BAB 20

Delia terkejut saat satpam memberinya secarik kertas terlipat. "Dari siapa ini?" tanya Delia.

"Dari salah satu paparaji di depan nyonya." jawab satpam.

"Oke terima kasih." ujar Delia.

Delia segera duduk di sofa ruang santai.

"Ada apa nak?" tanya Emili yang sedang bersama cucu cucunya, sedangkan ayahnya sedang tidur siang.

"Salah satu paparaji memberiku surat bu, tapi aku belum tahu isinya." jawab Delia.

"Bukalah siapa tahu itu penting." perintah Emili.

Delia membuka kertas itu.

Del...aku Bethran Markes, sedang berada di depan rumahmu. Besok aku akan kembali ke Lampung bersama ayahku. Tapi sebelum aku pergi selamanya dari hidupmu. Aku ingin menyampaikan sesuatu yang sangat penting tentang suamimu Rafael Widjaja. Ada sesuatu rahasia penting terkait masalah rumah tanggamu. Izinkan aku bertemu denganmu Del. Ini sangat penting.

Emili memperhatikan raut wajah putrinya. "Ada apa sayang?"

"Bu, bolehkah Delia membawa masuk Bethran kemari?" tanya Delia.

"Apa...??? kau gila Delia, jika ia ingin menculik anakmu bagaimana?" ujar Emili.

"Itu tidak mungkin bu, disini sangat ramai ada paparaji juga." jawab Delia sambil menyerahkan kertas itu pada Emili.

Emili membacanya, lalu ia menyipitkan matanya. "Kau yakin ia tidak akan macam macam? Ibu hanya khawatir nak, jika ia akan menyakitimu lagi."

Delia mengangguk. "Delia yakin ini penting dan menyangkut Rafael bu, Delia akan bawa Bethran ke taman dan membiarkannya berbicara." ujar Delia.

"Tunggu dulu, ayahmu harus menjagamu. Sebentar ibu akan bangunkan." pinta Emili.

Delia menggeleng. "Jangan bu, jangan ganggu ayah, ia sangat lelah sekarang. Delia yakin tidak apa apa."

Emili mendesah. "Baiklah...ibu akan mengawasimu dari dalam."

Delia mengangguk dan keluar memanggil satpam. Ia menyuruh satpam membawa masuk pengirim surat tadi. Delia tidak menyebutkan namanya, takut paparaji yang lain membuat gosip baru. Delia menunggu di taman. Beberapa menit kemudian Bethran masuk bersama satpam. Satpam tersebut menjaga Delia dari pintu arah taman.

"Delia, terima kasih kau memberiku kesempatan berbicara denganmu." ujar Bethran.

"Jangan berbelit belit Bethran, kau tahu kan keadaanku tidak baik sekarang. Aku takut paparaji yang lain akan membuat gosip baru." jawab Delia.

Bethran menghela nafasnya. "Baiklah Delia, dengarkan ceritaku sampai akhir. Jangan kau potong karena kemarahanmu. Aku berusaha mendekatimu kembali karena aku berniat menghancurkan kalian lagi, itu aku lakukan untuk membalas sakit hatiku juga membalaskan dendam Katrina Dowell. Lalu datang seorang pria yang tidak aku kenal, ia memperkenalkan diri sebagai Firdaus dan adik tiri suamimu."

Delia membelalakkan matanya, namun ia menutup mulutnya agar Bethran menjelaskan lebih banyak lagi.

"Firdaus mengajakku bekerjasama untuk menghancurkan kalian, ia membayar mahal diriku untuk mendekatimu. Padahal itu juga yang ingin aku lakukan. Jadi kupikir itu seperti menyelam minum air. Dan rahasia yang akan membuatmu terkejut lagi adalah wanita yang bernama Gloria. Wanita itu memang menyukai suamimu, tapi aku tak menyangka Firdaus juga membayarnya mahal agar bisa bermesraan dengan suamimu dan menjebaknya agar ia bisa mengambil foto sebagai bukti perselingkuhan suamimu. Aku sungguh menyesali perbuatanku Del. Aku minta maaf padamu. Aku melakukan kesalahan besar lagi padamu. Padahal kau dan keluargamu sangat membantu keluargaku."

Delia tak mampu menahan tangisnya. "Tidak mungkin Firdaus melakukan itu, Rafael sangat menyayanginya. Aku sudah berbulan bulan membuat suamiku melalui ini semua sendirian. Ya Tuhan, aku jahat sekali." isak tangisnya semakin pecah.

"Ini rekaman percakapanku dengan Firdaus Del, aku yakin ini sangat berguna untuk suamimu. Aku lakukan ini karena aku benar benar menyesal. Aku berjanji padamu, aku tidak akan mengganggumu dan keluargamu lagi. Aku akan kembali ke Lampung dan meneruskan perusahaan ayahku. Aku takkan muncul dihadapanmu lagi. Tolong sampaikan maafku pada Rafael. Aku pamit sekarang." Bethran menggenggam tangan Delia untuk yang terakhir kali dan meninggalkannya.

