Hasrat Tetangga Kamar

Hasrat Tetangga Kamar

Meet Again

"Ck, Boy mana sih!" gerutu Nachya yang diminta papa dan mamanya untuk menjemput Abangnya di Bandara.

"Lama banget! Udah gak pernah kirim foto. Nomor ponsel gak aktif. Kadang kalo dichat gak pernah bales."

"Emang abang lucknut yang satu ini mendingan buang aja ke hutan dari pada nyusahin!"

Nachya terus aja ngedumel sambil membawa papannya yang tertulis besar-besar nama panjang Boy tanpa ada foto satu pun.

...BOY MARLEY SWAN...

Setelah menyelesaikan SMAnya di Australia, Boy kini kembali ke Indonesia. Graduationnya kemarin dihadiri oleh Papanya, Belva Quiero. Namun Papa Belva harus segera kembali ke Indonesia karena ada urusan penting.

Tiga tahun meninggalkan Indonesia tanpa pernah menyapa atau menanyakan kabar adik perempuannya, membuat hubungan kedua abang beradik ini tidaklah terlalu dekat.

Bahkan bagaimana parasnya sekarang juga mereka mungkin sudah tidak saling mengenal satu sama lain.

Dua jam menunggu kehadiran Boy di Bandara benar-benar membuat Nachya sangat jenuh. Siswi yang sedang liburan kenaikan kelas 3 SMA ini terpaksa menuruti perintah Mamanya untuk menjemput Abangnya di Bandara.

Nachya pun akhirnya menuju ke bagian informasi untuk menanyakan kedatangan pesawat dari Australia.

"Maaf Nona, pesawat dengan nomor penerbangan yang anda tanyakan sudah tiba sejak 1 jam 15 menit yang lalu," jelas pegawai bandara.

"Apa?!" pekik Nachya.

"1 jam 15 menit yang lalu?" Nachya mengulangi informasi dari pegawai bandara.

"Benar Nona. Dan itu adalah kedatangan dari Australia yang terakhir hari ini!"

Di tengah rasa keterkejutan Nachya, ponselnya berdering dan tampak Mama Ecca sedang menghubunginya.

"Halo Ma, sampai sekarang Nachya belum ketemu sama Boy!"

"Padahal pesawatnya udah mendarat 1 jam 15 menit yang lalu!" gerutu Nachya.

"..."

"Apa?! Boy udah sampai di rumah?!"

"..."

"Iya Ma, Nachya pulang deh."

Nachya menarik nafasnya dalam-dalam dan menghembuskannya perlahan setelah mematikan panggilannya.

"Dasar Boy sialan! Awas ya!"

Dengan geram Nachya berjalan dengan menghentak-hentakkan kakinya menuju ke parkiran mobil dimana jaraknya lumayan jauh dari tempatnya saat ini.

Sesampainya di parkiran, Nachya langsung mengendarai mobilnya yang merupakan hadiah ulang tahunnya yang ke 17 tiga bulan yang lalu dari papa mamanya.

Sepanjang perjalanan, Nachya terus saja menggerutu. Bagaimana tidak kesal, seharusnya hari ini ia bisa menonton bioskop dengan kedua sahabatnya.

Tapi demi berbakti kepada Mama Ecca, ia rela tidak menonton dan menjemput Boy ke bandara. Sayangnya, Nachya pun harus kembali dengan tangan kosong.

"Boy!!!" teriak Nachya saat turun dari mobil.

"Keluar kau abang durjana! Bisa - bisanya malah pulang sendiri! Gak tau apa aku udah jamuran nungguin kek orang gila!" gerutu Nachya kesal.

"Nachya sayang, baru pulang kok malah teriak-teriak sih bukannya ngucapin salam."

"Mama gak pernah loh ajarin Nachya kayak begitu!" tegur Mama Ecca yang langsung menyambut kedatangan putrinya.

"Ya Nachya kan kesel Ma. Udah panas, capek, umpel-umpelan lagi!"

Nachya langsung berjalan ke pantry dan membuka pintu kulkas. Satu botol minuman dingin pun langsung habis diteguk oleh Nachya.

