Pemain Jenius

Al kaget melihat bola yang di tendang Chandra sudah melewati garis gawang.

Bagaimana bisa bolanya sudah disana saja?

Al terheran-heran, secepat apa tendangan Chandra barusan sampai membuat dirinya tidak bergerak sama sekali. Seperti kilatan yang membuat tubuh membeku.

"Keren Bang Chandra bola dia benar-benar membuat kiper itu tidak berkutik." Puji David, kekesalan David seketika hilang setelah gawang Al berhasil di tembus oleh Chandra.

Setelah mencetak gol Chandra tidak selebrasi seperti yang di lakukan pemain bola pada umumnya. Akan tetapi, Chandra mengambil bola dari gawang Al dan bersiap untuk lanjutkan permainan.

Di sela-sela mengambil bola Chandra sempat membisikan sesuatu kepada Al.

"Bersiap untuk gol berikutnya." Bisik Chandra, dia tersenyum mengejek, senyuman tipis yang menyebalkan.

Al yang mendengar perkataan Chandra seketika mengeluarkan ekspresi ketakutan tangan dan kakinya seketika gemetaran. Sepertinya Chandra benar-benar berhasil mematahkan mental Al.

Al harusnya tidak lupa kan, kenapa Riski yang narsis sampai Doni yang logis takut dan gemetar pada Chandra, bukan tanpa alasan tentunya.

Benar.

Chandra adalah pemain jenius yang gila, sepertinya Al mengetahui hal itu sekarang.

Bisikan pemuda itu sialnya terdengar seperti bisikan iblis, Al tidak ingin takut, tapi kakinya gemetar, bagaimana?

......................

Bola sudah berada di tengah lapangan, para pemain dari dua sekolah juga sudah siap di posisinya.

Baiklah tinggal 2 gol lagi.

Ungkap Chandra dalam hatinya dengan semangat. Ia hanya perlu mencetak 2 gol dalam 8 menit lagi agar dia bisa menyelesaikan tantangannya kepada Al.

Bara dari SMA 70 melakukan kick off. Bola berada di kekuasaan SMA 70. Akan tetapi Chandra berhasil mengambil bola dari kaki pemain SMA 70 yang kebetulan berada di kaki Doni.

"SIAL." Teriak Doni.

Chandra tersenyum tipis, seolah mengejek ini bukan hal yang sulit untuknya, karna faktanya ini memang mudah.

Pemain ini lebih berbahaya dari pada Wilson. Kalo begitu aku mencoba menghentikannya.

Batin Ridwan, dia memfokuskan dirinya pada pergerakan Chandra yang kini menggiring bola.

Saat ingin menghentikan Chandra, Wilson datang menghentikan Ridwan. Seperti terbalik, kini Wilson yang mendekati Ridwan lebih dulu.

"Ada apa kapten? Bukannya seharusnya kau menjaga ku?" Tanya Wilson, padahal jelas senyuman smirk yang menjengkelkan tersaji di depannya.

Sial dia sangat besar aku sangat susah lepas darinya. Tapi mengapa dia menjaga ku? Bukannya bagus jika aku membiarkannya bebas?

Ridwan tidak butuh memikirkan ini lebih, dia sang kapten, dia pula yang harus berpikiran dingin dan logis.

Tiba-tiba Ridwan ingat dengan tantangan Chandra. Yah sudah pasti disini Chandra akan bermain sendiri. Makanya Wilson sangat menjaga Ridwan karena dia adalah bek yang berhasil membuat Wilson frustasi. Tidak hanya Ridwan, Doni dan Leo juga di jaga oleh pemain Wismaraja.

"Yah seperti itu maka dari itu ini adalah duel di antara kita Al." Teriak Chandra dengan senyuman mematikan. Tatapan matanya menyeramkan, nafsu membara untuk menendang terasa jelas.

"Tidak akan ku biarkan kau menjebol gawang ku lagi!" Al reflek teriak membalas perkataan Chandra. Ah, kiper kita satu ini sudah menenangkan dirinya sendiri?

"Wah bagus juga mental mu."

Al mencoba maju untuk menghentikan Chandra. Tapi Chandra malah senang dengan keputusan Al. Di saat sudah dekat dengan Al. Seketika Chandra melakukan kuda-kuda yang sama persis di lakukan oleh Eril. Ia mengangkat bola menggunakan tumitnya.

