Tantangan

Saat menuju ke ruang UKS Pak Danang menghentikan langkah nya lalu mulai berbicara dengan Riski. Pak Danang sudah tau dari awal bahwa Riski pura-pura sakit karena takut dengan Chandra.

"Berhentilah takut Riski. Tim mu sekarang SMA 70 bukan SMP Tunas Pelita lagi. Jadi buat apa takut, rekan mu yang dulu, sekarang akan menjadi lawanmu." Ucap Pak Danang dengan tujuan menyemangati Riski.

"Saya takut Pak, pas masuk SMP saya pernah nantang Wilson si striker Wismaraja untuk satu lawan satu dalam mencetak gol. Tetapi saya kalah dalam duel itu karena itu juga saya hanya duduk di bangku cadangan selama setahun. Ketika dia lulus barulah saya mendapatkan kesempatan untuk menjadi striker inti." Sahut Riski dengan nada rendah.

Wilson adalah seorang striker mematikan di kota, tingginya 183 CM dengan berat mencapai 75 KG, terlihat besar dan tinggi untuk anak-anak di usianya. Saat SMP dia pernah menjadi pemain terbaik bersama Chandra. Kini status Wilson menjadi kapten tim di SMA Wismaraja.

"Baiklah kalo begitu. Ini waktunya balas dendam. Karena kita memiliki dewa pelindung gawang dari striker, dia akan menjadi kiper terbaik di kota, atau mungkin bisa menjadi kiper terbaik nasional." Ucap Pak Danang untuk menyemangati Riski dengan menyinggung Al.

......................

Di waktu yang bersamaan di tempat Al bertemu Fania. Munculah cowok bertubuh besar dan tinggi, dan ternyata dia adalah Wilson.

"Oi Chandra pacaran terus kau ya." Ucap Wilson menyinggung Chandra yang selalu dekat dengan Fania.

"Tch... Siapa yang pacaran bodoh?" Sahut Chandra dengan nada sedikit kesal.

Mendengar Chandra bicara begitu. Al seperti hidup kembali. Seperti mendapatkan harapan baru untuk mengungkapkan perasaannya kepada Fania yang sudah di pendam selama ini.

Mereka tidak pacaran? Al berbicara di dalam hati sambil senyum kecil.

Adit yang melihat Wilson datang langsung memberitahukan kepada Al.

"Al Al liat itu Wilson." Ucap Adit kepada Al.

Wilson pun menyadari bahwa ada anak SMA 70 yang berada di depan mereka. Lalu menghampirinya. Saat Wilson menghampiri Al dan Adit. Tiba-tiba kaki Adit gemetar padahal belum bertanding tapi sudah ketakutan melihat lawan mereka nanti di lapangan.

"Loh anak SMA 70? Ngapain disini? Ruang gantinya disana." Ucap Wilson dengan nada sopan sambil menunjukan ruang ganti SMA 70

Dia kan teman SMP-nya Fania.

Chandra berkata dalam hati lalu mendatangi mereka begitu juga dengan Fania yang melihat ada Al disana.

"Oi Wilson aku mencium orang lemah disini." Ucap Chandra dengan tengil.

"Sopan sedikit kau dengan tamu, dan satu lagi aku abang kelas mu." Wilson sedikit kesal dengan perkataan Chandra

Wilson dan Chandra sejatinya memang duet mematikan di lapangan. Tapi di luar lapangan mereka seperti anak-anak yang memperebukan mainan. Selalu bertengkar dan tidak ada yang mau mengalah.

Tidak hanya Wilson, Al juga kesal dengan Chandra yang menyebut dirinya lemah.

"Lemah? Siapa yang kau bilang lemah? Sebaiknya kau tidak banyak bicara sebelum pertandingan. Kita buktikan di lapangan siapa yang lemah." Ucap Al dengan nada kesal.

"Oi oi oi sadar diri kau. Selama berkarir di sepak bola aku belum pernah melihat kau di lapangan. Kau juga berasal dari SMP kota ini kan? Bagaimana bisa kau mengalahkan pemain terbaik di kota jika kau saja tidak memiliki pengalaman bertanding." Chandra semakin sombong dengan dirinya.

"Orang yang tidak memiliki pengalaman ini akan menepis semua tendangan mu sampai kau di ejek oleh cewek di sekolah ini." Al membalas kesombongan Chandra dengan kesombongannya juga.

"Hahaha kau kiper ternyata? Menarik aku akan mencetak hatrick dalam 10 menit. Aku akan meminta pelatih untuk mencadangkan ku lalu aku akan bermain di menit 80. Sebaiknya kau lakukan save save krusial sebelum ku masuk karena lawanmu cuma si gendut ini." Chandra dengan sombongnya menghina Wilson gendut.

