Bab 12. Pertemuan Dengan Fajar di Dunia Nyata.

Hari pertama Risa masuk sekolah menengah pertama, semangat yang terpancar di wajah Risa menyambut sekolah barunya, dan kawan baru untuknya.

seperti tradisi pada umumnya setiap anak baru pasti akan diminta untuk memperkenalkan diri di depan kelas, dan hal ini juga terjadi padanya, ia diminta oleh sang guru untuk tampil di depan kelas memperkenalkan diri, sebelum pelajaran di mulai.

"Hay....selamat pagi semua, nama saya Risa Winardjo, dan saya tinggal di kompleks dekat sekolah ini, saya murid pindahan dari Jakarta.

"oh...kamu orang Jakarta?" tanya sang guru yang kebetulan adalah wali kelas.

"ya, Bu" jawab Risa

"yah, silahkan duduk. jadi adik-adik, kalian sudah dengar nama teman baru kita hari ini, jadi mulai sekarang kalian punya teman baru di kelas ini, dan ibu harap kalian tidak ada yang mengganggu murid baru kali ini" ucap sang guru kelas memperingatkan murid-muridnya yang kadang suka jahil pada murid baru, meski niatnya hanya berkenalan namun dengan cara yang jahil.

setelah perkenalan diri, pelajaran pun dimulai seperti biasa.

hingga bel tanda istirahat berbunyi.

Ting.....Ting.

"yah cukup sampai disini pembahasan materi kita, Minggu depan kita lanjutkan pembahasan pada bab berikutnya dan silahkan menikmati istirahat kalian" ucap sang guru mengakhiri mata pelajaran yang ia bawakan hari ini.

"Hay...Risa, kenalin aku Farah dan ini Isti, mau gabung sama kami ke kantin?" sapa teman sebangku Risa dan salah seorang teman kelasnya.

"boleh, terimakasih udah diajak" ucap Risa karena senang mendapat ajakan ke kantin dari kawan baru di kelasnya.

di perjalanan menuju kantin pandangannya tiba-tiba terfokuskan pada sebuah gedung yang agak terpisah beberapa jarak dari gedung sekolah mereka, namun masih dalam satu lingkup sekolah.

"Farah gedung yang sebelah sana masih gedung sekolah kita ya?" tanyanya pada Farah.

"yang itu" tunjuk Isti ke arah gedung tersebut.

"o....itu gedung sekolah menengah atas, masih satu yayasan dengan sekolah kita dan di belakang gedung sekolah kita ada TK dan SD." jelas Farah.

"makanya sekolahnya tampak sangat luas, kantin kita menyatu dengan kantin anak SMA juga." ujar Isti melanjutkan penjelasan Farah.

"seru dong, pasti kantinnya rame" ucap Risa yang memang senang dengan suasana keramaian.

"ya, rame kayak pasar" timpal farah.

mendengar ucapan Farah mereka pun tertawa bersama.

Tiba di kantin sekolah, Risa langsung memperhatikan sekitar kantin memang benar perkataan Farah kantin mereka ramai seperti pasar.

Risa yang baru pertama kali ke kantin sekolah hanya mengekor dibelakang Farah dan isti.

"Risa kamu mau makan apa?" sambil berjalan menuju papan menu di kantin tersebut.

"bakso aja deh" ucap Risa, yang belum kenal dengan rasa makanan di kantin itu.

"yuk, kalau begitu kita makan bakso bersama hari ini" ucap Farah menuju tempat bakso di sediakan.

mereka langsung memesan bakso dan duduk menunggu di salah satu meja yang masih kosong.

sambil menunggu pesanan mereka banyak topik obrolan yang mereka bahas, Risa hanya menjadi pendengar setia akan cerita teman-temanya yang antusias menceritakan kisah sekolah mereka masuk sekolah tersebut.

sementara asik mengobrol pandangan Farah sekejap teralihkan pada seorang siswa SMA yang terlihat sering memandang Risa, Farah pun merasakan keanehan pada siswa tersebut.

"Risa coba deh kamu nengok ke sebelah kiri, ada anak SMA yang sedang memandang kamu, mungkin kalian saling kenal" ucap Farah.

Risa langsung mengarahkan pandangan ke arah kiri, dan mereka akhirnya bertemu tatap.

"kayak kenal tapi di mana yah?" guman Risa dalam hati.

tak lama memandang siswa tersebut, siswa itu bangkit dari tempat duduknya meninggalkan temannya dan menghampiri mereka.

siswa itu duduk tepat di samping Risa, yang masih menerka-nerka mencari tau dalam ingatannya akan sosok siswa tersebut.

"Risa" sapa siswa SMA tersebut.

Dengan raut wajah heran, Risa hanya terdiam tanpa menyahut.

"yah, nama teman kami Risa, kakak kenal Risa yah?, Risa kebetulan hari ini baru masuk sekolah ini, dan dia pindahan dari Jakarta" jelas Farah pada senior mereka yang entah Risa kenal atua tidak.

"kamu kak fajar bukan?" ucap Risa yang hampir tak percaya pertemuan mereka di alam nyata.

melihat Risa mulai mengenalnya fajar hanya tersenyum.

