Latihan Fisik

"Ki.. ini aku duluan yang dapet." Ucap Leo yang ingin merebut tredmill dari Riski.

"Gada gada ini aku duluan yang jumpa. Udah sana bang Leo cari yang lain aja, aku mau tes kecepatan lari dan stamina ku buat ngalahin Wilson udah sana sana."

"Ah udah ngalah sama aku kau kan pernah gym dulu pas SMP."

Tidak hanya Riski dan Leo. Banyak pemain dari SMA 70 yang berebutan alat di gym.

Pria tua pemilik gym tersebut hanya geleng-geleng kepala melihat tingkat anak SMA 70.

Danang Danang. Yang kayak gini kamu bilang berbakat? Mereka sudah seperti anak TK yang berebut mainan.

Batin Pria Tua tersebut. Dia melipat tangannya di dadanya sambil mengingat kejadian semalam yang lalu. Yah, walau agak disayangkan anak-anak ini jauh dari eskpetasinya.

......................

Flashback

Malam hari setelah pertandingan melawan Wismaraja.

Tampak di warung kopi Pak Danang sedang mengobrol serius dengan seseorang.

"Nih saya bayarin biaya gym anak-anak itu." Ucap Pak Danang sambil memberi uang dengan lawan bicaranya.

"Kau serius Nang? Ini uang banyak lho. Emang sepercaya apa kau dengan mereka." Tanya pria itu yang ternyata adalah pria tua pemilik gym tersebut.

"Mereka semua punya potensi. Cuma saja mereka kurang di asah. Saat pertandingan tadi kami kalah dalam lompatan, kecepatan, stamina dan lainnya. Kami hanya menang di semangat juang tanpa lelah. Makanya aku ingin mengasah mereka agar lebih baik lagi!" Ucap Pak Danang dengan serius.

Pria tua tersebut mengembalikan setengah uang tadi kepada Pak Danang.

"Nah, harga kawan aku tau kau juga butuh uang itu."

"Serius? Makasih Edi kamu memang sahabat terbaik ku dari dulu. Oh ya satu lagi. Ada satu pemain yang sangat mirip dengan mu. Dia juga berposisi kiper sama dengan mu dulu." Ucap Pak Danang dengan menyebut nama pria tua itu. Ya namanya adalah Edi. Pak Danang sempat menyinggung soal masa lalu Edi yang berposisi sebagai kiper.

"Tidak usah bahas itu lagi. Tujuan ku disini hanya membantu mu untuk mengasah fisik anak itu kan? Aku ada urusan, pergi dulu." Sahut Edi sambil meninggalkan teman lamanya di warung itu.

......................

Melihat anak asuh Pak Danang yang masih berebutan alat. Pak Edi mencoba menenangkan suasana.

*prok...prok...prok...

"Hei sudah jangan berebutan. Sekarang sebutkan apa posisi mu biar saya yang kasih tau pakai alat apa kamu latihan." Ucap Pak Edi dengan menunjuk Leo.

"Hm bek tengah."

"Bek tengah? Kamu harus menjadi tembok terakhir sebelum striker lawan menghadapi kiper. Karena itu kamu butuh alat ini. Ini bisa membuat otot tangan kamu kuat agar kamu bisa menghentikan drible drible lawan." Ucap Pak Edi kepada Leo dengan menunjukan suatu alat.

"Ayo siapa lagi yang bingung tentang alatnya."

Pak Edi pun membantu para pemain SMA 70 untuk latihan fisik.

......................

Dua jam telah berlalu. Pak Edi meminta semua pemain untuk beristirahat agar tidak cedera.

"Ok istirahat semua. Kalo mau pulang juga gpp. Istirahatkan otot kalian agar tidak cedera." Ucap Pak Edi.

"Ah pulang? Kaki ku udah gak bisa berjalan lagi karena kebanyakan latihan lari." Keluh Eril sembari mengusap keringan di keningnya.

"Liat perutku kotak-kotak." Ucap Riski sambil pamer perut kotak-kotak miliknya.

