4. Salah dalam memandang

"Maaf Abah.. tapi Izar tau keseharian Fifin yang bekerja selalu memakai celana, dan Izar tidak menginginkan hal seperti itu" Ucap Abizar karena ia tidak suka melihat perempuan memakai celana

Dia juga ingat bagaimana penampilan Fifin saat bekerja namun ia tidak tahu bagaimana wajah Fifin karena tidak berani menatap wanita yang bukan mahrom nya

"Abizar! Pikirkan dengan baik.. Fifin bekerja dirumah sakit berarti juga ada ketentuan seragam dari rumah sakit, bukan berarti dia memang senang berpenampilan seperti itu" Ucap Abah mencoba menjelaskan

"Abah kan tau kalau Izar mau punya istri yang sholeha sebagai madrasah utama untuk putra putri Izar nanti" Ucap Abi

"Abah tau.. tapi apa kamu akan rela menikah dengan Fifin jika dia berpenampilan seperti yang kamu mau?" Tanya Abah. Seketika Abizar terdiam karena meski Fifin berpenampilan tertutup juga belum tentu dia menyukai akhlak Fifin

"Abizar!.. kamu jangan menilai semuanya dari penampilan nak"

"Tapi bah.. pekerjaan Fifin yang membuatnya memakai baju seperti itu membuat Izar tidak suka" Ucap Abizar jujur

"Abah sudah tidak kuat bicara sama kamu Zar, kamu pikir profesi bidan itu tidak penting? Iya? Tidak diperlukan dan percuma? Kamu lihat semua perempuan bisa melahirkan dengan bantuan siapa? Umi kamu dulu melahirkan juga membutuhkan bidan. Bidan yang kesana kemari untuk mengambil peralatan ibu kamu selama melahirkan.. maka dari itu pakaian mereka juga penting untuk memudahkan langkah kaki nya, jangan pernah kamu menilai seseorang dari penampilan, apalagi Fifin yang berjasa bagi ibu ibu yang melahirkan anaknya"

"Abah tidak habis pikir sama kamu yang ingin mencari manusia sempurna, bagi abah Fifin adalah anak yang baik... abah justru bangga sama Fifin karena profesi nya penting untuk semua orang" 

Abizar yang mendengar penuturan abahnya pun terdiam, dia tidak tahu bagaimana cara menolak perjodohan dengan wanita yang bukan tipe nya sama sekali

"Maaf abah" Ucap Abizar, hanya itu yang bisa keluar dari mulut nya

"Abah gak akan memaksa kamu kalau hasil istikharah abah bukan dia, dan sejak kapan kamu meragukan abah?"

"Abah juga kecewa sama kamu yang sudah meremehkan pekerjaan orang lain dan merasa kamu lebih baik dari dia, ingat Abizar.. kamu juga manusia yang masih banyak kurangnya" Ucap Abah Anwar lalu berjalan begitu saja meninggalkan putra nya

Umi Rida yang menyimak percakapan mereka berdua hanya bisa menghela nafas, ia tahu Abi sangat selektif dalam memilih pasangan, tapi untuk sekarang hal itu sudah melampaui batas wajar nya

"Abi.. jika memang kamu tidak setuju maka sampaikan dengan nada yang baik, umi tau nak kamu ingin mencari istri yang baik, tapi kamu juga tidak boleh memandang dari segi penampilan profesi nya saja dan menjadikan nya alasan untuk menolak, itu tidak baik"

"Baik umi" hanya itu saja yang keluar dari mulut Abi jika sang ibu mulai menuturi nya

Umi Rida menyentuh bahu putranya, menatap wajah itu dengan penuh kasih sayang

"Abizar, adakah wanita yang sedang kamu cintai nak? Kalau ada bilang sama umi, biar umi sama abah yang cari solusi nya nanti"  Ucapnya lembut

"Abi tidak sedang mencintai siapapun Umi" Jawab Abizar menggelengkan kepala

"Abi.. Umi sudah pernah bertemu dengan Fifin, anaknya baik.. cantik, tutur katanya juga lembut" Ucap umi Rida jujur bahwa ia sudah pernah bertemu Fifin diluar jam rumah sakit

