8. Abizar malu malu meong

Karena hari ini Abizar ada jadwal mengajar di madrasah aliyah jam 10 siang, maka dari itu untuk pagi ini dia akan menyiapkan materi pembelajaran yang akan disampaikan nanti

Pagi pagi juga umi sudah berangkat untuk belanja keperluan bersama mbak Silvi dan bulek yang memang menjadi kepercayaan umi, bukan hanya ke pasar saja tapi juga belanja untuk alat alat dapur yang sudah waktu nya ganti

"Umi... Silvi mau nanya boleh?" Tanya Silvi yang berada di depan bersama supir pribadi keluarga abah, sedangkan umi dan bulek duduk di kursi tengah

"Boleh, Silvi mau nanya apa?" Ucap umi

"Itu umi.. semua anak anak penasaran karena tiba tiba muncul berita gus Abi mau menikah, itu benar kah umi?" Tanya Silvi, kenapa ia berani bertanya? Karena Silvi masih anggota kerabat dekat umi, dimana anak anak santri tidak ada yang tahu soal itu

"Umi memang maunya Abi segera menikah, abah juga sudah melaksanakan istikharah untuk Abi... jadi do'a kan saja yang baik, semoga jalan nya Abi kali ini memang benar" Ucap umi Rida tersenyum

"Baik umi.. Silvi do'akan yang terbaik untuk gus Abi" Ucap Silvi tersenyum dan menganggukkan kepala, aih... umi juga tidak memberi jawaban yang pasti, padahal jiwa kepo nya sudah mencapai ubun ubun

~

Fifin yang pagi ini memang tidak ada urusan apa apa langsung menyetrika dan merapikan baju milik Abi yang ketinggalan kemarin

Baju itu sudah rapih dan tinggal di kembalikan saja kepada pemilik nya, tapi ia juga bingung masa mau mengembalikan baju nya gus itu sendirian? Kan tidak mungkin dan tidak berani juga

"Bang... bang Zaki" Panggil Fifin seraya keluar kamar nya

"Kenapa dek?" Tanya Zaki yang duduk anteng sembari menonton TV di ruang keluarga

"Nanti anterin aku ya.. ke pondok darussalam, mau mengembalikan baju yang ketinggalan kemarin" Ucap Fifi minta tolong dan kakak nya itu langsung menyanggupi karena ini adalah hal yang sepele

Sekitar jam 8 pagi Fifin sudah duduk manis di mobil bersama Zaki menuju ponpes darussalam, ia juga sudah berpamitan pada orang tuanya tadi

Bebarapa saat setelah perjalanan, mereka akhirnya sampai di pondok pesantren darussalam.. dimana hanya melihat gerbang nya saja membuat Fifin gugup dan menelan saliva seketika

"Udah kak... turun sendiri ya, aku mau putar balik" Ucap Zaki yang di angguki Fifin

Fifin perlahan membuka dan keluar dari pintu mobil, ia melihat beberapa pengurus pondok yang sedang bermain sepak bola dari balik gerbang itu

"Masa iya sih gus dari pondok besar gini ngelamar aku?" Batin Fifin yang memang masih kurang percaya

"Assalamualaikum.. cari siapa ya mbak?" Tanya Eko selaku ketua keamanan yang kebetulan menjaga pos di dekat gerbang

"Waalaikumsalam.. saya mau mengantar ini saja mas" Ucap Fifin memberikan bungkusan yang berisi baju Abizar kemarin

"Siapa ya yang pesan laundry baju?" Tanya Eko heran

"Eh.. ini barang milik gus Abi yang tertinggal jadi saya mengantar nya kesini, nanti bilang saja atas nama Fifin" Ucap Fifin memberikan bungkusan itu pada Eko lewat gerbang yang terbuka sedikit

Eko ternganga kala mendengar orang di depan nya ini tenyata bernama Fifin yang sedang heboh menjadi pembahasan para santri, mampus.. bisa bisanya ia mengira bahwa wanita itu tukang laundry baju

"Oh.. i-iya, mbak Fifin mau masuk? Kalau iya biar saya panggilkan gus Abi" Ucap Eko menawarkan

"Tidak perlu mas, saya hanya mau mengantar saja.. terimakasih" Ucap Fifin

Saat Fifin ingin membalikkan badan, ia tidak sengaja melihat Abizar yang sedang melihat nya dari jendela kamar atas

"Bukannya turun malah ngintip orang" Batin Fifin agak kesal

Ya... Abizar memang sedari tadi sedang melihat Fifin dari kamar nya, gadis itu memang berpakaian sopan sih jika diluar jam kerja, memakai rok dengan baju lengan panjang, serta hijab menutup dada, tapi apa memang kebiasaan nya seperti itu?

