Risa dan Rina saling berpegangan tangan dan memasuki lorong yang di penuhi dengan cahaya biru dan fajar masih setia berada di belakang mereka.
"kak, ada cahaya putih di depan, apa kita harus masuk ke dalam cahaya itu kak?" ucap Risa sambil menatap ke arah cahaya di depan mereka.
"ya, kita jangan terlalu lama,
nanti ada makhluk lain yang mengikuti" ucap fajar dengan rasa khawatir karena ia pernah di kejar sampai batas alam ini.
sambil menggenggam tangan bersamaan mereka melangkah dan masuk ke dalam cahaya putih tersebut, entah apa yang sedang terjadi tangan mereka terlepas dengan sendiri dan mereka bertiga terpisah.
"kakak....."
Teriak Risa yang ketakutan setelah genggaman mereka terlepas dengan sendirinya, begitupun dengan Rina dan fajar yang berteriak histeris bersamaan.
***
"ustad bagaimana ini, kenapa anak-anak ku belum ada yang bangun?" ucap umi dengan derai air mata, penuh khawatir Karena sebentar lagi fajar akan tiba pertanda waktu akan segera berakhir untuk ke dua anaknya di alam ghaib.
"tenang umi, bisa jadi mereka sementara dalam perjalanan kembali ke rumah sekarang" ucap winarjo berusaha menenangkan sang istri yang sudah semalam suntuk berlinang air mata.
"uhk...uhk..." terdengar suaran batuk dari Risa, dan Rina yang mendadak bisa bergerak.
"ustad" panggil pak Winardjo yang tak paham dengan situasi tersebut.
"cepat ambil air minum, mereka sudah kembali dengan selamat dan mereka pasti kelelahan dan kehausan menempuh perjalanan jauh" ucap ustad pada pak Winardjo.
"baik ustad" ucapnya dengan penuh wajah riang dan ia bergegas ke dapur dan mengambil air minum.
"umi....Abi...aku dimana sekarang?" ucap Rina.
mendengar ucapan Rina untuk pertama kali umi bagaikan sedang terbang ke angkasa perasaan senang yang tak bisa ia ungkapkan dengan kata-kata.
tak lama berselang Risa juga terbangun dan langsung melihat ke sekeliling, apa aku dan kakak kembali dengan selamat.
"iya, nak. kalian kembali dengan selamat" ucap Ki Hasan pada Risa.
"lalu bagaimana dengan kak fajar?" ucapnya lagi.
"siapa yang sedang kamu tanyakan nak, di alam ghaib aku bertemu dengan seorang teman dia membantu aku dan kak Rina keluar dari tempat itu." jelas Risa pada semua orang di dalam ruangan tersebut.
"semoga ia kembali dengan selamat seperti kalian" ucap ustad Amri mendengar cerita Risa.
Abi sangat senang melihat ke dua putrinya telah bangun.
"ini minum lah nak, kalian pasti kelelahan dalam perjalanan" ucap Abi yang barusan kembali dari dapur dengan membawa air minum.
"bukan kelelahan Abi tapi ketakutan, Abi di tempat itu keadaannya sangat menyeramkan, apalagi penghuninya tak kalah menyeramkannya dengan tempatnya, aku hampir mati gemetaran di alam itu" cerita singkat Risa dengan raut wajah yang masih mengekspresikan ketakutannya.
"tapi alhamdulilah kalian berhasil pulang dengan selamat nak" ucap umi dengan berlinang air mata.
"umi juga pasti lelah kan?, kami sudah pulang umi, jangan sedih lagi". ucap Rina yang sedari tadi memperhatikan keadaan uminya yang tampak lemah dan tak sehat.
"Nak, umi sangat merindukanmu, umi pikir kamu tak akan pernah siuman" ucap umi yang belum kelar dengan urusan air mata.
"ah...umi gak adil, kakak udah sembuh sekarang umi lupa sama Risa, dari tadi yang umi peluk kak Risa melulu, aku gak dipedulikan lagi" ucap si bungsu dengan memonyongkan bibir.
Rina melihat ke arah adik kecilnya dan mengeratkan pelukannya lagi seakan sedang mempermainkan adiknya.
"hehehe...aku kan anak kesayangan umi." ucapnya lagi semakin menggoda sang adik.
"ah...kakak, egois." tak mau kalah Risa langsung menghamburkan pelukan pada Abi nya, sontak semua yang ada dalam ruangan tersebut tertawa bahagia.
"terkadang pemikiran anak bungsu bapak lebih dewasa dari usianya namun tingkahnya masih kekanak-kanakan, pasti sangat bahagia memiliki dua orang putri yang sangat cantik seperti mereka" ucap ustad Amri pada pak Winardjo.
"aku tak tau harus berkomentar apa karena aku hanya memiliki seorang putra semata wayang" ucap Ki Hasan dengan tersenyum ke arah mereka semua.
"bagaimana dengan pak ustad Amri?" tanya umi.
