17. Membuat Jebakan

"kak ini Risa, ia mengabari aku kalau kakaknya barusan di bawa pergi oleh makhluk ghaib itu" jelas fajar tanpa menutup sambungan telfon mereka.

"apa...!, jadi makhluk itu sudah bertindak terang-terangan." ucap kak Amri dengan ekspresi terkejut.

"mari sini hp kamu biar kakak yang bicara pada Risa"

"dek ini kak Amri, apa betul kakak kamu sudah di bawa pergi oleh makhluk itu?" tanya ustad Amri ingin mendengar pernyataan langsung dari Risa.

"ya...kak. barusan aku liat sosok itu tiba-tiba muncul dalam kamar kami dan membawa kakak keluar rumah, tapi aku gak sanggup mengejar mereka secara diam-diam karena pergerakan makhluk itu sangat cepat" jelas Risa.

"apa Abi kamu tau?"

"belum kak, aku takut memberitahu mereka" jawab Risa

"kalau begitu, kakak bisa minta tolong kamu bangunin mereka sekarang biar kakak bicara pada Abi kamu"

"baik kak." jawab Risa tanpa mematikan hp ia langsung bergegas ke kamar dan membangunkan ke dua orang tuannya.

tok...tok.

"Abi....umi...bangun. ini Risa, ada yang aku beritahu pada Abi dan umi." ucap Risa dari luar kamar orang tuanya.

kreeekkk.....

tampak Abi membuka pintu, namun Risa sempat melihat uminya yang masih terlelap.

"ada apa nak?"tanya abi nya.

Risa yang tak memberi jawaban langsung menutup pintu kamar dan mengajak Abi nya untuk mengobrol di kamar dengan ustad Amri lewat hp.

"ini kamu ada apa sampai begini" ucap Abi nya yang makin bingung lihat tingkah putri bungsunya.

sesampainya di kamar Risa langsung mengarahkan hp kepada abi nya.

"ini Abi, ada ustad Amri mau ngobrol sebentar dengan Abi masalah kakak" ucap Risa.

abisnya yang belum menyadari kepergian Rina tampak mengerutkan kening merasa ada sesuatu yang hilang namun ia tak menyadari sosok Rina yang tak terlihat dalam kamar.

"assalamualaikum, apa benar ini dengan ustad Amri, ada apa?, nampaknya ini hal yang serius sampai jam seperti ini menghubungi kami" ucap pak Winardjo yang masih tampak bingung.

"jadi Risa belum cerita. tentang kepergian kakaknya yang dibawah pengaruh oleh mahkluk halus". jelas ustad Amri Tampa basa basi lagi.

mendengar pernyataan ustad Amri barulah pak Winardjo menyadari bahwa ia tak melihat Rina sejak ia masuk ke kamar anaknya.

"i..iya pak ustad Rina memang tak ada di kamar!" ucap pak Winardjo yang terdengar mulai panik.

"udah bapak jangan panik dulu, saya dan fajar akan segera ke rumah bapak, dan saya ijin tutup telpon dulu"

"iya pak ustad."

Tut..Tut.

ustad Amri langsung masuk dalam kamar dan meminta izin terlebih dahulu pada istrinya untuk ke rumah pak Winardjo.

istrinya yang nampak sudah mengerti hanya sanggu mengiyakan, dan meminta suaminya untuk berhati-hati.

"fajar kamu udah siap, kita ke rumah Risa sekarang" ajak ustad Amri.

"yah, kita harus cepat kak agar bisa memergoki kelakuan makhluk itu." ucap fajar yang tampak sedikit tak sabaran.

karena lokasi rumah meraka tak jauh, maka hanya butuh beberapa menit untuk tiba di tempat tujuan mereka yaitu kediaman pak winardjo.

pak Winardjo yang gelisah memutuskan untuk menunggu kedatangan mereka di teras rumah.

"liat kak, pak abi nya nampaknya, sedang menunggu kita di depan teras rumah." ucap fajar.

"bagus lah jadi kita tak perlu mengetok pintu lagi dan membuat kebisingan di tengah malam" jawab ustad Amri dengan tersenyum ke arah pak Winardjo yang sedang memperhatikan mereka sambil membuka pintu pagar.