 *****

Delia sangat syok atas apa yang didengarnya dari Bethran. Ditangannya ada bukti rekaman percakapan antara Bethran dan Firdaus. Delia kembali terisak dan menundukkan kepalanya.

Ya Tuhan...aku membuat suamiku melaluinya sendirian. Istri macam apa aku ini yang tak mempercayai suamiku sendiri. Rafael berusaha mengatakannya padaku. Aku malah memakinya dan membuatnya pergi dari sisiku.

Dada Delia terus dipukul pukul sendiri. Ia sangat merasakan sakit luar biasa. Ia merindukan suaminya. Delia menangis sesenggukan di taman. Emili menghampiri Delia dan memeluknya. Delia semakin menangis dengan keras.

"Apa yang harus Delia lakukan sekarang bu?" kata Delia disela tangisnya.

"Apa yang Bethran katakan sayang?" tanya Emili.

"Rafael tidak bersalah atas semua ini, tapi Delia dengan bodohnya membiarkan ia melalui penderitaan ini sendiri. Bahkan Delia tidak mempercayainya, sampai Delia mengusirnya. Bagaimana Delia harus menghadapinya sekarang. Dan ini semua ulah adik tirinya Firdaus bu. Ya Tuhan...sakit dada Delia bu." Delia kembali menangis.

"Tenanglah sayang, suamimu sangat berbesar hati. Ia sangat mencintaimu nak. Kami sudah tahu semuanya saat pagi tadi nak Rafael menghubungi kami. Tapi ia meminta kami untuk tidak berbicara padamu terlebih dahulu. Ia hanya ingin mencari bukti yang lebih kuat lagi untuk membalas adik tirinya itu." ujar Emili.

"Jadi kalian sudah tahu, mengapa kalian merahasiakannya? Pantas tadi pagi ibu membentakku. Delia punya bukti bu. Delia akan menghubungi Rafael." Delia berdiri dan segera masuk mencari ponselnya.

Emili membiarkannya agar mereka segera menyelesaikan masalah ini. Untung saja cucunya sudah tertidur, jadi mereka tak harus melihat tangisan Delia seperti ini. Emili menghela nafasnya dan ikut masuk kedalam.

 *****

Delia mencari ponselnya dan menghidupkan kembali. Dari pagi ia memang sengaja mematikan ponselnya. Ia segera mencari nomor suaminya sambil bergetar. Ia tak mampu lagi menahan tubuhnya yang sangat tak berdaya sekarang. Ia menghubungi Rafael namun nomornya tidak aktif. Delia mencobanya sampai puluhan kali. Delia kembali meraung didalam kamarnya. Ia tak mampu lagi menahan tangisnya. Sesak didadanya semakin terasa.

Ya Tuhan dimana kau Raf...

Delia mencari nomor Jodhi. Ia menghubunginya. "Halo Jod, dimana Rafael sekarang."

"Maaf nyonya Widjaja. Pak Rafael sejak dua jam yang lalu sudah tidak ada di perusahaan. Ia dipecat karena masalah ini. Dan saya tidak tahu keberadaannya sekarang." jawab Jodhi.

"Apa??? dipecat??? itu tidak mungkin." Delia menutup ponselnya. Tubuhnya kembali bergetar dan air matanya kembali tumpah.

Delia menghubungi mertuanya. Helena mengangkatnya. "Rafael ada disini nak, ia sedang berbicara pada papi di ruang kerjanya."

Delia mendesah lega, lalu tersenyum. Ini pertama kalinya Rafael masuk ke ruangan yang tidak pernah mau ia injak sekalipun. Ada sesuatu yang sudah diketahui suaminya sehingga ia mau berada di ruangan itu.

"Ma, bisakah mama menyuruh Rafael menghubungi Delia setelah selesai." pinta Delia.

"Tentu saja sayang. Mama akan menyampaikannya. Kau baik baik saja kan di rumah? paparaji tidak menerobos masuk kan?" tanya Helena.

"Delia dan yang lainnya baik baik saja ma, terima kasih ma, Delia tutup telponnya." jawab Delia.

"Ia sayang, kau hati hati dan bersabarlah menunggu suamimu." jawab Helena.

Delia memejamkan matanya. Bagaiman jika Helena tahu, jika putranya sangat jahat. Delia harus menunggu Rafael menghubunginya.

 *****

Happy Reading All...😘😘😘

Ceritanya akan semakin menegangkan di eps eps berikutnya. Di tunggu up nya.

Dukung, Like n Komen terus ya...

Terima Kasih...🙏🙏🙏

Terpopuler

Comments

Anonymous

Anonymous

Bru sadar lu Delia istri macam apa lu gk percaya sma suami

2022-08-07

0

Rika Martini

Rika Martini

sabar y del.

2021-07-27

0

chika_vrishchika

chika_vrishchika

kasian mamay(helena)😥😥😥

2021-02-25

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!