"Sekarang dimana Boy, Ma?" tanya Nachya yang sudah siap mengangkat bendera perang.

"Kayaknya lagi istirahat di kamar. Coba kamu lihat gih!" jawab Mama Ecca.

Nachya pun langsung menaiki anak tangga dan menuju ke kamar Boy. Tanpa mengetuk pintu ataupun mengucapkan salam, Nachya langsung saja membuka pintu kamar Boy dan masuk ke dalam.

Sayangnya langkahnya langsung terhenti saat melihat Boy yang baru selesai mandi dan berbalut dengan handuk selaras pinggang.

Nachya langsung menelan ludahnya kasar saat melihat ketampanan Boy, terlebih tubuh atletis nya membuat liur Nachya hampir menetes.

"Heh! Gak sopan tauk masuk kamar orang tanpa ijin!" tegur Boy membuyarkan lamunan Nachya.

"Bodo amat!" sarkas Nachya.

"Kamu emang gak liat aku di Bandara ya?!" tanya Nachya sambil berkacak pinggang.

"Liat kok!" jawab Boy dengan santainya.

"Hah?! Terus kenapa malah pulang sendiri?"

"Abisnya aku dari tadi nungguin kamu, malah gak pulang-pulang. Ngapain coba di Bandara malah celingak-celinguk aja?" balas Boy membuat Nachya semakin merasa kesal.

"Dasar ogeb! Ya jelas nyariin kamu lah! Emang gak ngeliat ya kalo aku bawa papan besar yang ada tulisan nama kamu?!"

"Ngeliat sih. Cuma aku fikir kamu lagi cari orang lain. Masa' sama abang sendiri gak kenal!"

"Ya udah keluar dulu gih." Boy langsung mendorong Nachya keluar dari kamarnya.

"Aku mau ganti baju!" lanjutnya lagi sambil menutup pintu.

"Huh!" Nachya mencoba meredam rasa kesalnya hari ini. "Aku beneran gak tau kalo Boy berubah jadi setampan ini! Ck, sayangnya ngeselin."

"Siapa suruh dia gak pernah mau balas chat aku! Boro-boro tanya kabar!"

Nachya masih saja menggerutu sambil masuk ke dalam kamarnya yang ada di samping Boy. Ia pun kemudian membersihkan badannya dan mengenakan piyamanya.

Setelah mengeringkan rambutnya, Nachya pun langsung turun ke bawah untuk makan malam bersama.

Boy yang sudah duduk di kursi makan, kini harus menelan ludahnya kasar melihat Nachya yang sedang menuruni anak tangga.

Dulu, ia memohon kepada papa Belva untuk menyekolahkannya di Australia hanya karena ingin menghindari pesona Nachya. Kecantikan Nachya membuatnya jatuh cinta.

Sedangkan Boy sadar bahwa perasaannya kepada Nachya sama sekali tidak dibenarkan. Ia pikir, setelah memutus komunikasi dengan Nachya, perasaan cintanya akan luntur dan hilang.

Namun ternyata, ia salah besar. Saat melihat Nachya yang sedang menunggunya di Bandara, membuat debaran jantungnya semakin tidak menentu.

Terlebih saat ini Nachya semakin cantik dan mempesona di matanya. Itulah alasan Boy yang sebenarnya, kenapa ia memilih pulang sendiri dari pada harus satu mobil dengan Nachya.

"Woy! Baru dateng malah ngelamun!" gertak Nachya membuyarkan lamunan Boy.

"Kesambet baru tau rasa!" lanjut Nachya sambil menyendokkan nasi ke dalam piringnya.

"Ish, jutek amat jadi cewek!" balas Boy. "Pasti masih jomblo ya!"

"Enak aja!" timpal Nachya tidak terima.

"Gini-gini banyak yang antri, tauk!"

"Iya, tapi Nachya belum boleh pacaran ya!" tukas Mama Ecca menimpali.

"Harus fokus untuk kelulusan karena sekarang udah kelas 12 loh!"

Mendengar mamanya melarang Nachya berpacaran membuat Boy bersorak dalam hati.

