BAB 14.

Hari ini adalah hari sabtu, Meta membuat janji bertemu dengan Rendy di sebuah cafe ditengah kota.

"Hallo Met, maaf ya lama nunggu.. ada oprasi dadakan tadi" sesal Rendy duduk di depan Meta.

"Iya gak apa-apa Kak, aku juga baru 15 menit disini" jawab Meta.

"Ada apa tiba-tiba kamu ingin ketemu? " kepo Rendy tersenyum.

"Emmmm.. " Meta bingung mau mulai dari mana.

"Kenapa..? "

"Ini masalah Nadia Kak" lirih Meta membuat senyum Rendy memudar.

"Aku sudah tidak ada hubungan dengannya lagi " ucap Rendy datar.

"Tapi Kak, Kakak salah paham" ucap Meta serius lalu ia pun menjelaskan duduk permasalahan yang terjadi sehingga Nadia sampai melakukan hal itu.

"Seharusnya dia ada ngomong ke aku" ucap Rendy kecewa.

"Dia gak tega lihat Kakak kecewa, dan dia juga syok saat tiba-tiba ketemu sama kakak saat itu, Nadia benar-benar masih sayang sama Kakak" jelas Meta lagi membuat Rendy berkaca-kaca.

"Aku yakin kamu tau gimana perasaan aku sama dia, aku benar-benar masih kecewa" sendu Rendy membuat Meta tidak tega.

"Apa Kakak tidak mau mendengar penjelasannya sekali saja, bicara dari hati ke hati supaya tidak ada kesalahan fahaman diantara kalian" ucap Meta hati-hati.

"Apa dia yang menyuruhmu datang padaku? " tanya Rendy.

"Dia hanya minta tolong padaku karena Kakak tidak mau mendengar penjelasannya" jawab Meta.

"Akan aku pikirkan nanti.. permisi" pamit Rendy meninggalkan Meta.

Rendy keluar dengan perasaan yang entah.. ia sangat kecewa kenapa Nadia tidak pernah bercerita masalahnya selama ini.

"Kalau sudah seperti ini aku bisa apa, semoga kamu selalu bahagia meskipun tidak sama aku" sendu Rendy.

*****

Sementara itu Alvin yang sedang membuat janji dengan kekasihnya di sebuah hotel berencana untuk menjebak Nadia supaya benci padanya dan menolak perjodohan tersebut.

"Sayang kenapa sih harus berpura-pura segala" sungut Sonya yang sudah mengenakan pakaian **** malam itu.

"Aku hanya ingin mengerjai nya saja" semirk Alvin.

" Tapi ini terlalu ekstrem lo, apa kamu gak takut dia pingsan di tempat nanti.. mengingat dia sepertinya gadis yang polos" ucap Sonya.

"Dia tidak seperti yang kamu kira" jawab Alvin.

"Apa maksudmu? " kepo Sonya.

"Dia sudah biasa dengan hal-hal semacam itu"

"Benarkah.. kukira dia cupu" kekeh Sonya.

"Mana aku pinjam ponselmu" ucap Alvin.

Setelah ponsel Sonya ditangannya, Alvin mengirim pesan pada Nadia kalau sahabatnya Meta sedang dalam bahaya sehingga Nadia kaget dan berniat datang ke hotel tempat penjebakan itu direncanakan.

"Beress.. beberapa menit lagi dia akan tiba, mainkan peran mu dengan baik dan ingin ini cuma akting" ucap Alvin memperingatkan.

"Jadi aku harus berperan sebagai ****** gitu" sontak Sonya.

"Bisa di bilang begitu" tegas Alvin.

"Tega sekali kamu" sendu Sonya.

30 menit kemudian terdengar seseorang mengetuk kamar Alvin, karena pintu tidak tertutup sempurna maka Nadia langsung masuk, tapi begitu masuk ke dalam kamar Nadia di suguhkan oleh pakaian yang berserakan diantai dan ia pun mendengar suara -suara aneh dari dalam kamar, hatinya mulai berdebar takut sesuatu terjadi dengan sahabatnya. Dengan ragu-ragu ia melangkah dan membuka kamar yang tidak terkunci itu.

"Astagfirullah.. kalian menjijikkan" teriak Nadia saat melihat Alvin bersama Sonya dalam satu selimut.

"Kau.. tunggu! " teriak Alvin tersenyum semirk, ia merasa rencananya telah berhasil, Alvin berlari mengejar Nadia dengan bertelanjang dada dan menarik tangannya.

"Lepaskan.. ini sakit, kau begitu ingin membatalkan perjodohan kita sehingga kamu sampai melakukan hal menjijikkan seperti ini hah" umpat Nadia.

"Iya.. aku ingin kamu yang nolak perjodohan ini" semirk Alvin.

"Aku gak mau.. jika itu maumu silahkan kamu ngomong sendiri ke Papa..menjijikkan" tantang Nadia.

"Kamu nantangin aku.. " kesal Alvin.

"Terserah.. " ketus Nadia dan pergi.

"Gila tuh cewek" umpat Alvin kesal.

Setelah kepergian Nadia Alvin kembali ke kamar dan memakai pakaiannya.

"Sayang.. gimana? " tanya Sonya.

"Dia benar-benar keras kepala" umpat Alvin kemudian beranjak pergi meninggalkan Sonya.

Sementara itu Nadia dalam perjalanannya benar-benar kesal melihat tingkah laku Alvin.

"Oke.. ku ikuti permainan kamu sekarang" tantang Nadia melajukan mobilnya dengan kencang hingga tidak membutuhkan waktu lama ia sudah sampai di pelataran rumahnya.

"Assalamu'alaikum.. Ma.. Pa" sapa Nadia pada orang tua nya yang sedang bersantai menonton televisi.

"Wa'alaikumussalam.. dari mana sayang" sahut Mama.

"Pa Nadia ingin bicara" ucap Nadia sungguh-sungguh.

"Bicara apa.. katakan saja" jawab Papa sambil menyeruput kopinya.

"Nadia ingin pernikahannya dipercepat" ucap Nadia membuat Papa menyemburkan kopinya karena kaget.

Terpopuler

Comments

Susi Momnya Anas

Susi Momnya Anas

lama nunggunya
keluarnya dikit..

2023-01-05

0

Susi Momnya Anas

Susi Momnya Anas

2

2023-01-05

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!