"Dek... ini baju punya siapa?" Tanya Zaki setengah berteriak agar Fifin bisa mendengar nya
"Ha? Baju apa?" Tanya Fifin sembari melangkah menuju kamar kakak laki laki nya tersebut
Zaki kemudian menunjukkan baju kokoh putih yang dipakai Abizar tadi
"Oalah... ini punya mas siapa sih tadi, Abi.. Iba atau siapa deh namanya lupa, ketinggalan disini" Jawab Fifin lalu mengambil baju tersebut dari tangan Zaki, baju itu kotor karena Abi yang membantu dirinya jadi dia juga yang akan mencuci nya
"Oalah... kok banyak darah gitu?" Tanya Zaki heran
"Tadi dia bantuin aku buat gendong bu Santi yang lagi pendarahan" Jawab Fifin menjelaskan kemudian berlalu menuju kamar mandi untuk membersihkan diri sekaligus mencuci baju tadi
Setelah membersihkan diri juga mengeringkan pakaian tadi, Fifin langsung masuk ke kamar nya yang ternyata sudah ada bu Risma dan pak Yahya yang sedang menunggu
"Loh pak, buk.. kok ada di kamar Fifin?"
"Bapak sama ibuk mau bicara sama kamu" Ucap pak Yahya
"Bicara apa pak?" Tanya Fifin yang duduk lesehan di lantai, sedangkan orang tuanya duduk di tempat tidur milik nya
"Fifin...tadi kamu tahu kan kalau pak Anwar kesini sama putra nya?"
Fifin mengangguk, memang dia tahu kalau abah datang kesini bersama putra nya yang Fifin sendiri sudah lupa namanya
"Tadi mereka kesini memang mau silaturahmi, tapi sekaligus menyampaikan niat baik juga sih"
"Niat baik apa pak?" Tanya Fifin bingung
"Niat baik nya pak Anwar yang ingin melamar kamu, untuk putra nya... Abizar" Jawab pak Yahya menjelaskan
Bukan hanya bingung, tapi otak Fifin ngelag dan ngebug seketika
"Masa iya mau melamar Fifin?" Tanya Fifin meragukan, heran.. karena dia dan Abizar juga cukup jauh, Abizar dilahirkan dari keluarga agamis.. sedangkan dia hanya orang yang terlahir dari keluarga biasa dan sederhana yang sedang berusaha menjaga ketaatan agama
"Bapak juga kaget, tapi pak Anwar sendiri bilang kalau sudah ber istikharah soal kamu dan Abizar.. dan dia juga yakin kalau jawaban nya memang kalian itu di takdirkan bersama" Ucap pak Yahya
Fifin terdiam, ia teringat soal jika ada laki laki sholeh yang melamar mu maka itu kesempatan yang baik, bahkan belum tentu datang dua kali.. belum tentu juga yang selanjutnya akan lebih baik dari yang sekarang
"Maka dari itu.. Fifin mau tidak kalau nanti di lamar secara resmi?" Tanya bu Risma
"Buk.. bukannya Fifin tidak mau, tapi Fifin belum ada niatan untuk menikah bahkan Fifin juga tidak kenal dengan putra nya abah tadi" Jawab Fifin
"Bapak sama ibuk kamu dulu juga tidak kenal lama, tiba tiba saja bapak yakin mau melamar ibumu.. dan ibumu pun juga yakin mau menerima bapak" Ucap pak Yahya
"Tetap saja Fifin belum bisa memberi jawaban sekarang pak, buk" Ucap Fifin, baginya ini terlalu mendadak
"Baik... kamu sholat, berdo'a.. minta petunjuk dan jalan yang terbaik sama Allah" Ucap pak Yahya yang di angguki Fifin
"Baik pak"
Pak Yahya kemudian meninggalkan kamar Fifin karena ingin memberi putri nya waktu untuk berpikir
"Fifin... ibu tidak akan memaksa kalau memang hati kamu tidak yakin" Ucap bu Risma tersenyum, lalu melangkah keluar mengikuti pak Yahya
Fifin menghela nafas lalu menjatuhkan diri di atas lantai, hari ini terlalu banyak kejutan yang terjadi..