"Loh mbak Fifin.." Ucap umi yang baru saja sampai dan turun dari mobil setelah berbelanja dengan Silvi tadi

Sedangkan Silvi yang mendengar umi menyebut nama Fifin langsung menajamkan mata nya, ia ingin tahu seperti apa sih Fifin itu

Fifin segera mengalihkan pandangan dan mencium punggung tangan umi Rida, ia memang beberapa kali bertemu dengan umi Rida ketika ikut mengantar Aina periksa kandungan

"Assalamualaikum.. gimana kabar nya umi?"

"Waalaikumsalam.. alhamdulillah baik, ini Fifin tidak mau masuk dulu?" Tanya umi balik

"Terimakasih... tapi tidak dulu umi, karena Fifin ada urusan setelah ini" Ucap Fifin yang memang benar

"Oalah... sayang banget kalau Fifin tidak mampir" Ucap umi Rida

"Hehe iya umi maaf.. tadi memamg menyempatkan kesini untuk mengantar barang gus Abi yang tertinggal kemarin" Jelas Fifin

"Ya sudah.. kalau gitu terimakasih ya sudah kesini walau sebentar, maaf juga kalau Abi merepotkan kamu" Ucap umi Rida sedikit tertawa, ia senang jika Fifin sudah memberanikan diri kesini

"Tidak apa apa umi.. Fifin juga berterima kasih" Ucap Fifin lalu pamit kepada umi dan mbak Silvi, ia bergegas masuk ke dalam mobil karena tidak ingin jika Abizar melihat nya lebih lama, sebal saja jika Fifin harus melihat pria itu

Abi yang melihat jika mobil Fifin sudah menjauh, ia segera turun ke bawah untuk mengambil barangnya di pos keamanan

"Cie... gus Abi dapet kiriman dari calon nya" Ucap mas Wan tergelak sembari tertawa, begitupun umi yang menggelengkan kepala kala melihat candaan Wawan yang sudah seperti anak nya sendiri itu

"Bukan mas, ini barang saya saja yang ketinggalan" Ucap Abizar membela diri sembari  mengambil bungkusan berisi baju itu

"Umi.. Silvi sama bulek mau beresin ini dulu di dalam" Ucap Silvi berpamitan ingin membereskan beberapa barang yang ia beli bersama bulek

"Iya.. Silvi masuk duluan saja" Ucap umi mengizinkan, sebenarnya Silvi juga sudah tidak sabar untuk memberi tahu santri putri bahwa ia sudah bertemu Fifin barusan

"Makanya kok kemarin baju gus Abi beda waktu pulang, ternyata ketinggalan" Ucap Wawan yang langsung diberi pukulan ringan dari Eko

"Kemarin baju saya ada noda nya mas Wan.. makanya saya dipinjami baju sama kakak nya Fifin, lagian tadi ada yang nganter barang milik saya kok mas Eko tidak manggil saya? Kan sekalian mau saya kembalikan baju yang dipinjamkan kemarin"

"Mau manggil gimana gus? Kan gus Abi juga sudah melihat mbak Fifin dari jendela atas tapi gus hanya melihat dan tidak mau turun, hahaha" Jawab Eko yang sudah tidak kuat menahan tawa

Abizar merasa malu seketika dan langsung pergi masuk ke rumah dengan memeluk baju nya sendiri, aih.. ternyata mas Eko tahu soal ia yang mengintip dari jendela tadi

"Maaf ya umi, kita tidak kuat menahan tawa waktu melihat gus Abi yang malu malu" Ucap Wawan memegang perut nya karena sakit kebanyakan tertawa

"Iya...  tidak apa apa, sudah ya umi masuk dulu" Ucap umi Rida menyusul Abizar karena umi juga ingin sesekali menggoda anak nya itu

Abizar membuka bungkusan plastik itu, terlihat sudah ada baju nya yang bersih tanpa noda sedikitpun, tapi ia mengernyitkan dahi kala melihat ada sepucuk surat di tepi baju nya dan kenapa juga Fifin mengirimnya surat seperti ini?

