5. Membantu Fifin

Fifin masuk ke dalam rumah sambil berjalan membungkuk saat ia melewati tamu untuk bersalaman dengan bapak nya

"Gimana ujiannya? Lancar?" Tanya pak Yahya pada anak gadisnya tersebut

"Alhamdulillah lancar pak, berkat do'a bapak sama ibuk juga" Jawab Fifin tersenyum

Ya pak Yahya bangga sekaligus bersyukur karena Fifin yang masih semangat mencapai mimpinya sampai sekarang, walaupun kadang ia juga kehabisan uang untuk membayar biaya kuliah Fifin, namun tetap saja Fifin akan mengembalikan uang itu dalam waktu dekat

"Oh iya ini ada teman nya bapak, namanya pak Anwar atau kyai Anwar, kamu tahu kan?" Ucap pak Yahya

Fifin mengangguk, ia tahu kalau pemilik pondok pesantren Darussalam tersebut merupakan milik teman bapak nya

Fifin tersenyum ke arah abah sambil mengatupkan tangan nya dan dibalas hal yang sama oleh abah Anwar, Fifin juga mengatupkan tangan pada Abizar yang juga dibalas oleh pria tersebut

"Nah.. kalau itu putra nya pak Anwar yang kedua Fin" Ucap pak Yahya, Fifin pun hanya mengangguk saja karena pikirnya mungkin kyai Anwar kesini hanya untuk bersilaturahmi pada teman

"Nak Fifin..." Panggil abah

"Dalem kyai" Jawab Fifin spontan sambil menoleh juga ke arah abah

"Panggil abah saja" Ucap abah tersenyum melihat betapa sopan nya Fifin ketika bertemu dengan nya

Fifin mengangguk walau tidak mengerti kenapa juga dia harus memanggil abah ya kan??

"Oh iya nak Fifin- " Belum sempat abah berbicara tiba tiba ponsel Fifin berbunyi

"Aduh.. maaf" Ucap Fifin tidak enak hati karena dering telfon nya memotong ucapan orang lain

"Tidak apa, di terima saja" Ucap abah menyuruh Fifin mengangkat telfon saja

📞 : "Assalamualaikum... ada apa ya bu Nia?" Tanya Fifin pada penelfon tersebut

📞 : Waalaikumsalam, bu bidan saya minta tolong... ini kakak saya kayaknya mau melahirkan, tapi dirumah tidak ada kendaraan bu.. tolong kesini ya bu, saya bingung harus ngapain

Fifin yang mendengar hal itu ikut panik namun berusaha menenangkan bu Nia yang berada disana

📞 : "Ini saya mau otw kesana, ibuk yang tenang ya... tolong jaga pasien dulu sampai saya datang"

Fifin langsung mematikan telefon karena yang penting sekarang ia harus ke rumah bu Nia

"Ada apa Fin?" Tanya pak Yahya kala melihat anaknya yang mencari kunci mobil di dalam tas

"Ini loh pak kakak nya bu Nia mau melahirkan tapi tidak ada kendara, jadi Fifin mau kesana"

"Loh kamu baru aja pulang nanti kalau nyetir lagi malah bisa jadi kecelakaan Fin" Ucap bu Risma mengingat Fifin juga baru menyetir dari luar kota

"Benar kata ibuk kamu Fin" Ucap pak Yahya

"Tapi Fifin butuh mobil pak, biar nanti kalau ada apa apa bisa langsung bawa kakak nya bu Nia ke rumah sakit" Ucap Fifin menjelaskan

"Pokok nya bapak gak ngijinin kamu nyetir lagi, nanti yang ada kamu yang kecelakaan Fin, kakak mu juga lagi di rumah tahfidz"

Di tengah tengah pembicaraan tegang itu tiba tiba abah berucap

"Biar Abizar sama saya saja yang mengantar Fifin" Karena tahu jika pak Yanya tidak bisa menyetirr

Fifin terkejut, namun sekarang juga tidak ada waktu untuk terkejut lebih lama, selagi ada kesempatan lebih baik ia terima bantuan itu

Abizar juga sama terkejutnya, ia tidak menyangka bahwa abah akan mengambil tindakan seperti ini

"Yaudah War.. kalau gitu minta tolong ya" Ucap pak Yahya yang di angguki oleh abah

Fifin memberikan kunci mobil nya pada Abizar karena jelas pemuda itu yang akan menyetir

"Fifin di depan aja sama abi, biar abah di belakang" Ucap abah Anwar langsung masuk ke kursi penumpang belakang

