18. Jebakan 2

Ada apa dengan ekspresi mereka, bukannya takut malah terlihat takjub seperti itu.

"rupanya makhluk itu dalam wujud wajah rupawan sekarang" guman Risa yang akhirnya paham dengan situasi tanpa harus menyaksikan secara langsung.

ia lebih fokus memikirkan kak fajar, jika sampai makhluk ghaib itu marah padanya dan melibatkan kak fajar yang hanya membantu keluarganya.

sosok ghaib itu masuk dengan perlahan ke dalam rumah, tanpa ia sadari sekarang ia sedang di perhatikan oleh Abi dan ustad Amri. ia melanjutkan langkahnya masuk ke dalam kamar Rina, dan sosok ghaib itu, sangat geram melihat ada pria lain sedang berbaring di atas ranjang sang gadis.

namun kali ini ia tak mampu melakukan apapun karena sudah waktunya ia kembali ke alamnya.

dengan tatapan menakutkan sosok itu langsung menghilang tanpa ia sadari jika sebenarnya fajar tengah mencuri kesempatan dan memperhatikannya.

"pantas kak Rina gak cerita apapun pada Risa rupanya makhluk itu mendatanginya dalam sosok yang begitu mengagumkan untuk seorang gadis, rupanya ia memikat kak Rina dengan mengubah wujudnya menjadi sosok pria yang sangat tampan, saya saja sebagai seorang pri cukup kagum dengan wujudnya kali ini" guman fajar yang belum beranjak dari tempat tidur.

tak lama kemudian Risa membuka pintu kamar dan melihat raut wajah fajar dengan ekspresi datar.

"apa ia marah pada kakak?" ucapnya dengan rasa khawatir pada fajar

"hampir" jawab fajar dengan tersenyum pada Risa.

"ah..aku lega, aku pikir kakak udah di makan bulat-bulat sama hantu itu" tuturnya dengan tertawa perlahan.

"sst...kakak Rina masih tidur, setelah masuk kamar ia langsung tertidur dan tak sadar jika aku yang sedang berbaring di dekatnya" ujar fajar dengan memperhatikan keadaan kak Rina setelah pulang.

"ya, ampun kak, semoga kakak tidak diapa-apain sama makhluk itu." ucap Risa dengan rasa sangat bersalah tak mampu melakukan apapun ketika sosok ghaib itu membawa kakaknya pergi, dan tak tau entah kemana ia membawa sang kakak.

Abi yang berdiri di dekat mereka tampak memperhatikan kedekatan ke dua anak remaja itu, hanya bisa mematung tak menyangka jika ke dua anak indigo malah bermain-main dengan sosok ghaib yang tentunya semua orang pasti akan takut menghadapi hal tersebut.

"paman kenapa?, aku liat tampak sedang memikirkan sesuatu" ucap fajar yang merasa aneh dengan sikap Abi.

"apa kamu udah sering bermain-main dengan sosok ghaib seperti ini nak?" tanya Abi.

"bukan lagi sering Abi, kak fajar malah udah sering berkunjung ke alam mereka." jawab Risa.

"gak juga, hanya beberapa kali kok!" ucap fajar tampak membela diri.

"yah, hanya beberapa kali dan setiap itu Kamilah yang di susahkan, dasar anak nakal, bermain sampai ke alam ghaib" ucap ustad Amri yang tak suka dengan sikap berani sang adik yang kadang kelewat batas.

"tampaknya akan sulit bagi kak Rina untuk mendapatkan jodoh jika makhluk itu selalu berada di dekatnya, raut wajahnya tadi tampak sangat menyeramkan ketika melihat aku sedang berbaring di atas ranjang kak Rina" jelas fajar.

"ini berarti sosok itu mulai menampakkan diri secara terang-terangan baiknya kakak harus waspada." ucap Risa memperingatkan fajar.

"yah, kamu benar dek, semoga ia tak mengincar ku" jawab fajar yang sebenarnya ia juga khawatir dengan apa yang barusan ia lakukan.