'Yes! Ternyata mama ngelarang Nachya pacaran!' gumam Boy dalam hati.

"Iya Ma. Nachya juga inget kok!"

"Berarti Boy juga gak boleh pacaran dong!" lanjut Nachya yang berharap jika Boy juga mendapatkan peraturan yang sama dari Mama Ecca seperti dirinya.

"Kalo itu sih terserah Boy aja. Asalkan tidak mengganggu kuliah!"

"Dih, itu namanya gak adil, mama!" protes Nachya.

"Kalo gitu, aku yang akan melarang Boy pacaran. Kalau ketahuan sampai pacaran, aku bakal bikin mereka putus!"

☘️☘️☘️

Hai semuanya...

Ini adalah kisah cinta anaknya Belva - Ecca (Nachya) sama anaknya Hendy - Nuna (Boy) lanjutan dari novel "Kurebut Suami Kakakku"

Terpopuler

Comments

MAYZATUN 🥰🥰🥰al rizal

MAYZATUN 🥰🥰🥰al rizal

boy nachya

2024-07-27

0

Ita rahmawati

Ita rahmawati

habis baca ortunya sekarang ke anaknya 🤭

2023-12-02

0

Sophia Aya

Sophia Aya

mampir thor

2023-07-06

1

lihat semua
Episodes
1 Meet Again
2 Dag Dig Dug
3 Kenyataan Manis
4 Bukan Perasaan Terlarang
5 Perasaan Aneh Nachya
6 Healing Malam
7 Tertolak
8 Guru Baru Nachya
9 Diantar siapa?
10 Rivalnya Boy
11 Dilema Berat
12 Nachya Menggemaskan
13 Dugaan Ruby
14 Penasaran kan?
15 10 Soal Pertama
16 Cerita Nachya
17 Penjelasan Mama Ecca
18 Tetangga Baru
19 Dimana Soal Math Aku?
20 Percakapan di Mobil
21 Tawaran Pak Adit
22 Dering Ponsel
23 Makan Siang
24 Terlambat Jemput
25 Dilema Boy
26 Do Homework
27 Nah, Ketemu!
28 Tip Pertama Boy
29 Aku Cemburu
30 First Kiss??!
31 Les Math
32 Kenapa bukan kamu sih
33 Mengidolakan Pak Adit
34 Belum Final
35 Pagi di Rumah Nachya
36 Maaf Ya
37 Pernyataan Perasaan
38 Ditembak
39 Pindah Sekolah?
40 Kalang Kabut
41 Pagi Menyebalkan
42 Waduh!
43 Terngiang - ngiang
44 Surprise
45 Cinta Monyet
46 Tertimpa Durian
47 Plot Cepat
48 Iklaaan
49 The Day
50 Bad or Good News?
51 Shock!
52 Ketahuan kan?!
53 Sama-sama Lapar
54 Not Agree
55 Kamu, bukan Anak Papa!
56 Kita Putus, Boy!
57 Jangan Kalah Mesra!
58 Ternyata...
59 Salah Kaprah
60 Adit Kritis
61 Melepas Diri
62 Kencan Pertama
63 Menikmati Sun Set
64 Kecelakaan
65 Gubraaak!
66 Lamaran
67 Monica Menyerah
68 Otewe Kencan
69 Kencan Romantis
70 Kelulusan
71 Tantangan
72 Perpisahan (Go to London)
73 Welcome London
74 Tantangan Baru
75 Kado dari Boy
76 Dean Mulai Tertarik
77 Keputusan Dean
78 Rencana Baru
79 Dua Minggu Kemudian
80 Penemuan Baru Nachya
81 Tersulut Emosi
82 Sisi Lain Nachya
83 Akung Keras Kepala
84 Nachya VS Akung Mario
85 Boy Arrived
86 Bertemu dalam Diam
87 Ketahuan Bo-ong
88 Epping Forest
89 Yonna Is Nachya
90 Pertolongan Pertama
91 Boy Pamit
92 Kedatangan Papa Belva dan Mama Ecca
93 Terbongkar
94 Kemarahan semuanya
95 Boy Meet Nachya
96 Ini Serius?
97 Pulang dari RS
98 Menuju Hari H
99 The Day
100 In room with you
101 You're Mine
102 Ke Rumah Sakit
103 Minuman Racikan Uti
104 Efek Racikan Uti
105 Penawaran Boy
106 Tugas Nachya
107 Nakal ya
108 Tidak tega
109 Jelous
110 Perhatian Boy
111 Istri Sempurna
112 Bayar Hutang
113 Once again
114 Pencapaian Nachya
115 Menuju ke London
116 Kedatangan Boy
117 Pentas Budaya
118 Perpisahan dan Perjumpaan
119 Meluahkan Rindu
120 The End
Episodes

