Mulai dari kejadian malam tersebut sang genderuwo lebih waspada, terhadap Rina.
kini bukan hanya malam hari, akan tetapi Genderuwo ini berani menunjukkan dirinya di siang hari tentunya dalam wujud lain.
hari ini sang genderuwo merubah wujudnya tampak seperti teman Rina, dan mengajaknya pergi jalan-jalan di kota Bandung, teman sekaligus tetangga.
sang genderuwo itu muncul dalam wujud tersebut. membuat Rina dan keluarga tak menyadarinya.
Abi dan umi pun dengan senang hati mengijinkan Rina pergi bersama temannya yang tentunya sudah mereka kenal.
"kali ini kita kemana?" tanya Rina pada temannya yang sedang asyik menyetir.
"ke pantai" jawab teman Rina dengan singkat.
dalam hati Rina merasa ada yang aneh dengan temannya tersebut.
sebelumnya ia sangat ceria bahkan lebih cerewet dari pada Rina, sedangkan hari ini Rina merasa temannya tersebut sedikit pendiam.
Rina yang malas mengobrol karena tak senang dengan sikap temannya tersebut kini ia lebih memilih diam membisu.
tak ada obrolan lagi di antara mereka, tampak seperti tak saling mengenal, temannya fokus menyetir, sementara Rina hanya fokus dengan suasana setiap pemandangan menuju pantai yang di lalui sepanjang jalan.
karena merasa perjalan mereka agak lama. Rina akhirnya membuka obrolan di tengah kesunyian mereka, tanpa melihat ke arah temannya tersebut.
"apa kita masih lama sampainya?" ucap Rina.
"sedikit lagi" ucap temannya yang kini sudah berubah wujud menjadi pria yang Rina kenal, yaitu wujud lain dari sang genderuwo.
"ka...kamu, kenapa bisa jadi kamu yang menyetir?" tanyanya Rina dengan sangat terkejut.
tanpa menjawab pertanyaan Rina ia tetap melajukan mobil itu dengan kecepatan sedang, hingga Rina tak menyadari jika mereka kini sedang berada di tepi pantai, dan mobil tersebut berhenti di tempat yang pernah mereka datangi sebelumnya, tempat tersebut sangat sunyi tak ada siapapun di tempat tersebut, namun anehnya tempat itu terlihat sangat terawat meski tak ada siapapun yang tinggal.
setelah melihat pemandangan sejenak pria itu mengajak Rina ke sebuah resort tak terlalu luas namun fasilitas di dalam resort itu sangat lah lengkap, tak kalah lengkap dengan hotel berbintang.
pria itu pun langsung menggandeng tangan Rina masuk ke dalam, dan menikmati indahnya pemandangan dari lantai dua resort tersebut, Rina tampak sangat terhibur, ia pun melupakan sesuatu bahwa jika yang ia temani sekarang adalah sosok mahkluk ghaib.
kelihaian makhluk ini dalam mempermainkan perasaan Rina memang cukup menakjubkan, tak ada lagi rasa, takut ataupun khawatir yang Rina rasakan melainkan berubah menjadi rasa nyaman, layaknya sepasang pemuda pemudi yang sedang memadu kasih.
Rina yang terbuai oleh sikap lembut dan wajah rupawan pria itu terbawa suasana hingga Rina tampak merelakan jiwa dan raganya di peluk dan cium dengan lembut oleh sosok pria itu. ciuman yang awalnya hanya biasa saja kini berkembang menjadi sebuah gairah oleh pria yang ingin di puaskan lebih dalam lagi.
Rina yang tak sadarkan diri ikut terhanyut dalam suasana yang romantis tersebut hingga Rina tak sadar posisinya kali ini tampak bugil di depan pria itu, pria itu terus memanfaatkan suasana hati Rina yang tampak menikmati setiap sentuhannya, hingga terjadilah penyatuan nyata layaknya sepasang suami istri diantara mereka, meski sebelumnya hal ini itu pernah Rina rasakan namun hanya sebatas mimpi, dan kali ini terjadi di dunia nyata.
kini mahkota yang telah Rina jaga dengan baik seumur hidup, lenyap sudah ditangan sosok pria dari alam ghaib itu, rasa perih kini ia rasakan saat pertama kali melakukan hubungan tersebut namun Rina seakan merasa merelakan mahkotanya untuk pria itu tak ada penolakan dari dirinya, melainkan lenguhan nikmat yang teramat dalam yang ia nikmati bersamanya, hingga penyatuan itu berakhir, dan membuat kedua pasangan tersebut kelelahan dalam buaian nikmat percintaan mereka.
karena lelah Rina akhirnya tertidur, begitupun dengannya.
