10. Abizar sat set

Hari ini Fifin mendapat jadwal malam karena poli ibu hamil di rumah sakit selalu menyediakan pelayanan persalinan 24 jam disana

"Fifin... saya baru aja mau pulang" Ucap dokter Wina atau dokter spedialis kandungan yang menyapa Fifin, karena jika dokter spesialis jadwalnya hanya ada di jam jam tertentu saja

"Iya dok kan saya shift malam sampai pagi" Ucap Fifin tersenyum

"Eh iya kemarin ada sih laki laki yang nemenin kakak nya periksa kandungan, katanya dia calon suami kamu.. emang benar?" Tanya dokter Wina, setahu nya Fifin memang tidak sedang dekat dengan lelaki manapun

"Emm gimana ya bu jawab nya" Ucap Fifin bingung

"Tidak apa apa, cerita saja" Ucap dokter Wina

"Saya memang sedang di mintai persetujuan khitbah sama orang tua dari laki laki tersebut, maka dari itu dok... saya juga tidak mau jika laki laki itu mengkhitbah saya karena terpaksa, saya memberikan waktu agar beliau bisa berpikir kembali daripada ada penyesalan nanti" Jawab Fifin menjelaskan

"Ooh.. begitu, tapi kalau udah mengaku sebagai calon suami dari kamu harusnya sih sudah yakin" Ucap Wina

"Emm saya juga tidak tahu dok" Ucap Fifin mengedikkan bahu, entahlah dia juga tidak tahu maksud Abizar berkata seperti itu

"Hmmm gak jadi deh saya jodohin sama adik saya" Ucap Wina disertai tawa nya

"Dokter Wina ini bisa saja.. kalau memang saya dan dia berjodoh juga tidak ada yang menyangka dok" Ucap Fifin

Wina mengangguk pertanda membenarkan, setelah melihat jam ia juga segera berpamitan pada Fifin karena anak nya pasti sudah menunggu di rumah

"Dorr!!!"

"Astaghfirullahaladzim.. kaget maimunah" Ucap Fifin mengelus dada kala melihat sahabat nya, yaitu Lia, hobi sekali mengageti orang

"Hahaha.. maaf maaf" Ucap Lia duduk di samping sahabatnya itu

"Eh.. cuyy, bener ada yang mau ngekhitbah kamu?" Tanya Lia menyenggol lengan Fifin

"Iya"

"Wah... asik dong minggu depan ke luar kota di antar suami" Ucap Lia menaik turunkan alisnya sambil ngakak juga

"Belum tentu minggu depan aku sudah nikah, yang penting do'a kan aja yang terbaik" Ucap Fifin

"Siapa sih laki laki itu?" Tanya Lia kepo karena ia tidak pernah melihat Abizar, jika pun Abizar mengantar Aina juga tidak pernah bertemu karena shift nya yang berbeda

"Ada, nanti kalau beneran jodoh juga tau kok... gamau bocor bocoran di awal ah" Ucap Fifin

"Tega banget sahabat sendiri gak dikasih tahu"

"Ya nanti kalau jadi menikah kan tau Liaa" Ucap Fifin menggelengkan kepala

"Tapi aku kan kepo nya sekarang, ayolah..." Ucap Lia berulang kali menyenggol lengan Fifin, tapi tetap saja ia tidak akan goyah dan tidak akan memberi tahu soal siapa yang akan mengkhitbah nya nanti

"Udahlah nonton si botak kembar aja yuk" Ajak Fifin karena jika tidak ada pasien begini juga mereka gabut nya bukan main

"Oke deh oke" Ucap Lia pasrah

Tapi sebelum Fifin membuka video di yusup, ada panggilan telepon dari pak Yahya alias bapak nya sendiri

📞 : Assalamualaikum

📞 : "Waalaikumsalam... ada apa pak?" Tanya Fifin, tumben sekali menelpon saat ia baru sampai rumah sakit

📞 : Bapak mau bicara soal lamaran kemarin

Fifin yang mendengar hal itu langsung menjauh dari Lia, agar sahabat yang super duper kepo itu tidak bisa mendengar nya

📞 : "Kenapa pak memangnya?"