"assalamualaikum pak Winardjo" ucap ustad Amri.

"waalaikumsalam" jawabnya

"pak ustad sebaiknya kita masuk dulu, takutnya membuat kebisingan di tengah malam" ucap pak Winardjo yang tak enak jika mengganggu istirahat tetangga di sekitar.

"yuk" sahut ustad amri.

di dalam rumah Tampak risa sedang duduk termenung. tampak memikirkan keadaan kakaknya di luar sana.

"Risa, ada apa?" sapa fajar yang langsung duduk di dekat Risa menanti penjelasan selengkapnya tentang kejadian yang ia lihat pada kakaknya.

Risa hanya menoleh dan menatap fajar dengan tatapan sendu, tampak jelas raut wajah sang gadis mungil itu sedang sedih memikirkan kakaknya.

"kak, apa ada cara untuk mengetahui keberadaan mereka sekarang?" ucap Risa penuh harap.

"e mm...."

fajar tampak berfikir keras kali ini, ia sedang mencari solusi untuk menjebak sang mahkluk ghaib itu.

"kira- kira jam berapa mereka kembali dek?" tanya fajar yang nampak sudah menemukan taktik untuk menyiapkan jebakan.

"menjelang adzan subuh kak!" jawab Risa.

"jadi ini bukan yang pertama kali nak?" tanya Abi dengan ekspresi terkejut, ia tak menyangka hal ini sudah pernah terjadi sebelumnya.

"ia Abi, aku hanya bingung bagaiman a memberitahu pada Abi tentang semau yang terjadi pada kakak." jawab Risa dengan rasa bersalah pada Abi nya.

"udah jangan di bahas lagi, sebaiknya kita fokus pada keadaan sekarang, semoga makhluk itu membawa Rina kembali" ucap ustad Amri.

"Gimana kalau menjelang subuh nanti aku pura-pura tidur di kamar Risa, dan kalin bisa sembunyi di kamar sebelah" ujar fajar yang penasaran dengan reaksi makhluk tersebut jika melihat laki-laki lain dekat dengan Rina.

"kamu jangan gila kak, apa kakak belum tobat di hajar abis-abisan oleh makhluk ghaib" ucap Risa tak setuju dengan ide kak fajar.

"udah tenang, aja ada kak Amri Sama Abi kamu, saya gak sendiri." jawabnya dengan menenangkan kekhawatiran Risa padanya.

Risa hanya bisa menghela napas panjang , sebenarnya ia tak mau melihat kak fajar di hajar sampai babak belur oleh makhluk yang Sama sekali bukan lawan mereka.

"ya, sudah kakak sebaiknya hati, jangan membuat jebakan yang nantik akan berbalik ke diri sendiri." ucap Risa dengan sisi kedewasaannya.

"khawatir amat, takut yah aku kenapa-kenapa" ucap fajar yang terang-terangan menggoda Risa di depan kakak sepupu dan Abi Risa sendiri.

"hust...kamu gak liat ada Abi nya Risa, liat kelakuan kamu sekarang kayak nya agak sulit dapat ijin jadi calon mantu" ucap Amri yang senang menggoda adiknya.

candaan ustad Amri sedikit mencairkan suasana tegang dalam kediaman pak winardjo di tengah malam tersebut.

"ya, udah sebaiknya kakak segera masuk dalam kamar, biar kamu menunggu di kamar sebelah" ucap Risa pada kak fajar.

jam dinding kini menunjukkan tepat jam 3 malam, menandakan bahwa sebentar lagi mahkluk itu akan membawa Rina pulang.

mereka bergegas masuk ke kamar sebelah yang merupakan kamar Risa sebelumnya. sementara fajar masuk dan berbaring di atas ranjang menggantikan posisi Risa.

fajar dan Risa yang pada dasarnya adalah anak indigo mampu merasakan kedatangan sang sosok ghaib tersebut.

"dia sudah datang" ucap Risa.

Abi dan ustad yang penasaran membuka sedikit pintu kamar dan mulai mengintip kedatangan makhluk tersebut, namun bukan ekspresi kaget yang muncul di mimik wajah mereka melainkan takjub melihat sosok tersebut.

bersambung....

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!