Ingatan Masa lalu

......................

Flashback.

Pertanyaan Al, membangunkan kembali ingatan kelam yang Edi simpan walau dia membenci kenangan itu. Edi ingin kenangan itu terkubur selamanya, tapi tidak bisa, karena ingatan itu adalah hal yang penting.

Dulu,

Saat Edi kecil, ia suka sekali bermain bola, bersama Danang dan adiknya Amar.

"Yah Ma. Aku pergi main bola di lapangan ya."

"Abang mau main bola? Aku mau ikut." Seorang anak kecil, yang tingginya tak jauh beda dari Edi, adik kandung yang juga merupakan teman seperjuangan dirinya untuk masuk ke dalam timnas Indonesia, membawa timnas sampai ke piala dunia.

"Kamu tinggal disini aja gak usah ikut." Pinta Edi. Dirinya masih berusia sepuluh tahun, sedangkan Amar masih berusia delapan tahun. Perbedaan usia yang tak begitu jauh membuat keduanya dekat bagaikan rekan.

"Is apalah kan Amar mau liat abang main bola. Bilang aja abang takut Amar jebolin gawangnya kan." Amar melipat tangannya kesal, bibirnya mengerucut merajuk, dia masih kekeuh untuk ikut sang Abang bermain bola di lapangan.

"Hah mana ada! Yaudah ayo cepat ikut, kalo ama ku tinggal kau." Mau bagaimana lagi kan? Edi terpaksa mengajak adiknya dibanding sang adik terus berisik merengek.

"Iya tunggu. Yah Ma Amar ikut Bang Edi ke lapangan." Amar berpamitan, dia berlari kecil segera menuju ketempat abangnya.

Mereka pun pergi ke lapangan dengan berlari. Edi membawa sarung tangan kesayangannya ke lapangan saat itu.

Saat di lapangan Edi sudah di tunggu oleh teman-temannya.

"Lama sekali kau Di. Kami butuh kiper nih." Panggil Danang, dia tidak sabar ingin menjebol gawang Edi, jarang sekali dia bisa menjebol gawang itu.

"Sepertinya kau membutuhkan ku di tim mu Danang." Ucap Edi. Ternyata di lapangan itu juga ada Danang kecil. Memang, mereka teman akrab dari kecil.

"Oh iya itu Amar' kan? Mar kau masuk ke tim Bayu." Sahut Danang.

"Oke, siap-siap Bang Di. Aku akan menjebol gawangmu." Ucap Amar menantang abangnya tersebut. Sangat percaya diri sekali anak usia lapan tahun ini.

Mereka akhirnya bermain bola. Sampai di suatu momen saat Amar menendang bola ke Edi saat berhadapan satu lawan satu. Edi menunjukan kemampuannya sebagai seorang kiper. Dia berhasil menangkis tendangan adiknya saat satu lawan satu.

Edi, memang berbakat. Karna itu, Edi seperti tembok standar untuk teman-temannya, mereka merasa kalau kipernya Edi, mereka lebih bersemangat untuk menjebol gawang itu.

"Ah dikit lagi awas aja kau bang nanti ku jebolin." Ucap Amar dengan kesal.

"Wle coba aja. Dah sana cepat ambil bolanya." Dengan mengeluarkan lidahnya Edi meminta Amar mengambil bola yang saat itu keluar ke jalanan.

Amar berlari mengambil bola itu tanpa melihat ke kanan dan ke kiri jalan. Saat Amar membungkuk untuk mengambil bola. Tiba-tiba saja ada mobil dengan kecepatan tinggi mengarah ke Amar.

*tiiiittt

Brukh!!!

Sebuah mobil menabrak Amar, Amar terpental beberapa meter dengan darah disekelilingnya, kepalanya berdarah, tangannya terluka.

Darah

Darah

Darah

Dimana-mana. Amar langsung tak sadarkan diri.

Deg!

Jantung Edi berhenti berdetak saat itu juga, setelahnya dia mengambil satu langkah panjang, berlari menuju sang adik yang sudah terkapar tak sadarkan diri digenangi banyak darah.

Edi berlari, bulir hangat itu jatuh terbawa angin, jantungnya berdebar sangat kencang. Dadanya sesak, air mata tak ingin berhenti, Edi mengabaikan segala permainan tadi.

Seolah mimpi, ia tak ingin percaya bahwa seluruh darah yang bertebaran itu adalah milik adiknya.

"AMAR!!" Teriak Edi saat dia sudah bisa melihat lebih jelas keadaan sang adik.

Sakit? Itu pasti!

menangis? Edi bahkan ingin berteriak meraung agar adiknya bangun!

Edi bisa merasakan sakit dari luka-luka yang terbuka disekujur tubuh adiknya. Tak terbayang semengerikan apa itu, Edi tidak kuat, ini sakit sekali, dadanya sesak, dia ingin marah, meronta, tapi pada siapa? Takdir Tuhanlah yang mengambil adiknya.

Edi mencoba membangunkan adiknya.

Edi takut darah, tapi ketakutan itu hilang saat darah yang dia sentuh adalah darah adiknya.

"Amar? Bangun!" Edi berteriak sekuat tenaga, panik dan takut.

"Mar bangun Mar bangun." Ucapnya sembari memeluk adiknya yang sudah berlumuran darah.

Tapi sayang, mata yang sudah terpejam itu tak lagi ingin terbuka. Amar menutup matanya dengan sempurna.

"Siapa saja cepat panggil ambulan!"

"Maaf Dek, tapi anak ini udah gak bernyawa."

Tes!

Sebuah tombak tumpul menusuk jantung Edi, rasanya sangat sakit dan sesak, dia tidak tau kehilangan akan terasa semenyakitkan ini. Di depan matanya adiknya direnggut secara paksa oleh takdir, dan yang bisa anak usia sepuluh tahun ini lakukan hanya terus menangisi kepergian adiknya.

Amar sudah tiada saat itu juga, kecelakaan itu langsung mengambil nyawa anak itu.

Edi berteriak, tangis tak ingin berhenti, dia tak bisa ikhlas adik kesayangannya pergi secepat itu, dia tidak rela Amar pergi dengan cara seperti ini.

Danang diam ditempatnya, tak ada yang bisa dia lakukan sebagai anak biasa, dia juga hanya bisa menangis, walau mereka semua tau, menangis seperti apapun tak kan membuat Amar bangun kembali, yang meninggal sudah pergi.

Di dalam hatinya ... Edi tau siapa yang bersalah atas meninggalnya Amar hari itu.

Satu hari setelah Amar meninggal. Tepat setelah Edi kembali dari pemakaman adiknya, Edi membakar semua peralatan sepak bolanya. Termasuk sarung tangan kesayangannya. Dia tidak lagi datang ke lapangan seperti biasanya. Edi merasa adiknya meninggal karena dirinya bermain sepak bola.

Di dalam lubuk hatinya, Edi mengkalim dirinya dan sepak bola lah penyebab sang adik tiada. Edi mengunci rapat-rapat pemikiran itu, rasa bersalah itu menemani Edi tumbuh besar tanpa sepak bola.

Dia, menenggelamkan mimpi menjadi kapten timnas Indonesia, hari itu juga.

Terpopuler

Comments

Mhd Alzain

Mhd Alzain

kasihan amar
baru nongol udah meninggal aja🥲

2023-01-09

1

Zul Khaidir

Zul Khaidir

up up

2023-01-09

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!