"Wanita itu ada di samping saya sekarang, berarti janji saya untuk mempertemukan kalian dengan istri saya sudah lunas ya?" Ucap Abizar
"Lunas gus" Jawab santri lagi, mereka memang selalu kompak saat di tanya
"Sepatah dua katah dong gus dari ning Fifin" Ucap salah satu santri yang ingin mendengar suara Fifin
Abizar menawarkan mic itu pada Fifin, tapi ya Fifin masih malu untuk berbicara di depan para santri, apalagi dengan status nya sekarang yang merupakan istri seorang gus dan menantu dari kyai yang memiliki pondok ini
"Bicara seadanya saja" Ucap Abizar yang tidak ingin istri nya ini dinilai sombong oleh anak anak
"Assalamualaikum... sugeng dalu ya anak anak, senang bisa bertemu kalian" Ucap Fifin memaksakan suara nya untuk keluar
Sugeng dalu \= selamat malam
"Waalaikumsalam ning, sugeng dalu juga" Balas anak anak dengan suara kompak dan menggema
Semua anggota keluarga Abizar juga ikut senang ketika melihat antusias anak anak yang menyambut Fifin dengan baik, apalagi abah dan umi yang ikut terharu
"Sudah ya anak anak.. saya sama yang lain mau istirahat, untuk malam ini jadwal kalian libur dulu" Ucap Abizar yang memang disuruh abah untuk meliburkan ngaji kitab malam ini
"Wassalamualaikum..."
"Waalaikumsalam gus" Jawab mereka, Abizar lalu memberikan mic kembali pada mas Abdul dan berjalan membuka bagasi untuk mengeluarkan koper istri nya
"Ayo, ikuti saya saja" Ajak Abizar sengaja mendekap pundak istri nya agar tidak tersenggol oleh santri putra yang masih berada di sekitar mereka, tadi juga ia membuka pintu mobil untuk Fifin karena takut anak anak akan langsung mengerubungi istri nya
Fifin yang diperlakukan seperti itu juga salting brutal, tapi ia juga harus menahan malu di depan semua orang
Saat sudah masuk rumah pun masih terdengar anak anak yang riuh di luar dan sedang di senyap kan oleh mas Eko dan pasukan nya
Abizar mengajak Fifin lewat pintu depan saat keluarga Abizar lewat pintu samping
"Biar kamu tau tata letak rumah ini" Ucap Abizar, Fifin mengangguk.. saat membuka pintu utama yang lebar maka tampaklah ruang tamu yang sangat besar dengan interior yang bagus
Abizar yang tanpa sadar masih saja menggandeng tangan Fifin untuk ke ruang keluarga, sedangkan tangan satunya ia gunakan untuk menarik koper Fifin
Fifin bisa melihat bahwa rumah ini bahkan jauh dengan rumah nya, lebih mewah dan terkesan sekali rumah ndalem abah dan umi ini.. banyak aksen aksen islami disitu
"Kalian istirahat saja dulu, tadi Aina juga sudah masuk ke kamar nya" Ucap umi saat anak dan menantu nya itu sampai di ruang keluarga
"Tidak akan hilang juga kalau di gandeng terus bi" Ucap abah tergelak melihat kelakuan putra nya, Abizar yang tersadar pun melihat ke arah tangan nya yang memang sedari tadi menggenggam istri nya
"Emm.. kalau begitu umi sama abah istirahat juga, Abi mau ke atas meletakkan ini.. sekalian istirahat" Ucap Abi lalu membiarkan orang tuanya memasuki kamar yang dekat dengan ruang keluarga, lalu barulah ia menaiki tangga dengan Fifin
Saat sampai di lantai dua, Abizar langsung membuka pintu kamar nya, dimana letak kamar itu dekat dengan ruang santai di atas
Fifin bisa melihat bahwa kamar Abizar ini sangat luas, dominan warna putih dengan abu abu dan sudah pasti ada kamar mandi dalam dan walk in closet juga
"Ini kamar sa- eh.. kamar kamu, aduh eh bukan bukan...maksudnya ini kamar kita" Ucap Abizar sampai tergagap karena ini lah kali pertama ia membawa perempuan di dalam kamar nya
"I-iya" Ucap Fifin mengangguk lalu masuk mengikuti Abizar
"Untuk pakaian mungkin besok saja kita rapikan" Ucap Abizar melihat keadaan mereka berdua yang sudah lelah
