14. Bertemu di alam nyata

Setiap malam terus Rina lalui dengan gelisah, ada perasaan gelisah setiap malam tiba, apalagi jika sudah akan terlelap, Rina hampir tak pernah tidur nyenyak lagi semenjak kejadian dalam mimpinya waktu itu.

Rina yang selalu waspada dan terus terjadi setiap malam, membuat kecurigaan dari Risa akan sikap kakaknya yang aneh.

"ada apa dengan kakak sudah hampir sepekan saya perhatikan ia tak pernah tenang dalam tidurnya" guman Risa.

hingga penghujung sore hari tiba, dan malamnya tepat malam Jum'at, Risa memperhatikan kakaknya semakin tak tenang.

"kak, ada apa?, apa ada yang kakak sembunyikan dari Risa, kenapa kakak tampak sangat gelisah?".

ucap Risa dengan berbagai pertanyaan terhadap sikap kakaknya yang mulai tak beres menurutnya.

"dek, kakak takut dia akan muncul lagi sebentar malam, kakak sangat takut untuk memejamkan mata." ucapnya dengan mimik wajah khawatir.

"apa sebaiknya kita beri tahu Umi dan Abi?" ucap Risa mencoba memberi saran tentang mimpi yang dialami kakaknya.

"tidak dek, malam ini aku akan coba lebih banyak berzikir dan berdo'a biar terhindar dari gangguan makhluk halus" ucapnya dengan berusaha tenang.

setelah selesai sholat Isa Rina mengambil sebuah mushaf alqur'an dan mulai melantunkan dengan indah setiap bacaannya.

Risa yang awalnya hanya mendengarkan sambil mengerjakan Pr Nya, tertarik dengan lantunan bacaan alqur'an kak Rina, ia pun tergerak untuk turut ikut melantunkan bacaan Al-Qur'an secara bersama, hingga pukul 9 malam, mereka masih terdengar asyik dengan bacaan Al-Qur'an, Abi yang penasaran, sesekali ke arah kamar dan menengok ke dua anaknya dari pintu kamar Mereka yang masih terbuka lebar.

setelah selesai membaca Al-Qur'an, mereka segera mempersiapkan diri untuk tidur, dan jam dinding kini sudah menunjukkan jam 10 malam dan waktunya untuk istirahat.

Ada perasaan sedikit tenang yang Rina rasakan sehingga malam itu ia bisa tidur dengan nyenyak di awal malam.

karena haus Rina terbangun dari tidurnya dan segera keluar kamar menuju dapur, ia mengambil air minum dan duduk di meja makan sambil meneguk air minum yang ada di tangannya.

namun saat ia sedang serius minum, ada semacam bayangan yang terlihat dengan jelas tepat di hadapannya.

"kok bayangan ku ada dua, tapi kenapa bayangan itu tampak seperti sosok laki-laki."guman Rina dengan perasaan waspada dan takut.

Rina yang sangat penasaran mulai memberanikan diri melirik ke samping dan kanan, namun ia tak melihat siapa pun.

"jangan bilang ia di belakang ku sekarang" gumannya lagi dengan tubuh yang sudah gemetar karena rasa takut yang sanggup ia tahan.

"tanpa menoleh kearah belakang Rina mencoba berdiri dan berniat untuk segara lari dari meja makan, namun benar dugaan Rina ketika ia sudah mulai melangkahkan kaki ingin berlari dari tempat itu, terdengar suara laki-laki.

"Mau kemana?" tanya pria itu yang masih berdiri tepat di belakang Rina.

Deg .... jantung Rina berdegup kencang ketika mendengar suara itu, meski sebenarnya ia mengenal suara tersebut.

dengan perlahan ia memberanikan diri menoleh ke arah belakang dan tepat sesuai perkiraan pria itu berdiri tepat di belakang Rina dengan sorotan tajam mengarah ke dirinya.

"kamu kenapa ada di sini?" ucap Rina dengan tubuh gemetar.

"aku tak bisa menembus alam bawah sadar mu, jadi aku memutuskan untuk menemui mu secara langsung" ucapnya tegas suara sedikit pelan dan lembut terhadap Rina.