Ya itu adalah teknik Rainbow Flick dia mencoba meniru gaya golnya Eril.

Al yang melihat itu mencoba menjangkau bola. Kakinya ingin melompat tapi serasa di ikat oleh rumput lapangan. Bahkan jari-jarinya juga tidak bisa menyentuh bola itu.

Bola itu berhasil melewati Al dan tanpa di tendang bola itu bergerak sendiri ke arah gawang dengan sendirinya.

"Gol!!! Dia meniru gaya gol Eril. Chandra benar-benar pemain jenius." Ungkap komentator pertandingan.

"Huuu kenapa kau maju bodoh! Coba saja di belakang kau tadi pasti bisa menghentikan bolanya." Ucap salah satu suporter Wismaraja. Walaupun ini sekolah elite, tapi aneh jika tidak ada murid yang nakal bukan?

Ah, tidak heran, selalu saja ada orang-orang seperti itu sebagai pendukung sebuah tim kan? Selalu.

Al hanya bisa menatapi rumput yang dia injak. Sesekali dia memukul rumput itu sebagai pelampiasannya. Al mulai berpikir dengan perkataan Adit. Seorang kiper memikul beban yang berat. Satu kesalahan fatal bisa melupakan 1000 penyelamatan gemilang.

Kenapa tadi aku maju ya

Dia menyesal, kiper muda itu menyesali perbuatannya, tapi kenapa ya?

"Yah bangun-bangun tidak ada gunanya memikirkan hal yang sudah berlalu. Masih ada 5 menit pertandingan ayo kita sama-sama berjuang." Ungkap sang kapten Ridwan menyemangati teman-temannya.

Astaga! Ridwan benar-benar sosok kapten yang hebat bukan?

Sementara di kubu Wismaraja. Mereka sangat senang karna dalam 5 menit Chandra berhasil mencetak 2 gol. Termasuk Wilson dan David yang dari tadi frustasi akan ketatnya pertahanan SMA 70. Walaupun sedang bereuforia, Wilson mencoba menegur Chandra.

"Oi 1 gol lagi!"

"Tenang saja kapten." Sahut Chandra dengan senyuman. Chandra melirik ke arah Al, Al juga bisa melihatnya dengan jelas. Chandra menampilkan senyum penuh penghinaan itu.

......................

Pertandingan sudah memasuki menit ke 86. Tim yang kebobolan berikutnya akan sulit untuk mengembalikan keadaan.

"Tendangan kick off sudah di lakukan. SMA 70 tampaknya mulai melakukan serangan balasan. Tampak setelah kebobolan 2 gol SMA 70 berani bermain lebih terbuka." Ungkap komentator pertandingan.

"Tetap fokus jangan panik cepat cari ruang kosong untuk mencetak gol." Pak Danang mencoba memberikan arahan kepada anak asuhnya dari pinggir lapangan.

"Pertahankan permainan seperti ini. Cetak gol sebanyak-banyaknya." Pak Erwin juga tidak ketinggalan memberikan arahan kepada anak asuhnya.

Kemana aku harus mengumpan.

Batin Doni, dia melirik teman-teman di sekitarnya.

Melihat Doni kebingungan Eril mencoba mundur untuk memberikan opsi umpan kepada Doni.

"Don sini." Teriak Eril.

Doni akhirnya mengoper kepada Eril. Melihat bola berada di kaki Eril. Ilham mencoba membantu Eril untuk menjadi opsi umpan satu dua.

"Baiklah Ham tunjukan sayap kanan dari SMA 70." Teriak Eril, semangat membara ada dalam dirinya, dia tidak tau pasti tapi semenjak Chandra memberikan gol untuk sekolahnya, suasana timnya jadi buat sesak.

"Ok aman!" Sahut Ilham, dia percaya pada Eril.

Umpan satu dua Eril dan Ilham sangat cantik. Itupun membuat mereka berhasil maju ke pertahanan Wismaraja.

"Ok Ham berikan pada ku bolanya saat aku sudah di depan." KataEril sambil berlari kedepan.

"Ok ini Ril."

Saat Ilham melakukan ancang-ancang untuk mengumpan ke Eril. Tiba-tiba David datang merebut bola.

David pun melakukan umpan lambung ke arah Chandra yang sudah berada di depan.