Updated 120 Episodes

1
Meet Again
2
Dag Dig Dug
3
Kenyataan Manis
4
Bukan Perasaan Terlarang
5
Perasaan Aneh Nachya
6
Healing Malam
7
Tertolak
8
Guru Baru Nachya
9
Diantar siapa?
10
Rivalnya Boy
11
Dilema Berat
12
Nachya Menggemaskan
13
Dugaan Ruby
14
Penasaran kan?
15
10 Soal Pertama
16
Cerita Nachya
17
Penjelasan Mama Ecca
18
Tetangga Baru
19
Dimana Soal Math Aku?
20
Percakapan di Mobil
21
Tawaran Pak Adit
22
Dering Ponsel
23
Makan Siang
24
Terlambat Jemput
25
Dilema Boy
26
Do Homework
27
Nah, Ketemu!
28
Tip Pertama Boy
29
Aku Cemburu
30
First Kiss??!
31
Les Math
32
Kenapa bukan kamu sih
33
Mengidolakan Pak Adit
34
Belum Final
35
Pagi di Rumah Nachya
36
Maaf Ya
37
Pernyataan Perasaan
38
Ditembak
39
Pindah Sekolah?
40
Kalang Kabut
41
Pagi Menyebalkan
42
Waduh!
43
Terngiang - ngiang
44
Surprise
45
Cinta Monyet
46
Tertimpa Durian
47
Plot Cepat
48
Iklaaan
49
The Day
50
Bad or Good News?
51
Shock!
52
Ketahuan kan?!
53
Sama-sama Lapar
54
Not Agree
55
Kamu, bukan Anak Papa!
56
Kita Putus, Boy!
57
Jangan Kalah Mesra!
58
Ternyata...
59
Salah Kaprah
60
Adit Kritis
61
Melepas Diri
62
Kencan Pertama
63
Menikmati Sun Set
64
Kecelakaan
65
Gubraaak!
66
Lamaran
67
Monica Menyerah
68
Otewe Kencan
69
Kencan Romantis
70
Kelulusan
71
Tantangan
72
Perpisahan (Go to London)
73
Welcome London
74
Tantangan Baru
75
Kado dari Boy
76
Dean Mulai Tertarik
77
Keputusan Dean
78
Rencana Baru
79
Dua Minggu Kemudian
80
Penemuan Baru Nachya
81
Tersulut Emosi
82
Sisi Lain Nachya
83
Akung Keras Kepala
84
Nachya VS Akung Mario
85
Boy Arrived
86
Bertemu dalam Diam
87
Ketahuan Bo-ong
88
Epping Forest
89
Yonna Is Nachya
90
Pertolongan Pertama
91
Boy Pamit
92
Kedatangan Papa Belva dan Mama Ecca
93
Terbongkar
94
Kemarahan semuanya
95
Boy Meet Nachya
96
Ini Serius?
97
Pulang dari RS
98
Menuju Hari H
99
The Day
100
In room with you
101
You're Mine
102
Ke Rumah Sakit
103
Minuman Racikan Uti
104
Efek Racikan Uti
105
Penawaran Boy
106
Tugas Nachya
107
Nakal ya
108
Tidak tega
109
Jelous
110
Perhatian Boy
111
Istri Sempurna
112
Bayar Hutang
113
Once again
114
Pencapaian Nachya
115
Menuju ke London
116
Kedatangan Boy
117
Pentas Budaya
118
Perpisahan dan Perjumpaan
119
Meluahkan Rindu
120
The End

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!