📞 : Tadi Anwar kesini, bilang katanya Abizar sudah memberi keputusan dan mengkhitbah kamu juga berdasarkan keyakinan hati nya nak

📞 : "Oh... gitu, iya pak Fifin paham" Mungkin karena Abizar sudah membaca surat nya tadi pagi, jadi segera memantapkan diri untuk mengambil langkah

📞 : Tapi Fin, nak Abizar juga berencana melangsungkan akad nikah setelah khitbah, bagaimana? Kamu setuju atau tidak?

Fifin terdiam, apa Abizar yakin ingin menikah dengan nya secepat ini? Padahal mereka juga belum kenal satu sama lain

📞 : Fin.. bagaimana? Kalau kamu setuju, Abizar juga bertanya apa dan berapa mahar yang kamu inginkan dari nya?

📞 : "Kalau langsung akad, Fifin akan memikirkan nya dulu pak.. Fifin butuh waktu sebentar"

📞 : Baiklah, bapak juga mau kamu mengambil keputusan dengan santai tanpa buru buru nak.. ya sudah telpon nya bapak matiin ya.. Assalamualaikum

📞 : "Waalaikumsalam"

"Ada apa Fin?" Tanya Lia

"Ini... ada yang mau ngajak akad setelah khitbah nya selesai" Jawab Fifin enteng seolah tidak ada beban dalam dirinya

"Buset... buru buru banget Fin" Ucap Lia terkejut sangat

"Ya mungkin daripada berlama lama malah akhirnya gak jadi, menjauhi adanya hal yang tidak tidak juga" Ucap Fifin

Sedangkan di rumah Fifin

"Pak... ibuk kaget loh waktu Fifin ada yang melamar, gimana suasana rumah ini kalau tidak ada Fifin?" Tanya bu Risma

"Buk... jodoh memang ajaib dan tidak ada yang tahu datang nya kapan, tapi sesuai mimpi yang Fifin ceritakan.. Insya Allah ini memang takdir yang sudah di tentukan untuk Fifin, bissmillah saja.. mau tidak mau memang anak perempuan kita pasti akan memulai rumah tangga nya masing masing" Ucap pak Yahya menenangkan istri nya

"Secepat ini ya pak... rasanya baru kemarin Fifin lahir" Ucap bu Risma mengingat momen ketika melahirkan Fifin

"Waktu bahagia memang terasa cepat buk, do'a kan saja yang terbaik untuk kedua anak kita"

~

Jam 3 pagi jam kerja Fifin baru selesai dan di gantikan dengan pegawai lainnya, memang sih kalau shift malam tuh capek nya minta ampun

"Ngantuk banget astaghfirullah" Ucap Fifin kala menguap berkali kali

"Iya.. aku pulang duluan ya Fin, jangan lupa undang aku nanti kalau jadi menikah" Ucap Lia berjalan menuju orang yang sudah menjemputnya

Fifin hanya mengangguk saja, karena sangat lelah ia lebih memilih untuk tidak menanggapi Lia dan masuk ke dalam mobil nya

Setelah perjalanan beberapa menit, Fifin sudah sampai di rumah dan melihat kalau pak Yahya sudah menunggu nya di teras rumah

Fifin tersenyum, hal yang membuatnya semangat bekerja dan menggapai cita cita adalah kasih sayang orang tua nya

"Kenapa tidak menunggu di dalam aja pak?" Tanya Fifin mencium punggung tangan cinta pertamanya itu

"Kan memang biasanya bapak nungguin kamu disini" Ucap pak Yahya

Di dalam juga sudah ada bu Risma yang memegang teh hangat untuk Fifin, ia tahu jika Fifin sangat kelelahan saat pulang shift malam karena harus menahan kantuk

