BAB 14

Delia tersadar dan melihat kedua orang tuanya. "Sayang...kau sudah bangun?" tanya Emili.

"Aku dimana bu?" tanya Delia.

"Kau di rumah sakit nak, ada apa sebenarnya nak. Ayah dan ibu sangat takut." tanya Derry.

Delia justru menangis. "Delia tidak sanggup lagi, Delia ingin bercerai dari Rafael."

"Apa??? Apa maksud ucapanmu nak?" Emili kebingungan. "Kau jangan sembarangan mengatakan soal perceraian Delia, kau memiliki dua anak yang masih kecil."

"Rafael mengkhianati Delia bu, ia berselingkuh dan Delia tidak sanggup lagi menahannya." jawab Delia masih terisak.

"Kau harus membicarakannya, siapa tahu ini salah paham Del." ujar Derry.

"Tidak...Delia mendapat foto dan video pagi ini. Dan itu jelas bukan kesalahpahaman. Rafael memang berselingkuh dan lagi lagi bersama Gloria." tegas Delia. Air matanya kembali tumpah.

"Itu tidak benar sayang, aku tak mengkhianatimu. Itu semua salah paham. Aku bisa menjelaskannya." ujar Rafael tiba tiba masuk. "Aku takkan pernah menceraikanmu. Aku tak bisa hidup tanpa kalian."

"Aku tidak ingin bicara denganmu. Aku akan mengajukan surat cerai ke pengadilan." bentak Delia.

"Delia..." teriak Emili. "Jangan sembarangan berbicara, kalian bicaralah baik baik. Kami akan keluar."

"Tidak, aku tidak mau bicara dengannya. Lebih baik kita kembali ke Lampung. Aku akan bawa anak anak. Kau akan bahagia bersama Gloria dan anakmu nanti." ujar Delia sambil menangis.

"Aku mohon sayang, aku yakin ini jebakan. Aku akan mencari bukti yang kuat untuk membuktikan kesalahpahaman ini. Tapi selama itu jangan pergi dariku. Tetaplah disisiku bersama anak anak." pinta Rafael.

Delia tertawa miris. "Jebakan? Kau mencumbunya dengan mesra. Kau bilang jebakan. Kau pikir aku bodoh." bentak Delia.

"Sayang aku bisa jelaskan." Rafael memohon.

"Tidak...kau keluar atau aku yang keluar." Delia berusaha bangun dari ranjang rumah sakit. Tapi Derry dan Emili menahannya.

"Keluarlah nak Rafael. Biar ibu yang jaga Delia." ujar Emili.

Rafael meninggalkan Delia. Ia sangat ingin memeluk istrinya yang lemah sekarang. Tapi Delia bicara pun tak ingin padanya. Walaupun ia dijebak tapi ia benar benar bercumbu dengan Gloria. Itu tak bisa dipungkiri, bahkan ia sudah berjanji akan bertanggungjawab pada Gloria apabila terjadi sesuatu yang tidak diinginkan. Dan itu akan mengorbankan pernikahannya bersama Delia. Dan ia akan kehilangan anak anaknya.

Bastian dan Cristina sudah dibawa pulang pengasuhnya. Rafael sangat lelah. Kepulangannya dari Inggris disambut dengan keadaan yang seperti ini. Ia hanya ingin menghabiskan malam ini bersama Delia, tapi itu tidak mungkin sekarang. Kata cerai yang diucapkan Delia seperti pisau tajam yang menyayat hatinya. Sungguh ia sangat takut kehilangan Delia.

 *****

Rafael menuju cafe Huda. Seperti de javu, hal seperti ini pernah ia lakukan saat meminta bantuan sahabatnya tentang Helena, Firdaus dan juga penculikan mertuanya.

"Apa kabar bro..." ujar Huda. Pria ini masih saja melajang hingga sekarang, berbeda dengan Tyar yang sudah menikahi kekasihnya dua tahun lalu.

"Sangat kacau...dan lagi lagi aku butuh kalian." ujar Rafael tak lama Jodhi dan Tyar ikut bergabung.