"Cie... anak umi surat surat an" Ledek umi pada Abizar yang bahkan belum membaca kertas itu

"Umi... ini bukan surat cinta kok, umi tenang saja" Ucap Abizar langsung menuju ke kamarnya dengan sedikit berlari

Dan saat Abizar ingin membuka surat itu, tiba tiba

"Ehem... gimana Abi? Jadi suka atau enggak sama Fifin?" Belum juga membaca, Eh... abah tiba tiba muncul di tengah pintu dengan suara meledek pada putra keduanya itu

"Abah..." Ucap Abizar yang sudah malu karena ia selalu di goda terus menerus

"Nanti beritahu abah ya.. soal inti nya" Ucap Abah menunjuk kertas yang di pegang Abi, Abizar mengangguk saja.. memang sih ia akan memberi tahu soal isi surat ini pada umi juga abah setelah membaca nya nanti

"Ya sudah.. abah tunggu di bawah" Ucap abah menutup pintu kamar Abizar

Abizar menggelengkan kepala, walau keluarga nya dikenal dengan agamis tapi aslinya doyan juga kalau soal bercanda dan saling menggoda begini, jadi tidak setiap hari serius mulu soal pelajaran agama tapi ada juga ruang harmonis yang tercipta.

Ia segera mengunci pintu lalu membaca surat yang berasal dari Fifin tadi.

~

Terpopuler

Comments

Ning Mar

Ning Mar

aq juga gak sabar ijut membaca suratnya...he he he

2023-02-06

0

lihat semua
Episodes
1 AZ Muhammad Abizar Al Hafidz
2 2. Petunjuk soal jodoh
3 3. Bukan tipe Abizar
4 4. Salah dalam memandang
5 5. Membantu Fifin
6 6. Kehebohan santri
7 7. Mimpi yang sama
8 8. Abizar malu malu meong
9 9. Bersedia
10 10. Abizar sat set
11 11. Pendaftaran pernikahan
12 12. SAH!
13 13. Kecupan dahi
14 14. Pertama kali
15 15. Ikut Abi
16 16. Salting brutal
17 17. Jalan jalan pagi
18 18. Ar Rahman
19 19. A day
20 20. Mawar
21 21. Sepiring berdua
22 22. Jabang bayi
23 23. Cemburu
24 24. Sedikit rasa
25 25. Alun alun
26 26. Belajar
27 27. Pulang
28 27. Perihal Silvi
29 28. Silvi part 2
30 30. Momongan
31 31. Terlambat
32 32. Fifin ngambek?
33 33. Berkunjung
34 34. Otw 1 bulan
35 35. Rencana liburan
36 36. T2
37 37. Ya Zaujati
38 38. Kencan sederhana
39 39. Anu
40 40. Kiss
41 41. Vaksin tetanus
42 42. Demam
43 43. Awal benih mulai tumbuh
44 44. Sup ayam
45 45. Lia
46 46. Bodo amat
47 47. Cemburu ciee
48 48. Ayo serius
49 49. Kecup duluan
50 50. Anak anak pulang
51 51. Berangkat liburan
52 52. Belajar lagi
53 53. Alergi
54 54. Bertanya
55 55. Uhibbuki & Uhibbuka
56 56. Kannn
57 57. Lahir
58 58. Cowok gak peka
59 59. Ketemu?
60 60. Lebih jauh
61 61. Umi
62 64. Niat menghafal
63 65. Membasmi ulat bulu
64 66. Hmmm
65 67. Mandbar
66 68. Pulang
67 69. Bareng anak anak
68 70. Sensitif
69 71. Sedikit penjelasan
70 72. Home date
71 73. Lebih lanjut
72 74. Ila aneh
73 75. Mau yang muda
74 76. Feeling umi
75 77. Dikira remaja
76 78. Simbiosis mutualisme
77 79. The wedding
78 80. S.Keb
79 81. OTW
80 82. Makkah
81 83. Pengertian
82 84. Tanggung jawab
83 85. Garis dua
84 86. 2 sachet
85 87. Kembali
86 88. Baru yang pertama
87 89. Dinosaurus
88 90. Bukan kencan
89 91. Sharing
90 92. Wawan and the genk
91 93. Lia agak agak
92 94. Mapati
93 95. Gembrot
94 96. Poliandri & poligami
95 97. Sakit jantung
96 98. Nendang
97 99. Zayyan & Fatimah
98 100. Meow
99 101. :(
100 102. Innalillahi
101 103. Pemakaman
102 104
103 105. Bangun
104 106. Baby
105 107. Kronologi?
106 108. Asi
107 109. Happy milad
108 110. Stress
109 111
110 112. Tidak pede
111 113. Keluar NICU
112 114. Maaf
113 115. Pulang
114 116. Ganteng kayak abah
115 117. Jamilah
116 118. Selesai
117 119. Damai
118 120. Ibu kedua
119 121
120 122. Kejutan kecil
121 123.
122 124.
123 125. End
124 Hapus
125 Haiii cintaku
Episodes