Sedangkan Abizar dan Fifin duduk di kemudi depan, rasa canggung dalam diri Fifin  selama perjalanan juga tidak muncul karena yang ada di pikiran nya sekarang hanya untuk menolong seseorang

Tapi tidak dengan Abizar yang harus menahan canggung dan mengemudikan mobil dengan kecepatan tinggi sesuai alamat yang disebutkan Fifin tadi

Tidak sampai 10 menit mereka sampai di rumah bu Nia, Fifin yang khawatir langsung turun dari mobil, membuka bagasi untuk mengambil peralatan yang diperlukan dan lari masuk ke rumah bu Nia

"Assalamualaikum.. gimana bu sama kakak nya?" Tanya Fifin

"Waalaikumsalam.. lagi di kamar bu, tolong di periksa sekarang" Ucap bu Nia

Fifin masuk ke kamar dan melihat bu Santi sedang mengalami kontraksi hebat

"Tolong saya bu" Rintih bu Santi yang sedang kesakitan

ia segera memeriksa.. namun ternyata bu Santi mengalami pendarahan yang sangat hebat namun bukaan nya juga masih sedikit hingga tidak mungkin untuk melahirkan sekarang

"Sebentar ya bu.." Ucap Fifin setelah mengelap keringat bu Santi yang bercucuran lalu kembali berlari menuju teras untuk meminta bantuan

"Mas.. saya minta tolong ya? Tolong bantu saya angkat bu Santi, beliau pendarahan hebat jadi saya tidak bisa mengatasi nya tanpa izin dokter" Ucap Fifin pada Abizar yang sedang bengong saat itu

Jika pendarahan bu Santi tidak terlalu parah maka Fifin masih bisa mengatasi, tapi kala melihat bukaan nya masih pendek dan itu pasti memerlukan induksi yang hanya bisa dilakukan oleh dokter kandungan

"Saya mohon" Ucap Fifin hampir menangis saat Abizar hanya diam saja

Abah yang melihat hal itu segera menyenggol lengan anaknya, Abizar tersadar lalu mengangguk dan masuk ke dalam untuk menggendong bu Santi menuju mobil mereka untuk dilarikan ke rumah sakit

"Bu bidan.. mobil nya gak cukup nanti biar saya nyusul pakai ojol" Ucap bu Nia yang di angguki Fifin

Sekarang ganti abah yang di depan karena Fifin harus menjaga kesadaran bu Santi agar tidak sampai pingsan, itu tidak boleh terjadi!

"Bu... tahan sebentar ya bu" Ucap Fifin beberapa kali sambil menepuk pipi dan tangan bu Santi agar kesadaran nya tetap terjaga

Disinilah mereka berada, Fifin.. Abizar, dan abah Anwar yang sedang berada di unit gawat darurat rumah sakit tempat Fifin bekerja

"Fin ini butuh induksi karena kalau dibiarin malah nyawa ibunya bisa berbahaya" Ucap dokter kandungan yang sama saat memeriksa Aina kemarin

"Iya dok, makanya saya bawa kesini" Ucap Fifib

Dokter kandungan tersebut mengangguk lalu menyuruh Fifin untuk menunggu saja, karena sekarang bukan jam kerja Fifin maka dari itu dokter kandungan akan menangani Santi dengan asisten yang lain nya

Fifin duduk diam bersandar di depan ruangan bersalin tersebut, ia sedih karena kali ini tidak bisa menolong bu Santi secara maksimal

Fifin juga melihat bahwa tangan serta pakaian nya pun sudah bersimpah darah akibat pendarahan bu Santi yang terlalu hebat tadi

Abah juga Abi melihat dapat melihat bahwa gadis itu terpuruk seakan dunianya runtuh karena tidak bisa menolong bu Santi tadi

"Fifin... kamu sudah melakukan yang terbaik jadi tidak perlu bersedih" Ucap abah tersenyum untuk memberi semangat pada Fifin

"Iya bah" Jawab Fifin sesuai permintaan abah Anwar tadi

Tap tap tap.. bu Nia berlari menuju mereka dam refleks memeluk Fifin "Ya Allah makasih ya Fin udah bantuin tadi.. kalau aku sendirian aku juga gak tau harus apa" Ucap bu Nia

"Bukan apa apa kok bu" Ucap Fifin tersenyum

Tiba tiba ruangan bersalin terbuka, ada dokter kandungan yang keluar dari sana

"Induksi nya sudah saya kasih dan pendarahan nya juga sudah berhenti, Insya Allah besok sudah bukaan lengkap dan sebentar lagi mau di pindah ke kamar pasien" Jelas dokter tersebut