"Tidak ada keganjilan pada nona Gloria pak, wanita itu memang bekerja sangat hebat dibawah tekanan perusahaannya selama lima tahun terakhir, Gloria juga mendapat julukan "Bad Women in Business" karena tak ada satupun yang terlewat dari pantauannya." Jodhi menjelaskan.

"Siapa Gloria?" tanya Tyar.

"Wanita yang bekerja sama dengan perusahaanku dan juga yang aku nodai di Inggris." jawab Rafael datar.

"Apa...???" ketiganya terkejut dan berteriak bersama.

"Kau sudah gila Raf, bagaimana kau bisa melakukan itu. Lalu istrimu? Ya Tuhan..." Huda tak mempercayainya.

"Dengan masalah serumit ini, kau ingin kami membantumu seperti apa Raf?" tanya Tyar.

Sedangkan Jodhi tak ingin berkomentar lebih.

"Kalian sahabatku, apa mungkin aku mengkhianati istriku yang aku cintai selama bertahun tahun. Dan lebih lucu lagi, semua kesalahpahaman ini ada foto dan buktinya yang diserahkan pada istriku." jawab Rafael sedih. "Apa itu suatu kebetulan? rumah tanggaku diambang kehancuran. Istriku sekarang di rumah sakit."

Tyar dan Huda saling pandang pandangan. "Kau benar ini bukan suatu kebetulan. Ada yang mengawasimu 24jam. Tapi apa maksud soal menodai tadi?" tanya Tyar.

Rafael menghela nafasnya. "Aku tertidur di ruang kerjaku di Inggris, aku merindukan Delia. Dan saat itu aku merasakan ada sentuhan yang lembut pada tubuhku. Aku pikir itu mimpi, hah sangat memalukan. Aku merasakan sentuhan Delia dalam mimpiku lalu aku menciumnya. Aku baru tersadar itu bukan mimpi, dan aku mencium Gloria. Ya Tuhan...bodoh sekali aku."

Tyar dan Huda malah tertawa terbahak bahak. "Sialan kalian." Rafael menendang kaki mereka.

"Kau begitu mencintai istrimu Raf, sehingga kotoran kucing pun kau kira coklat." ujar Huda membuat mereka kembali tertawa.

"Ejek saja aku terus. Kau tidak tahu itu awal kesalahanku. Aku meminta maaf pada Gloria dan mengikuti keinginan Gloria untuk menemaninya di kelab malam. Malam itu aku sangat mudah mabuk, dan lagi lagi aku melihat Delia di depan mataku, aku mencumbu Gloria di hotel. Aku melihat wajahnya adalah Delia. Dan setelah itu aku tidak ingat lagi apa yang aku lakukan pada Gloria, saat pagi wanita itu menangis. Ia mengaku masih perawan dan aku menodainya." ujar Rafael lagi.

"Kau yakin ia masih perawan?" tanya Tyar.

Rafael mengangguk. "Aku melihat bercak darah itu di ranjang hotel."

"Kau sudah memastikan jika itu darah asli?" tanya Huda.

"Ya Tuhan...aku tidak bodoh. Itu memang darah." Rafael lesu.

Mereka melihat kegalauan pada sahabatnya. Rafael sangat mencintai Delia. Mereka tahu seperti apa perasaan Rafael sekarang.

"Tunggu...kau bilang ada video kau bercumbu dengan Gloria? Itu tidak mungkin jika tidak ada kerjasama dengan wanita itu." ujar Tyar dan mereka semua setuju. "Apa aku boleh melihatnya?"

Rafael menyerahkan flashdisk itu pada Tyar. Tyar membuka filenya.

"Ya Tuhan...permainanmu di ranjang memabukkan. Aku merinding tuan Widjaja." goda Huda.

Rafael memukul kepalanya. "Seriuslah sedikit. Ini sangat menakutiku."

Tyar menyipitkan matanya. "Video ini tidak sampai full Raf, antara memang dipotong sengaja atau kau memang tidak melakukan apa apa sehingga sampai disitu saja."

