20. Perjodohan berujung Maut 1

Rina kembali pulang ke rumah, seperti biasa ketika umi menanyakan temannya, Rina hanya menjawab jika temannya tidak bisa mampir Karena sudah menjelang magrib.

namun kali ini Rina sedang menutupi sesuatu, hal yang tak mampu ia ceritakan pada keluarganya.

tanpa banyak cerita Rina langsung masuk ke dalam kamar, namun kali ini Risa dapat menangkap keanehan pada kakaknya.

apa sebaiknya aku memberi tahu kak fajar tentang kak Rina hari ini.

Risa pun melancarkan aksinya dengan mengirimkan chat pada fajar tentang kak Rina hari ini.

"hari ini kak Rina pergi jalan-jalan bersama dengan temannya dan rumahnya tak jauh dari rumah kak Amri, namun ketika pulang kakak tampak pendiam dan langsung masuk kamar, aku merasa ada yang aneh dengan sikap kakak". isi chat Risa.

"tunggu aku sementara siap-siap ke rumah kak Amri, nanti aku bantu selidiki, kebetulan rumah kak Ana teman kak Rina itu bersebelahan dengan rumah kak Amri, dan adiknya adalah teman karib aku."balas fajar melalui chat.

"okey, aku tunggu infonya kak." balas Risa.

Risa yang terlihat tak sabar nampak mondar mandir di depan televisi.

"apaan sih, kenapa kamu mondar mandir di situ?" tegur Rina yang tanpa Risa Sadari telah keluar kamar dan duduk di kursi sambil menonton televisi.

"tumben kakak pulang tidak bawa oleh-oleh?" tanya Risa dengan mulut yang sengaja di monyongin.

"kami bukan ke mol, tapi ke pantai, kakak tidak tau harus membeli oleh-oleh apa untuk mu di sana." ucap Rina membujuk adiknya yang sedang manyun.

"uh...kakak curang pergi jalan-jalan tak pernah ajak aku, aku kan juga mau lihat pemandangan kota Bandung" ucap Risa yang semakin kesal pada kakaknya, meski ia menaruh rasa curiga kali ini.

"udah, nanti lain kali aku ajak kamu" ucap Rina dengan tersenyum pada adik kecilnya itu.

Ting Ting...

fajar akhirnya membalas chat Risa.

"aku sudah tanyakan kebenaran kak Rina hari ini, tapi aku merasa ada yang ganjil karena kak Ana sama sekali tak keluar rumah hari ini, kata teman aku kakaknya seharian hanya sibuk di butik ibunya dan tak kemana-mana". isi chat fajar berupa informasi akurat tentang kak Rina hari ini.

"kalau begitu, hari ini kakak pergi dengan siapa?, bahkan umi dan Abi juga melihat kak Ana menjemput kak Rina dan berpamitan di rumah." balasan chat dari Risa.

"aku curiga makhluk itulah pelakunya kali ini, sepertinya kita harus bergerak secepatnya menjodohkan kak Rina sebelum terlambat" balas fajar.

"ya, kak aku setuju, aku tunggu kak Amri ke rumah membawa kawan lamanya yang pernah ia ceritakan sebelumnya" balas Risa.

"nanti malam ini aku bicarakan hal ini pada kak Amri dan semoga temannya ada waktu luang esok hari untuk bertamu di rumah kamu ketemu dengan kak Rina." balas fajar.

"Okey kak, aku tunggu kabar baiknya" balas Risa dengan embel-embel emoticon senyum dan semangat.

***

keesokan harinya, ustad Amri, dan fajar memutuskan untuk berkunjung ke rumah Risa, sesuai janji yang mereka atur pada malam sebelumnya dengan teman kak Amri, dan alhamdulillah teman dari kak Amri dengan senang hati bersedia untuk bertemu dengan Rina.

"assalamualaikum..."ucap fajar di depan rumah Risa.

"waalaikumsalam...sahut pak Winardjo dari dalam rumah.

"wah, ada nak fajar dan ustad Amri, mari silahkan masuk" ucap pak Winardjo.

"sebelumnya, kenalkan ini teman saya, yang saya pernah ceritakan sebelumnya" ucap ustad Amri pada pak Winardjo.