"Nice dik David." Chandra tersenyum karena David melakukan tugasnya dengan baik.

Chandra mencoba drible bola. Tapi tiba-tiba dia di jaga oleh Ridwan.

"Hah kok kau disini?" Tanya Chandra sambil melihat posisi Wilson yang hanya dijaga oleh Leo.

"Berisik tugas ku hanyalah menjaga mu." Sahut Ridwan.

Ridwan mencoba merebut bola dari Chandra tapi percobaan itu sia-sia. Chandra sangat lihai dalam memainkan bola di kakinya. Sampai pada akhirnya Chandra menemukan celah di sisi Ridwan.

"Boleh juga kau. Tapi aku lebih jago dan cepat dari mu." Chandra seketika melewati Ridwan dengan driblenya.

Saat ingin berhadapan dengan Al. Chandra di kagetkan karena ia dijaga oleh adik kelasnya saat SMP yaitu Riski dan Doni.

"Tidak akan ku biarkan kau lewat Chandra!" Ungkap Riski dengan suara yang lantang.

"Kau masih tengil seperti biasanya ya Ki." Sahut Chandra.

"Kami sudah membaca pergerakan mu jadi kau tidak bisa kemana-mana lagi." Ungkap Doni.

"Jangan naif Doni. Manusia juga bisa berkembang!." Chandra membalas perkataan Doni.

Chandra mencoba melewati mereka berdua dengan driblenya tetapi sangat sulit. Chandra mencoba memainkan bola di kakinya berharap mereka berdua tertipu. Tak butuh waktu lama, Doni terjatuh karena salah membaca gerakan dari Chandra.

Chandra berhasil melewati Doni dan Riski. Ia mulai memasuki kotak penalti.

"Baiklah jarak segini cukup ya." Ungkap Chandra

Chandra melakukan shootingan yang kuat ke arah gawang Al. Chandra yakin tendangannya tidak bisa di tepis Al.

Tapi keyakinan Chandra ternyata salah. Al berhasil menepis tendangan roket Chandra tersebut.

Bola yang di tepis Al keluar lapangan dan menghasilkan tendangan sudut buat Wismaraja.

Pertandingan sudah memasuki menit ke 90 tidak ada tambahan waktu di berikan pengadil lapangan. Tendangan sudut ini akan menjadi penentu pertandingan. Chandra terpaksa mengambil tendangan sudut karena tubuhnya yang kecil sangat susah bersaing di udara. Chandra berharap kepada Wilson untuk mencetak gol, ia tidak peduli tantangannya gagal, dia hanya ingin menang. Sangat gengsi seorang jenius seperti Chandra imbang melawan tim medioker.

Dia mengambil tendangan sudut. Itu berarti dia mengandalkan fisik Wilson untuk mencetak gol.

Batin Al berkata. Dia merasa bahwa Wilson adalah tujuan Chandra kali ini.

Begitu juga dengan Ridwan, dia merasakan hal yang sama dengan yang dirasakan Al. Dia pun mulai menajaga Wilson.

*prit

Peluit di bunyikan. Chandra menendang bola dari sudut lapangan. Bola nya terbang ke arah kotak penalti. Para pemain SMA 70 dan Wismaraja menunggu datangnya bola. Akan tetapi bola menuju ke arah Wilson dan Ridwan. Mereka berdua sontak lompat bersama untuk meraih bola duluan.

Sial dia tinggi sekali, lompatan ku jauh lebih rendah darinya.

Begitulah yang di kata Ridwan dalam hatinya.

Melihat kaptennya kalah dalam perebutan bola. Al mencoba melompat dan mencoba meraih bola.

Tapi sayang percobaan mereka berdua gagal.

Bola berhasil di sundul oleh Wilson. Seketika Al dan Ridwan jatuh karena kalah body dari Wilson.

Tidak seperti di babak pertama yang terkena tiang. Bola sundulan Wilson berhasil masuk ke gawang Al dan menghasilkan gol.

SMA 70 2-3 SMA Wismaraja.

*Prit ... Prit ... Prit!!!

Peluit akhir pertandingan di bunyikan. SMA Wismaraja berhasil memenangkan pertandingan dengan dramatis.

Terpopuler

Comments

Buana Lukman

Buana Lukman

ceritanya kurang menarik

2023-01-01

1

Zul Khaidir

Zul Khaidir

up

2023-01-01

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!