Sikap Rina yang kian aneh setiap hari membuat Risa menaruh rasa curiga, ia sangat khawatir dengan keadaan kakaknya itu.
ketika di sekolah Risa bertemu dengan fajar dan menceritakan mimpi tersebut pada fajar. termasuk semua keanehan yang terjadi pada kakaknya akhir-akhir ini.
"apa mungkin sosok ini terang - terangan ingin membawa kakak?" ucap Risa.
fajar tampak berfikir serius, dengan cerita yang barusan ia dengar dari Risa. berdasarkan pengalamannya memang benar ada hal seperti itu, jika mahkluk ghaib menyukai seorang manusia jika ia tak berhasil membawanya secara paksa maka ia akan mendekati dirinya secara perlahan dan bahkan membuatnya menjauh dengan perlahan dari keluarga.
"hmmm....saya pernah liat kejadian seperti ini, memang sangat sulit untuk kita hentikan karena makhluk ini, bermain di belakang kita, ia seakan muncul sembunyi-sembunyi dan melakukan trik seperti hipnotis, jadi tanpa sadar kita akan mengikuti semua keinginannya, hingga kelamaan kita akan kecanduan oleh ulahnya, dan lama-kelamaan dengan sendirinya kita akan menjauh dari keluarga" jelas fajar pada Risa.
"apa ada cara untuk menghentikannya, saya takut kehilangan Kakak untuk ke dua kalinya" ujar Risa pada fajar.
"huft .... entah lah dek, untuk masalah ini kita harus membicarakan pada ahlinya" ucap fajar tak tau solusi apa yang harus di berikan pada risa untuk kejadian yang kak Rina alami.
"tapi kak, kenapa kak Rina belum cerita, bahkan terlihat seakan menutupi keadaannya sekarang?" tanyanya lagi.
fajar menatap Risa dengan rasa empati pada keluarganya, ternyata masalah yang mereka alami masih berlanjut sampai sekarang dan makhluk itu tak berhenti mengganggu mereka. meski sekarang nampaknya permainannya cukup rumit.
"apa mungkin ada kejadian dewasa yang kakak kamu alami dengan makhluk tersebut, atau bisa jadi mereka sudah bertemu secara langsung di alam nyata?" ucap fajar yang dengan kecurigaan yang semakin dalam dengan kejadian yang kak Rina alami.
"apa sebaiknya aku ceritakan hal ini pada Abi dan umi?" ucap Risa yang terlihat kalut dengan pikirannya.
"apa mau aku temani, atau sekalian panggil ahlinya, saya kenal dengan Ki Hasan biar kita sama-sama membahas hal ini, ia pernah membantu aku ketika terjebak seperti kamu dulu di alam ghaib, siapa tau kita menemukan solusi untuk masalah ini." jelas fajar.
"yah ... yang bantu aku juga kemarin ada Ki Hasan." ucap Risa.
"oh...jadi Ki Hasan yang membantu keluarga kalian" jawab fajar
"iya, kami kenal dengan Ki Hasan melalui ustad Amri" jelas Risa.
"ustad Amri adalah sepupu saya dari keluarga bapak saya, emang rumahnya gak jauh dari rumah kamu." jelas fajar yang tak menyangka mereka ternyata sudah saling kenal.
"kalau begitu, mungkin lebih baik setelah pulang sekolah kita bertamu di rumah kakak sepupu aku, biar kita jelaskan dulu kejadian ini pada kakak, nanti kita akan cari solusinya bersama." ucap fajar.
***
pulang sekolah mereka langsung ke rumah ustad Amri yang tak jauh dari rumah Risa.
"Assalamualaikum....."ucap fajar dan Risa.
"Waalaikumsalam warahmatullahi wabarakatu...."jawab ustad Amri.
"fajar...! tumben mampir. eh...ada Risa juga, kalian saling kenal?" tanya ustad Amri
"iya, kak. belum lama." jelas fajar.
"masuk dulu deh, biar enak ngobrolnya" ucap ustad Amri.
