Apa Aku Murahan
"Pagi Ma.. " sapa Nadia yang baru saja turun dari kamarnya menuju meja makan.
"Pagi sayang.. hari ini mau berangkat ke kampus pagi? " tanya Mama kemudian.
"Iya Ma.. Papa Mana? " tanya Dea kemudian.
"Papa pagi-pagi sudah berangkat karena ada sedikit masalah di kantor" jawab Mama membuat Nadia mengangguk mengerti.
"Oh ya Ma.. hari ini aku ijin pulang telat ya, ada janji mau jalan sama Kak Rendy" ijin Nadia.
"Jangan malam-malam ya pulangnya, salam buat Rendy udah lama dia gak pernah main kesini" ucap Mama.
"Iya Ma.. nanti di salamin.. Kak Rendy baru pulang dari luar kota " jelas Nadia.
"Oh.. makanya jarang kelihatan.. biasanya dia sering jemput kamu kan? " tanya Mama.
"Iya Ma.. setelah ini Kak Rendy bakalan lebih sibuk karena dia udah mulai bekerja di salah satu Rumah sakit ternama" bangga Nadia.
"Alhamdulillah.. semoga tambah sukses kedepannya" doa Mama.
"Aminnn.. " jawab Nadia.
"Nadia berangkat ya Ma.. Assalamu'alaikum.. " pamit Nadia menyalim tangan Mamanya dan keluar mengendarai mobilnya seorang diri.
Sampai dikampus Nadia dihadang oleh Meta sahabatnya.
"Nad.. tumben pagian? " sapa Meta.
"Iya Met gue ada perlu tadi jadi sekalian berangkat" jawab Nadia sambil berjalan menuju kelasnya.
"Nad.. habis kelas kita nonton yuk" ajak Meta bersemangat.
"Sorry Met mungkin lain kali aja ya, aku ada janji sama Kak Rendy" jawab Nadia.
"Do i dah pulang Nad..? " tanya Meta antusias.
"Udah dong.. " jawab Nadia sumringah.
"Seneng dong kamu.. punya cowok udah dokter, tampan, mapan kayak Kak Rendy pasti seneng banget ya, Kira-kira ada gak teman Kak Rendy yang mau dikenalin ke aku" canda Meta sambil meringis.
"Ih apaan sih lo.. ganjen banget jadi orang" cubit Nadia.
"Gimana seandainya dia bukan jodoh kamu Nad? " celetuk Meta.
"Jangan dong Met gue bakalan nangis 7 hari 7 malam kalau dia beneran bukan jodoh gue" sendu Nadia.
"Iya.. iya canda" goda Meta.
"Dia adalah sosok yang sangat pengertian, baik, penyayang.. lengkap deh pokoknya gue gak bakalan tega ngehianatin dia" yakin Nadia.
"Semoga kalian berjodoh ya.. " doa Meta diamini Nadia.
"Aminn.. tuh kan jadi kangen akunya, yuk masuk ah" ajak Nadia menarik tangan Meta.
****
Di rumah sakit saat ini Dokter Rendy baru saja menangani oprasi pasien korban kecelakaan yang baru saja tiba. ia berencana keluar saat seseorang tiba-tiba menyapanya.
"Udah mau pulang Ren? " tanya dokter Raka teman sejawatnya.
"Iya ada janji sama ayank" jawab Rendy tersenyum manis.
"Hmm.. yang mau kangen- kangenan sama pacar" goda Raka.
"Kangen Bro seminggu gak ketemu" ucap Rendy sambil jalan menuju ke ruangannya di ikuti Raka.
"Selamat siang dokter Rendy, dokter Raka" sapa seorang dokter cantik.
"Siang dok.. " jawab Rendy dan Raka bersamaan.
"Mau makan siang bareng" ajak dokter cantik itu.
"Maaf dok saya udah ada janji.. silahkan duluan" tolak Rendy dengan tersenyum.
"Oh yaudah kalau begitu lain kali saja..permisi" pamit dokter kandungan itu.
"Ren .. sepertinya dokter Dara punya perasaan sama kamu" goda Raka.
"Perasaan apaan.. ngaco aja lo" jawab Rendy gak mau menganggap serius perkataan sahabatnya.
"Dia cantik kok, baik juga.. " ucap Raka lagi.
"Kalau lo suka ambil aja.. gue pergi dulu " pamit Rendy berjalan meninggalkan sahabatnya.
"Lo beruntung banget Ren.. di cintai wanita-wanita cantik" lirih Raka menatap kepergian Rendy.
Sementara itu Nadia yang asyik mengobrol dengan Meta dikagetkan deringan di ponselnya.
