"Apa benar disini tempatnya Lan? " tanya Alvin saat mobilnya berhenti di depan tempat karaoke.
"Sepertinya benar Bos, Share lok nya mengarah kesini" jawab Alan meyakinkan.
"Untuk apa dia membuat janji di tempat seperti ini? " heran Alvin.
"Dia kan baru membuka tempat ini Bos, jadi mungkin saja Tuan Aldo sedang memboking penyanyi seksi untuk kita Bos" gurau Alan mendapat tatapan tajam dari Alvin.
"Apa.. jadi tempat ini adalah miliknya, kenapa kau tidak bilang padaku? " tanya Alvin menatap tajam pada Alan
"Maaf Bos.." jawab Alan menggaruk tengkuknya yang tidak gatal dan masuk ke dalam mengikuti Bosnya.
Sementara itu Meta dan Nadia sudah di dalam tempat karaoke.
"Met ini tempat baru buka ya, kok gue belum pernah lihat sih? " tanya Nadia.
"Iya Nad ini punya sepupu gue baru buka seminggu yang lalu, lo tunggu sini bentar ya.. gue ketemu sepupu gue dulu, siapa tau dapat gratisan" gurau Meta.
"Ngarep aja lo.. cepetan ya gue takut sendiri" ucap Nadia merinding.
"Iya bentar doang kok" pamit Meta melipir pergi meninggalkan Nadia sendirian.
Nadia menunggu Meta dengan memainkan ponselnya saat tiba-tiba seseorang mendekap nya dari belakang membuat Nadia terlonjak kaget.
"Grppp.. " seorang pria tiba-tiba mendekap Nadia dari belakang.
"Apa kau sudah lama menungguku" bisik laki-laki itu ditelinga Nadia, nampaknya laki-laki itu telah salah sasaran.
"Apa.. siapa kau, aku tidak menunggumu" jawab Nadia berusaha memberontak dan disaat itulah Alvin memasuki tempat tersebut dan menyaksikan adegan tidak layak untuk umum itu. mata mereka saling terpaut penuh tanya.
"Dasar murahan.. " teriak Alvin menarik Nadia keluar dari tempat karaoke tersebut.
"Apa selain di club kau juga bekerja ditempat seperti ini.. dasar murahan" bentak Alvin melempar tubuh Nadia dengan mata memerah menahan amarahnya.
"Apa menurutmu aku semurahan itu, lalu bagaimana denganmu yang melakukan hal menjijikkan di tempat umum seperti itu" umpat Nadia memegang pergelangan tangannya yang memerah karena tarikan Alvin tadi.
"Bos.. " ucap Alan yang menghampiri Bos nya bersama Aldo.
"Nad.. ada apa? " begitupun Meta yang ikut keluar karena mendengar kehebohan.
"Al ada apa ini..? " tanya Aldo kemudian.
"Apa gadis ini bekerja disini.. atau dia hanya seorang wanita panggilan yang bertransaksi di tempatmu? " tanya Alvin penuh amarah membuat Meta menutup mulutnya.
"Tidak Al aku tidak mengenalnya, bahkan di tempatku tidak menfasilitasi transaksi seperti itu" jelas Aldo yakin.
"Sepertinya anda salah paham Pak, dia datang bersamaku.. dia gadis baik-baik, aku hanya meninggalkannya sebentar tadi untuk menemui Kak Aldo" Meta ikut menjelaskan.
"Nona tolong maafkan aku, sepertinya aku salah orang, aku kira kau adalah.. " pria yang tadi mendekap Nadia ikut mengklarifikasi.
" Tuan Roy.. " sapa Alan.
"Lan kamu mengenalnya? " tanya Alvin.
"Dia salah satu klien kita Bos" jelas Alan.
"Oke.. Oke ini hanya salah faham Al, tolong jangan diperpanjang" mohon Aldo.
"Met gue mau pulang" kesal Nadia pergi.
"Kak Aldo Meta pulang dulu ya..eh Nad tunggu, biar gue anter lo.." teriak Meta mengejar Nadia.
" Al ayo masuk " ajak Aldo dan mereka pun masuk bersama.
Sementara itu Nadia yang sudah di dalam mobil bersama Meta bersandar di kursi dengan menutup matanya.
"Nad.. apa yang sebenarnya terjadi, siapa laki-laki itu.. kenapa ia begitu marah padamu? " tanya Meta beruntun.
" Aku masih malas bercerita Met, lain kali aja ya" lirih Nadia memijat pelipisnya.
"Oke.. " jawab Meta mencoba mengerti.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 51 Episodes
Comments