BAB 16.

"Maafkan Nadia" itulah kata pertama yang keluar dari mulut Nadia tanpa berani menatap Rendy yang saat ini sedang berkaca-kaca.

"Apa yang terjadi, kenapa kamu tiba-tiba memutuskan sesuatu tanpa memikirkan perasaanku" gemas Rendy sudah tidak bisa menahan air matanya, cengeng tidak ia indahkan, bagaimana hubungan yang sudah terjalin selama 3 tahun itu berakhir begitu saja, Laki-laki itu benar-benar tidak siap kehilangan gadis pujaannya.

"Sekali lagi maafkan aku Kak, ini di luar ekspektasi kita" sendu Nadia.

"Aku berusaha untuk mengerti, tapi maaf aku tidak bisa.. hati ini terlanjur terpaut padamu sehingga sangat sakit saat melihatmu lebih memilih laki-laki lain" lirih Rendy.

"Aku tidak punya pilihan lain Kak, semoga Kakak bisa ikhlas dan tetap semangat menjalani hari-hari Kakak ya" pesan Nadia.

"Tidak.. " Rendy menarik tangan Nadia membuat matanya berkaca-kaca.

"Tolong pikirkan sekali lagi sayang.. jangan tinggalkan aku seperti ini" mohon Rendy.

"Kak tolong jangan seperti ini, akan ada yang lebih baik dari Nadia nanti, semoga kita tetap bisa menjalin silaturahmi kedepannya, selamat tinggal.. Assalamu'alaikum.. " pamit Nadia beranjak tanpa menunggu Meta, ia berlari begitu kencang sampai akhirnya jauh dari pandangan Rendy, Nadia pun tidak bisa menahan tangisnya dan duduk bersimpuh begitu saja.

"Maafkan Nadia Kak" lirih Nadia.

"Nad.. gimana" teriak Meta menghampiri.

"Makasih Met, semoga gak Rendy bisa menerima maaf dariku" sendu Nadia memeluk sahabatnya.

"Iya Nad semoga saja begitu, dan kamu juga harus janji akan selalu bahagia" lirih Meta di angguk i Nadia.

****

Sementara itu Alvin sedang bersenang-senang dengan kekasihnya di sebuah club.

"Sayang.. kamu jadi nikahin gadis itu" tanya Sonya cemberut.

"Aku tidak bisa membantah permintaan Papa sayang.. maafkan aku ya" jawab Alvin galau.

"Terus gimana sama aku" rengek Sonya.

"Jangan khawatir, kita masih akan terus berhubungan " jelas Alvin memeluk kekasihnya membuat Sonya tersenyum semirk.

"Bagus, seperti nya kau sudah masuk dalam perangkap ku " batin Sonya jahat, karena sesungguhnya ia hanya menginginkan harta Alvin saja.

"Bagaimana kalau kita ke apartemen ku" tawar Sonya.

"Baiklah.. " jawab Alvin yang sudah setengah mabuk Itu. Alvin tidak menyadari kalau orang suruhan Papanya selalu mengawasinya.

"Hallo Bos, sepertinya Tuan Muda sedang menuju apartemen Nona Sonya" lapor anak buah Papa Wijaya.

"Kau ikuti terus dia, aku segera ke sana" tegas Papa menutup ponselnya.

"Dasar anak nakal, setelah ini kau tidak akan bisa kemana-mana.. aku yakin Nadia bisa menaklukkan mu" seringai Papa yakin.

Sesampainya di apartemen Sonya segera membawa Alvin yang sedikit mabuk itu masuk ke dalam kamarnya.

"Kamu tunggu disini dulu ya aku segera kembali" pamit Sonya meninggalkan Alvin di tempat tidurnya. Setelah berganti baju Sonya mendengar bel apartemennya berbunyi.

"Siapa sih.. ganggu aja" umpat Sonya keluar dan betapa kagetnya saat Sonya melihat siapa yang datang.

"Anda.. " Sontak Sonya.

"Dimana Alvin, pengawal cari dia dan bawa pulang" perintah Papa pada pengawalnya.

"Siap Bos.. "

"Tapi.. " cegah Sonya.

"Diam kau, setelah ini jauhi Alvin atau kau akan kehilangan karirmu" ancam Papa membuat Sonya terdiam.

Papa sangat tau dan mengenal siapa Sonya, oleh karena itu dia tidak merestui hubungannya dengan Alvin.

"Tuan muda dalam keadaan mabuk Bos" lapor anak buahnya.

"Bawa dia pulang" perintah Papa sebelum pergi.

"Ahhh.. sial" umpat Sonya membanting semua barang-barangnya.

Terpopuler

Comments

fafafe 3

fafafe 3

Terima kasih sdh setia .. mohon masukannya🥰

2023-01-08

0

Susi Momnya Anas

Susi Momnya Anas

berasa baca sendirian di nuvel ini mah

2023-01-08

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!