Karena hari ini Abizar ada jadwal mengajar di madrasah aliyah jam 10 siang, maka dari itu untuk pagi ini dia akan menyiapkan materi pembelajaran yang akan disampaikan nanti
Pagi pagi juga umi sudah berangkat untuk belanja keperluan bersama mbak Silvi dan bulek yang memang menjadi kepercayaan umi, bukan hanya ke pasar saja tapi juga belanja untuk alat alat dapur yang sudah waktu nya ganti
"Umi... Silvi mau nanya boleh?" Tanya Silvi yang berada di depan bersama supir pribadi keluarga abah, sedangkan umi dan bulek duduk di kursi tengah
"Boleh, Silvi mau nanya apa?" Ucap umi
"Itu umi.. semua anak anak penasaran karena tiba tiba muncul berita gus Abi mau menikah, itu benar kah umi?" Tanya Silvi, kenapa ia berani bertanya? Karena Silvi masih anggota kerabat dekat umi, dimana anak anak santri tidak ada yang tahu soal itu
"Umi memang maunya Abi segera menikah, abah juga sudah melaksanakan istikharah untuk Abi... jadi do'a kan saja yang baik, semoga jalan nya Abi kali ini memang benar" Ucap umi Rida tersenyum
"Baik umi.. Silvi do'akan yang terbaik untuk gus Abi" Ucap Silvi tersenyum dan menganggukkan kepala, aih... umi juga tidak memberi jawaban yang pasti, padahal jiwa kepo nya sudah mencapai ubun ubun
~
Fifin yang pagi ini memang tidak ada urusan apa apa langsung menyetrika dan merapikan baju milik Abi yang ketinggalan kemarin
Baju itu sudah rapih dan tinggal di kembalikan saja kepada pemilik nya, tapi ia juga bingung masa mau mengembalikan baju nya gus itu sendirian? Kan tidak mungkin dan tidak berani juga
"Bang... bang Zaki" Panggil Fifin seraya keluar kamar nya
"Kenapa dek?" Tanya Zaki yang duduk anteng sembari menonton TV di ruang keluarga
"Nanti anterin aku ya.. ke pondok darussalam, mau mengembalikan baju yang ketinggalan kemarin" Ucap Fifi minta tolong dan kakak nya itu langsung menyanggupi karena ini adalah hal yang sepele
Sekitar jam 8 pagi Fifin sudah duduk manis di mobil bersama Zaki menuju ponpes darussalam, ia juga sudah berpamitan pada orang tuanya tadi
Bebarapa saat setelah perjalanan, mereka akhirnya sampai di pondok pesantren darussalam.. dimana hanya melihat gerbang nya saja membuat Fifin gugup dan menelan saliva seketika
"Udah kak... turun sendiri ya, aku mau putar balik" Ucap Zaki yang di angguki Fifin
Fifin perlahan membuka dan keluar dari pintu mobil, ia melihat beberapa pengurus pondok yang sedang bermain sepak bola dari balik gerbang itu
"Masa iya sih gus dari pondok besar gini ngelamar aku?" Batin Fifin yang memang masih kurang percaya
"Assalamualaikum.. cari siapa ya mbak?" Tanya Eko selaku ketua keamanan yang kebetulan menjaga pos di dekat gerbang
"Waalaikumsalam.. saya mau mengantar ini saja mas" Ucap Fifin memberikan bungkusan yang berisi baju Abizar kemarin
"Siapa ya yang pesan laundry baju?" Tanya Eko heran
"Eh.. ini barang milik gus Abi yang tertinggal jadi saya mengantar nya kesini, nanti bilang saja atas nama Fifin" Ucap Fifin memberikan bungkusan itu pada Eko lewat gerbang yang terbuka sedikit
Eko ternganga kala mendengar orang di depan nya ini tenyata bernama Fifin yang sedang heboh menjadi pembahasan para santri, mampus.. bisa bisanya ia mengira bahwa wanita itu tukang laundry baju
"Oh.. i-iya, mbak Fifin mau masuk? Kalau iya biar saya panggilkan gus Abi" Ucap Eko menawarkan
"Tidak perlu mas, saya hanya mau mengantar saja.. terimakasih" Ucap Fifin
Saat Fifin ingin membalikkan badan, ia tidak sengaja melihat Abizar yang sedang melihat nya dari jendela kamar atas
"Bukannya turun malah ngintip orang" Batin Fifin agak kesal
Ya... Abizar memang sedari tadi sedang melihat Fifin dari kamar nya, gadis itu memang berpakaian sopan sih jika diluar jam kerja, memakai rok dengan baju lengan panjang, serta hijab menutup dada, tapi apa memang kebiasaan nya seperti itu?
"Loh mbak Fifin.." Ucap umi yang baru saja sampai dan turun dari mobil setelah berbelanja dengan Silvi tadi
Sedangkan Silvi yang mendengar umi menyebut nama Fifin langsung menajamkan mata nya, ia ingin tahu seperti apa sih Fifin itu
Fifin segera mengalihkan pandangan dan mencium punggung tangan umi Rida, ia memang beberapa kali bertemu dengan umi Rida ketika ikut mengantar Aina periksa kandungan
"Assalamualaikum.. gimana kabar nya umi?"