"Kamu akan bersyukur setelah menikah dengan Fifin dan tahu semua tentangnya, dia tidak seperti yang kamu kira nak... diluar jam bekerja dia juga manis kok, pakaiannya sopan" Lanjut umi

"Tapi kalau Abi menikah dengan Fifin, apa jadinya pandangan orang orang umi? Abi menikah dengan wanita yang setiap hari berangkat kerja memakai celana" Ucap Abizar

"Abi... umi sudah beritahu sebelum nya kalau soal itu hanya perlu sedikit bimbingan saja, pasti ada solusinya dan kamu juga tidak perlu memikirkan pendapat orang lain"

"Akan Abi pikirkan umi" Ucap Abizar

Dulu ia hanya ingin menikah dengan wanita sholeha.. berpakaian sopan dan tertutup, tidak menampakkan bentuk tubuh nya, serta sifat nya juga yang paling penting.. dia tidak menyangka bahwa Abah justru mendapat Fifin sebagai jawaban istkharah nya, dan bagi Abizar Fifin itu sangat berbanding balik dengan keinginan nya

Umi Rida tersenyum tipis seraya menggelengkan kepala, Abizar memang tipe orang yang sangat keras kepala, apalagi jika hal itu tidak sesuai kenginan nya

"Abi... tugas suami juga melengkapi kekurangan istri saat mereka sudah menikah, jangan lupakan itu. Sekarang anak umi istirahat dulu aja di kamar, hari ini biar mas Wan yang mengajar anak anak"

"Baik umi" Ucap Abi mengangguk dan pergi ke kamar nya di lantai atas

Disana ia merenungi semua ucapan abah serta umi, memang tidak ada yang salah sih dengan pekerjaan Fifin, hanya otak Abizar saja yang perlu di putar sedikit agar bisa berpikir jernih

Tapi jika ia memang berjodoh dengan Fifin, bagaimana caranya agar Abi bisa terbiasa dengan kehadiran Fifin di sampingnya? Arghh

Pusing memikirkan soal Fifin ( padahal mah Fifin juga belum tentu menerima Abizar kalau di khitbah nanti )

Abizar akhirnya tertidur pulas sampai waktu menjelang sholat ashar, hari ini ia benar benar mengurung diri untuk memikirkan semuanya.. abah dan umi juga membiarkan dan tidak menyuruhnya keluar sama sekali, makan pun juga bulek yang mengantar ke kamar Abizar

Selepas sholat, ia membuka ponsel karena ada pesan yang masuk

Umi♥️

📩 : Abi... kalau pikiran kamu sudah fresh dan tenang, nanti malam di ajak Abah untuk bertamu ke rumah Fifin. Jangan berpikiran yang buruk ya nak

📩 : "Baik umi" balas Abi yang tidak mampu dan tidak berani membantah umi Rida

Malam pun telat tiba, setelah sholat isya' semua santri kembali memulai kelas ngaji kitab yang di ajarkan oleh guru sesuai tingkatan kelas masing masing

"Abah sama gus Abi mau kemana?" Tanya mas Abdul saat melihat abah dan Abi keluar dari rumah menuju garasi, siapa tahu mereka membutuhkan bantuan Abdul untuk mengeluarkan kendaraan

Abizar sudah rapi dengan baju kokoh, sarung juga peci di kepala, abah pun juga memakai style yang sama dengan Abizar

"Mau bertamu ke rumah teman abah Dul" Jawab Abah tersenyum, ia selalu ramah pada semua anak santri disini

"Mas Wan lagi gantiin saya ya?" Tanya Abizar kala tidak melihat mas Wawan

"Iya gus, lagi gantiin ngajar anak anak" Jawab Abdul membenarkan dan Abizar pun mengangguk paham, ia lalu mengeluarkan moge milik nya karena seru saja jika naik motor berdua dengan abah