"Alhamdulillah..." Ucap semuanya

"Tapi kalau besok tidak ada pembukaan maka terpaksa harus operasi caecar daripada membahayakan ibu nya"

"Iya dok" Ucap Fifin bahan

"Fin.. kamu pulang aja bersih bersih diri, sudah ada pihak keluarga juga disini" Ucap dokter Wina atau dokter spesialis kandungan itu

"Iya bu bidan.. udah ada aku, jadi kamu pulang aja gak papa" Ucap bu Nia

Fifin juga sadar sih kalau pakaian nya sudah kotor dan harus dibersihkan, tidak baik juga jika lama lama dalam keadaan seperti itu yang justru bisa membawa virus

"Iya, kalau begitu besok saya balik kesini untuk melihat kondisi bu Santi" Ucap Fifin

Ia berpamitan dan kembali pulang bersama abah juga Abizar, untuk sekarang mereka saling terdiam setelah mengalami hal menegangkan tadi sampai Fifin memulai pembicaraan

"Abah... terimakasih sudah mau mengantar dan di repoti sama Fifin, terimakasih untuk mas nya juga.. maaf kalau Fifin bikin kalian tidak nyaman" Ucap nya pada abah dan Abizar

Fifin juga tidak enak hati dengan Abizar karena baju pria itu juga kotor terkena darah akibat menggendong bu Risma tadi

"Sama sama Fin.. Abah juga tidak merasa di repoti, iya kan Izar?" Ucap abah meminta pendapat pada Abizar yang hanya di jawab anggukan saja

Jantung Abizar sekarang masih kayak roaller coaster, tiba tiba di ajak bertemu keluarga Fifin, lalu tiba tiba juga ia harus ikut andil untuk membantu Fifin menolong ibu hamil, benar benar kejadian yang sangat tidak terduga. Ia sampai menggelengkan kepala karena tidak menyangka saja.

~

Terpopuler

Comments

DezzaLove

DezzaLove

hehehe.....dapat karya yang sama dengan namaq.....💪💪💪💪

2023-02-17

1

lihat semua
Episodes
1 AZ Muhammad Abizar Al Hafidz
2 2. Petunjuk soal jodoh
3 3. Bukan tipe Abizar
4 4. Salah dalam memandang
5 5. Membantu Fifin
6 6. Kehebohan santri
7 7. Mimpi yang sama
8 8. Abizar malu malu meong
9 9. Bersedia
10 10. Abizar sat set
11 11. Pendaftaran pernikahan
12 12. SAH!
13 13. Kecupan dahi
14 14. Pertama kali
15 15. Ikut Abi
16 16. Salting brutal
17 17. Jalan jalan pagi
18 18. Ar Rahman
19 19. A day
20 20. Mawar
21 21. Sepiring berdua
22 22. Jabang bayi
23 23. Cemburu
24 24. Sedikit rasa
25 25. Alun alun
26 26. Belajar
27 27. Pulang
28 27. Perihal Silvi
29 28. Silvi part 2
30 30. Momongan
31 31. Terlambat
32 32. Fifin ngambek?
33 33. Berkunjung
34 34. Otw 1 bulan
35 35. Rencana liburan
36 36. T2
37 37. Ya Zaujati
38 38. Kencan sederhana
39 39. Anu
40 40. Kiss
41 41. Vaksin tetanus
42 42. Demam
43 43. Awal benih mulai tumbuh
44 44. Sup ayam
45 45. Lia
46 46. Bodo amat
47 47. Cemburu ciee
48 48. Ayo serius
49 49. Kecup duluan
50 50. Anak anak pulang
51 51. Berangkat liburan
52 52. Belajar lagi
53 53. Alergi
54 54. Bertanya
55 55. Uhibbuki & Uhibbuka
56 56. Kannn
57 57. Lahir
58 58. Cowok gak peka
59 59. Ketemu?
60 60. Lebih jauh
61 61. Umi
62 64. Niat menghafal
63 65. Membasmi ulat bulu
64 66. Hmmm
65 67. Mandbar
66 68. Pulang
67 69. Bareng anak anak
68 70. Sensitif
69 71. Sedikit penjelasan
70 72. Home date
71 73. Lebih lanjut
72 74. Ila aneh
73 75. Mau yang muda
74 76. Feeling umi
75 77. Dikira remaja
76 78. Simbiosis mutualisme
77 79. The wedding
78 80. S.Keb
79 81. OTW
80 82. Makkah
81 83. Pengertian
82 84. Tanggung jawab
83 85. Garis dua
84 86. 2 sachet
85 87. Kembali
86 88. Baru yang pertama
87 89. Dinosaurus
88 90. Bukan kencan
89 91. Sharing
90 92. Wawan and the genk
91 93. Lia agak agak
92 94. Mapati
93 95. Gembrot
94 96. Poliandri & poligami
95 97. Sakit jantung
96 98. Nendang
97 99. Zayyan & Fatimah
98 100. Meow
99 101. :(
100 102. Innalillahi
101 103. Pemakaman
102 104
103 105. Bangun
104 106. Baby
105 107. Kronologi?
106 108. Asi
107 109. Happy milad
108 110. Stress
109 111
110 112. Tidak pede
111 113. Keluar NICU
112 114. Maaf
113 115. Pulang
114 116. Ganteng kayak abah
115 117. Jamilah
116 118. Selesai
117 119. Damai
118 120. Ibu kedua
119 121
120 122. Kejutan kecil
121 123.
122 124.
123 125. End
124 Hapus
125 Haiii cintaku
Episodes

