya Aina sedang mengemasi buku kehamilan untuk cek nanti
"Waalaikumsalam... tumben datang nya pagi?" Tanya Aina yang sedang menyiapkan tas nya di ruang keluarga
"Iya, laper soalnya belum makan" Jawab Abizar seraya menatap kakak perempuan nya tersebut
Aina sudah rapi dengan gamis dan hijab yang melekat cantik pada dirinya, tidak menyangka saja dulu yang sering bertengkar dengannya karena merebutkan kasih sayang umi kini sudah akan menjadi seorang ibu
"Yaudah makan aja sana, aku udah makan tadi"
Abizar mengangguk dan berjalan menuju ruang makan, dimana sudah ada beberapa hidangan sehat disana sesuai rekomendasi dari dokter kandungan
Ia makan dengan pelan namun lahap juga karena makanan sehat untuk Aina cukup enak
"Kamu kak yang masak?" Tanya Abi kala melihat Aina mengambil air minum
"Bukan, bulek Asri yang masak" Jawab Aina menyenggol bulek Asri yang sedang memilih daun bayam di sebelahnya
Abizar hanya tersenyum dan mengangguk saja, memang sih Aina itu orangnya tidak bisa memasak, hanya pelajaran saja yang ia bisa
Selepas makan Abi baru mengecek pesan dari Yanto untuk melihat laporan sesuai yang ia minta, berhubung sudah jam 9 maka dari itu Aina menyuruh nya untuk bergegas mengantar
~
Dalam perjalanan menuju rumah sakit, Abi juga lebih memilih diam karena kembali memikirkan soal Fifin... ini tidak biasa bagi Abi yang perasaan nya telah berubah, cemas dan khawatir
"Kamu kenapa sih?" Tanya Aina
Abizar hanya menggeleng saja, untuk sekarang memang sebaiknya Aina jangan diberi tahu dulu
15 menit mereka sampai di rumah sakit swasta, lalu mengambil antrian untuk konsultasi ke dokter kandungan
"Duduk aja biar aku yang berdiri" Ucap Abi melihat hanya satu kursi yang tersisa, ia kasihan jika Aina terlalu lama berdiri
"Oh iya.. Abah bilang katanya kamu mau menikah?" Tanya Aina
"Enggak, belum... aku belum tahu siapa orang yang dimaksud abah kak" Jawab Abi menggelengkan kepala
Aina hanya mengernyitkan alis serta memajukan bibirnya, dari dulu ia sangat malas jika berbicara soal percintaan Abi, hanya karena Abah yang menghubunginya maka dari itu ia pun menanyakan pada sang adik
"Nyonya Aina" Panggil suster ketika giliran Aina masuk untuk periksa
Abi hanya menunggu di kursi pasien saja karena ia juga tidak berani jika melihat Aina diperiksa, hanya suami Aina saja yang berhak
Syukur alhamdulillah bahwa janin dalam perut Aina dalam keadaan sehat dan baik baik saja, bahkan perkembangan janin yang sudah masuk usia 8 bulan itu sangat baik
"Terimakasih ya bu, kalau begitu saya pulang dulu" Ucap Aina berpamitan
"Sama sama.. hati hati di jalan ya nyonya Aina, jangan lupa untuk tanggal HPL nya" Ucap dokter kandungan tersebut
Dan saat mereka berjalan ingin keluar rumah sakit, mata Abizar menangkap satu nama yang berada di poli ibu hamil, yaitu nama Fifin Zayna A.Md.Keb tepat di sebelah papan nama dokter kandungan tadi
Dari sekian banyak nama asisten dokter spesialis kandungan, hanya nama Fifin saja yang ia tangkap, langkah kaki nya pun otomatis berhenti, ia teringat dengan nama perempuan yang kemarin malam sudah abah sebut berkali kali
"Abi.. nungguin apa sih?" Tanya Aina heran melihat adiknya ini
"Sebentar kak.. bentar" Ucap Abi menoleh kanan kiri untuk mencari suster atau perawat yang lewat, ia ingin bertanya apa mungkin nama Fifin Zayna disitu adalah orang yang dia cari?
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 125 Episodes
Comments
Rahma Inayah
bgus ceritanya
2024-04-19
0
Mira Andani
keren thor ceritanya
2023-09-19
0
Adinata
benar banget kali 🤣🤣🤣 hanya author yg tau
2023-02-25
0