BAB 12.

Malam itu Nadia pulang dengan lesu membuat Mama bertanya-tanya.

"Ada apa sayang, kenapa pulang- pulang tidak bersemangat gitu" tegur Mama.

"Gak apa-apa Ma Nadia hanya capek pingin istirahat, Nadia ke atas dulu ya Ma" pamit Nadia.

"Iya sayang.. " jawab Mama.

Nadia merebahkan tubuhnya dikasur dengan rasa kesal mengingat kata-kata Alvin.

"Apa aku murahan..? " tanya nya dalam hati.

"Kau tidak tau apa-apa tentangku" tangis Nadia menahan rasa kesal di hatinya dikatai murahan.

"Kak Rendy disaat seperti ini aku sangat membutuhkanmu" lirih Nadia memejamkan matanya. Nadia tertidur hingga pagi menyapa ia terbangun dan melihat ponselnya, berharap ada 1 pesan masuk yang setiap pagi selalu ia terima.

"Kak Rendy, Nadia kangen.. hiks.. hiks" lirih Nadia duduk di ranjangnya.

"Ok, semangat Nadia.. masih ada yang lebih penting dari pada bersedih" ucap Nadia menyemangati dirinya sendiri. ia beranjak ke kamar mandi mempersiapkan dirinya untuk pergi ke kampus. Setelah selesai ia turun kebawah menyapa Mamanya di meja makan.

"Selamat pagi Ma.. " sapa Nadia mengecup pipi sang Mama.

" Pagi sayang.. " jawab Mama tersenyum manis.

"Papa belum pulang ya Ma? " tanya Nadia sambil menyuap sarapannya.

"Nanti malam Papa baru pulang" jawab Mama singkat.

"Papa kok jadi sering keluar kota sih Ma? " tanya Nadia lagi.

"Papa sedang sibuk memperbaiki perusahaan Nak, ini semua berkat bantuan tuan Wijaya.. jadi tolong bersikap baiklah pada Nak Alvin ya! " mohon Mama membuat Nadia tersedak.

"Uhuk.. "

"Minum Nak.. tidak usah terburu-buru" ucap Mama.

"Iya Ma" jawab Nadia.

"Bagaimana aku bisa bersikap baik Ma kalau dia tidak suka sama Nadia, bahkan selama ini dia mengira kalau Nadia adalah gadis murahan" lirih Nadia ngilu dalam hatinya.

"Nad.. kok malah melamun" ucap Mama menyadarkan Nadia.

"Eh gak kok Ma, cuma lagi mikirin tugas kampus aja" alasan Nadia.

"Oh ya Nad, tadi Papa pesan kamu disuruh kirim berkas ini ke kantor Nak Alvin" ucap Mama menyerahkan sebuah map berwarna biru.

"Nanti pas makan siang aja ya Ma, soalnya Nadia ada kelas pagi, gak buru-buru kan? " ucap Nadia menjelaskan.

"Iya sayang" jawab Mama

Nadia melanjutkan makannya hingga selesai kemudian berpamitan dengan Mamanya.

"Nadia berangkat dulu ya Ma.. assalamualaikum" pamit Nadia.

"Waalaikumsalam.. Hati-hati ya Nak" pesan Mama.

"Iya Ma" jawab Nadia singkat.

Hari ini Nadia ke kampus mengendarai mobil karena ia akan ke kantor Alvin.

"Nad.. tumben bawa mobil" sapa Meta ketika Nadia memarkirkan mobilnya.

"Iya Met, kebetulan nanti ada perlu sebentar, yuk masuk" ajak Nadia menggandeng tangan Meta.

Jam makan siang Nadia baru saja menyelesaikan kelasnta.

"Nad, kantin yuk.. laper nih" ajak Meta.

"Duluan aja Met gue mau keluar, ada perlu sebentar" ucap Nadia.

"Tumben, mau kemana.. ada janji sama Kak Rendy ya? " tanya Meta penasaran membuat Nadia menggeleng pelan.

"Enggak kok ada keperluan lain, gue pergi dulu ya.. by" pamit Nadia melipir menjauh.

****

Sementara itu Alvin yang sedang serius memeriksa file di laptopnya dikagetkan dengan kedatangan Sonya.

"Sayang.. aku kangen sama kamu" teriak Sonya begitu membuka ruangan Alvin.

"Sonya, kenapa tidak menelpon dulu" ucap Alvin menyambut kekasihnya yang ****.

"Aku mau kasih kejutan buat kamu sayang" jawab Sonya duduk dipangkuan Alvin dan mengalungkan tangannya ke leher Alvin.

"Oke, dan aku terkejut.. apa yang kau ingin kan" tanya Alvin memeluk Sonya yang manja.

"Aku kangen sama kamu..aku.." rengek Sonya mengikis jarak dan dan Alvin menyambutnya dengan senang hati.

****

"Selamat siang, bisa dibantu" sapa resepsionis pada Nadia.

"Saya ingin bertemu Alvin" ucap Nadia sopan.

"Apa sudah ada janji" tanya resepsionis itu lagi dan di angguk i oleh Nadia.

"Kalau begitu silahkan naik ke lantai 12,ruangan Pak Alvin di sebelah kiri" ucap resepsionis itu.

"Baiklah Terima kasih Mbk " pamit Nadia beranjak.

Nadia memasuki lift dan menekan angka 12 kemudian menunggu sebentar sambil memainkan ponselnya. Setelah beberapa saat lift terbuka ia berpapasan dengan Alan.

"Nona, anda disini? " tanya Alan bingung.

"Aku hanya ingin mengantar berkas ini atas perintah Papa" jawab Nadia berjalan mencari ruangan Alvin.

"Gawat" ucap Alan dalam hati.

"Emmm..nona berikan saja padaku nanti akan aku sampaikan" ucap Alan penuh solusi.

"Apa dia sesibuk itu" ucap Nadia masuk begitu saja tanpa mendengar larangan Alan.

"Nona tunggu sebentar.. " cegah Alan.

"Astagfirulloh.. " ucap Nadia berdiri di tengah pintu mengagetkan Alvin.

"Maaf menganggu kalian, gue cuma mau anter ini" cuek Nadia sembari menyodorkan berkas ke meja Alvin membuat Alvin sedikit canggung.

"Permisi, silahkan dilanjutkan" sinis Nadia.

Terpopuler

Comments

Susi Momnya Anas

Susi Momnya Anas

2

2023-01-03

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!