"Waalaikumsalam.. alhamdulillah baik, ini Fifin tidak mau masuk dulu?" Tanya umi balik
"Terimakasih... tapi tidak dulu umi, karena Fifin ada urusan setelah ini" Ucap Fifin yang memang benar
"Oalah... sayang banget kalau Fifin tidak mampir" Ucap umi Rida
"Hehe iya umi maaf.. tadi memamg menyempatkan kesini untuk mengantar barang gus Abi yang tertinggal kemarin" Jelas Fifin
"Ya sudah.. kalau gitu terimakasih ya sudah kesini walau sebentar, maaf juga kalau Abi merepotkan kamu" Ucap umi Rida sedikit tertawa, ia senang jika Fifin sudah memberanikan diri kesini
"Tidak apa apa umi.. Fifin juga berterima kasih" Ucap Fifin lalu pamit kepada umi dan mbak Silvi, ia bergegas masuk ke dalam mobil karena tidak ingin jika Abizar melihat nya lebih lama, sebal saja jika Fifin harus melihat pria itu
Abi yang melihat jika mobil Fifin sudah menjauh, ia segera turun ke bawah untuk mengambil barangnya di pos keamanan
"Cie... gus Abi dapet kiriman dari calon nya" Ucap mas Wan tergelak sembari tertawa, begitupun umi yang menggelengkan kepala kala melihat candaan Wawan yang sudah seperti anak nya sendiri itu
"Bukan mas, ini barang saya saja yang ketinggalan" Ucap Abizar membela diri sembari mengambil bungkusan berisi baju itu
"Umi.. Silvi sama bulek mau beresin ini dulu di dalam" Ucap Silvi berpamitan ingin membereskan beberapa barang yang ia beli bersama bulek
"Iya.. Silvi masuk duluan saja" Ucap umi mengizinkan, sebenarnya Silvi juga sudah tidak sabar untuk memberi tahu santri putri bahwa ia sudah bertemu Fifin barusan
"Makanya kok kemarin baju gus Abi beda waktu pulang, ternyata ketinggalan" Ucap Wawan yang langsung diberi pukulan ringan dari Eko
"Kemarin baju saya ada noda nya mas Wan.. makanya saya dipinjami baju sama kakak nya Fifin, lagian tadi ada yang nganter barang milik saya kok mas Eko tidak manggil saya? Kan sekalian mau saya kembalikan baju yang dipinjamkan kemarin"
"Mau manggil gimana gus? Kan gus Abi juga sudah melihat mbak Fifin dari jendela atas tapi gus hanya melihat dan tidak mau turun, hahaha" Jawab Eko yang sudah tidak kuat menahan tawa
Abizar merasa malu seketika dan langsung pergi masuk ke rumah dengan memeluk baju nya sendiri, aih.. ternyata mas Eko tahu soal ia yang mengintip dari jendela tadi
"Maaf ya umi, kita tidak kuat menahan tawa waktu melihat gus Abi yang malu malu" Ucap Wawan memegang perut nya karena sakit kebanyakan tertawa
"Iya... tidak apa apa, sudah ya umi masuk dulu" Ucap umi Rida menyusul Abizar karena umi juga ingin sesekali menggoda anak nya itu
Abizar membuka bungkusan plastik itu, terlihat sudah ada baju nya yang bersih tanpa noda sedikitpun, tapi ia mengernyitkan dahi kala melihat ada sepucuk surat di tepi baju nya dan kenapa juga Fifin mengirimnya surat seperti ini?
"Cie... anak umi surat surat an" Ledek umi pada Abizar yang bahkan belum membaca kertas itu
"Umi... ini bukan surat cinta kok, umi tenang saja" Ucap Abizar langsung menuju ke kamarnya dengan sedikit berlari
Dan saat Abizar ingin membuka surat itu, tiba tiba
"Ehem... gimana Abi? Jadi suka atau enggak sama Fifin?" Belum juga membaca, Eh... abah tiba tiba muncul di tengah pintu dengan suara meledek pada putra keduanya itu
"Abah..." Ucap Abizar yang sudah malu karena ia selalu di goda terus menerus
"Nanti beritahu abah ya.. soal inti nya" Ucap Abah menunjuk kertas yang di pegang Abi, Abizar mengangguk saja.. memang sih ia akan memberi tahu soal isi surat ini pada umi juga abah setelah membaca nya nanti
"Ya sudah.. abah tunggu di bawah" Ucap abah menutup pintu kamar Abizar
Abizar menggelengkan kepala, walau keluarga nya dikenal dengan agamis tapi aslinya doyan juga kalau soal bercanda dan saling menggoda begini, jadi tidak setiap hari serius mulu soal pelajaran agama tapi ada juga ruang harmonis yang tercipta.
Ia segera mengunci pintu lalu membaca surat yang berasal dari Fifin tadi.
~
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 125 Episodes
Comments
Ning Mar
aq juga gak sabar ijut membaca suratnya...he he he
2023-02-06
0