10. Menegangkan

Di balik tebing Risa dan fajar terus mengamati sang genderuwo, sepasang remaja pemberani ini, berusaha untuk tetap tenang dan menunggu celah dimana mereka bisa beraksi secepat mungkin menemukan keberadaan kakak Risa.

Risa yang kini berada di pelukan fajar, lama kelamaan menjadi risih, Risa sudah paham jika laki-laki dan perempuan bersentuhan dan bukan muhrim atu mahram itu dilarang dalam ajaran Islam.

dengan sedikit melonggarkan dekapan tangan fajar risa berusaha untuk berbisik agar kiranya fajar melepaskan pelukannya dan Risa meyakinkan bahwa ia akan tetap tenang. fajar akhirnya paham dengan permintaan Risa.

Penantian mereka ahirnya tak sia-sia sang genderuwo itu terlihat berjalan menjauh menjauh dan meninggalkan tempat kediamannya, hal itu memberikan kesempatan kepada Risa dan fajar untuk menyelinap masuk ke wilayah Sang Genderuwo tersebut. belum beberapa langkah mereka sudah di kejutkan dengan suaran raungan mahkluk di sekitar tempat sang genderuwo tersebut, jantung Risa seakan mau copot, Risa takut yang tak dapat ia tahan menghampirinya lagi, untung fajar berhasil menenangkan Risa.

"tenang dek, kita hampir berhasil, jangan panik yah" ucap fajar dengan sikap tenangnya terhadap situasi yang sangat menegangkan itu.

mereka mulai menyusuri sekitar pohon raksasa itu, hingga mereka melihat sosok gadis yang sedang duduk di akar pohon dengan seluruh tubuh tampak gemetar, dan ketakutan.

dengan tak sabar Risa langsung berlari ke arah gadis tersebut, namun segera di kejar dan di tahan oleh fajar yang tak bosan-bosannya mengingatkan Risa agar tak gegabah.

"dek, kita harus berhati-hati bisa jadi itu bukan kakak kamu, tetap tenang dan dekati dia dengan perlahan" ujar nya mengingatkan Risa.

"ya kak".

setelah berada pada jarak kurang lebih dua meter Risa memberanikan diri memanggil sosok yang sedang duduk dengan nama kakaknya.

benar saja mendengar panggilan itu sosok tersebut langsung mengangkat wajah dan menatap mereka berdua, benar saja sosok itu memang adalah kak Rina. namun karena rasa takut yang luar biasa dengan setiap sosok yang Rina lihat dia enggan mendekati Risa dan fajar.

"kak, ini aku Risa adik mu, dan ini fajar temanq. kami datang untuk menjemput kakak pulang" ujar Risa pada sang kakak yang semakin di dekati semakin menunjukkan wajah ketakutan di hadapan mereka.

fajar berusaha meyakinkan kak Rina dengan mendekatinya perlahan hingga Rina merasa agak nyaman dengan mereka.

"kak, ini Risa" ucap Risa mencoba meyakinkan kakaknya lagi.

tampak Rina menatap dengan tatapan sendu pada Risa sang adik.

"apa aku tidak sedang bermimpi sekarang, apa kamu benar Risa adik ku?" ucap Rina dengan nada suara yang masih gemetar.

"ya kak, kakak jangan takut lagi, kakak harus kuat kita harus segera pergi dari tempat ini, jika kita terlambat kita semua akan terjebak selamanya, kita pulang sekarang kak, Abi dan umi pasti sangat khawatir" jelas Risa pada sang kakak.

ada secercah harapan yang muncul dari dalam diri Rina mendengar kata pulang dari sang adik.

Rina mengangkat tangannya yang masih terasa gemetar, dan mengelus wajah sang adik.

merasakan bahwa jika ia sedang tidak bermimpi sekarang.

"tapi kakak gak kuat dek, tangan dan kaki kakak terus gemetar kakak tak kuasa menghentikannya" ucap Rina yang masih sangat lemah karena rasa takut yang ia hadapi selama dalam waktu yang lama baginya.

"Risa biar aku yang papah kakakmu keluar dari tempat ini, kita harus bergegas secepatnya sebelum makhluk itu kembali" ujar fajar pada kedua bersaudara itu.

tanpa menunggu lama mereka langsung bergegas ke arah tebing mereka bersembunyi sebelumnya, sebelum mencapai tebing itu terdengar suara raungan tak jauh dari tempat mereka berada.

"gawat dek, dia kembali, kita harus bagaimana ini?" ucap Rina yang terlihat panik dan takut.

