Malam itu rencana yang telah Sonya buat berakhir gagal mengenaskan, ia mengamuk menghancurkan apa saja yang ada didekatnya.
"Kurang ajar, aku tidak akan tinggal diam" umpat Sonya penuh amarah.
***
Sementara itu Alvin yang setengah sadar dibawa oleh Papanya pulang ke rumah.
"Ada apa Pa.. apa yang terjadi? " tanya Mama khawatir melihat putra kesayangannya dibopong masuk ke rumah.
"Anakmu itu benar-benar sudah terjerat pesona gadis liar itu Ma, kalau tadi Papa tidak datang entah apa yang akan terjadi" geram Papa.
"Alvin mabuk Pa? " tanya Mama.
"Seperti yang Mama lihat, dan cara terbaik adalah lekas menikahkannya dengan Nadia.
" Terserah Papa aja.. " pasrah Mama mendekati putranya yang sudah tertidur lelap.
Keesokan harinya Alvin yang sudah terbangun merasakan sakit di kepalanya.
"Apa yang terjadi, kenapa kepalaku pusing" keluh Alvin memijat kepalanya.
"Kamu sudah bangun Nak, bagaimana keadaanmu? " tanya Mama yang tiba-tiba datang.
"Masih Pusing Ma" lirih Alvin.
"Cepatlah bebersih, Papa menunggumu" ucap Mama sebelum pergi.
"Ada apa Ma, tumben.. " tanya Alvin.
" Papa ingin bicara denganmu, penting! " jelas Mama.
Alvin bergegas membersihkan dirinya sebelum akhirnya turun ke meja makan pagi itu.
"Pagi Pa.. Ma.. " sapa Alvin duduk bergabung dengan orangtuanya.
"Pagi sayang.. " jawab Mama tersenyum berbeda dengan Papanya yang menatap tajam.
"Alvin.. jelaskan apa yang kau lakukan kemarin? " tanya Papa mengintimidasi.
"Alvin gak ngelakuin apa-apa kok Pa" sanggah Alvin.
"Kalau begitu kenapa kau sampai bisa ada di apartemen gadis liar itu" bentak Papa.
"Mampus.. berarti selama ini Papa ngikutin gue" ucap Alvin dalam hati.
"Alvin.. jawab pertanyaan Papa, kenapa kamu malah melamun.. kamu udah udah mau menikah jadi jaga sikap kamu itu, dan lagi jauhi gadis itu mulai sekarang kalau tidak Papa akan tarik semua fasilitas kamu" ancam Papa dengan sorot mata tajamnya.
"Iya Pa.. " jawab Alvin mala berdebat.
" Pernikahan kamu akan dilaksanakan lusa" ucap Papa sebelum beranjak.
"Apa.. bukannya seminggu lagi Pa? " tawar Alvin.
"Itu terlalu lama untuk Anak yang banyak tingkah seperti kamu" jawab Oapa singkat.
"Sial.. " kesal Alvin.
"Sudahlah Vin turutin apa kata Papa, bukankah Nadia itu gadis yang baik.. dia akan menjadi istri yang baik pula buat kamu, jadi Mama harap juga kamu bisa menjadi laki-laki yang bertanggung jawab nanti" pesan Mama menasehati putranya.
"Tapi Mama salah Ma, dia bukan gadis yang baik lo.. aku pernah beberapa kali melihatnya keluyuran di malam hari" ujar Alvin.
"Itu kan juga yang biasa kamu lakukan, jadi apanya yang salah" gurau Mama.
"Ish Mama.. " kesal Alvin kemudian masuk ke kamarnya.
"Gue gak bisa biarin ini terjadi, masak ia gue mesti nikah sama bocil sih.. mau ditaruh dimana muka gue" lirih Alvin.
"masukin aja dalam kresek lalu lempar ke laut sekalian biar gak punya muka" jawab Nadia yang tiba-tiba saja berada di kamar Alvin.
"Lo.. kok bisa masuk kesini, mau ngapain? " tanya Alvin geram.
"Gak ngapa-ngapain aku hanya dihubungin Mama kamu suruh datang kesini tadi karena katanya kamu lagi kangen sama aku" ucap Nadia asal yang membuat Alvin berdecak.
"Kapan aku bilang kayak gitu? " elak Alvin.
"Mana kutau, kan tadi Tante Dina yang bilang, jadi salah aku dimana? " santai Nadia menutup pintu dan duduk disamping Alvin.
" Terus mau kamu apa? " tanya Alvin gemas.
"Gak mau apa-apa kok, cuma mau bilang aja kita bakalan nikah jadi aku harap kamu bisa putusin cewek kamu itu" ucap Nadia.
"Kalau aku gak mau kamu mau apa? " tantang Alvin.
"Ya gak apa-apa, berarti deal ya aku juga gak mau putusin pacar aku" tantang Nadia balik.
"Terserah.. " kesal Alvin membuat Nadia ingin tertawa.
Tok.. Tok
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 51 Episodes
Comments
Susi Momnya Anas
2
2023-01-09
0