FLASHBACK ON:
Nadia sedang asyik memainkan ponselnya pagi itu tapi tiba-tiba saja ada panggilan dengan nomor tidak dikenal mengagetkan nya.
"Siapa sih.. angkat gak ya? " lirih Nadia bimbang.
"Hallo.. " karena penasaran Nadia pun akhirnya mengangkatnya.
"Assalamualaikum sayang.. ini Tante Dina" sapa orang disebrang sana.
"Waalaikumsalam.. oh iya Tante ada apa ya, bisa Nadia bantu? " tanya Nadia kikuk di telpon camer.
"Sayang Tante mau minta tolong bisa? " mohon Tante Dina.
"Minta tolong apa ya Tante? " tanya Nadia takut.
Akhirnya Tante Dina menceritakan apa yang terjadi dengan Alvin semalam dan bagaimana hubungannya dengan Sonya yang tidak di setujui orang tua nya.
"Tapi Tante, mungkin saja Kak Alvin sungguh mencintai kekasihnya" lirih Nadia.
"Itu bukan cinta sayang tapi obsesi, Tante tau siapa Sonya jadi kamu mau kan nolongin Tante.. buat Alvin melupakan Sonya" pinta Tante Dina.
"Nadia akan coba Tante" jawab Nadia singkat.
"Tante percaya padamu sayang, Assalamualaikum.." ucap Tante Dina sebelum menutup ponselnya.
FLASHBACK OFF:
Nadia benar-benar benar tidak tega melihat Tante Dina bersedih jadi ia memutuskan untuk membantunya meskipun nanti terlihat dia jadi sedikit murahan menurutnya.
Karena kesal Alvin berniat untuk pergi berolahraga saja daripada harus berdiam dirumah ditemani si bocil yang akhir-akhir ini suka merusuh.
"Ngapain lo ngikutin " umpat Alvin saat Nadia mengikutinya dari belakang, kebetulan dia juga ingin berolahraga versinya.
"GR siapa yang ngikutin aku hanya ingin berolahraga di sekitar sini" santai Nadia berlari kecil menjauh membuat Alvin tertinggal.
"Sepertinya trik aku malah balik nyerang aku sendiri" kesal Alvin. berharap ngancam biar jera malah sekarang dia sendiri yang terancam.
"Dasar gadis barbar" umpat Alvin.
Alvin terus berlari keliling komplek dengan hati dongkol, kenapa bisa ia terjebak dengan perjodohan konyol ini.
"Lagian aneh banget, bukannya kamu benci banget sama aku, kenapa tiba-tiba kamu ingin mempercepat pernikahan ini.. dan apa kabar dengan pacar dokter mu itu? " tanya Alvin menohok.
"Aku berubah pikiran..ini demi orang tua aku, dan ya masalah cowok aq udah mutusin dia, jadi sekarang giliran kamu yang mutusin pacar kamu" hardik Nadia.
"Terserah kamu, pokoknya kita nikah ini tanpa cinta jadi aku harap kamu tau batasan" ancam Alvin.
"Emang ada batasan ya setelah nikah" seloroh Nadia.
"Terserah kamu, aku ingin ada perjanjian pra nikah" ucap Alvin menohok.
"Perjanjian apa, aneh-aneh deh.." heran Nadia.
"Cerewet.. " kesal Alvin kemudian kembali menjauh.
"Terserah kamu mau dengan cara apa menghindari aku, yang jelas aku gak bakalan nyerah" ancam Nadia dalam hati kemudian berlari mengejar Alvin. Tapi saat sedang berlari tiba-tiba Nadia terjatuh dan merintih.
"Manja banget cuma jatuh gitu doang" cibir Alvin.
"Sakit tau.. kalau gak mau nolongin gak usah ngeledek" kesal Nadia menahan ngilu di kakinya karena sepertinya terkilir.
"Ayo bangun.. " ucap Alvin menginterupsi sambil mengulurkan tangannya.
"Kaki aku sakit gak bisa bangun, kayaknya ini kesleo deh.." ketus Nadia merengut.
Tanpa banyak kata Alvin menggendong Nadia dengan gemas.
"Eh.. mau ngapain? " sontak Nadia kaget.
"Udah gak usah bawel.. cerewet banget sih jadi cewek" sebal Alvin.
Akhirnya Nadia pasrah dalam gendongan Alvin, ia baru menyadari ketampanan Alvin dari jarak dekat.
"ganteng sih, tapi sayang ngeselin" umpat Nadia dalam hati.
"Udah puas natap gue.. " seloroh Alvin mengagetkan Nadia membuat wajahnya memerah.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 51 Episodes
Comments
Susi Momnya Anas
2..
2023-01-10
0