GOL!!!!
Walaupun sekolah mereka kebobolan, suporter SMA Wismaraja tetap memberikan tepuk tangan kepada Riski atas gol spektakulernya.
"What a goal? Itu gol terbaik yang pernah saya liat." Ungkap komentator tersebut.
Riski yang sedang berselebrasi di hampiri teman-temannya untuk merayakan gol bersama-sama.
"Yaaaa." Sontak semua pemain SMA 70 berteriak bersama.
"Nice shoot Ki." Kata Doni memuji gol Riski.
"Umpan mu juga sangat bagus Don." Balas Riski dengan memuji sang pengumpan kembali, Riski tau jika tidak ada umpan luar biasa dari Doni, dirinya juga tidak akan bisa menciptakan gol semenakjubkan itu.
"Ok waktu belum selesai ini baru di mulai tetap fokus, kembali ke posisi masing-masing." Ridwan meminta anggotanya untuk tetap fokus. Sang kapten memang selalu bijaksana.
Tim sepak bola SMA 70 tahun ini memiliki generasi emas. Saya yakin dengan tim sekarang kami akan melaju ke semi final kota.
Batin Pak Danang berkata demikian.
Sementara di bangku cadangan SMA Wismaraja. Chandra terlihat duduk sambil meletakan kaki kanannya di lutut kaki kirinya dan melipatkan tangannya di bagian dadanya ia terlihat tersenyum melihat gol dari Riski.
Hm boleh juga kalian.
Batin Chandra berkata demikian.
Ketika akan memulai kembali pertandingan Wilson sempat berbicara dengan Riski.
"Aku akan membalas golmu." Ucap Wilson dengan berbisik.
Riski yang mendengar itu tidak lagi gemetar, malahan ia tampak lebih bersemangat dibanding saat tadi. Rasanya mendebarkan saat dia diakui oleh lawan yang selama ini sempat dia takuti.
Pertandingan di mulai kembali. Kali ini bola di mulai dari Wismaraja.
"Baiklah tetap tenang jangan panik pertandingan masih panjang." Nasihat Pak Erwin dengan teriak untuk memotivasi anak asuhnya di lapangan.
"Baiklah hadirin sekalian pertandingan di mulai kembali kali ini bola berada di kekuasaan Wismaraja. Mampukah Wilson dan kawan-kawan membalas gol cantik tadi?." Ujar sang komentator pertandingan.
Gaya bermain bang Wilson dia tidak akan menggiring bola sendirian seperti Riski tadi, dia pasti akan menunggu di kotak pinalti sambil menunggu rekan setimnya memberikan bola kepadanya. Kami harus mewaspadai adu bodynya serta bola-bola atasnya, dia memiliki keuntungan karena memiliki badan yang besar.
Batin Doni berkata demikian. 1 tahun bermain bersama saat SMP, Doni tau persis permainan Wilson saat SMP dulu.
"Bola kali ini di pegang oleh gelandang kelas 1 Wismaraja bernami David. Dia memiliki umpan-umpan yang akurat juga memiliki control bagus, aset berharga bagi SMA Wismaraja untuk 3 tahun kedepan." Ungkap komentator pertandingan.
"Pertahanan kalian cukup ketat juga ya. Baiklah kalo begitu kita liat apakah kalian bisa menahan striker monster kami." Ungkap David.
Tidak seperti yang di bayangkan Doni. David justru memberikan bola kepada Wilson yang masih berada di kawasan pertahanan Doni. Seketika Doni kaget karena saat SMP Wilson tidak punya keahlian itu.
Bola sudah berada di kaki Wilson. Dia mulai menggiring ke arah Doni yang sedang menjaga.
"Ada apa Don? Kamu kaget aku bisa drible? Kita sudah 2 tahun tidak ketemu tau." Sambil berbicara Wilson melewati Doni dengan driblenya. Doni seketika terjatuh karena terkena body Wilson.
Sial aku terlalu meremehkan dia, ia sangat cerdik menggabungkan skil drible dengan body yang dia miliki. Dengan begitu siapapun yang mengejarnya jika tidak memiliki kekuatan fisik yang kuat akan terpental olehnya. Bang Ridwan dan Bang Leo aku harap kalian bisa menghentikannya.
Batin Doni berkata, Doni pun bangkit dari jatuh lalu berlari untuk membantu pertahanan buat menghentikan Wilson.
Baiklah ini dia pemain yang sangat berbahaya. Jika aku kalah duel lawannya itu akan berdampak oleh semangat tim kami. Kalo begitu.
Ridwan berbicara dalam hati sambil memikirkan strategi untuk menghentikan Wilson. Pria berbadan besar itu akan memberikan masalah mental jika tidak dihentikan dari sekarang, dia memberikan serangan yang cukup fatal.
"Leo kita hentikan dia bersama." Ridwan menatap Leo percaya.
"Baiklah kapten." Sahut Leo
"2 lawan 1? Kalian yakin bisa menghentikan ku?." Ungkap Wilson sambil mendrible bola.
"Tidak bukan 2 lawan 1, tapi 3 lawan 1." Sahut Doni yang sudah berada di sisi kiri Wilson.
"Doni..." Ridwan terkesan dengan kerja keras Doni.
Tentu. Tidak akan dia biarkan mantan kakak kelasnya kembali mengacak-acak dirinya.
"Ayo kita maju Leo." Tambah Ridwan.
Ridwan dan Leo maju ke arah Wilson.
"Yah seperti itu maju kalian jika tidak ada perlawanan maka pertandingan itu tidak seru." Ungkap Wilson.
Saat Wilson di kepung oleh 3 pemain SMA 70. Banyak para pemain Wismaraja yang tidak di kawal. Salah satunya David.