"Siapa Nad? " kepo Mata melihat senyuman di bibir Dea.
"Kak Rendy.. " jawab Nadia antusias.
"Assalamu'alaikum.. iya Kak" sapa Nadia di awal pembicaraannya.
"Waalaikumsalam sayang.. " jawab Rendy lembut tanpa tau kata-katanya telah membuat sang pujaan hati jadi meleleh tanpa bisa berkata-kata lagi.
"Udah selesai belum kelasnya, aku udah di depan" ucap Rendy kemudian.
"Udah kok barusan, ini udah mau keluar" jawab Nadia berjalan meninggalkan Meta dengan melambaikan tangannya tanpa kata.
Dea keluar menuju gerbang mencari keberadaan kekasih hati yang sangat ia rindukan sampai ia melihat mobil yang sangat ia kenali kemudian menghampirinya.
"Kak.. udah lama? " tanya Nadia masuk ke mobil di samping Rendy.
"Bagaimana kabar kamu sayang.. aku kangen banget sama kamu, dapat salam dari Mama Ane katanya kapan calon mantunya mau main kesana" ucap Rendy tersenyum manis.
"Waalaikumsalam.. bilang sama Mama kapan-kapan kalau ada waktu Nadia bakalan main kesana" jawab Nadia.
"Oke.. kita mau kemana? " tanya Rendy.
"Terserah Kakak aja, hari ini aku free buat kamu" jawab Nadia tersenyum manis.
"Makasih sayang, gak sia-sia aku tinggal seminggu sekarang dah pinter ngerayu" goda Rendy.
"Siapa yang ngerayu kamu" lirih Nadia tersipu malu.
"pasang sabuk pengamannya dong" perintah Rendy.
"Oh iya maaf" ringis Nadia malu.
Rendy melajukan mobilnya tanpa melepaskan genggaman tangannya pada Nadia menuju sebuah pusat perbelanjaan di kota mereka.
"Lepasin tangan aku Kak" pinta Nadia.
"Gak mau aku kangen sama kamu" sendu Rendy.
"Kan udah ketemu, fokus nyetir aja " ucap Nadia memberi solusi.
"Tenang.. aman kok" jawab Rendy tersenyum manis.
"Kok jam segini Kak Rendy udah pulang, emang gak ada pasien tadi? " tanya Nadia penasaran.
"Ada, tapi udah kelar semua makanya aku sempetin setengah hari ini buat kamu" ucap Rendy membuat Nadia tersanjung.
"Emmm...manisnya, jadi terharu aku" senyum Nadia.
Sesampainya di mall mereka berdua turun dari mobil bergandengan tangan menuju sebuah resto Korea favorit Nadia.
"Kita makan siang dulu ya.. setelah itu baru nonton" ajak Rendy.
"Iya Kak.. " jawab Nadia menurut.
"Mau pesen apa? " tanya Rendy lembut.
"Ngikut Kakak aja, semua makanan Korea aku suka" santai Nadia.
"Oke.. Mas! " panggil Rendy pada pelayan resto.
"Pesen yang ini sama ini ya.. samain aja" ucap Rendy menunjuk beberapa menu di buku menu.
"Baik Mas, silahkan tunggu sebentar" jawab karyawan itu di angguk i oleh Rendy.
"Sayang gimana kuliah kamu? " tanya Rendy tiba-tiba.
"Alhamdulilah.. lancar Kak, tinggal nunggu setahun lagi' jawab Nadia tersenyum.
" Berarti setahun lagi udah acc dong? " tanya Rendy menaikkan alisnya.
"Acc apa Kak? " tanya Nadia kikuk.
"Acc buat halalin kamu dong, apa lagi" kesal Rendy.
"Oh iya Kak, kalau kita jodoh pasti akan ketemu nantinya" santai Nadia.
"Harus jodoh dong" ucap Rendy posesif.
"Ih maksa.. " tawa Nadia.
"Kalau aku gak bisa milikin kamu, maka orang lain juga gak boleh biar adil" canda Rendy.
"Terus aku bakal jadi perawan tua dong" cebik Nadia lalu tertawa bersama, pembicaraan mereka terhenti karena makanan mereka telah tersedia.
"Makan sayang.. " pinta Rendy.
"Iya Kak, selamat makan" ucap Nadia dan mereka memulai menikmati makan siangnya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 51 Episodes
Comments
lovely
visualnya kurang suka opa² Korea🥴 but up to you thour
2023-01-02
0
fafafe 3
karya terbaru.. yuk ramaikan🥰🥰
2022-12-27
1