"Yaudah saya berangkat dulu ya" Ucap Abah yang sudah duduk manis di belakang Abi, gerbang terbuka lalu Abizar pun melajukan motornya secara perlahan, mengingat ia sedang membawa orang tua

"Abah... Abizar tidak tahu alamat rumahnya Fifin" Ucap Abizar sambil fokus ke jalan raya

"Jalanin aja, Abah yang arahin" Ucap Abah, rumah Fifin memang satu kota tapi beda kampung dengan mereka, itu pun lumayan sih sekitar 15 KM dari rumah Abah

Beberapa menit perjalanan, mereka akhirnya sampai di depan rumah 1 atap minimalis rapi dan bersandingan dengan musholla

"Assalamualaikum..." Ucap Abah dan Abizar di depan rumah itu

"Waalaikumsalam..." Sahut orang dari dalam yang tak lain dan tak bukan adalah pak Yahya dan bu Risma, selaku kedua orang tua Fifin

Pintu dibuka dan.. tampaklah tamu yang sudah ditunggu tunggu oleh pak Yahya yang memang mendapat kabar dari abah Anwar sebelum berkunjung disini

"Gimana kabarnya War?" Tanya pak Yahya sambil memeluk teman lama nya itu

"Alhamdulillah.. sehat wal afiat kok ya" Jawab Abah anwar tersenyum

"Eh ayo silakan masuk dulu" Ucap bu Risma mempersilahkan untuk masuk ke ruang tamu mereka, sudah ada minuman beberapa makanan yang disiapkan bu Risma sendiri

"Loh ini mbak Rida kok tidak ikut?" Tanya bu Risma saat mereka semua sudah duduk

"Istri saya ke rumah Aina, katanya mau menjenguk Aina sama calon cucu nya, tapi tadi nitip salam juga untuk bu Risma dari istri saya" Jawab abah Anwar

"Oh.. iya waalaikumsalam" Ucap bu Risma yang memang ramah juga orang nya

"Eh War.. ini putra mu kan?" Tanya pak Yahya kala melihat Abizar

"Iya, ini Abizar yang nomer dua" Ucap abah Anwar mengenalkan dan orang tua Fifin pun menganggukkan kepala sebagai tanda paham

Hening sesaat, sampai...

"Oh iya Ya, selain bersilaturahmi.. tujuan ku kesini juga ingin meminta izin untuk mengkhitbah Fifin, putri kamu sebagai pendamping seumur hidup nya Abizar"

"Apa?" Bu Risma terkejut bukan main sedangkan Pak Yahya yang mendengar hal itu justru linglung sesaat, masa iya Kyai Anwar yang memiliki pondok pesantren cukup besar itu mau memiliki menantu seperti Fifin, begitupun bu Risma yang berpikir sama dengan suami nya

"Ah Anwar ini dari dulu kalau becanda memang bisa aja haha" Ucap pak Yahya berpikir bahwa abah sedang bercanda

"Yahya, aku serius... tujuanku kesini memang ingin bersilaturahmi sekaligus mengenalkan Abizar pada Fifin"

Pak Yahya dan bu Risma kembali terdiam, masih tidak percaya jika abah Anwar mau melamar Fifin untuk putra nya

Sedangkan selaku putra alias Abizar hanya diam sambil menyimak, untuk sekarang dia akan mencoba menurut pada abah Anwar

"Assalamualaikum... " Tiba tiba saja terdengar suara perempuan beserta mobil yang baru berhenti di depan rumah

"Waalaikumsalam.." Jawab semuanya serentak

Yap, semua pandangan melihat ke arah pintu yang terbuka dimana sudah ada Fifin disana.. kecuali Abizar yang hanya menatap ke bawah tanpa berani melihat wajah Fifin

"Fifin... sudah pulang nak?" Tanya bu Risma menghampiri anak nya

"Sudah buk, alhamdulillah ujiannya tadi juga lancar.. makanya Fifin langsung pulang" Ucap Fifin setelah mencium tangan sang ibu