Dan ketika Rina terbangun betapa terkejutnya ia melihat dirinya yang tengah bugil bersama dengan sosok pria tersebut.
"apa yang telah kita lakukan, apa kita sudah tidur bersama ?" ucap Rina yang baru saja sadar akan peristiwa yang telah ia alami.
lagi-lagi tanpa menjawab pria itu menenangkan Rina dengan belaiannya yang begitu lembut dan mencium kening Rina.
perlakuan tersebut mampu menenangkan suasana hati Rina kembali.
"kamu adalah istri ku, jangan takut, aku akan selalu bersama mu, dan aku akan membawa mu ke tempat kamu yang sebenarnya di saat yang tepat" ucapnya dengan mengecup kening Rina.
rina yang seakan terhipnotis, kini tampak menuruti semua ucapan pria itu.
Rina hendak bangun dari tempat tidur, namun ada sesuatu menghentikan gerakannya secara mendadak, ia tak mampu mengangkat tubuhnya, ada rasa perih yang ia rasakan di bagian sensitifnya dan pinggang Rina serasa kaku untuk di gerakkan.
melihat Rina yang kesulitan bangun ia menawarkan diri untuk menggendong Rina menuju kamar mandi, Rina yang merasakan remuk pada sekujur tubuhnya hanya bisa pasrah, pria itu pun membantunya membersihkan diri, dan keluar dari kamar mandi dan membawa Rina kembali ke tempat tidur.
"celaka jika aku pulang dengan keadaan seperti ini, Abi dan umi akan khawatir terhadap ku" guman Rina dalam hati.
"sudah jangan khawatir aku akan mengobatinya" ucap pria itu dengan lembut.
tanpa Rina sadari pria tersebut mampu membaca semua pikirannya.
"mendekat lah, dan berbaringlah" ucapnya pada Rina.
pria itu melepaskan handuk yang Rina kenakan dan kemudian ia mencium sekujur tubuh Rina. setelah itu ia lalu mengambil pakaian Rina dan menyuruh rina untuk berpakaian kembali.
setelah berpakaian Rina merasakan tubuhnya kembali normal, ia tak merasakan perih lagi pada bagian sensitifnya dan rasa sakit di pinggangnya pun hilang seketika.
"Dasar makhluk Anek, kenapa ia gak melakukannya dari tadi, pas penyatuan kami sebelumnya, jadi aku tak perlu merasakan sakit seperti tadi" guman Rina dalam hati, Rina tampaknya lupa jika pria itu mampu membaca setiap isi pikiran Rina.
melihat Rina yang manyun pria itu hanya memperlihatkan senyumnya, yang sangat jarang terlihat dari bibir tipisnya, hanya ekspresi wajah datar yang sering ia tampakkan pada Rina, namun karena mengetahui isi pikiran rina membangkitkan perasaan senang terhadap Rina.
"jika aku menghilangkan rasa sakit itu, kamu gak akan pernah tau rasanya untuk pertama kali, sakit namun membawa nikmat" ucapnya pada Rina dengan memeluk tubuhnya, menunjukkan jika ia sangat menyayangi Rina.
"gampang buat kamu ngomong seperti itu, laki-laki mana tau rasanya sakit pada saat pertama kali, yang kalian rasa hanya nikmatnya saja, tapi sakitnya Kamilah yang menelannya bulat-bulat." cetus Rina yang sudah mulai terbiasa berdekatan dengan sosok pria itu.
"katanya sakit, tapi yang aku lihat kebalikannya" balasnya pada Rina.
mendengar godaan tersebut kini Rina hanya tersipu malu di depan sosok pria yang menganggapnya sebagai istrinya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 40 Episodes
Comments