Pertandingan persahabatan

Ridwan dan Eril pergi ke belakang gedung sekolah melihat apa yang terjadi, Eril adalah wakil kapten di SMA 70 dia memiliki tinggi 169CM posisi sayap kanan, di tahun lalu Eril menjadi top skor di sekolah ini.

"Menurutmu Ridwan, apa yang di lakukan Pak Danang ke bocah itu?" Tanya Eril

"Ntahlah kita lihat saja nanti." Jawab Ridwan dengan suara pelan

Sesampainya disana Ridwan dan Eril melihat Al berlatih menangkis tendangan dari Pak Danang. Melihat datangnya Ridwan dan Eril Pak Danang memanggil mereka.

"Hey Ridwan, Eril kemari!" Panggil Pak Danang.

"Kebetulan saya sudah capek, tolong kalian menggantikan saya untuk membantu dia latihan." Sambung Pak Danang, dia menghela napas, satu tangannya mengusap keringat yang sudah bercucuran.

"Dia adalah aset berharga yang akan menjadi kiper di sekolah ini." Lanjut Pak Danang membisikannya pada Ridwan dan Eril

Ridwan kaget mendengar hal itu sekaligus merasa lega karena dia tidak perlu repot-repot mencari kandidat kiper lainnya

"Ki ... kiper? Dia akan menjadi kiper?" Tanya Eril dengan nada kebingungan.

"Yah Eril benar sekali. Kebetulan karna kamu ada disini tolong kamu tendang ini ke arahnya? Kamu kan pemain terbaik sekolah ini tahun lalu." Titah Pak Danang dengan senyum mengerikan.

Eril yang masih bingung atas situasinya, hanya bisa mengiyakan apa yang diminta Pak Danang, dia langsung mengambil bola, mencoba menendang ke arah Al. Menguji anak ini, apakah benar-benar berbakat seperti yang Pak Danang katakan?

"Hey Al jika kamu bisa nangkis tendangan dia 3 kali dari 3 tendangan kamu akan masuk Ekskul dan jadi kiper utama. Tapi, jika 1 tendangan gagal kamu akan jadi tukang bawa air di Ekskul. Oh iya jangan remehkan Eril walaupun posisinya sayap kanan dia punya tendangan mematikan layaknya striker." Pak Danang menarik senyuman smirknya, dia tersenyum tipis, ini jadi semakin menarik untuknya.

Al yang melihat itu pun langsung semangat.

Lawan top skor sekolah ini, jika aku bisa mengalahkannya itu berarti aku lebih hebat darinya. Hahaha menyenangkan aku akan menangkis tendangan mu semua.

Ucap Al di dalam hati dengan kegirangan.

Aku bisa melihatnya. Dia merasa kesenangan di dalam hatinya. Rasa ingin menangkis bolanya sangat tinggi. Hebat sekali Pak Danang bisa mendapatkan kiper seperti dia.

Ucap Ridwan di dalam hati sambil melihat ke arah Pak Danang

Eril bersiap-siap untuk menendang, dan Al juga sudah bersiap untuk menangkis bolanya.

"Aku tendang ya. Bersedialah." Ucap Eril kepada Al.

"Yah tendang kemana pun aku pasti bisa menangkisnya." Gumam Al, dia menarik sudut bibirnya, nafsu menangkap bola semakin tinggi, semakin dia menyentuh bola, semakin berdebar jantungnya.

Eril menendang bola dengan akurat. Tetapi sayang Al bisa menangkis tendangan pertama dari Eril.

"Yahh!! Sensasinya bener-bener seru." Al dengan reflek teriak karna berhasil menangkis tendangan Eril.

"Wohoho...!! Hebat juga kamu bisa menangkis tendangan ku." Sahut Eril dengan semangat.

Eril melanjutkan melakukan tendangan kedua dan ketiga. Tetapi betapa terkejutnya Eril melihat Al bisa menangkis tendangannya. Bahkan di tendangan ketiga Al bisa menangkap tendangan dari Eril dengan mudah.

"Keren, padahal aku sudah menendang seakurat dan sekuat mungkin, tapi dia bisa menangkisnya bahkan bisa menangkapnya." Eril berkata dalam hati dengan senangnya.

"Ah? Rasanya bener-bener menyenangkan saat menangkap bola." Al melihat tangannya dengan kebahagiaan.

Pak Danang dan Ridwan juga tidak ketinggalan rasa kagumnya terhadap Al. Mereka yakin dengan adanya Al di tim, mereka bisa melaju lebih jauh di turnamen nantinya.

"Baiklah semuanya bubar seleksi selesai. Selamat Al kamu resmi menjadi anggota tim kami." Ucap Pak Danang sembari mengucapkan selamat kepada Al.

...***...

7 hari pun berlalu para anak kelas 1 sudah selesai melakukan MPLS dan kelas pun sudah di bagikan. Al dan Wawan berada di kelas yang sama di 10 IPS 1. Tetapi betapa terkejutnya Al melihat gadis yang dia selamatkan berada satu kelas dengannya. Al mencoba melirik gadis itu sesekali. Tapi ketika saat melirik sang gadis, Al di kagetkan oleh seorang teman kelasnya, dia Riski orang yang tendangannya nyasar keluar lapangan.