Updated 125 Episodes

1
AZ Muhammad Abizar Al Hafidz
2
2. Petunjuk soal jodoh
3
3. Bukan tipe Abizar
4
4. Salah dalam memandang
5
5. Membantu Fifin
6
6. Kehebohan santri
7
7. Mimpi yang sama
8
8. Abizar malu malu meong
9
9. Bersedia
10
10. Abizar sat set
11
11. Pendaftaran pernikahan
12
12. SAH!
13
13. Kecupan dahi
14
14. Pertama kali
15
15. Ikut Abi
16
16. Salting brutal
17
17. Jalan jalan pagi
18
18. Ar Rahman
19
19. A day
20
20. Mawar
21
21. Sepiring berdua
22
22. Jabang bayi
23
23. Cemburu
24
24. Sedikit rasa
25
25. Alun alun
26
26. Belajar
27
27. Pulang
28
27. Perihal Silvi
29
28. Silvi part 2
30
30. Momongan
31
31. Terlambat
32
32. Fifin ngambek?
33
33. Berkunjung
34
34. Otw 1 bulan
35
35. Rencana liburan
36
36. T2
37
37. Ya Zaujati
38
38. Kencan sederhana
39
39. Anu
40
40. Kiss
41
41. Vaksin tetanus
42
42. Demam
43
43. Awal benih mulai tumbuh
44
44. Sup ayam
45
45. Lia
46
46. Bodo amat
47
47. Cemburu ciee
48
48. Ayo serius
49
49. Kecup duluan
50
50. Anak anak pulang
51
51. Berangkat liburan
52
52. Belajar lagi
53
53. Alergi
54
54. Bertanya
55
55. Uhibbuki & Uhibbuka
56
56. Kannn
57
57. Lahir
58
58. Cowok gak peka
59
59. Ketemu?
60
60. Lebih jauh
61
61. Umi
62
64. Niat menghafal
63
65. Membasmi ulat bulu
64
66. Hmmm
65
67. Mandbar
66
68. Pulang
67
69. Bareng anak anak
68
70. Sensitif
69
71. Sedikit penjelasan
70
72. Home date
71
73. Lebih lanjut
72
74. Ila aneh
73
75. Mau yang muda
74
76. Feeling umi
75
77. Dikira remaja
76
78. Simbiosis mutualisme
77
79. The wedding
78
80. S.Keb
79
81. OTW
80
82. Makkah
81
83. Pengertian
82
84. Tanggung jawab
83
85. Garis dua
84
86. 2 sachet
85
87. Kembali
86
88. Baru yang pertama
87
89. Dinosaurus
88
90. Bukan kencan
89
91. Sharing
90
92. Wawan and the genk
91
93. Lia agak agak
92
94. Mapati
93
95. Gembrot
94
96. Poliandri & poligami
95
97. Sakit jantung
96
98. Nendang
97
99. Zayyan & Fatimah
98
100. Meow
99
101. :(
100
102. Innalillahi
101
103. Pemakaman
102
104
103
105. Bangun
104
106. Baby
105
107. Kronologi?
106
108. Asi
107
109. Happy milad
108
110. Stress
109
111
110
112. Tidak pede
111
113. Keluar NICU
112
114. Maaf
113
115. Pulang
114
116. Ganteng kayak abah
115
117. Jamilah
116
118. Selesai
117
119. Damai
118
120. Ibu kedua
119
121
120
122. Kejutan kecil
121
123.
122
124.
123
125. End
124
Hapus
125
Haiii cintaku

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!