Bab 7. Ritual Jum'at Kliwon

Suasana kamar Rina berubah menjadi sangat mengerikan setelah Ki Hasan masuk ke kamar tersebut.

Ada hawa panas dan bau anyir yang tiba-tiba muncul dan menjadikan kamar itu berubah menjadi menakutkan dan membuat bulu kuduk merinding.

"Rupanya Genderuwo ini sudah mengikat anak bapak di alam lain, ucap Ki Hasan saat melihat kondisi Rina, jika kasusnya sudah seperti ini hanya ada satu cara untuk menyelamatkan Rina" jelas Ki Hasan pada pak Winardjo dan keluarga.

"maksud Ki Hasan Rina hanya bisa ditolong menggunakan sukma seseorang, atau semacam roh seseorang yang mempunyai aura yang kuat untuk menembus alam ghaib makhluk itu" ucapnya meminta kejelasan.

"iya, sepertinya begitu pak' jawab Ki Hasan.

"Ki Hasan yakin akan melakukan hal itu, aku masih agak trauma dengan peristiwa sebelumnya pada keluarga pak Widodo Ki" ucap ustad Amri mengingat kejadian yang sangat mengerikan beberapa tahun yang lalu di rumah yang menjadi milik pak Winardjo sekarang.

"jangan cepat putus asa, kita belum mencobanya" ucap Ki Hasan.

"jadi siapa yang akan menjadi Sukma perantara untuk ritual ini Ki?"

tanyanya lagi semakin khawatir jikalau Ki Hasan menggunakan sukma Risa yang masih di bawah umur dan masih labil.

"jika Risa sanggup dan bersedia kita akan mencobanya, dan semoga berhasil karena adanya kontak batin yang kuat antara kedua bersaudara, mungkin saja Risa bisa dengan mudah menemukan Rina, dan membantu Rina keluar dari belenggu sang Genderuwo penguasa alam gaib tempat Rina berada sekarang." dengan melihat kearah Risa Ki Hasan mencoba menjelaskan hal tersebut kepada mereka.

"Risa apa kamu sanggup nak?" tanya pak Winardjo pada putri kecilnya itu.

"Risa sanggup Abi, insya Allah Risa akan berusaha menemukan kakak dan membawa kakak pulang."

ucap Risa dengan penuh semangat.

"jadi kapan waktu yang tepat untuk melakukan ritualnya Ki?"

"esok malam adalah Jum'at Kliwon saya rasa pada malam itu pintu dunia ghaib gampang untuk di masuki oleh Sukma dari alam dunia nyata. karena banyak roh dari dunia ghaib yang keluar dari alam mereka untuk menagih tumbal yang dijanjikan oleh insan manusia yang telah menjual jiwa mereka demi kesenangan dunia" dengan penuh harapan Ki Hasan menjelaskan waktu terbaik untuk melakukan ritual tersebut.

"lalu apa yang harus saya siapkan Ki ?" giliran pak Winardjo yang bersemangat meski ia menyadari resikonya cukup besar untuk Risa.

"banyak-banyak berdo'a dan beristigfar, semoga sang Kholik memberikan kemudahan untuk jalan yang akan kita tempuh menjemput Sukma Rina."

"baik Ki" ucap pak Winardjo.

***

malam Jum'at Kliwon akhirnya tiba, malam yang dinantikan oleh keluarga pak Winardjo.

ada rasa gundah dan gelisah di hati sang Abi, bisa jadi malam ini akan menjadi malam yang sangat panjang untuknya di bandingkan malam Jum'at sebelumnya.

"nak apa kamu yakin nak, jika kamu berubah pikiran kamu harus katakan pada Ki Hasan, kamu jangan maksain diri kamu nak, alam yang akan kamu datangi tentu sangat berbeda keadaannya, pasti di sana sangat menakutkan nak" ucap Abi yang sangat khawatir dengan Putri kecilnya.

"iya nak, kamu bilang jika kamu tak sanggup kami tidak akan memaksamu nak, kehilangan kakak kamu saja umi sudah tak sanggup, apalagi sekarang kamu akan menempuh bahaya untuk menyelamatkan kakak kamu" dengan derai air mata umi menasehati Risa untuk tidak gegabah jika ia memang tidak sanggup menempuh perjalanan ke alam lain tanpa raganya.