"hmmm...aku masih pengantin baru, jodohnya agak lambat datangnya, jadi usia 35 tahun aku baru merasakan nikmatnya berumah tangga" ucap ustad Amri dengan sedikit dibuat canda dengan kisah cintanya.
"Gimana mau terlambat setiap ada calonnya dia menjauh bagaikan layangan tak bertuan, lepas gitu aja entah kemana arahnya, dan Ahirnya banyak gadis menyerah".
Mendengar penuturan Ki Hasan mereka semua tertawa mendengar kisah dari ustad Amri.
"ternyata pak ustad orangnya pemalu" ucap Winardjo.
"ya, itu dulu sekarang Alhamdulillah sudah berpengalaman"
mereka kembali tertawa mendengar jawaban ustad Amri, kecuali Risa yang agak telmi dalam pembahasan dengan orang dewasa tersebut.
"Alhamdulillah, sudah adzan subuh, kami pamit ke mesjid pak Winardjo sekalian langsung pulang, jika ada apa-apa tolong jangan sungkan kabar kami" ucap Ki Hasan pada Winardjo dan keluarga.
"iya, Ki" ucap balik Winardjo.
***
Setelah menunaikan sholat subuh, Ki Hasan dan ustad Amri sempat mengobrol.
"Ki apa keadaan Rina akan normal kembali, saya belum pernah melihat langsung kejadian seperti ini Ki?"
tanya ustad Amri dengan sangat penasaran keadaan Rina selanjutnya.
"biasanya, dia akan kembali mengambil paksa sang gadis, karena ia merasa ada yang telah mengambil apa yang sudah menjadi miliknya, dan kejadian selanjutnya biasa lebih parah karena sang makhluk ghaib ini membawa Sukma sang gadis dan kembali untuk membunuh raga sang gadis dengan kejam, apalagi jika ia menyukai sang gadis maka semakin kejam pula ia menyiksa raga sang gadis hingga meskipun Sukma gadis ini bisa diselamatkan seperti kejadian pada Rina saat ini namun raganya tak kan tertolong lagi" jawab Ki Hasan dengan perasaan sangat khawatir pada apa yang akan di alami oleh Rina kedepannya.
"apa ada cara untuk menghentikan hal tersebut Ki?" tanya ustad Amri yang semakin penasaran dan khawatir dengan keluarga pak Winardjo.
"Entahlah ustad Amri, karena kejadian seperti ini meski sang pemilik telah pindah ke hunian baru tapi terkadang saya masih menemukan kasus mereka masih diikuti oleh mahkluk tersebut, yang artinya keluarga pak Winardjo sangat kecil kemungkinan untuk bisa bebas dari pengaruh sang genderuwo ini" jelas Ki Hasan.
mendengar pernyataan Ki Hasan tersebut ustad Amri semakin khawatir.
***
karena lelah Rina dan Risa kembali rehat sejenak, mengistirahatkan tubuh mereka yang kelelahan semalaman, meski hanya perjalan Sukma tapi tubuh mereka ikut merasakan lelahnya setelah raga dan jiwa mereka menyatu kembali.
Di alam mimpi Risa bertemu kembali dengan Fajar, namun mimpinya kali ini sangat aneh kerena dalam mimpi itu Risa dan Fajar dengan leluasa mengunjungi kediaman sang genderuwo dan sang genderuwo tersebut sedang bersama kakak, umi, dan Abi nya. namun ada situasi yang aneh mereka yang hanya berada di luar pohon saat menjemput kak Rina sebelumnya dan tak melihat adanya pintu megah di pohon itu, akan tetapi dalam mimpi Risa kali ini mereka di persilahkan masuk dari pintu yang megah yang terletak di dasar pohon tersebut, mereka pun masuk kedalam batang pohon tersebut dan alangkah terkejutnya Risa ketika memasuki kediaman sang genderuwo di dalam pohon tersebut, semua berubah bak istana yang sangat megah, dan ia melihat kakaknya berjalan kearah tempat duduk di singgasana yang mirip dengan singgasana sang permaisuri tepat di samping singgasana sang raja, dan kakaknya langsung duduk di tempat tersebut, tak lama kemudian ia dan fajar melihat sosok sang genderuwo berjalan ke arah mereka dan tiba-tiba berganti wujud menjadi seorang raja yang sangat tampan, sangat serasi dengan sang kakak yang sangat cantik dengan gaun permaisuri kerajaan, tak lama kemudian dari arah belakang Risa semakin di kejutkan dengan perubahan penampilan ke dua orang tuanya yang tampak dengan balutan pakaian kerajaan.
"ada apa ini, kenapa tiba-tiba berubah seperti ini?". ucap Risa pada mereka.
Sang raja alias sang Genderuwo berkata pada Risa,
"Selamat berkunjung di kerajaan ku wahai adik ipar."
deg...
jantung Risa langsung berdegup kencang antara kaget dan tak paham dengan situasi tersebut.
masih dalam mood jantung berdebar Risa pun terbangun dari mimpi singkatnya yang penuh tanda tanya.
??????????
Bersambung .......
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 40 Episodes
Comments