"Jadi aku tidak mempedulikan status kamu sekarang.. hanya ingin bilang saja, walau perkenalan kalian singkat bahkan tidak berkenalan sama sekali, tapi aku minta padamu untuk membahagiakan Fifin, bimbing lah ia dan lindungi dia yang akan menjadi kewajiban mu sebagai seorang suami, walau kamu belum mencintai nya sekalipun" Ucap Zaki tegas pada laki laki yang sudah seusia nya itu
"Insya Allah, semoga dengan berjalan nya waktu kami juga bisa mencintai satu sama lain" Ucap Abizar meyakinkan diri juga
Setelah berbicara dengan Zaki sebentar, Abizar menyempatkan untuk membaca surat dari Fifin sebentar dan... seketika ia tersenyum kala sudah membaca isi surat itu
Ya... Fifin tidak meminta mahar, jika pun Abizar ingin memberi maka di sesuaikan dengan kemampuan nya saja
Walaupun Fifin hanya meminta hal yang sepele, tapi Abizar memang sudah berniat memberi mahar sesuai kemampuan nya juga, ia ingin menghargai wanita yang sudah mau menerima nya tersebut walau tidak diminta sekalipun
"Untuk mahar bagaimana? Apa Fifin atau keluarga menginginkan sesuatu?" Tanya abah disaat Abizar sudah kembali duduk dengan mereka
"Mahar nya sudah di sampaikan sendiri oleh Fifin ke nak Abi, kalau dari kami selaku keluarga juga tidak meminta apapun kecuali kebahagiaan putri kami" Ucap pak Yahya tersenyum
"Iya, saya minta untuk nak Abi agar bisa membahagiakan Fifin" Ucap bu Risma membenarkan dan menatap penuh harapan pada Abizar
"Insya Allah pak, buk.. Abizar akan menjalankan amanah dari kalian" Ucap Abizar menyanggupi permintaan keluarga Fifin
Mereka kembali berbincang serta memberi candaan satu sama lain, tidak lupa juga mengingatkan Abizar agar menyiapkan keperluan apa saja untuk mengajukan berkas pernikahan besok
Dan ketika semua keluarga Fifin sudah pulang ke rumah, abah kembali menanyakan pada Abizar soal mahar apa yang Fifin minta
"Bagaimana Abi? Mahar apa yang Fifin minta dan apa kamu sanggup memenuhi nya?"
"Fifin hanya meminta Abi membaca surat ar rahman untuk nya, itu saja bah" Jawab Abizar sesuai dengan surat yang ia baca tadi
Umi dan abah tersenyum, sepertinya mereka juga tidak salah dalam memilih menantu
"Asikk, habis ini aku punya saudara perempuan" Ucap Aina senang, ia memang dari dulu ingin memiliki adik perempuan
"Lalu Abi.. meski Fifin tidak meminta apa apa, ada sesuatu yang ingin kamu berikan sebagai mahar?" Tanya umi
"Ada umi, nanti Abi akan menyiapkan nya" Ucap Abizar menganggukkan kepala
"Yuk!" Ajak Aina tiba tiba menggandeng lengan adik nya
"Ayuk kemana?" Tanya Abi bingung
"Aku bantu nyiapin aja aja yang diperlukan untuk besok" Jawab Aina menarik paksa tangan Abi dan membawa adik nya ke kamar atas untuk menyiapkan dokumen pendaftaran pernikahan besok
Sedangkan di tempat lain Fifin juga sama, ia menyiapkan dokumen untuk pendaftaran pernikahan juga melakukan pemotretan pas foto background biru
"Wah... bisanya ya temenku nikah secepat ini" Ucap Lia yang menemani Fifin cetak foto
"Ya.. takdirku menikah di umur segini, jadi jalanin aja.. Insya Allah yang terbaik" Ucap Fifin
"Tapi kenapa kamu gak ngurus semua ini bareng calon suami mu?" Tanya Lia heran
"Kita belum boleh keluar apalagi berdua, besok di KUA setempat juga langsung ketemu disana, gak ada kata jemput jemput an" Jawab Fifin
"Kok gitu?"
"Ya emang gitu kan? Daripada keluar berdua sedangkan kita juga belum mukhrim?" Ucap Fifin yang ada benar nya juga
Lia menganggukkan kepala karena paham dengan penjelasan Fifin barusan
\~
Keesokan harinya, Abizar izin untuk tidak mengajar karena harus mendaftarkan pernikahan di KUA setempat setelah melengkapi dokumen kemarin
"Sudah semua nak?" Tanya umi melihat map yang Abi bawa
"Sudah umi" Ucap Abizar merasa bahwa dokumen nya sudah lengkap, bahkan ia juga sudah menyiapkan mahar jika ditanya oleh petugas KUA nanti
"Ya sudah, ayo berangkat.. abah sudah di bawah" Ajak umi yang di angguki Abizar, mereka memang pagi ini akan pergi bersama supir keluarga yakni pak Kamid
"Bissmillah... kita berangkat" Ucap pak Kamid ketika mulai menjalankan mobil, hanya Abizar dan kedua orang tuanya yang mengantar
Karena Aina juga sedang hamil besar dan memilih untuk menjaga anak anak santri saja di rumah ndalem pondok
"Gus Abi mau kemana toh Ning?" Tanya Silvi yang melihat Aina berdiri di balik gerbang dan tersenyum kala melihat keluarga nya sudah berangkat
"Jangan bilang siapa siapa ya?"