"Sebaiknya kau siapin skil terbaik mu untuk menjebol gawang ku." Setelah berkata seperti itu Al akhirnya pergi meninggalkan yang lainnya tanpa memperdulikan Fania dan juga Adit.

"Oi Al tunggu aku." Adit berteriak sambil mengejar Al.

"Fania kami pergi dulu ya jangan lupa dukung kami. Oi Wilson ayo pergi." Chandra dan Wilson juga pergi dari tempat.

"Hm oke semangat ya." Ucap Fania menyemangati Chandra.

Saat di perjalanan Wilson memukul Chandra di bagian pelipis matanya.

"Oi bgsd!" Wilson memukul Chandra tanpa aba-aba terlebih dahulu.

"BERANI SEKALI KAU MENYEBUT KU GENDUT." Wilson melampiaskan kekesalannya terhadap Chandra.

Bukannya kesakitan ataupun marah Chandra malah tertawa setelah di pukul Wilson.

"Hahaha terima kasih Wilson kau memang teman terbaik aku." Ucap Chandra sambil menutup matanya yang di pukul Wilson.

"Lah si kocak malah ketawa." Wilson bingung dengan tingkah Chandra.

"Dengan mata lebam ini aku bisa ada alasan buat meminta pelatih untuk mencadangkan ku, dan aku bisa bermain selama 10 menit untuk mencetak hatrick ke gawang anak songong itu." Ucap Chandra dengan nada yang gembira.

"Oi kau beneran pengen cetak hatrick di menit 80 ke atas?" Tanya Wilson ke Chandra.

"Ya mengapa tidak." Sahut Chandra

"Dasar sombong karena kau kita kemarin kalah di final." Ucap Wilson

"Hah padahal aku mencetak gol." Sahut Chandra sambil mereka berjalan ke ruang pemain Wismaraja.

...*******...

Pak Danang dan Riski akhirnya menuju ke ruang ganti pemain SMA 70.

"Ridwan bagaiman keadaan yang lain?" Tanya Pak Danang kepada Ridwan.

"Aman pak, bagaimana dengan Riski?" Ridwan menanyakan kembali kepada Pak Danang.

"Dia masih termenung dari tadi." Sahut Pak Danang

Tidak lama kemudian Al masuk ke ruang ganti pemain dengan membuka pintu kuat-kuat.

"Chandra kemungkinan besar tidak main di babak pertama." Al langsung berkata begitu.

Sontak seluruh orang di ruang pemain heran termasuk Riski.

"Apa kamu serius Al?" Tanya Pak Danang.

"Ya Pak maka dari itu kita pasang strategi Offensive, untuk menyimpan tenaga pemain bertahan karena Chandra akan masuk di menit 80." Sahut Al menjawab pertanyaan Pak Danang.

"Tunggu dari mana kau tau Chandra tidak bermain di babak pertama?" Eril si wakil kapten ikutan bertanya.

"Aku menantangnya." Sahut Al dengan nada kesal.

Sontak seluruh pemain kembali heran dengan Al.

"Dia menghina ku lemah jadi ku balas, eh malah dia nantang aku buat menahan dia dalam 10 menit terakhir." Lanjut Al.

Melihat hal itu Riski mulai tertarik denhan Al. Riski akhirnya ikut angkat bicara.

"Pak Danang, bisakah saya kembali bermain jadi starting?"

Pak Danang pun tersenyum dengan perkataan Riski.

......................

Suasana ruang ganti SMA Wismaraja sedang baik-baik saja. Mereka siap memulai pertandingan pertama di tahun ini setelah kekalahan di final mereka tahun kemarin. Pak Erwin juga memberikan intruksi kepada anak asuhnya.

"Baiklah kalian tetap jaga si Eril dia adalah pemain berbahaya di SMA 70, di posisi bek kalian juga waspadai kapten mereka Ridwan, dia adalah bek yang tangguh. Tapi saya yakin duet Chandra dan Wilson bisa menembusnya."

"Maaf Pak." Chandra memetong perkataan Pak Erwin sambil meangkat tangannya.

"Ya Chandra ada apa?" Tanya Pak Erwin.

"Bisakah saya di cadangin di pertandingan kali ini?" Sahut Chandra

Mendengar perkataan Chandra suasana ruang ganti Wismaraja langsung berubah drastis. Semua pemain bingung dengan keputusan Chandra yang meminta mencadangin dirinya.

Terpopuler

Comments

Mhd Alzain

Mhd Alzain

kesel banget sama sikap sombongnya chandra😡😡😡
semangat Al dan Riski buat kalahin Wismaraja!!!

2022-12-27

3

Buana Lukman

Buana Lukman

up lagi tambah up nya

2022-12-27

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!