"bunda....lihat nih siapa yang berkunjung" ucap ustad Amri pada istrinya yang sedang sibuk di dapur.
dan tak lama kemudian kak Imah muncul dari dalam.
"fajar rupanya, kak Imah kira tamu penting" sambil tertawa ke arah fajar dan Risa.
"eh ini Risa kan, anak pak Winardjo?". tanyanya lagi.
"yak, kak. aku tadi ketemu sama kak fajar di sekolah terus cerita keadaan kakak saya, dan ternyata aku baru tau kalau kakak fajar ada hubungan keluarga dengan ustad Amri, dan akhirnya kami memutuskan untuk ke sini bertemu dengan kakak" jelas Risa.
kak Imah yang nampak kepo, langsung duduk dekat suaminya, dan bertanya lebih detil lagi tentang keadaan Rina pada adiknya.
" jadi kakak kamu masih sering diganggu oleh makhluk itu, aku fikir kalian sekarang udah tenang tinggal di rumah itu dek" ucapnya pada Risa
"awalnya juga aku fikir kakak udah gak pernah dapat gangguan lagi, tapi akhir-akhir ini aku merasa ada yang aneh dengan kakak" ucap Risa dengan wajah sedih.
"kamu gak ada masak sesuatu di dapur, atau gak ada niat mau menyuguhkan apa kek buat mereka?.." ucapnya pada istrinya yang terlihat mendominasi percakapan mereka.
"hahaha....kakak sampai lupa, tunggu sebentar yah, kalian lanjut ngobrol dulu" ucapnya sambil tersenyum pada sang suami.
"kakak tak perlu repot" ucap Risa.
"gak repot kok, Kakak senang Kalian mampir". ucap kak Imah.
"jadi sekarang kakak kamu mulai mendapat gangguan lagi" tanya ustad Amri.
"seperti begitu kak" jawab fajar yang sudah mendengar detil ceritanya dari Risa.
mereka pun mulai menceritakan kejadian secara detil pada ustad amri.
"jadi seperti itu rupanya" angguk ustad Amri yang tampak paham akan apa yang di alami oleh Rina sekarang.
"apa kamu pernah memergoki kakak kamu pergi di tengah malam, atau tiba-tiba menghilang" tanya ustad Amri pada Risa
" belum ustad tapi kejadian subuh itu sepertinya kakak orang yang kelelahan dan habis begadang" jelas Risa.
"mulai sekarang gimana kalau kamu, lebih memperhatikan kakak kamu lagi apalagi ketika menjelang tengah malam, supaya kita tau pasti trik apa yang sedang makhluk ini mainkan" ucapnya pada Risa.
"baik pak ustad, insya Allah saya tak akan lengah" ucap Risa dengan penuh keyakinan.
" kak, klo gitu aku antar Risa pulang dulu, entar aku balik lagi ke sini, abisnya kami ke sini belum minta izin sama orang tua Risa. sekalian kak, tolong hubungi papa bilangin aku singgah di rumah kakak." ucap fajar dengan menggaruk kepala, memperlihatkan ekspresi bersalah.
"dasar kamu fajar, main bawa anak gadis orang gak minta izin dulu, sudah sana cepat antar Risa pulang" cetus ustad Amri pada adik sepupunya itu.
"hehehe...maaf kak!, lain kali gak gitu." ucapnya dengan merajuk pada ustad Amri karena khawatir jika di marahi olehnya.
"kalau gitu kami pamit dulu pak ustad" ijin Risa pamit pulang.
"udah, jangan panggil pak lagi, panggil saja kakak, aku ketuaan di panggil pak ustad." ucapnya pada Risa dengan sedikit menahan tawa.
"ya, deh yang tidak mengakui dirinya udah tua" timpal fajar.
"udah, sana antar anak gadis orang entar kamu di amuk warga, main bawa anak gadis orang gak bilang-bilang" balasnya pada fajar.
"hahaha....tenang aja, Langsung kakak nikahin aja kalau begitu"
"jaman emang edan, anak kecil udah punya ide seperti itu, mau kasi makan apa anak orang nanti?" cetusnya pada adik sepupunya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 40 Episodes
Comments