Silvi mengangguk semangat, apa saja deh asal ia tahu kemana umi, abah, dan gus Abi saat ini
"Gus Abi sedang mengantar dokumen persetujuan pernikahan di KUA" Ucap Aina yang membuat Silvi girang seketika, akhirnya gus Abi bisa membawa mbak Fifin kesini
"Alhamdulillah... nikah nya sama mbak Fifin kan ning?" Tanya Silvi lagi
"Iya, kok Silvi tahu?"
"Hehe, Silvi pernah bertemu sama mbak Fifin waktu beliau mengantar barang milik gus Abi yang tertinggal" Ucap Fifin
"Oh... gitu, pokok nya Silvi diam diam saja, nanti anak anak santri yang lain nya juga pasti tahu kok" Ucap Aina
Sedangkan di KUA setempat, Fifin dan kedua orang tuanya baru sampai dan bertepatan juga mobil mereka dengan keluarga Abizar yang baru datang juga
Mereka yang sebentar lagi akan menjadi besan tentu saja menyapa dan berbincang satu sama lain, tapi tidak dengan Abizar dan Fifin, calon mempelai itu justru diam tidak berani bicara sedikitpun, hanya anggukan kepala saja yang Abizar keluarkan sebagai tanpa menyapa Fifin
Abizar ditemani abah Anwar, dan Fifin pun juga ditemani pak Yahya sebagai wali sah nya
Setelah menyerahkan dokumen, mereka juga diberi beberapa macam pertanyaan termasuk tes tes keagamaan juga seperti niat sholat, mengaji dan lain lain
"Ini jumlah mahar belum di isi ya sama mempelai pria nya?" Tanya petugas melihat kertas yang belum di isi oleh Abizar
"Belum" Tanya Abizar lalu menoleh sedikit ke samping dimana ada Fifin yang duduk disitu, namun tetap pandangan nya melirik ke bawah
"Apa kamu setuju jika ijab di adakan tiga hari setelah ini?" Tanya Abizar
Fifin kaget, tapi ia masih bisa mengatur ekspresi nya agar tidak tampak aneh di depan petugas
"Jika menurutmu memang baik, maka saya juga akan menyetujui nya" Jawab Fifin
Abizar mengangguk lalu
"Mahar nya uang tunai dua juta dua ratus dua puluh dua ribu, emas tiga puluh gram, dan seperangkat alat ibadah"
Mahar tersebut memang sesuai kemampuan Abizar sendiri namun ada juga beberapa hal yang bermakna dalam jumlah tadi
2.222.000 \= ijab mereka yang di adakan tanggal 2, bulan Februari 2022
Emas 30 gram \= pertemuan mereka hanya 3 kali yakni di rumah Fifin, di rumah abah saat Fifin mengantarkan baju nya, dan di KUA sekarang
Mata Fifin benar benar terbuka lebar ketika Abi menyebutkan jumlah mahar yang akan diberikan, bukannya ia hanya meminta Abi membaca surat ar rahman saja untuk nya? Kenapa jadi banyak begini
"Maaf, apa jumlah itu tidak terlalu banyak?" Tanya Fifin yang tidak enak hati pada Abizar
"Kamu bilang selebihnya sesuai kemampuan kan? Maka dari itu mahar yang sudah saya sebutkan tadi adalah kemampuan saya" Jawab Abizar
"Iya War, apa tidak kebanyakan mahar yang disebutkan?" Tanya pak Yahya pada abah Anwar
"Tidak Yah, itu sudah di tentukan oleh Abizar sendiri sesuai kemampuan nya, lagian Fifin juga berhak mendapatkan nya bahkan berhak mendapat lebih dari itu" Ucap abah Anwar
Meski terkejut tapi Fifin pun bisa melampaui beberapa hal yang ditanyakan, begitu juga dengan Abizar yang di mata Fidin pria itu terlihat santai.. padahal aslinya mereka juga sama sama gugup nya
"Boleh saya mengajukan perjanjian?" Tanya Fifin setelah mereka keluar dari ruangan tadi
"Boleh, perjanjian seperti apa?" Tanya Abizar balik tanpa melihat wajah Fifin
"Setelah kita sah menikah, sudah pasti cinta tidak bisa langsung tumbuh begitu saja.. kita akan sama sama merasakan hal tersebut, jadi saya minta kita berusaha untuk menerima satu sama lain tanpa ada rasa pada orang lain atau orang ketiga di antara kita, selamanya"
"Baik saya setuju, dan kamu juga tidak perlu khawatir.. meski cinta belum tumbuh, saya tidak ada niatan untuk mencintai orang lain selain pasangan yang sudah Allah takdirkan untuk saya" Ucap Abizar menyetujui ucapan Fifin barusan
"Alhamdulillah..." Ucap kedua keluarga lantaran mereka mampu berpikir positif dan bekerja sama dengan baik untuk kedepan nya.
\~
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 125 Episodes
Comments