9. Bersedia

"Assalamualaikum... langsung ke inti nya saja, saya sudah mendengar niat baik abah yang ingin melamar saya untuk njenengan, tapi saya tidak tahu keputusan itu atas kehendak kamu sendiri atau hanya berdasarkan istikharah abah saja, karena saya juga tidak ingin kamu menjalani semua ini atas dasar paksaan

Sebenarnya saya juga tidak berniat untuk menikah secepat ini apalagi dengan kamu, tapi ketika saya meminta berdo'a, Allah justru memberi petunjuk yang berbanding balik dengan pemikiran saya.. maka dari itu jika kamu memang yakin dengan saya, dan saya juga yakin dengan kamu... silahkan beritahu keputusan kamu untuk terus mengambil langkah selanjutnya atau tidak dan berhenti disini. Semua saya kembalikan lagi pada kamu, terimakasih.. Wassalamualaikum"

Abizar menghela nafas, memang setelah mimpi itu dia lebih memikirkan soal takdir daripada keinginan nya, jika dia memang di takdirkan untuk bersatu dengan Fifin, maka apa boleh buat selain menerima takdir tersebut?

Abizar keluar kamar dan mencari abah juga umi yang sedang di ruang keluarga lantai bawah, ia bisa melihat kalau kedua orang tuanya memang sedang menuggu sesuatu

"Abah.." Ucap Abizar sembari duduk di depan abah

"Ada apa nak?"

"Setelah berdo'a kemarin, Abi bermimpi mendapati seroang wanita yang Abi genggam tangan nya.. begitupun ada anak kecil di tengah tengah kami, menurut abah bagaimana?" Ucap Abizar bercerita sekaligus meminta pendapat

"Abi... semua penafsiran mimpi tergantung kamu dalam keadaan seperti apa, jika kamu sedang berdo'a soal jodoh, maka itulah jawaban nya" Jawab abah

"Benar, sebenarnya tergantung perasan kamu juga bi.. jika perasaan kamu bilang kalau ini jawaban soal jodoh, maka itu memang benar.. tapi jika perasaan kamu mengelak, entah itu salah atau memang kamu yang tidak bisa mengerti petunjuk tersebut" Sahut umi Rida

Abizar teringat kalau dia memang dari beberapa hari yang lalu bermimpi tengah menggenggam tangan seorang wanita, yang mana dalam mimpi tersebut wajah wanita itu selalu tidak terlihat.. hanya senyuman manis yang bisa Abi rasakan

"Kenapa? Apa mimpi itu merubah perasaan kamu yang awalnya menolak keras dan sekarang sudah mulai menyadari takdir kamu?" Tanya abah

"Iya abah" Ucap Abizar sambil menganggukkan kepala

Memang benar, dia yang awalnya sangat menolak untuk di jodohkan dengan Fifin kini perasaan itu terkikis, yang ada hanya keraguan.. apakah ia bisa membimbing Fifin dengan baik nanti? Dan apa seiring waktu Abizar bisa mencintai Fifin?

"Menikah dengan orang yang di cintai itu bonus, tapi mencintai yang dinikahi itu harus nak" Ucap umi Rida, berharap anak nya bisa membuka hati dan mencintai istri nya nanti

"Abah sama umi juga dulu di jodohkan dengan kakek nenek kamu, memang kami dulu belum saling mencintai.. tapi kamu bisa lihat sekarang kan? Lama kelamaan rasa cinta abah justru semakin bertambah pada umi kamu, begitu pun sebaliknya" Ucap abah sambil merangkul pundak istri nya

"Kalau kamu mau memikirkan kembali juga tidak apa apa nak... umi juga tidak memaksa kamu untuk segera memberi keputusan" Ucap umi Rida

"Iya, hanya saja abah berharap kamu memutuskan sebelum Fifin kembali keluar kota lagi, agar dia tidak di gantung dan apabila ada orang lain yang melamar dan lebih baik dari kamu maka Fifin bisa menerima orang itu" Ucap abah, hanya sekedar menggoda Abizar saja sih tapi Fifin memang dalam waktu dekat akan kembali keluar kota untuk tes kelulusan nya

"Abah... katanya hasil istikharah abah adalah Fifin, tidak mungkin kalau dia menerima lamaran orang lain kan" Ucap Abizar

"Bisa saja terjadi karena kamu yang tidak mau melamar Fifin" Ucap Abah

Abizar cemberut seketika, masa iya orang yang menjadi takdir nya akan terlempar ke orang lain? Tidak mungkin kan?