"Loh ada tamu buk?" Tanya Fifin yang baru menyadari dan bu Risma pun mengangguk membenarkan

"Abizar.. itu yang namanya Fifin, kamu bisa melihatnya sekarang, ada kami disini" Ucap Abah mengode agar Abizar melihat bagaimana wajah Fifin sebelum ia mengkhitbah nya nanti

"Masya Allah" dalam hati Abizar berkata demikian karena baru pertama kali melihat wajah Fifin walau hanya sebentar lalu mengalihkan pandangan nya lagi. Penampilan Fifin pun sangat berbeda ketika ia sedang bekerja dan tidak

~

Terpopuler

Comments

Maurid Tambunan

Maurid Tambunan

jgn remehkan profesi seseorang abizar

2024-04-05

0

Elizabeth Zulfa

Elizabeth Zulfa

ketimbang urusan celana doang aja diributin .. hadeeeeercchh...

2023-03-07

2

Ning Mar

Ning Mar

ribut kok masalah celana toh...he he he...

2023-02-06

1

lihat semua
Episodes
1 AZ Muhammad Abizar Al Hafidz
2 2. Petunjuk soal jodoh
3 3. Bukan tipe Abizar
4 4. Salah dalam memandang
5 5. Membantu Fifin
6 6. Kehebohan santri
7 7. Mimpi yang sama
8 8. Abizar malu malu meong
9 9. Bersedia
10 10. Abizar sat set
11 11. Pendaftaran pernikahan
12 12. SAH!
13 13. Kecupan dahi
14 14. Pertama kali
15 15. Ikut Abi
16 16. Salting brutal
17 17. Jalan jalan pagi
18 18. Ar Rahman
19 19. A day
20 20. Mawar
21 21. Sepiring berdua
22 22. Jabang bayi
23 23. Cemburu
24 24. Sedikit rasa
25 25. Alun alun
26 26. Belajar
27 27. Pulang
28 27. Perihal Silvi
29 28. Silvi part 2
30 30. Momongan
31 31. Terlambat
32 32. Fifin ngambek?
33 33. Berkunjung
34 34. Otw 1 bulan
35 35. Rencana liburan
36 36. T2
37 37. Ya Zaujati
38 38. Kencan sederhana
39 39. Anu
40 40. Kiss
41 41. Vaksin tetanus
42 42. Demam
43 43. Awal benih mulai tumbuh
44 44. Sup ayam
45 45. Lia
46 46. Bodo amat
47 47. Cemburu ciee
48 48. Ayo serius
49 49. Kecup duluan
50 50. Anak anak pulang
51 51. Berangkat liburan
52 52. Belajar lagi
53 53. Alergi
54 54. Bertanya
55 55. Uhibbuki & Uhibbuka
56 56. Kannn
57 57. Lahir
58 58. Cowok gak peka
59 59. Ketemu?
60 60. Lebih jauh
61 61. Umi
62 64. Niat menghafal
63 65. Membasmi ulat bulu
64 66. Hmmm
65 67. Mandbar
66 68. Pulang
67 69. Bareng anak anak
68 70. Sensitif
69 71. Sedikit penjelasan
70 72. Home date
71 73. Lebih lanjut
72 74. Ila aneh
73 75. Mau yang muda
74 76. Feeling umi
75 77. Dikira remaja
76 78. Simbiosis mutualisme
77 79. The wedding
78 80. S.Keb
79 81. OTW
80 82. Makkah
81 83. Pengertian
82 84. Tanggung jawab
83 85. Garis dua
84 86. 2 sachet
85 87. Kembali
86 88. Baru yang pertama
87 89. Dinosaurus
88 90. Bukan kencan
89 91. Sharing
90 92. Wawan and the genk
91 93. Lia agak agak
92 94. Mapati
93 95. Gembrot
94 96. Poliandri & poligami
95 97. Sakit jantung
96 98. Nendang
97 99. Zayyan & Fatimah
98 100. Meow
99 101. :(
100 102. Innalillahi
101 103. Pemakaman
102 104
103 105. Bangun
104 106. Baby
105 107. Kronologi?
106 108. Asi
107 109. Happy milad
108 110. Stress
109 111
110 112. Tidak pede
111 113. Keluar NICU
112 114. Maaf
113 115. Pulang
114 116. Ganteng kayak abah
115 117. Jamilah
116 118. Selesai
117 119. Damai
118 120. Ibu kedua
119 121
120 122. Kejutan kecil
121 123.
122 124.
123 125. End
124 Hapus
125 Haiii cintaku
Episodes