"Oh iya saya lupa, agar bisa menagakrabkan diri lebih baik kita berbicara santai saja.. jangan pakai bahasa yang formal" Ucap Abizar
"Oke" Fifin mengiyakan saja karena ia sudah paham dengan itu
Abizar kemudian menutup pintu dan mempersilahkan Fifin agar membersihkan badan di kamar mandi terlebih dahulu, sedangkan Abizar memilih menunggu sambil memeriksa pekerjaan nya
15 menit kemudian Fifin keluar dengan piyama celana panjang juga lengan panjang, namun ia juga masih memakai hijab instan di kepala nya.. mungkin karena masih malu dengan suami nya
"Aku ke kamar mandi dulu" Ucap Abizar karena ia juga harus membersihkan diri
Fifin yang bingung mau duduk dimana pun akhirnya memilih di sofa saja, karena belum berani menyentuh kasur itu sebelum pemilik nya mengizinkan
10 menit kemudian Abizar juga keluar dengan baju tidur dan rambut yang setengah basah, ia gosok kepala nya dengan handuk sampai rambut itu kering
"Kenapa enggak istirahat aja?" Tanya Abizar kala melihat Fifin yang duduk di sofa
"Sa- eh aku.... canggung" Jawab Fifin, Abizar pun paham... pastinya Fifin masih malu ketika harus tidur satu ranjang dengan nya
"Kalau kamu memang masih malu tidur satu tempat dengan ku, kamu saja yang di kasur, biar aku yang disini" Ucap Abizar
Fifin menggeleng, dia yang pendatang jadi dialah yang harus tidur di sofa, namun ya Abizar yang juga keras kepala pun enggan membiarkan istri nya tidur di sofa
"Kalau gitu kita berdua tidur di kasur" Ucap Fifin yang tidak mau jika suami nya tidur di sofa
"Kamu gak papa?" Tanya Abi memastikan
Fifin mengangguk "Gak papa, aku juga harus membiasakan tidur denganmu"
Abizar yang mendengar kata 'tidur denganmu' pun seketika mengerutkan alis nya dan plak! Fifin memukul pelan lengan suami nya ketika ia paham soal pemikiran Abi
"Bukan tidur itu yang ku maksud" Ucap Fifin
Abizar tergelak dan tertawa, ahaha memang pemikiran nya ini ada ada saja, mentang mentang udah punya istri
Fifin tidur di kasur bagian kanan sedangkan Abizar di kiri, mereka yang masih sangat canggung pun susah memejamkan mata hingga tubuh mereka pun ikut kaku saking tegang nya
"Buka saja gak papa, aku suami mu" Ucap Abizar yang melihat Fifin tidak nyaman karena masih memakai hijab
Fifin terdiam, lalu detik kemudian ia melepaskan hijab itu secara perlahan dan tampak lah mahkota yang selama ini tidak pernah dilihat laki laki yang bukan mukhrim nya, hanya Abi.. suami nya lah yang berhak melihat
Fifin yang terlalu malu juga ingin membelakangi Abizar, namun ia ingat bahwa itu tidak sopan dan lebih memilih untuk menatap langit langit saja
"Aku akan berusaha untuk menerima kamu, membiasakan hari hariku dengan mu dan mencintaimu juga" Ucap Abizar
"Aku juga sebenarnya terkejut karena jodohku datang secepat ini, tapi aku juga akan berusaha untuk mencintai nya dan menjadi istri yang baik untuk nya" Ucap Fifin yang reflek menoleh kesamping dimana Abizar ternyata menatap nya sedari tadi
Pipi Fifin lantas memerah karena salting, ia langsung menarik selimut dan menutupi seluruh muka nya
Sedangkan Abizar tertawa melihat kelakuan istri nya yang sedang salting itu, ia kemudian memberanikan diri untuk mengelus kepala Fifin sampai sang istri tertidur
"Tidur yang nyeyak" Ucap Abizar yang tangan nya masih nangkring di ubun ubun Fifin.
~
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 125 Episodes
Comments
Maryani Yani
senyum"
2024-02-03
0
Herlina Wati
Q kaya orang gila bacae senyum senyum sendiri
2023-02-27
2
Dede Sentosa
pagi2 smbil kerja..nunggu pembeli datang .jd senyum2 liat penganten baru .haa
2023-02-25
0