"jadi kakak beneran ada?, aku fikir hanya ilusi semata."

ujarnya yang memang tak menyangka pertemuan itu.

"yah, aku fajar" sambil menyentil jidat Risa di depan temannya.

Karena agak jengkel mendengar Risa menyebutnya hanya ilusi.

teman baru Risa hanya bengong mendengar cerita mereka, tak paham sama sekali dengan pembahasan Risa dan fajar.

fajar yang mengetahui mimik teman Risa segera memberi penjelasan jika Risa memang anaknya agak aneh, dengan sedikit meledek Risa.

"gimana keadaan kak Rina ?" tanya fajar.

"udah baikan kak, pulang sekolah kakak mau mampir ke rumah aku, dekat kok dari sini, Risa saja kesekolah dengan berjalan kaki." ajak Risa yang tak sabar memperkenalkan fajar dengan orang tuanya.

"boleh, nanti kita ketemu di depan sekolah, tapi kamu pasti agak lama nungguin, karena biasanya kalian lebih duluan jam pulangnya" ucap fajar.

"kamu curang Risa masa kami.gak dia ajak juga!" ucap Farah yang kesal dengan Risa.

"maaf deh, kalau begitu kalian izin dulu sama orang tua kalian, terus kita tungguin kak fajar di taman depan sekolah kita, baru deh kita ke rumah aku, gimana?"

"okey deh" jawab mereka bersamaan pada Risa.

***

Ting...Ting.

bel sekolah berbunyi, pertanda tiba saatnya pulang.

Risa, Farah, dan isti, berjalan kearah taman sesuai perjanjian mereka pada jam istirahat sebelumnya.

mereka mencari tempat yang nyaman untuk menunggu fajar.

tak lama mengobrol, yang ditunggu akhirnya datang juga.

"lihat itu kak fajar"ucap Isti sambil melihat ke arah fajar yang sedang mengobrol dengan temannya.

"kak fajar" teriak Risa ke arah fajar.

mendengar Risa fajar Langsung mengalihkan pandangan ke arah mereka.

"fajar itu siapa?, adik kamu?"

ucap salah seorang teman fajar.

"bukan, hanya seorang teman" jawab nya singkat.

mereka langsung menertawakan fajar karena tak menyangka fajar yang tak pernah terlihat akrab dengan teman cewek mereka, tiba-tiba berteman dengan anak cewek anak smp.

"aku ke sana dulu, ada janji sama mereka"

ucap fajar tak memperdulikan perkataan mereka ia lebih fokus pada panggilan Risa.

fajar pun menemui mereka, dan Meraka berjalan kaki bersama menuju rumah Risa.

fajar yang sudah familiar dengan kompleks tersebut tak banyak bertanya pada Risa.

hingga mereka tiba di depan rumah Risa. ekspresi wajah fajar tampak terkejut melihat rumah Risa.

"ini rumah kamu dek?" tanya fajar.

"iya kak, Abi aku baru saja membelinya." jawab Risa.

fajar tak menyangka rumah tersebut ternyata di beli oleh keluarga Risa.

rumah yang sebelumnya ditinggali oleh pamannya, namun ada hal mengerikan yang terjadi pada mereka di rumah tersebut.

dan benar saja ketika fajar dan Risa memasuki halaman tersebut mereka langsung disambut oleh hawa panas dan bau anyir, tentu saja hal ini hanya di rasakan oleh fajar dan Risa sebagai anak indigo.

mengetahui sejarah rumah tersebut sebenarnya fajar enggan masuk ke dalam, namun untuk menghargai tuan rumah dan memenuhi hasrat penasaran pada dirinya tentang keadaan rumah itu sekarang akhirnya fajar masuk ke dalam rumah tersebut.

Rina dan fajar saling menatap seakan saling memberi isyarat tentang apa yang mereka rasakan.

"kak, kayaknya ada yang menyambut kita" ucap Risa berbisik pada fajar.

"yah, dia ada di sekitar dan sedang memantau, sebaiknya kamu hati-hati" ucap fajar memperingatkan Risa.

"assalamualikum" ucap Risa dari luar rumah.

"waalikumsalam"jawab umi dan kak Rina sambil berjalan keluar menyambut Risa dan temannya.

"oh...ada tamu rupanya" ucap umi

"silahkan masuk dek" ajak kak Rina pada teman-teman adiknya.

"kak, masih ingat sama kak fajar?"

tanya Risa pada kakaknya.

kak Rina tertegun mendengar dan langsung melihat ke arah fajar, "jadi fajar yang kami ketemu di alam ghaib itu benar-benar ada orangnya."gumannya tak melepaskan tatapan pada fajar.

"ya kak, ini aku fajar". ucap fajar tanpa menjelaskan pertemuan mereka sebelumnya.

"kakak kenapa bengong begitu?" ucap fajar.

"maaf aku hanya tak menyangka kamu bisa bertemu Risa dan satu sekolah dengannya." ucap Rina yang sebenarnya senang ketemu dengan teman adiknya yang sempat menolong mereka di alam ghaib.

bersambung....

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!