Updated 125 Episodes

1
AZ Muhammad Abizar Al Hafidz
2
2. Petunjuk soal jodoh
3
3. Bukan tipe Abizar
4
4. Salah dalam memandang
5
5. Membantu Fifin
6
6. Kehebohan santri
7
7. Mimpi yang sama
8
8. Abizar malu malu meong
9
9. Bersedia
10
10. Abizar sat set
11
11. Pendaftaran pernikahan
12
12. SAH!
13
13. Kecupan dahi
14
14. Pertama kali
15
15. Ikut Abi
16
16. Salting brutal
17
17. Jalan jalan pagi
18
18. Ar Rahman
19
19. A day
20
20. Mawar
21
21. Sepiring berdua
22
22. Jabang bayi
23
23. Cemburu
24
24. Sedikit rasa
25
25. Alun alun
26
26. Belajar
27
27. Pulang
28
27. Perihal Silvi
29
28. Silvi part 2
30
30. Momongan
31
31. Terlambat
32
32. Fifin ngambek?
33
33. Berkunjung
34
34. Otw 1 bulan
35
35. Rencana liburan
36
36. T2
37
37. Ya Zaujati
38
38. Kencan sederhana
39
39. Anu
40
40. Kiss
41
41. Vaksin tetanus
42
42. Demam
43
43. Awal benih mulai tumbuh
44
44. Sup ayam
45
45. Lia
46
46. Bodo amat
47
47. Cemburu ciee
48
48. Ayo serius
49
49. Kecup duluan
50
50. Anak anak pulang
51
51. Berangkat liburan
52
52. Belajar lagi
53
53. Alergi
54
54. Bertanya
55
55. Uhibbuki & Uhibbuka
56
56. Kannn
57
57. Lahir
58
58. Cowok gak peka
59
59. Ketemu?
60
60. Lebih jauh
61
61. Umi
62
64. Niat menghafal
63
65. Membasmi ulat bulu
64
66. Hmmm
65
67. Mandbar
66
68. Pulang
67
69. Bareng anak anak
68
70. Sensitif
69
71. Sedikit penjelasan
70
72. Home date
71
73. Lebih lanjut
72
74. Ila aneh
73
75. Mau yang muda
74
76. Feeling umi
75
77. Dikira remaja
76
78. Simbiosis mutualisme
77
79. The wedding
78
80. S.Keb
79
81. OTW
80
82. Makkah
81
83. Pengertian
82
84. Tanggung jawab
83
85. Garis dua
84
86. 2 sachet
85
87. Kembali
86
88. Baru yang pertama
87
89. Dinosaurus
88
90. Bukan kencan
89
91. Sharing
90
92. Wawan and the genk
91
93. Lia agak agak
92
94. Mapati
93
95. Gembrot
94
96. Poliandri & poligami
95
97. Sakit jantung
96
98. Nendang
97
99. Zayyan & Fatimah
98
100. Meow
99
101. :(
100
102. Innalillahi
101
103. Pemakaman
102
104
103
105. Bangun
104
106. Baby
105
107. Kronologi?
106
108. Asi
107
109. Happy milad
108
110. Stress
109
111
110
112. Tidak pede
111
113. Keluar NICU
112
114. Maaf
113
115. Pulang
114
116. Ganteng kayak abah
115
117. Jamilah
116
118. Selesai
117
119. Damai
118
120. Ibu kedua
119
121
120
122. Kejutan kecil
121
123.
122
124.
123
125. End
124
Hapus
125
Haiii cintaku

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!