Saat Sonya jauh dari jangkauan, Alvin berbalik dan dikagetkan oleh kedatangan Nadia yang tiba-tiba berdiri di belakang Alvin.
"Astaghfirullah.. ngagetin aja sih lo" sontak Alvin.
"Kenapa, kaget ya ketahuan pacaran" sindir Nadia.
"Apa sih lo, gak usah campurin urusan gue dan satu lagi awas kalau lo sampek ngadu ke Mama" ancam Alvin.
"Takut ya, mau nikah masih pacaran " ejek Nadia melipir pergi.
"Eh tunggu, gue belum selesai ngomong ya.. gak sopan banget" umpat Alvin menarik tangan Nadia.
"Apa sih, sakit.. emang lo tadi sopan mesraan di tempat umum" ketus Nadia kesal membuat Alvin terdiam.
"Berani ya lo sama gue" kesal Alvin.
"Lepasin, gue mau pulang" ucap Nadia tegas dan pergi meninggalkan Alvin.
"Dasar cewek, mimpi apa gue dijodohin sama cewek menyebalkan kayak lo" umpat Alvin dalam hati kemudian pergi.
Nadia pulang menaiki taxi tanpa menunggu Alvin untuk mengantarnya, ia benar-benar kesal dengan sosok laki-laki yang tiba-tiba hadir dalam hidupnya itu, hingga saat di lampu merah ia melihat sosok yang sangat ia kenali.
"Kak Rendy.. " sontak Nadia melihat Rendy keluar dari mobilnya masuk ke dalam swalayan di pinggir jalan.
"Pak berhenti, tolong tunggu sebentar" pinta Nadia.
"Baik Neng" jawab sopir taxi itu.
Nadia berlari masuk ke dalam swalayan itu mencari keberadaan Rendy. ia menemukan Rendy sedang memilih suatu barang.
"Kak Rendy.. " panggil Nadia mendekati.
Rendy menoleh mendengar namanya dipanggil, ia kaget bisa bertemu dengan wanita yang beberapa hari ini ia hindari, setelah melihat Nadia sekilas tanpa sepatah kata Rendy hendak meninggalkan Nadia.
"Tunggu Kak " teriak Nadia.
"Ada apa lagi, apa belum puas kau menyakiti hatiku" ucap Rendy tetap memunggungi Nadia. ia menahan amarahnya sampai matanya memerah.
"Tidak Kak, itu tidak seperti yang Kakak pikirkan, tolong dengarkan penjelasanku" mohon Nadia dengan mata berkaca-kaca.
"Aku tidak menginginkan penjelasan itu, Terima kasih untuk semuanya dan maaf kalau selama ini tidak bisa menjadi yang kau inginkan" sendu Rendy menahan tangisnya kemudian pergi begitu saja tanpa menoleh kembali.
"Kak Rendy.. aku sayang sama kamu, tolong jangan membuat aku semakin merasa bersalah padamu" lirih Nadia melihat kepergian Rendy.
sedangkan Rendy yang diteriaki Nadia berulang kali tidak mau berbalik walau sejenak, hatinya sudah terlanjur sakit sejak pujaan hatinya terlihat bersama laki-laki lain.
"Maafkan aku Kak.. " tangis Nadia sudah tak tertahan lagi, Akhirnya Nadia pulang ke rumah tanpa memberikan penjelasan pada Rendy.
Sejak kejadian itu pikiran Nadia jadi kacau, seperti malam itu Nadia menghubungi Meta untuk sekedar nonton bersama.
"Hallo, Met jalan yokk" ajak Nadia saat ponselnya sudah tersambung.
"Kemana Nad? " tanya Meta.
"Terserah deh, gue lagi suntuk nih" curhat Nadia.
"Oke deh gue jemput lo sekarang ya" ucap Meta.
"Sipp.. " jawab Nadia kemudian ia menutup ponselnya dan bersiap2.
"Mau kemana Nak.. " tanya Mama.
"Keluar bentar sama Meta, boleh kan Ma? " ijin Nadia.
"Boleh, tapi pulangnya jangan malam-malam ya" pesan Mama.
"Siap Ma, itu kayaknya Meta udah di depan deh.. assalamualaikum.. " pamit Nadia menyalim tangan Mama.
"Wa'alaikumsalam.. hati-hati' jawab Mama melepas kepergian putrinya.
" Kita mau kemana Nad? " tanya Meta.
"Terserah lo aja deh, gue lagi butuh hiburan nih" sendu Nadia galau.
"Ketempat karaoke aja gimana? "
"Terserah Deh.. " pasrah Nadia.
"Oke deh.. cusss" jawab Meta melajukan mobilnya kencang
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 51 Episodes
Comments
Susi Momnya Anas
3
2023-01-03
0