"Haha mau coba ku pukul dong." Ucap Eril.

"Janganlah asem."

Seketika Pak Edi tersenyum melihat pemain SMA 70. Dia teringat akan masa sekolahnya dulu. Emang masa-masa sekolah adalah masa terindah di kehidupan.

Pak Edi menghampiri Firja yang kebetulan sangat dekat dengan posisinya untuk menanyakan sesuatu.

*puk

Pak Edi memukul pundak Firja dan menanyakan sesuatu kepadanya.

"Dek siapa kiper kalian?"

Firja kaget karena secara tiba-tiba Pak Edi menanyakan sesuatu kepadanya. Mendengar pertanyaan itu. Firja langsung menunjuk Al yang duduk di sudut.

"Dia Pak namanya Al."

"Al ya? Makasih."

Pak Edi meninggalkan Firja dan langsung memperhatikan Al.

Sekian lama istirahat. Ridwan selaku kapten meminta izin kepada Pak Edi untuk pulang.

"Pak kami izin pulang dulu ya."

"Oh iya silahkan hati-hati ya. Jika ingin latihan kembali datang saja kesini gratis khusus kalian semua." Sahut Pak Edi.

"Ok Pak makasih atas pelajarannya hari ini. Kami pamit dulu." Ucap Ridwan lalu pergi dengan rombongannya untuk pulang.

Saat di luar Ridwan menyampaikan sesuatu kepada teman-temannya.

"Langsung pulang kelen ya jangan mampir-mampir. Istirahat agar gak cedera."

"Ok kapten." Ucap seluruh pemain SMA 70.

Mereka berpisah dan pulang ke rumah masing-masing.

...----------------...

Saat perjalanan pulang Al mengingat tempat dia bertemu dengan Fania pertama kali saat SMA, dan di tempat itulah Al berjumpa dengan Chandra.

Al mencoba tidak peduli. Tapi perasaanya tidak bohong. Dia benar-benar masih menyukai Fania.

"Andai saja aku memberitahukan perasaanku terlebih dahulu kepadanya." Tanpa tidak sengaja mulut Al berbicara seperti itu.

"Cie kepada siapa itu Al."

Al kaget tiba-tiba saja ada suara Fania muncul di belakang Al. Al mencoba membalikan badannya, benar saja itu adalah Fania.

"Loh Fania? Ngapain? Mana Chandra?" Tanya Al dia sedikit gugup.

"Chandra? Kamu masih belum move on dari kekalahan kemarin ya?" Ucap Fania mencoba bertanya kepada Al.

"Gak ... gak kok."

Aku tuh belum move on darimu Fan. Cih mikirin apa sadar goblok Al dia adalah pacarnya Chandra sekarang.

Batin Al. Dia mencoba menggelengkan kepalanya untuk membuang pikiran bahwa dia masih suka dengan Fania.

"Al kamu kenapa?" Fania heran kenapa Al bertingkah aneh di depannya.

"Gada apa apa kok, aku pulang dulu ya aku capek dahhh." Ucap Al sambil berjalan pulang dan melambaikan tangannya kepada Fania.

Fania membalas lambaian tangan dari Al. Dia heran dengan sikap Al kepadanya.

"Hm aneh dia kenapa ya."

......................

Malam pun tiba Al sedang mengerjakan pekerjaan rumah yang di berikan gurunya. Sesekali dia sempat memikirkan Fania.

Sial sial sial... Lupakan dia Al dia pacar orang. Gara-gara mikirinnya aku jadi susah ngerjain PR.

Batin Al.

Al mengecek HPnya untuk mengistirahatkan pikirannya. Dia kaget melihat pesan WA dari Ica.

From Ica :

Al kamu belum membuka surat dari ku ya?

Puk

Al lupa bahwa Ica memberinya surat di pagi hari tadi. Kira-kira apa isinya ya?

Terpopuler

Comments

Zul Khaidir

Zul Khaidir

up

2023-01-07

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!