Sebenarnya Fifin juga tidak dekat dengan laki laki manapun sih, tapi jika dengan Abizar ia juga merasa tidak pantas.. mengingat ilmu agama nya yang masih sangat jauh di bawah Abizar
Meskipun setelah menikah ia pasti akan mendapat bimbingan dari suami, tapi tetap saja malu mengingat ilmu yang dimiliki ini tidak seberapa
Daripada bingung tidak karuan, ia kemudian melaksanakan sholat dan berdo'a sesuai ucapan pak Yahya tadi
"Ya Allah... engkau maha tahu soal takdir ku, beri hamba mu ini petunjuk untuk memberi jawaban ya Allah, hamba akan menerima apapun takdir yang sudah di tentukan untuk hamba, karena takdir Allah sudah pasti yang terbaik untuk hamba" Ucap Fifin sembari mengadahkan tangan nya
Setelah selesai, ia membereskan peralatan sholat dan bersiap untuk tidur
Semakin malam, semakin lelap manusia dalam tidur nya.. begitu juga dengan Fifin, ia tengah bermimpi dimana di dalam mimpi ia sedang berada di taman yang hijau, rindang serta indah... aneh nya Fifin tidak sendiri, ada sosok laki laki yang tersenyum ke arah nya sembari memegang tangan itu dengan erat
Sangat erat seperti enggan melepaskan walau hanya sedetik saja, tiba tiba di tengah mereka terdengar suara
"Ma... Umma" Ucap seorang anak kecil yang berusia sekitar dua tahun dan berdiri di tengah tengah mereka
Fifin tersenyum dan merangkul anak kecil tersebut, begitu juga laki laki tadi yang ikut memeluk Fifin bersama anak kecil itu..
Meski terasa sangat aneh, tapi perasaan Fifin malah senang sampai rasanya seperti terbang ke awan awan, terasa sangat sangat bahagia
Saking senangnya Fifin sampai terkejut dan tiba tiba bangun dari tidur nya
"Ya Allah... apa ini jawaban nya?" Batin Fifin memegang dada nya, ia melihat bahwa sekarang masih jam 3 pagi, biasanya ia akan bangun jam 4 pagi..
"Ya Allah..."
Sedangkan disisi lain, Abizar juga bangun setelah terkejut dengan mimpi nya yang terdapat wanita cantik yang bergamis, juga anak kecil disana
"Ya Allah... apa ini memang petunjuk dari mu untuk ku ya Allah?" Batin Abizar
Tanpa mereka tahu bahwa mimpi mereka itu sama, mungkin memang Allah memberi petunjuk lewat mimpi pada dua anak manusia ini
Abizar masih berpikir, apa memang ini jawaban nya karena ia tidur setelah meminta pertolongan pada Allah soal perjodohan nya dengan Fifin
"Ya Allah.. jika memang engkau menghendaki kami berjodoh, bisakah dan mampukah hamba membimbing ia untuk ke jalan mu ya Rab?" Ucap Abi bermonolog sendiri
Abizar yang tersadar segera mengambil wudhu dan bergegas turun untuk sholat tahajud bersama anak anak juga abah dan umi
Selesai sholat tahajud, ia juga masih mendengar beberapa santri yang berbisik soal ia dan Fifin.. mereka sebegitunya penasaran pada Abizar dan calon istri nya
"Mas Wan.. sama yang lain nya nanti jangan lupa ngajar anak anak ngaji kitab jam 4 sore ya, untuk kelas aula utama biar saya yang mengajar langsung" Ucap Abizar pada mas mas pengurus yang bertugas mengajar anak anak
"Iya gus, nanti saya sampaikan ke mbak Silvi sama mbak Ulfa juga" Ucap mas Wawan yang akan memberi tahu pengurus santri putri nanti karena biasa nya ngaji kitab dimulai jam 3 sore, tapi karena anak anak yang masih sekolah kembali jam setengah 2 siang, maka dari itu ngaji kitab pun sekarang mundur menjadi jam 4 sore agar anak anak bisa istirahat sebentar
"Abi... umi juga pagi ini mau belanja ke pasar dulu sama mbak Silvi, sama bulek juga" Ucap Umi
"Iya umi.." Ucap Abizar
"Nanti ada yang mau abah bahas sama kamu, soal materi untuk khutbah besok" Ucap abah Anwar
"Iya bah, nanti selesai anak anak ngaji subuh biar Abi langsung ke ruangan abah" Ucap nya menyanggupi
~
Disisi lain
"Yes... akhirnya aku ada kesempatan buat cari tahu soal gus Abi dan calon nya" Ucap Silvi senang ketika diberi tahu bulek bahwa ia akan pergi berbelanja dengan umi nanti, cosplay detektif Silvi dimulai wkwk.
"Tenang gaiss... nanti biar aku cari tahu ya" Ucap Silvi pada anak anak satri perempuan
"Oke mbak, jangan ingkar janji ya!"
"Iya mbak, jangan sampai kelupaan"
Silvi mengangguk sambil tangan nya membentuk peace, berasa jadi seleb satu juta followers karena ia sedang dikerubungi santri santri cewek haha..
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 125 Episodes
Comments
Ira Rachmawati Wati
smoga protagonis santri baik hati dan tidak sombong
2023-10-02
1
Adinata
menurut saya protagonis
2023-02-25
0