"Makasih ya buk... Fifin bersih bersih dulu sambil nunggu subuh" Ucap Fifin karena jika seperti ini ia akan tidur setelah sholat subuh daripada waktu nya terlewat nanti

"Iya.. sudah sana ganti dulu baju nya" Ucap bu Risma

Fifin yang sudah mandi dan berganti pakaian lekas masuk kamar, sambil menunggu subuh ia juga menulis di atas kertas sebagai jawaban nya tadi

"Assalamualaikum.. baik, saya setuju soal permintaan kamu yang mengadakan akad setelah khitbah.. soal mahar saya tidak meminta apapun kecuali surat ar rahman yang akan kamu lantunkan hanya untuk saya

Selebihnya terserah kamu, jika memang kamu menginginkan adanya mahar, maka sesuaikan dengan kemampuan mu saja.. Wassalamualaikum"

Fifin melipat kertas itu, ia akan menyampaikan lewat pak Yahya yang memang akan ke rumah abah besok pagi

~

Keesokan hari nya pak Yahya memang bersilaturahmi ke rumah abah sekaligus menyampaikan jawaban Fifin

Disana ia disambut baik oleh keluarga Abizar, yaitu umi.. abah.. Abizar.. Aina dan suami nya, apalagi para santri yang sangat sopan dan antusias ketika mendapati tamu datang, memuliakan tamu juga penting bagi mereka

"Waalaikumsalam... Ya.. langsung masuk saja ayo" Ajak abah Anwar pada keluarga Fifin yang mana ada Zaki juga disitu

"Bu Risma.. lama ya tidak bertemu" Ucap umi Rida sambil cipika cipiki, mereka memang satu majlis saat pengajian dan lumayan sering bertemu

Abizar juga mencium punggung tangan kedua orang tua Fifin, tapi saat bersalaman dengan Zaki, ada hawa hawa aneh yang dia rasakan

"Permisi umi..." Ucap Silvi yang membawa minuman hangat untuk semua orang yang ada di ruang tamu

"Makasih ya Silvi" Ucap umi mengangguk lalu membiarkan Fifin kembali ke dalam

"Fifin nya tidak ikut?" Tanya umi Rida menyadari Fifin tidak ada di antara mereka

"Iya mbak, maaf ya... karena kemarin di rumah sakit dapat shift malam jadi masih istirahat di rumah" Jawab bu Risma yang agak tidak enak hati

"Ohh.. iya tidak apa apa kok" Ucap umi Rida memaklumi

"War... soal keputusan Fifin, dia setuju untuk melangsungkan akad selesai khitbah nanti" Ucap pak Yahya

"Alhamdulillah..." Keluarga Abizar sontak mengucap hamdalah ketika Fifin tidak menolak keinginan Abizar

"Jago ya kamu" Ucap Aina memberi jempol pada adik nya

"Oh iya, apa Fifin mengajukan syarat atau hal yang di inginkan untuk acara resepsi?" Tanya abah, siapa tahu Fifin menginginkan sesuatu

"Gini War.. Fifin bilang kalau resepsi mau nya terlaksana setelah dia selesai pendidikan S1 nya" Jawab pak Yahya

"Kalau boleh tahu memang pendidikan S1 nya kurang berapa bulan lagi ya?" Tanya abah

"Insya Allah dua bulan lagi, karena Fifin sekarang sudah mulai ujian dan penyusunan skripsi juga" Jawab pak Yahya

"Bagaimana Abi? Kamu setuju sama hal yang Fifin ajukan?" Tanya Abah

"Abizar setuju bah" Jawab Abi menganggukkan kepala, yang penting mereka halal dulu.. masalah resepsi itu mudah, bisa dipikirkan kembali nanti

"Alhamdulillah kalau abi mengerti" Ucap umi lega

"Untuk pengurusan berkas nikah nanti biar mereka pergi dengan di temani anggota keluarga masing masing" Ucap abah yang disetujui juga oleh semua orang