"tenang kak, kita hampir mencapai tebing tempat kami bersembunyi sebelumnya"

Deg....

belum sedetik perkataan fajar usai tiba-tiba Risa melihat sosok Genderuwo itu dari kejauhan.

"kak fajar kita harus bergegas sembunyi sekarang, dia sudah kembali" ucap Risa sambil melihat kearah sosok Genderuwo.

"kak Rina cepat naik punggungku sekarang biar kita cepat sampai ke tebing itu."

"tapi apa kamu sanggup mengendong aku?" ucapnya tampak ragu pada fajar.

"udah kak, cepatan tak ada waktu lagi" ujar fajar yang sudah terlihat panik.

dengan mengendong Rina, fajar berjalan tertatih ke arah tebing itu dan Risa mengekor dari belakang sambil mengawasi pergerakan sang genderuwo.

akhirnya mereka pun sampai di tebing persembunyian teraman bagi mereka saat ini.

"semoga Genderuwo itu tidak menyadari kepergian kakak dari kediamannya" ucap Risa dengan yang tampak begitu khawatir jika sang genderuwo tau keberadaan mereka yang membawa kabur kakaknya.

"fajar apa kamu tau arah jalan keluar dari tempat ini?" ucap Rina

" yah, kak kita harus kembali menelusuri jalan sebelumnya yang kami tempuh bersama Risa, semoga ada petunjuk yang kita dapat setengah perjalanan nanti"

"kalau begitu, kita harus bergegas pergi dari sini sekarang" ucap Risa tak sabaran ingin cepat membawa sang kakak pulang.

" kak, udah bisa berjalan sendiri?" tanya fajar

"biar aku coba" sahut Rina yang sudah nampak lebih tenang.

meraka pun bergegas meninggalkan kediaman sang genderuwo yang masih meraung-raung, entah mungkin ia menyadari bahwa Rina kini tak ada lagi di kediamannya.

berjalan dan terus berjalan hingga kediaman sang genderuwo tak terlihat lagi dari arah belakang mereka, hingga mereka sampai ke kediaman sang makhluk yang telah di ikat oleh jin penghuni alam ghaib itu yang Risa temui pertama kali di alam ghaib.

"kak fajar lihat ke arah sana, ada sosok yang hampir mirip dengan kita, dialah yang pertama kali memberi petunjuk kepada saya tentang kediaman sang genderuwo di alam ini" ucap Risa dengan mengarahkan jari telunjuk ke ujung jalan dari tempat mereka berdiri.

"yah, seperti itulah nasib kita jika kita tidak bisa keluar dari tempat ini tepat waktu" ucap fajar menatap makhluk itu dengan tatapan iba kepadanya.

"yuk, kita tak lewat jalan itu lagi, kita harus belok lewati cahaya biru itu, dulu ketika aku terjebak disini jalan itulah yang mengantarkan ku ke alam nyata" ucap fajar yang masih mengingat arah jalan yang ia tempuh sebelumnya dan ternyata arah jalan masuk dan keluar itu hampir berdekatan kini fajar telah menghapal jalur masuk dan keluar alam ghaib itu, hal ini akan sangat membantu jikalau ia terjebak lagi di alam ghaib itu.

Risa dan Rina sontak saling memandang dan berpelukan, Meraka tak kuasa menahan rasa haru, hingga fajar mengagetkan mereka.

duarrr....

dan mereka tampak tertawa bersama dengan tingkah lucu fajar, ada rasa bahagia yang luar biasa di akhir perjuangan mereka itu.

"setelah memasuki jalan itu, kita akan berpisah Risa, kita akan menempuh jalan masing-masing menuju raga kita di alam nyata, dan semoga kita masih punya kesempatan untuk bertemu kembali" ucap fajar untuk perpisahan perjalan an di alam ghaib mereka.

"dek, terima kasih telah membantu kami" ucap Rina.

"sama-sama kak" balas fajar

"kak, Abi aku kerja di PT. Koktail Mas, jika kakak ingin bertemu kami datanglah di perusahaan itu dan cari Abi aku atas nama pak Winardjo, Abi pasti senang bertemu kakak."

ucap Risa dengan wajah riangnya tak seperti Risa yang sebelumnya.

"pasti dia akan menjadi gadis yang sangat cantik di masa depan." guman fajar yang tampak terpesona dengan wajah ayu dan ceria gadis kecil yang telah menemani perjalannya.

bersambung......

sampai jumpa di Alam Nyata !!!

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!