"Ya... jodoh memang tidak akan kemana, tapi saingan dan pemberhentian sementara ada dimana mana" Ucap umi malah semakin menggoda anak nya

"Hahaha..." Abah tertawa saat melihat bagaimana raut muka Abizar yang sedang cemberut dan sumpek itu

Abizar menggelengkan kepala, memang sejak terjadi nya perjodohan itu orang tuanya suka sekali menggoda dirinya

"Abah.. umi, di surat ini Fifin bilang kalau dia juga sudah mendapat petunjuk walau berbanding balik dengan yang Fifin pikirkan, sama seperti Abi" Ucap Abizar sambil memegang lipatan kertas di tangan nya

"dia juga mengembalikan semua keputusan pada Abizar, ingin berhenti atau mengambil langkah selanjutnya nya terserah Abi, karena ia tidak ingin kalau Abi menjalani semua ini atas dasar paksaan tanpa meyakinkan perasaan Abi terlebih dahulu"

"Fifin bilang seperti itu?" Tanya umi Rida, yang membuat umi suka pada Fifin juga dari pola pikirnya yang tidak hanya memikirkan diri sendiri

"Iya umi, umi boleh baca kalau mau" Ucap Abizar menyodorkan kertas tadi, namun umi menolak karena itu hal pribadi mereka dan cukup Abizar saja yang memberi tahu nya

"Masya Allah, itu artinya Fifin juga memikirkan perasaan kamu, dia sedang menunggu soal perasaan kamu yang yakin atau tidak soal ini" Ucap abah tersenyum, Abizar mengangguk untuk membenarkan

"Lalu bagaimana keputusan kamu selanjutnya nak? Jika tidak yakin kamu bisa berhenti dan cukup sampai disini saja" Ucap umi Rida

Jika Abizar bersedia melamar Fifin dalam keasaan hati nya tidak siap dan tidak ikhlas, maka hal itu justru akan menyakitkan untuk Fifin, dan umi tidak mau itu terjadi

Deg deg deg... jantung Abizar tiba tiba saja berdetak lebih cepat, ia seperti gugup mau memberi keputusan seperti apa

Otak dan perasaan nya sudah menemukan jawaban, tapi bibir nya terlalu kalu untuk mengungkapkan, apa begini rasanya abah dan umi dulu ketika berusaha meyakinkan perasaan mereka soal takdir?

"Bissmillah ya Allah... bissmillahirrahmanirrahim, Insya Allah hamba siap menjalani takdir ya Allah" Dalam hati Abizar berkata demikian sebelum mengucapkan sesuatu yang sudah tidak dapat dirubah lagi

"A-bi.... Bismillah, Abizar bersedia menikah dengan Fifin" Ucap Abizar di hadapan orang tuanya, denyut yang memburu tadi kini lebih terasa lega setelah mengungkapan keputusan nya

Umi dan abah tersenyum lega, akhirnya Abizar yakin dan bisa memberi keputusan, terlebih lagi bukan khitbah yang di ucap melainkan menikah

"Alhamdulillah..." Ucap kedua orang tuanya

Abi sendiri juga ikut tersenyum lega, walau perasaan nya menjadi campur aduk sekarang

"Fifin... hanya nama kamu yang berhasil memporak porandakan hati saya" Batin Abizar

"Lalu rencana nya kamu kapan mau mengkhitbah Fifin?" Tanya Abah

"Abizar tidak ingin lama lama membuat seseorang menunggu, apa boleh setelah khitbah nanti langsung melaksanakan ijab saja bah?"

Orang tua abizar makin ternganga melihat perubahan pemikiran putra nya yang drastis, hidayah apa coba yang sudah datang pada Abizar? Masya Allah..

"Boleh dan abah juga setuju, tapi perlu di tanyakan kepada Fifin dulu.. dia setuju atau tidak" Ucap Abah

"Umi juga setuju kalau Fifin memang menyetujui nya" Ucap umi Rida ikut senang mendengar keputusan Abizar yang sat set langsung halal

"Kalau memang Fifin sudah setuju, nanti tolong sampaikan pertanyaan Abizar, dia ingin mahar berapa dari Abi? Insya Allah Abi akan menyanggupi nya" Ucap Abizar

Dia enggan dan tidak akan menghubungi Fifin sendiri karena belum ada kata halal untuk mereka

"Kamu ada?" Tanya abah membahas soal Abizar memiliki uang untuk mahar atau tidak

"Insya Allah ada bah" Jawab Abizar mengangguk, tabungan nya memang sudah sangat cukup apabila digunakan untuk memberi mahar serta biaya yang lainnya nanti

Selain umur nya yang sudah cukup, keadaan ekonomi Abizar juga terbilang mampu untuk memulai rumah tangga nya sendiri

"Baik kalau memang kamu sudah yakin, setelah ini biar abah sampaikan kepada orang tua Fifin" Ucap abah tersenyum, niat baik nya kali ini semoga akan berujung kebaikan juga

~

Sedangkan setelah semua santri pulang sekolah, di kamar santri putri sudah ada Silvi yang sudah siap menyebarkan kabar layak nya wartawan disini

"Gaiss... aku tadi udah ketemu sama mbak Fifin" Ucap Silvi sembari bersorak ria dan membuat heboh kesana kemari

"Iya kah? Gimana mbak orangnya?"