" kenalkan pak, namanya Farhan teman pesantren ustad Amri." ucap Farhan memperkenalkan dirinya pada pak Winardjo.

"terimakasih banyak nak Farhan sudah bersedia menerima tawaran kami, sebenarnya hal ini sangat kurang pantas untuk di lakukan jaman sekarang" ucap pak Winardjo dengan perasaan tak enak hati.

"tidak apa-apa paman, namanya juga usaha, siapa tau jodoh." balas Farhan yang sudah kelamaan menjomblo.

"ah...ada yang tidak sabaran rupanya" ucap ustad Amri yang sengaja menggoda temannya.

"kayak kamu gak pernah di posisi aku aja" timpal Farhan yang tak mau kalah.

melihat candaan mereka membuat fajar dan pak winardjo menertawakan tingkah mereka.

tak lama mereka mengobrol Risa muncul dari dalam rumah sambil membawa minuman dan cimilan.

"eh...yang di tunggu-tunggu udah datang, Alhamdulillah....semoga kali ini dapat ridho dari sang khalik" ucap Risa yang tampak sok akrab.

"kak, kenalkan saya Risa calon adik ipar kakak" ucap Risa yang juga malah menggoda Farhan.

"semoga, aamiin." balas fajar yang rupanya humoris juga.

"kak silahkan dicicipi, aku panggil kak Rina dulu" ucap Risa tak sabaran.

melihat kelihaian Risa, fajar hanya tersenyum, ia tak menyangka jika bocil itu tampak cekatan mengurus perjodohan kakaknya.

Risa menemui kak Rina di dalam kamar dan memberitahukan jika orang yang mau bertemu dengan kakaknya sudah datang.

Rina tampak gugup, ini kali pertama untuknya.

"gimana udah liat orangnya belum?" tanya Rina dengan penasaran.

"orangnya cakep dan humoris kak" jawab Risa sambil melemparkan senyum menggoda kakaknya.

"dasar, anak kecil tau apa?" balas Rina tak yakin dengan jawaban adiknya.

"yah udah, kakak silahkan kenalan sendiri." ucap Risa.

sambil mendorong kakaknya ke arah ruang tamu, Risa tampaknya sangat semangat dengan perjodohan tersebut.

dengan sikap malu-malu akhirnya Rina memberanikan diri memperlihatkan dirinya.

Farhan yang sudah tak sabar langsung menoleh ke arah Rina saat Rina muncul untuk pertama kalinya.

"kamu" ucap mereka bersamaan.

"aduh...dunia memang sempit" ucap Rina yang tak menyangka jika pria yang mau di jodohkan dengannya adalah mantan asisten dosen ketika ia kuliah dulu, dan mereka sangat akrab, namun tak pernah ada perasaan apapun di antara mereka, karena hubungan mereka murni sebatas mahasiswa dan dosen di kampus.

"oh...jadi kalian sudah saling kenal rupanya" ucap pak Winardjo.

"Abi lupa yah sama mas Farhan yang dulu sering bantu Rina pada awal masuk kuliah dulu, mas Farhan kan anak teman Abi di kantor."

ucap Rina dengan menepuk jidatnya, melihat tingkah Abi yang pikun nya udah semakin parah menurutnya.

"astagfirullah, jadi itu kamu, maaf Abi udah lupa, abis dulu kamu masih tampak ramping, sekarang udah semakin gagah, Abi sampai tak ingat kamu nak Farhan." ucap Abi yang semakin senang bertemu dengannya.

"maaf ya, mas Farhan Abi sekarang gak pake kaca mata jadi agak Rabun , sampai bilang mas Farhan ganteng, tapi jangan di ambil hati ya mas" ucap Rina yang pernah tak berubah dan masih senanhg menggoda Farhan.

perkataan Rina barusan membuat semuanya tertawa bersamaan, suasana yang tadinya tegang kini tampak akrab layaknya pertemuan keluarga lama.

"jadi gimana perjodohannya tetap lanjut kan?" ucap Risa seketika membuyarkan suasana.

"lanjutkan, kawal sampai pelaminan" ucap Farhan yang memang sangat mendalami jiwa humoris dari dulu.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!