Setelah kepulangan Alvin dan keluarganya Nadia kembali ke kamarnya untuk beristirahat, saat ia sudah memejamkan mata tiba-tiba vibrasi ponsel mengagetkan pendengarannya.
"My love " tertera nama pemanggil.
"Kak Rendy" pekik Nadia terduduk.
"Assalamu'alaikum.. " sapa Nadia lirih.
"Walaikumsalam sayang.. kenapa akhir-akhir ini susah dihubungi" tanya Rendy merajuk.
"Aku hanya sedikit sibuk saja" jawab Nadia canggung.
"Tidak, aku merasa kau seperti menghindari ku" ucap Rendy mengintimidasi membuat Nadia terdiam.
"Kenapa kau diam, apa dugaanku benar? " sendu Rendy.
"Gak ada Kak, tolong jangan salah sangka" jawab Nadia mencoba biasa saja.
"Baiklah, besok aku akan menjemputmu" ucap Rendy.
"Jangan..! " tolak Nadia.
"Kenapa? " Rendy bertambah curiga.
Nadia bingung mau jawab apa, karena besok pagi dia ada janji dengan Alvin untuk memilih cincin pernikahan mereka.
"Besok aku sibuk Kak" jawab Nadia mencari alasan.
"Sibuk apa, kau tidak sedang mencari alasan kan? " heran Rendi.
"Tidak Kak.. aku hanya banyak tugas besok berangkat pagi" ucap Nadia mencoba mencari alasan.
"Baiklah maafkan aku.. selamat malam, assalamualaikum.. " pamit Rendi menutup panggilannya.
"Waalaikumsalam Kak, selamat tidur" jawab Nadia menutup ponselnya menarik nafas dalam, ia benar- benar merasa bersalah pada Rendy.
"Maafkan aku Kak.. " batinnya kemudian mulai memejamkan matanya.
****
Pagi sekali Alvin sudah berada di rumah Nadia untuk menjemputnya sesuai perintah Mama nya.
"Eh Nak Alvin, mau jemput Nadia ya.. " sapa Papa yang handak berangkat ke kantor setelah sarapan pagi.
"Iya Om.. " jawab Alvin canggung.
"Silahkan duduk dulu biar Bibik yang panggilkan, Om berangkat kerja dulu" pamit Papa.
"Siap Om.. Terima kasih.
Beberapa menit menunggu Alvin sudah mulai tidak sabaran.
" Gini banget ya, emang wanita itu ribet" gerutu Alvin duduk di ruang tamu.
"Ehmmm.. " Tiba-tiba terdengar deheman dari dalam sehingga membuat Alvin menoleh.
Pandangan bertemu beberapa detik hingga membuat Alvin terpukau melihat penampilan Nadia pagi itu.
"Kok malah bengong, jadi jalan gak" tanya Nadia mengagetkan.
"Siapa yang bengong.. lo ada kampus gak hari ini, soalnya Mama nyuruh kita beli cincin kawin" ucap Alvin dingin.
"Iya gue tau, Tante udah nelpon gue tadi pagi" kesal Nadia.
"Ya udah ayo.. " ajak Alvin.
"Bentar dong.. " ucap Nadia bersungut kesal dan berjalan menuju meja makan.
"Ma Nadia berangkat dulu ya" pamit Nadia.
"Kalian mau kemana? " tanya Mama Ayu senang.
"Pagi Tante.. Saya mau ajak Nadia jalan sebentar" sapa Alvin menyalim pada Mama Ayu.
"Oh gitu, baiklah.. Hati-hati dijalan ya.. " pesan Mama.
"Iya Ma.. assalamualaikum.. " pamit Nadia.
"Waalaikumsalam.. " jawab Mama.
Mereka berdua berjalan beriringan memasuki mobil sport milik Alvin.
"Duduk depan" perintah Alvin melihat Nadia duduk di kursi belakang.
"Ish.. " kesal Nadia membanting pitu mobil belakang dang beralih duduk disamping Alvin.
"Gue bukan sopir lo" celetuk Alvin memberi penekanan pada Nadia.
"Iya..iya.. udah jalan dulu sekarang" ucap Nadia.
Tanpa jawaban Alvin langsung melajukan kendaraannya menuju sebuah pusat perbelanjaan terbesar di kotanya. Setelah menempuh perjalanan 30 menit akhirnya mereka sampai.
"Katanya cari cincin kok kita kesini? " tanya Nadia penasaran.
"Cerewet banget lo, udah ikut aja" umpat Alvin keluar dari mobilnya.
Iya.. bawel" umpat Nadia lagi.
Nadia mengikuti Alvin yang sedang berjalan lebih dulu, ia masih tidak mau jika seseorang memergokinya sedang berjalan berdua dengan seorang laki-laki.
"Kenapa lo..
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 51 Episodes
Comments
Susi Momnya Anas
dea lg nongol
2023-01-03
0
Minakim
Semangat upnya thor
2022-12-30
1