Tidak mungkin mereka membiarkan Abizar dan Fifin pergi berdua saja sedangkan belum ada kata sah untuk mereka

"Oh iya nak Abi... ini ada titipan dari Fifin" Ucap pak Yahya memberikan surat titipan Fifin

"Baik pak.. terimakasih" Ucap Abizar menerima surat tersebut, sedangkan Aina melirik adik nya dengan penuh godaan wkwk.. sampai Abizar saja malu rasanya dan pamit ke kamar mandi sebentar

"Mas" Abizar menoleh dan mendapati Zaki sudah berdiri di depan nya

"Aku bicara sebagai kakak nya Fifin"

~

Terpopuler

Comments

Ning Mar

Ning Mar

lanjut

2023-02-06

0

lihat semua
Episodes
1 AZ Muhammad Abizar Al Hafidz
2 2. Petunjuk soal jodoh
3 3. Bukan tipe Abizar
4 4. Salah dalam memandang
5 5. Membantu Fifin
6 6. Kehebohan santri
7 7. Mimpi yang sama
8 8. Abizar malu malu meong
9 9. Bersedia
10 10. Abizar sat set
11 11. Pendaftaran pernikahan
12 12. SAH!
13 13. Kecupan dahi
14 14. Pertama kali
15 15. Ikut Abi
16 16. Salting brutal
17 17. Jalan jalan pagi
18 18. Ar Rahman
19 19. A day
20 20. Mawar
21 21. Sepiring berdua
22 22. Jabang bayi
23 23. Cemburu
24 24. Sedikit rasa
25 25. Alun alun
26 26. Belajar
27 27. Pulang
28 27. Perihal Silvi
29 28. Silvi part 2
30 30. Momongan
31 31. Terlambat
32 32. Fifin ngambek?
33 33. Berkunjung
34 34. Otw 1 bulan
35 35. Rencana liburan
36 36. T2
37 37. Ya Zaujati
38 38. Kencan sederhana
39 39. Anu
40 40. Kiss
41 41. Vaksin tetanus
42 42. Demam
43 43. Awal benih mulai tumbuh
44 44. Sup ayam
45 45. Lia
46 46. Bodo amat
47 47. Cemburu ciee
48 48. Ayo serius
49 49. Kecup duluan
50 50. Anak anak pulang
51 51. Berangkat liburan
52 52. Belajar lagi
53 53. Alergi
54 54. Bertanya
55 55. Uhibbuki & Uhibbuka
56 56. Kannn
57 57. Lahir
58 58. Cowok gak peka
59 59. Ketemu?
60 60. Lebih jauh
61 61. Umi
62 64. Niat menghafal
63 65. Membasmi ulat bulu
64 66. Hmmm
65 67. Mandbar
66 68. Pulang
67 69. Bareng anak anak
68 70. Sensitif
69 71. Sedikit penjelasan
70 72. Home date
71 73. Lebih lanjut
72 74. Ila aneh
73 75. Mau yang muda
74 76. Feeling umi
75 77. Dikira remaja
76 78. Simbiosis mutualisme
77 79. The wedding
78 80. S.Keb
79 81. OTW
80 82. Makkah
81 83. Pengertian
82 84. Tanggung jawab
83 85. Garis dua
84 86. 2 sachet
85 87. Kembali
86 88. Baru yang pertama
87 89. Dinosaurus
88 90. Bukan kencan
89 91. Sharing
90 92. Wawan and the genk
91 93. Lia agak agak
92 94. Mapati
93 95. Gembrot
94 96. Poliandri & poligami
95 97. Sakit jantung
96 98. Nendang
97 99. Zayyan & Fatimah
98 100. Meow
99 101. :(
100 102. Innalillahi
101 103. Pemakaman
102 104
103 105. Bangun
104 106. Baby
105 107. Kronologi?
106 108. Asi
107 109. Happy milad
108 110. Stress
109 111
110 112. Tidak pede
111 113. Keluar NICU
112 114. Maaf
113 115. Pulang
114 116. Ganteng kayak abah
115 117. Jamilah
116 118. Selesai
117 119. Damai
118 120. Ibu kedua
119 121
120 122. Kejutan kecil
121 123.
122 124.
123 125. End
124 Hapus
125 Haiii cintaku
Episodes