"Abi dan umi cukup doain Risa, insya Allah Risa dan kak Rina pasti kembali dengan selamat" senyumnya sambil menguatkan kedua orang tuanya yang entah baginya mungkin ini pertemuan terakhir jika ia tak sanggup kembali.

ditengah obrolan mereka terdengar ketokan pintu.

"mungkin Ki Hasan dan ustad Amri sudah datang umi"

"ayo, cepat buka kita pintunya Abi"

mereka bergegas ke ruang tamu dan membuka pintu, ternyata memang benar yang di katakan oleh pak Winardjo.

"assalamualaikum pak Winardjo."

"waalaikum salam ustad Amri dan Ki Hasan"

"mari, silahkan masuk. kami sudah menunggu kedatangan pak ustad dan Ki Hasan"

ucapnya tanpa basa basi.

"pak Winardjo bagaimana keadaan Risa, apa ia berubah pikiran untuk melakukan ritual dan apa kalian sudah meyakinkan Risa dan menjelaskan tentang apa resiko yang akan dia hadapi nanti" tanya Ki Hasan dengan perasaan khawatir.

"sudah ki" jawab pak winardjo dan istrinya.

"sebaiknya kita jangan menunda lagi, takutnya tak cukup waktu untuk Risa di alam ghaib"

"baik ustad, kita ke kamar Rina sekarang!"

"apa kamu siap nak" tanya mereka hampir bersamaan kepada Risa.

"sudah, insya Alloh"

"kalau begitu mari kita ambil air wudhu dan shalat ghaib bersama, setelah kita kita memohon pertolongan pada sang Kholik untuk selalu memberikan petunjuk jalan yang benar dan menjauhkan kita dari segala bentuk kemaksiatan serta melindungi kita semua dari gangguan makhluk ghaib."

Ki Hasan menjadi imam dalam shalat tersebut, dan setelah selesai.

maka saatnya ritual yang menegangkan di mulai.

umi dan Abi memeluk Risa bersamaan seakan enggang melepas anaknya.

"sudah, Abi dan umi doain semoga Risa pulang membawa kak Rina dengan selamat" ucap Risa pada kedua orang tuanya.

"Nak Risa sekarang silahkan berbaring dengan posisi kepala ke arah kiblat, sebelum kita memulai mari kita berdoa terlebih dahulu"

Bismillahirrahmanirrahim...

"nak sekarang kamu tutup mata kamu dan fokuslah, dan yang perlu kamu ingat adalah jangan biarkan rasa takut kamu menguasai diri kamu karena itu akan membuatmu menjadi lemah, ingat derajat kita lebih tinggi di banding mereka, tentu kamu lebih kuat dari mereka yang akan kamu temui di alam ghaib" jelas Ki Hasan pada Risa.

"iya Ki" jawab Risa sedikit gugup.

"fokuslah nak, jangan biarkan pikiran kamu kosong"

Ki Hasan dan ustad Amri mulai membaca do'a pengantar ritual tersebut, hingga mereka merasakan Sukma Risa sudah tak bersama mereka lagi, hal itu terlihat dari sikap Risa yang tak bergerak ketika Ki Hasan mencoba memanggil Risa.

"Ki, bagaimana sekarang?" ucap pak Winardjo dengan rasa takut yang kian mendalam.

"tenang pak, yang harus kita lakuin sekarang adalah diantara kita semua tidak ada yang boleh tertidur, karena keberadaan kita sedang di awasi oleh mereka." ucapnya memberi arahan pada semua yang ada di kamar tersebut.

Suasana langsung berubah mencekam, dan heningnya malam Jum'at Kliwon itu sangat membuat hati tak karuan, seakan mengajak jantung berdegup kencang, sungguh suasana yang menegangkan.

tatapan pak Winardjo yang terus memperhatikan putrinya, tiba-tiba ia di kejutkan dengan perubahan wajah anaknya yang menjadi pucat pasi.

"Ki, kenapa dengan Risa? wajahnya menjadi pucat."

"itu tandanya ia sedang berjuang melawan makhluk halus yang berusaha menganggu perjalanannya"

jawab Ki Hasan.

"lalu bagaimana saya tau jika anak saya selamat dari gangguan itu, Ki ?"

"perhatikan dengan baik jika ia berhasil selamat mimik mukanya akan menjadi baik dan cerah seperti semula" mendengar jawaban dari Ki Hasan, pak Winardjo semakin deg degan.

" Nak, kamu harus kuat kami semua disini bersamamu" ucap umi yang sangat khawatir, hingga ia terkadang diam seribu bahasa.

Bersambung....

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!