"Wahh orang mana mbak Fifin itu?"

"Iya, kok bisa mbak Fifin ketemu sama gus Abi?

Silvi meletakkan jari telunjuk di bibir nya pertanda menyuruh semuanya diam, agar tidak kedengaran bising oleh kamar lain

"Mbak Fifin Masya Allah... orang nya cantik banget, kalau orang mana Silvi tidak tahu, proses ketemu sama gus Abi juga sudah takdir mereka aja bertemu" Ucap Silvi menjawab semua pertayaan tadi

"Wahh Masya Allah... tiba tiba penasaran gimana gus Abi bisa bertemu sama mbak Fifin"

"Iya, aku juga"

"Tadi pagi waktu kalian ke sekolah mbak Fifin kesini, nganter barangnya gus Abi yang tertinggal" Ucap Silvi mulai membocorkan informasi lagi

"Wah wah wah... sayang banget kita gak bisa lihat langsung" Ucap lain nya

"Iya, tapi berarti gus Abi sudah pernah ke rumah mbak Fifin ya? bukti nya ada barang gus Abi yang ketinggalan" Ucap lainnya lagi berspekulasi

Silvi mengangguk pertanda setuju pada opini anak anak

"Aaaa pengen banget bisa ketemu sama mbak Fifin secepatnya"

"Ya do'a in aja semoga gus Abi segera membawa mbak Fifin kesini" Ucap Silvi yang di aamiin kan oleh anak anak.

Terpopuler

Comments

Mira Andani

Mira Andani

mampir thor

2023-09-19

1

lihat semua
Episodes
1 AZ Muhammad Abizar Al Hafidz
2 2. Petunjuk soal jodoh
3 3. Bukan tipe Abizar
4 4. Salah dalam memandang
5 5. Membantu Fifin
6 6. Kehebohan santri
7 7. Mimpi yang sama
8 8. Abizar malu malu meong
9 9. Bersedia
10 10. Abizar sat set
11 11. Pendaftaran pernikahan
12 12. SAH!
13 13. Kecupan dahi
14 14. Pertama kali
15 15. Ikut Abi
16 16. Salting brutal
17 17. Jalan jalan pagi
18 18. Ar Rahman
19 19. A day
20 20. Mawar
21 21. Sepiring berdua
22 22. Jabang bayi
23 23. Cemburu
24 24. Sedikit rasa
25 25. Alun alun
26 26. Belajar
27 27. Pulang
28 27. Perihal Silvi
29 28. Silvi part 2
30 30. Momongan
31 31. Terlambat
32 32. Fifin ngambek?
33 33. Berkunjung
34 34. Otw 1 bulan
35 35. Rencana liburan
36 36. T2
37 37. Ya Zaujati
38 38. Kencan sederhana
39 39. Anu
40 40. Kiss
41 41. Vaksin tetanus
42 42. Demam
43 43. Awal benih mulai tumbuh
44 44. Sup ayam
45 45. Lia
46 46. Bodo amat
47 47. Cemburu ciee
48 48. Ayo serius
49 49. Kecup duluan
50 50. Anak anak pulang
51 51. Berangkat liburan
52 52. Belajar lagi
53 53. Alergi
54 54. Bertanya
55 55. Uhibbuki & Uhibbuka
56 56. Kannn
57 57. Lahir
58 58. Cowok gak peka
59 59. Ketemu?
60 60. Lebih jauh
61 61. Umi
62 64. Niat menghafal
63 65. Membasmi ulat bulu
64 66. Hmmm
65 67. Mandbar
66 68. Pulang
67 69. Bareng anak anak
68 70. Sensitif
69 71. Sedikit penjelasan
70 72. Home date
71 73. Lebih lanjut
72 74. Ila aneh
73 75. Mau yang muda
74 76. Feeling umi
75 77. Dikira remaja
76 78. Simbiosis mutualisme
77 79. The wedding
78 80. S.Keb
79 81. OTW
80 82. Makkah
81 83. Pengertian
82 84. Tanggung jawab
83 85. Garis dua
84 86. 2 sachet
85 87. Kembali
86 88. Baru yang pertama
87 89. Dinosaurus
88 90. Bukan kencan
89 91. Sharing
90 92. Wawan and the genk
91 93. Lia agak agak
92 94. Mapati
93 95. Gembrot
94 96. Poliandri & poligami
95 97. Sakit jantung
96 98. Nendang
97 99. Zayyan & Fatimah
98 100. Meow
99 101. :(
100 102. Innalillahi
101 103. Pemakaman
102 104
103 105. Bangun
104 106. Baby
105 107. Kronologi?
106 108. Asi
107 109. Happy milad
108 110. Stress
109 111
110 112. Tidak pede
111 113. Keluar NICU
112 114. Maaf
113 115. Pulang
114 116. Ganteng kayak abah
115 117. Jamilah
116 118. Selesai
117 119. Damai
118 120. Ibu kedua
119 121
120 122. Kejutan kecil
121 123.
122 124.
123 125. End
124 Hapus
125 Haiii cintaku
Episodes