Melihat hal itu David mencoba berlari ke arah Wilson untuk membantunya. Wilson sadar akan kehadiran David dan mencoba untuk mengoper ke David.
"Kalian naif sekali." Ungkap Wilson sambil mengoper ke David yang sudah memasuki area kotak pinalti.
Ridwan Doni dan Leo kaget dengan keputusan mereka yang menjaga Wilson bertiga tanpa memikirkan pemain Wismaraja lainnya.
"Nice pass bang Wilson. Ini adalah wilayah tendangan ku." Ungkap David.
David menendang bola ke arah gawang. Para pemain SMA 70 hanya termenung melihat David menendang bola ke arah gawang. Harapan mereka untuk mempertahankan keunggulan sudah pupus.
Tapi di saat harapan para pemain SMA 70 pupus, Al beraksi dengan menangkap tendangan dari David.
Al melompat ke arah tembakan David. Dia menunjukan refleknya ke suporter Wismaraja. Al berdiri sambil memeluk bola bagaikan seorang pahlawan di medan perang. Sial, dia terlalu keren sekarang.
"Kalian jangan khawatir, jika kalian berhasil di lewati tenang saja di belakang kalian masih ada aku." Ungkap Al sambil mengarahkan Ibu jarinya ke dirinya seakan dia bisa di andalkan timnya di bawah mistar gawang.
David kesal melihat itu. Dia melirik Al tajam, otaknya sudah berputar untuk merancang strategi berikutnya, tapi yang paling menyebalkan untuk David adalah, fakta bahwa Al tidak gemetar saat mencoba menangkap tendangan keras dari dirinya. Apalagi ekspresi puas yang Al tunjukkan ketika berhasil menangkap bola itu benar-benar menyebalkan, David ingin pemuda berwajah percaya diri itu menangis putus asa. Dan David percaya dia bisa melakukanya.
"Selanjutnya! Semua, kasih aku kesempatan lagi! Aku yang akan mencetak gol pertama untuk sekolah kita!" David mengangkat tangannya, mengusir overthingking dan rasa bersalah karna gagal meraih poin untuk sekolahnya.
"Santai, kita gak akan kalah loh!" Wilson menarik sudut bibirnya, semangat juang dan kekompakan musuhnya benar-benar menarik kobaran api semangat dari Wilson.
Pertandingan memasuki menit ke 40. Hanya tersisa 5 menit lagi babak pertama habis. SMA Wismaraja sejatinya menguasai pertandingan, tapi solidnya pertahanan SMA 70 serta kondisi Al yang sedang on fire membuat skor masih bertahan 1-0.
"Sial dari tadi banyak pemain kita yang shooting tapi tidak ada satu pun yang berbuah gol." Kesal Wilson. Ah, pemain hebat ini mengakui kemampuan Al menangkap bola kan?
"Kita tidak ada yang mencetak gol karena kau belum melakukan shootingan di pertandingan ini kapten." Sahut David kepada Wilson.
"Bagaimana aku melakukan shooting aku saja di jaga oleh 3 orang." Jelas Wilson.
"Ada caranya, dengar ... ." David mencoba membisikan strategi kepada Wilson.
Ah?
Wilson menarik senyuman tipis, matanya menyipit, senyumannya semakin lebar setelah dia mengerti sempurna rencana yang David jelaskan.
Tapi, apa itu?
......................
Saat waktu memasuki menit ke 45. Wasit pertandingan memberikan waktu tambahan selama 3 menit. Saat itu juga Wilson dan David melakukan rencananya.
"Tinggal 3 menit lagi ayo kita pertahankan keunggulan kita." Ridwan berteriak dengan menyemangati rekan setimnya.
Sepanjang babak pertama David memberikan umpan kepada Wilson di luar kotak pinalti dengan mengandalkan Wilson menjadi umpan agar pemain Wismaraja lainnya bisa lakukan shoot. Tapi kali ini berbeda, untuk pertama kalinya dalam pertandingan ini Wilson berlari ke kotak penalti tanpa bola. Melihat hal itu Ridwan mencoba menjaga Wilson.
Apa yang kalian rencanakan kali ini Wismaraja.
Terka Ridwan di dalam hati.
Saat David memasuki pertahanan pertama SMA 70 yang di jaga oleh Doni. David melakukan umpan lambung ke arah Wilson.
Bola tersebut terbang tepat ke arah Wilson. Melihat bola mendekatinya Wilson melompat sekuat tenaga. Tapi tidak disangka Al menyadari strategi Wilson dan mencoba menjangkau bola itu menggunakan tangan.
Sialan konsentrasi ku terganggu karena bocah ini.
Jangan tanya, Wilson benar-benar kesal, hatinya dongkol sekarang.
"Yaaa aku akan mendapatkan bola ini." Ungkap Al
"Tch coba saja kalo bisa." Sahut Wilson.
Duel tersebut di menangi oleh Wilson. Sundulan Wilson berhasil mengenai bola itu lebih dulu ketimbang Al.
"Baiklah dengan begini skor akan menjadi 1 sama." Ucap Wilson.
*ting
Bukannya masuk ke gawang, bola itu hanya terkena tiang dan memantul jauh.
"Ah sial!" Teriak Wilson yang sedang terkapar di lapangan sambil memegang kepalanya.
Saat bola menuju ke luar lapangan.
Wasit meniup peluit pertandingan menandakan pertandingan babak pertama telah habis.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 32 Episodes
Comments
Zul Khaidir
up
2022-12-31
0
Puputt24
cerita yg kemarin ini thor
2022-12-29
3
Buana Lukman
bagus
2022-12-29
0