"Oi kau melihat cewek itu dari tadi, apa kau suka dengannya?" Bisik Riski pelan-pelan ke telinga Al.

Al melihat kebelakang karna dia tidak tau siapa yang berbisik kepadanya. Tentu saja itu bukan Wawan karena Wawan berada di samping Al sedang membaca manga. Saat Al melihat ke belakang Riski dan Al sama-sama kaget karena mereka mengingat kejadian di hari pertama MPLS.

"Loh kau yang kemarin bolos Ekskul di hari pertama itukan?" Tanya Riski. Sebenarnya Riski tidak tau yang berada di depannya sambil melirik cewek itu adalah Al. Yah karena ini sifat Riski yang tengil terhadap orang yang baru dia jumpai.

"MANA ADA AKU BOLOS WOI! AKU CUMA SELAMATIN CEWEK ITU TAPI MALAH DI KIRA BOLOS SAMA PAK DANANG. PADAHAL AKU NGGAK IKUT EKSKUL SEPAK BOLA." Ucap Al dengan nada tinggi ke Riski.

Medengar perdebatan Riski dan Al cewek itu langsung menghampiri mereka berdua.

"A-anu kamu kan yang kemarin selamatin aku?" Ucap cewek itu dengan malu-malu.

"Yah itu aku." Sahut Al dengan nada kesal karena masih kesal dengan Riski.

"Makasih ya kalo ga ada kamu mungkin kepalaku udah kena bola. Hmm kita sekelas kan kenalin namaku Ica." Dengan malu gadis itu mengulurkan tangannya, meminta perkenalan resmi pada pemuda yang sudah menyelamatkannya kapan lalu. Agak malu, sedikit merona, wajah Ica tertunduk.

Al agak bingung, dia diam sebentar sebelum akhirnya dia juga menerima uluran tangan sang gadis cantik. Harus Al akui, Ica adalah gadis yang sangat cantik. "Alfein, panggil aja Al."

"Al ya? Okelah senang kenal kamu Al." Ica melepas genggaman tangan itu. "Kalo gitu aku duluan ya, udah ditungguin temen, thanks loh ya sekali lagi."

Ica pergi, Al tidak jelas ekspresi apa yang gadis itu buat, pasalnya dia hanya menunduk, seolah menghindari bertatap mata dengan Al. Memangnya apa yang salah? Al kan gak jelek-jelek banget.

Wan mengernyitkan dahinya sebentar, sebelum sudut bibirnya tertarik. Ada yang bisa diganggu disini.

"Wah apa nih, kau seperti karakter utama di manga Al? jadi iri." Ledek Wan, satu alisnya dia angkat memasang ekspresi menyebalkan.

"Oi biawak, enak ya jadi diri kamu bisa kenalan sama cewek cantik kayak dia. Mending kau mati aja karena aku benar-benar iri dengan mu!" Timpal Riski, sedikit iri sih. Memangnya ada pemuda yang tidak akan iri jika bisa kenal dengan gadis secantik Ica? Sungguh demi tanah yang subur, Ica sangat cantik.

"Berisik banget sih, kalo iri kenalan aja sendiri!"

Meski seperti menolak, tapi Al juga sedikit gugup. Wajar. Sekali lagi diterangkan, bahwa Ica sangat cantik, pria manapun yang dekat dengannya pasti juga deg-degan, tidak terkecuali Al.

"Wah, nantangin nih bocah, awas ya nanti dia bisa aku rebut!" Riski membusungkan dadanya percaya diri, walau wajahnya lumayan tampan, agaknya mustahil gadis sekalem Ica ingin dekat dengan dirinya yang petakilan.

...***...

Akhir pelajaran pun tiba kini sudah memasuki jam istirahat. Al melihat ponselnya, melihat pengumuman grub WA Ekskul sepak bola. Pak Danang meminta semua anggota tim sepak bola untuk berkumpul di aula karena ada pengumuman penting.

Al mengajak Riski untuk ke Aula.

Sesampainya di aula seluruh anggota Ekskul sepak bola sudah berkumpul dan Pak Danang pun memberi tahukan pengumumannya.

"Baiklah anak-anak terima kasih sudah meluangkan waktu disini, langsung saja ya kita akan menghadapi SMA Wismaraja dalam pertandingan persahabatan." Ujar Pak Danang.

Sontak semua murid disana terkejut karna SMA Wismaraja adalah SMA unggulan dalam sepak bola di Kota Batam, mereka adalah Runner Up turnamen sepak bola tingkat Kota tahun lalu dan pernah jadi juara pada 2 tahun yang lalu. Al yang mendengar ini pun langsung semangat.

Lawan salah satu sekolah terbaik di kota? Baiklah akan ku tepis semua tendangan kalian.

Ucap Al dalam hati dengan semangat. Tapi kalau dipikir-pikir lagi, bukannya dia masih butuh latihan kan?

Terpopuler

Comments

Buana Lukman

Buana Lukman

up

2022-12-26

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!