"aku punya teman seorang ustad, ia juga tampaknya agak indigo, dan setau ku ia belum memiliki jodoh hingga sekarang, jika berkenan aku ingin mencoba perkenalkan dia dengan Rina" ucap ustad Amri mencoba mencari solusi untuk masalah Rina.

"nah, itu boleh kak, aku setuju" ucap Risa dan fajar secara kompak.

"mm...udah gak sabar yah, punya kakak ipar" ucap Abi tampak menggoda mereka.

"pak Winardjo tunggu kabar saja, aku akan mencoba menghubunginya". jelas ustad Amri.

"fajar sebaiknya kita pulang sebelum Uminya Rina bangun, nanti masalahnya jadi rumit lagi" ucap ustad Amri.

"emang kenapa kak" tanya fajar yang tak paham dengan hal yang satu ini.

"nanti aku jelasin di rumah" jawab ustad Amri.

"kalau begitu kamu pamit pulang pak Winardjo, jangan sungkan hubungi kami jika ada masalah lagi." ucap ustad Amri.

"yah, terima kasih pak ustad tanpa kalian aku tak tau harus minta tolong pada siapa lagi.

mendengar ucapan tersebut ustad Amri dan fajar hanya tersenyum dan memberi salam.

"aku pamit dek, jika ada apa-apa kamu harus kasi tau aku, insya Allah aku akan sering-sering bermalam di rumah kakak, biar bisa cepat bantu kamu." ucap fajar pada Risa.

***

keesokkan harinya Rina tampak seperti biasa, umi yang tak tau kejadian semalam juga terlihat biasa saja, sementara Risa dan Abi terlihat sedang memperhatikan Rina.

"apa kamu baik-baik saja nak?" tanya Abi pada Rina.

"yah Abi, hanya saja aku merasakan sedikit pegal-pegal." jawab Rina.

"tampaknya kakak memang tak menyadari dengan apa yang terjadi padanya setiap malam, Genderuwo ini memang sangat licik" guman risa dalam hati.

"pantas aja kakak sering terlambat bangun." ucap Risa yang sangat ingin menanyakan tentang kejadian semalam namun tampaknya kakaknya sama sekali tak menyadarinya.

"Kak sebentar malam, kita sholat tahajud bareng yuk, supaya kakak cepat dapat jodoh, dan rumah kita akan meriah karena akan ada pesta besar , kita juga akan mengundang keluarga dari Jakarta, aku sudah tidak sabar dengan pesta besar, kayaknya sudah lama keluarga kita tak ada acara nikahan.

iya kan umi?" ucap Risa panjang lebar, tampak sengaja memancing reaksi kakaknya soal pernikahan.

"gimana mau nikah dek, calonnya saja belum ada" sahut Rina dengan tawanya, melihat kelakuan adeknya yang tiba-tiba sok dewasa ngomongin nikah, sementara ia saja belum kepikiran ke arah sana.

"udah, tenang aja kak, entar lagi calonnya muncul, semoga aja jodoh Ama kakak" jawab Risa dengan serius.

"emang tau dari mana tentang hal itu, kakak saja gak mimpi dapat jodoh secepatnya" ucap Rina yang merasa aneh dengan sikap Risa yang terlihat dewasa pagi ini.

"kakak masih ingat kak fajar, ternyata ia adik sepupu ustad Amri, dan ustad Amri punya teman yang masih jomblo dan sekarang sedang nyari calon jodoh"jelas Risa.

"terus kamu rencana mau jodohin kakak sama teman pak ustad?" tanya Rina.

"yah, boleh kan kak, kan kenalan dulu siapa tau cocok" ucap Risa.

"kesambet apaan sih adek kecil ku ini tiba-tiba ada ide jodohin kakaknya, kamu udah gak sayang kakak lagi, atau gak mau kakak tinggal di rumah lagi Sampai mikir gitu" ucap Rina dengan penuh selidik pada keanehan adiknya yang sok dewasa ngomongin jodoh.

"hehehe...gak lah, aku hanya takut kakak jadi perawan tua." ucap Risa dengan sedikit tertawa seakan sedang mengejek kakaknya.

"awas kamu" ucap Rina yang jengkel dengan kelakuan adiknya barusan.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!