Rina terdiam tak tau apa yang harus ia ucapkan lagi, sungguh ia sangat takut.

lalu sosok pria tersebut mendekap tubuh Rina dan membawa Rina ke suatu tempat tanpa di ketahui oleh keluarga Rina, tempat yang mereka tuju kali ini adalah tepi pantai yang sangat indah, tak terfikir oleh Rina bagaimana caranya mereka sampai di tempat tersebut karena kondisi Rina sekarang seakan sedang terhipnotis, melakukan sesuatu diluar kendalinya.

Rina yang sedang di bawah pengaruh mahkluk ghaib itu, terus menikmati keindahan alam yang yang sangat menyenangkan, suasana senang yang belum pernah ia rasakan sebelumnya, hingga menjelang waktu subuh Rina belum juga menyadari keadaan yang dia alami.

"sudah saatnya pulang" ucap pria itu pada Rina.

Rina hanya bisa mengangguk dan mengekor di belakang pria itu, hingga Rina tak sadar jika ia tiba-tiba sudah berada di dekat tempat tidurnya dan sosok pria itu menyuruhnya untuk berbaring, anehnya Rina hanya bisa menuruti perintah pria tersebut.

Rina berbaring di sebelah Risa yang sama sekali tak menyadari kepergiannya sejak tengah malam hingga menjelang subuh.

pria itu masih setia menemani Rina, duduk di tepi ranjang dan menatap Rina dengan lembut hingga Risa akhirnya tertidur pulas, dan barulah sosok pria tersebut pergi meninggalkan Rina.

Risa meliukkan tubuhnya mendengar suara adzan subuh yang seketika langsung membangunkan dirinya, namun hal ini memang sudah menjadi kebiasaan bagi mereka ketika adzan subuh pasti mereka akan terbangun, hal ini selalu di ajarkan oleh ke dua orang tua mereka.

tok...tok...

"bangun nak, ini sudah subuh" terdengar suara Abi dari luar kamar membangunkan mereka.

"iya, Abi" ucap Risa dengan suara beratnya.

Risa menoleh ke arah kakaknya, ada sedikit perasaan heran pada kakaknya, baru kali ini ia melihat kakaknya tidur dengan lelap meski suara adzan sudah sudah berkumandang dan pintu kamar di ketok oleh Abi, hal itu tidak membuat kak Rina terbangun dari tidurnya.

"ada apa dengan kakak, tak biasnya ia seperti ini." guman Risa melihat keanehan pada kakaknya.

Risa pun mencoba membangunkan kakaknya dengan menggoyangkan badan kakaknya, namun tetap tak bangun juga.

Risa mencoba meniup kearah daun telingan kakaknya, sambil tersenyum, hingga akhirnya sang kakak mulai mengerutkan kening dan perlahan membuka mata.

"iseng amat sih" ucapnya yang menyadari jika adiknya telah jahil membangunkan tidurnya.

Rina hendak menutup mata dan melanjutkan tidurnya, namun segera dihentikan oleh Risa.

"kak, udah subuh. kenapa kakak malah tidur lagi" ucap Risa melihat kakaknya yang seakan tak menyadari jika adzan subuh sudah berlalu dan saatnya untuk sholat subuh sebelum matahari terbit.

"apa...subuh, emang udah jam berapa sekarang?" ucapnya pada Risa.

"kakak gelisah lagi yah, gak bisa tidur, kenapa kakak tampak sangat lelah dan mengantuk seperti orang yang telah bergadang sepanjang malam" ucap Risa yang memang merasakan keanehan pada kakaknya.

Rina terdiam sejenak, ia tak tau harus menjawab apa atas kejadian aneh yang ia alami tadi mala.

"udah, kita sholat subuh dulu"

ucap Rina mengalihkan perhatian adiknya.

"iya kak, udah jam 5 lewat". ucap Risa yang teringat bahwa mereka sudah hampir melewatkan waktu subuh.

"kakak sangat aneh, ada apa dengannya?" guman Risa dalam hati.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!