Updated 125 Episodes

1
AZ Muhammad Abizar Al Hafidz
2
2. Petunjuk soal jodoh
3
3. Bukan tipe Abizar
4
4. Salah dalam memandang
5
5. Membantu Fifin
6
6. Kehebohan santri
7
7. Mimpi yang sama
8
8. Abizar malu malu meong
9
9. Bersedia
10
10. Abizar sat set
11
11. Pendaftaran pernikahan
12
12. SAH!
13
13. Kecupan dahi
14
14. Pertama kali
15
15. Ikut Abi
16
16. Salting brutal
17
17. Jalan jalan pagi
18
18. Ar Rahman
19
19. A day
20
20. Mawar
21
21. Sepiring berdua
22
22. Jabang bayi
23
23. Cemburu
24
24. Sedikit rasa
25
25. Alun alun
26
26. Belajar
27
27. Pulang
28
27. Perihal Silvi
29
28. Silvi part 2
30
30. Momongan
31
31. Terlambat
32
32. Fifin ngambek?
33
33. Berkunjung
34
34. Otw 1 bulan
35
35. Rencana liburan
36
36. T2
37
37. Ya Zaujati
38
38. Kencan sederhana
39
39. Anu
40
40. Kiss
41
41. Vaksin tetanus
42
42. Demam
43
43. Awal benih mulai tumbuh
44
44. Sup ayam
45
45. Lia
46
46. Bodo amat
47
47. Cemburu ciee
48
48. Ayo serius
49
49. Kecup duluan
50
50. Anak anak pulang
51
51. Berangkat liburan
52
52. Belajar lagi
53
53. Alergi
54
54. Bertanya
55
55. Uhibbuki & Uhibbuka
56
56. Kannn
57
57. Lahir
58
58. Cowok gak peka
59
59. Ketemu?
60
60. Lebih jauh
61
61. Umi
62
64. Niat menghafal
63
65. Membasmi ulat bulu
64
66. Hmmm
65
67. Mandbar
66
68. Pulang
67
69. Bareng anak anak
68
70. Sensitif
69
71. Sedikit penjelasan
70
72. Home date
71
73. Lebih lanjut
72
74. Ila aneh
73
75. Mau yang muda
74
76. Feeling umi
75
77. Dikira remaja
76
78. Simbiosis mutualisme
77
79. The wedding
78
80. S.Keb
79
81. OTW
80
82. Makkah
81
83. Pengertian
82
84. Tanggung jawab
83
85. Garis dua
84
86. 2 sachet
85
87. Kembali
86
88. Baru yang pertama
87
89. Dinosaurus
88
90. Bukan kencan
89
91. Sharing
90
92. Wawan and the genk
91
93. Lia agak agak
92
94. Mapati
93
95. Gembrot
94
96. Poliandri & poligami
95
97. Sakit jantung
96
98. Nendang
97
99. Zayyan & Fatimah
98
100. Meow
99
101. :(
100
102. Innalillahi
101
103. Pemakaman
102
104
103
105. Bangun
104
106. Baby
105
107. Kronologi?
106
108. Asi
107
109. Happy milad
108
110. Stress
109
111
110
112. Tidak pede
111
113. Keluar NICU
112
114. Maaf
113
115. Pulang
114
116. Ganteng kayak abah
115
117. Jamilah
116
118. Selesai
117
119. Damai
118
120. Ibu kedua
119
121
120
122. Kejutan kecil
121
123.
122
124.
123
125. End
124
Hapus
125
Haiii cintaku

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!