Updated 125 Episodes

1
AZ Muhammad Abizar Al Hafidz
2
2. Petunjuk soal jodoh
3
3. Bukan tipe Abizar
4
4. Salah dalam memandang
5
5. Membantu Fifin
6
6. Kehebohan santri
7
7. Mimpi yang sama
8
8. Abizar malu malu meong
9
9. Bersedia
10
10. Abizar sat set
11
11. Pendaftaran pernikahan
12
12. SAH!
13
13. Kecupan dahi
14
14. Pertama kali
15
15. Ikut Abi
16
16. Salting brutal
17
17. Jalan jalan pagi
18
18. Ar Rahman
19
19. A day
20
20. Mawar
21
21. Sepiring berdua
22
22. Jabang bayi
23
23. Cemburu
24
24. Sedikit rasa
25
25. Alun alun
26
26. Belajar
27
27. Pulang
28
27. Perihal Silvi
29
28. Silvi part 2
30
30. Momongan
31
31. Terlambat
32
32. Fifin ngambek?
33
33. Berkunjung
34
34. Otw 1 bulan
35
35. Rencana liburan
36
36. T2
37
37. Ya Zaujati
38
38. Kencan sederhana
39
39. Anu
40
40. Kiss
41
41. Vaksin tetanus
42
42. Demam
43
43. Awal benih mulai tumbuh
44
44. Sup ayam
45
45. Lia
46
46. Bodo amat
47
47. Cemburu ciee
48
48. Ayo serius
49
49. Kecup duluan
50
50. Anak anak pulang
51
51. Berangkat liburan
52
52. Belajar lagi
53
53. Alergi
54
54. Bertanya
55
55. Uhibbuki & Uhibbuka
56
56. Kannn
57
57. Lahir
58
58. Cowok gak peka
59
59. Ketemu?
60
60. Lebih jauh
61
61. Umi
62
64. Niat menghafal
63
65. Membasmi ulat bulu
64
66. Hmmm
65
67. Mandbar
66
68. Pulang
67
69. Bareng anak anak
68
70. Sensitif
69
71. Sedikit penjelasan
70
72. Home date
71
73. Lebih lanjut
72
74. Ila aneh
73
75. Mau yang muda
74
76. Feeling umi
75
77. Dikira remaja
76
78. Simbiosis mutualisme
77
79. The wedding
78
80. S.Keb
79
81. OTW
80
82. Makkah
81
83. Pengertian
82
84. Tanggung jawab
83
85. Garis dua
84
86. 2 sachet
85
87. Kembali
86
88. Baru yang pertama
87
89. Dinosaurus
88
90. Bukan kencan
89
91. Sharing
90
92. Wawan and the genk
91
93. Lia agak agak
92
94. Mapati
93
95. Gembrot
94
96. Poliandri & poligami
95
97. Sakit jantung
96
98. Nendang
97
99. Zayyan & Fatimah
98
100. Meow
99
101. :(
100
102. Innalillahi
101
103. Pemakaman
102
104
103
105. Bangun
104
106. Baby
105
107. Kronologi?
106
108. Asi
107
109. Happy milad
108
110. Stress
109
111
110
112. Tidak pede
111
113. Keluar NICU
112
114. Maaf
113
115. Pulang
114
116. Ganteng kayak abah
115
117. Jamilah
116
118. Selesai
117
119. Damai
118
120. Ibu kedua
119
121
120
122. Kejutan kecil
121
123.
122
124.
123
125. End
124
Hapus
125
Haiii cintaku

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!