Updated 125 Episodes

1
AZ Muhammad Abizar Al Hafidz
2
2. Petunjuk soal jodoh
3
3. Bukan tipe Abizar
4
4. Salah dalam memandang
5
5. Membantu Fifin
6
6. Kehebohan santri
7
7. Mimpi yang sama
8
8. Abizar malu malu meong
9
9. Bersedia
10
10. Abizar sat set
11
11. Pendaftaran pernikahan
12
12. SAH!
13
13. Kecupan dahi
14
14. Pertama kali
15
15. Ikut Abi
16
16. Salting brutal
17
17. Jalan jalan pagi
18
18. Ar Rahman
19
19. A day
20
20. Mawar
21
21. Sepiring berdua
22
22. Jabang bayi
23
23. Cemburu
24
24. Sedikit rasa
25
25. Alun alun
26
26. Belajar
27
27. Pulang
28
27. Perihal Silvi
29
28. Silvi part 2
30
30. Momongan
31
31. Terlambat
32
32. Fifin ngambek?
33
33. Berkunjung
34
34. Otw 1 bulan
35
35. Rencana liburan
36
36. T2
37
37. Ya Zaujati
38
38. Kencan sederhana
39
39. Anu
40
40. Kiss
41
41. Vaksin tetanus
42
42. Demam
43
43. Awal benih mulai tumbuh
44
44. Sup ayam
45
45. Lia
46
46. Bodo amat
47
47. Cemburu ciee
48
48. Ayo serius
49
49. Kecup duluan
50
50. Anak anak pulang
51
51. Berangkat liburan
52
52. Belajar lagi
53
53. Alergi
54
54. Bertanya
55
55. Uhibbuki & Uhibbuka
56
56. Kannn
57
57. Lahir
58
58. Cowok gak peka
59
59. Ketemu?
60
60. Lebih jauh
61
61. Umi
62
64. Niat menghafal
63
65. Membasmi ulat bulu
64
66. Hmmm
65
67. Mandbar
66
68. Pulang
67
69. Bareng anak anak
68
70. Sensitif
69
71. Sedikit penjelasan
70
72. Home date
71
73. Lebih lanjut
72
74. Ila aneh
73
75. Mau yang muda
74
76. Feeling umi
75
77. Dikira remaja
76
78. Simbiosis mutualisme
77
79. The wedding
78
80. S.Keb
79
81. OTW
80
82. Makkah
81
83. Pengertian
82
84. Tanggung jawab
83
85. Garis dua
84
86. 2 sachet
85
87. Kembali
86
88. Baru yang pertama
87
89. Dinosaurus
88
90. Bukan kencan
89
91. Sharing
90
92. Wawan and the genk
91
93. Lia agak agak
92
94. Mapati
93
95. Gembrot
94
96. Poliandri & poligami
95
97. Sakit jantung
96
98. Nendang
97
99. Zayyan & Fatimah
98
100. Meow
99
101. :(
100
102. Innalillahi
101
103. Pemakaman
102
104
103
105. Bangun
104
106. Baby
105
107. Kronologi?
106
108. Asi
107
109. Happy milad
108
110. Stress
109
111
110
112. Tidak pede
111
113. Keluar NICU
112
114. Maaf
113
115. Pulang
114
116. Ganteng kayak abah
115
117. Jamilah
116
118. Selesai
117
119. Damai
118
120. Ibu kedua
119
121
120
122. Kejutan kecil
121
123.
122
124.
123
125. End
124
Hapus
125
Haiii cintaku

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!