"Tapi tetap saja itu melukai istriku." jawab Rafael.

"Apa kau mengingat apa yang terjadi pada tubuhmu saat mabuk?" tanya Huda, ia lebih berpengalaman dalam hal itu.

"Aku mabuk dan melihat wanita yang dihadapanku adalah istriku, dan tubuhku sangat panas minta pelampiasan." jawab Rafael.

"Bravo...itulah jawabannya." ujar Huda membuat yang lain kebingungan. "Hei kalian bodoh, tentu saja ini jebakan. Rafael diberi obat perangsang yang dicampur kedalam minuman kerasnya. Bagi yang biasa mengkonsumsinya, mereka akan kuat menahan, tapi ini pertama kali buat Rafael. Aku yakin ia pingsan sebelum melakukan hubungan itu."

Semua terkejut mendengar penjelasan Huda. Tyar tersenyum. "Beruntung memiliki teman berpengalaman, jadi video ini berhenti karena Rafael pingsan."

"Inilah mengapa aku bersahabat dengan kalian, aku benar benar beruntung. Jadi apa yang harus kita lakukan sekarang? Lalu darah itu?" tanya Rafael.

"Kita cari tahu, motif dan siapa yang dibalik semua ini. Gloria salah satu tersangkanya. Dan tentu saja darah itu palsu Raf, wanita itu aku yakin sudah tidak perawan. Aku akan menyelidiki tentang wanita itu dulu. Latar belakang dan hubungannya dengan pria pria nya." ujar Tyar.

"Kau yang terbaik. Terima kasih Tyar, Huda." ujar Rafael. "Dan Jod, aku percaya padamu, rahasiakan semua yang kau dengar hari ini. Dan terus awasi pergerakan Firdaus. Walau ia adik tiriku dan kinerjanya selama ini sangat bagus. Tapi aku belum mempercayai sepenuhnya." ujar Rafael.

"Baik pak." jawab Jodhi.

"Pertemuan kita sampai disini dulu, aku ingin menemani Delia di rumah sakit. Walau ia tak ingin bertemu denganku." Rafael kembali lesu.

"Bersabarlah Raf, kami akan membantumu memperjuangkan rumah tanggamu. Kami percaya padamu." ujar Tyar.

"Aku akan mencari tahu tentang kelab malam di Inggris, siapa tahu kenalanku bisa diajak bekerja sama melihat cctv disana." sambung Huda.

"Ya Tuhan...kalian memang yang terbaik. Aku takkan pernah melupakan kalian seumur hidupku." Rafael memeluk teman temannya lalu pamit pulang.

***** 

Rafael menuju rumah sakit. Ia melihat mertuanya masih di ruangan rawat. Sedangkan Delia sudah tertidur. Rafael masuk dengan suara pelan. "Ayah...ibu...lebih baik kalian pulang, biar Delia aku yang jaga." bisik Rafael.

"Bagaimana jika kalian ribut lagi. Ibu tidak ingin Delia ambruk lagi Raf." tanya Emili.

"Aku janji tidak akan membuat Delia tidak nyaman bu, aku sudah mencari tahu tentang semuanya. Dan aku benar benar dijebak. Anak anak juga butuh kalian di rumah. Rafael mohon percayalah." Rafael kembali sedih.

"Kami sangat percaya padamu nak. Baiklah kami akan pulang dan mengurus anak anak." ujar Derry sambil menarik Emili yang sangat enggan meninggalkan putri kesayangannya.

"Terima kasih yah." ujar Rafael.

Rafael duduk disamping Delia yang tertidur. Ia menangis, ia benar benar tidak ingin kehilangan istrinya. Rafael menggenggam tangan Delia. "Sayang, bertahanlah... Aku akan mencari tahu siapa yang berusaha memisahkan kita. Aku memang salah. Tapi aku tidak sadar sayang, aku hanya melihat sosokmu saat aku merindukanmu. Aku takkan menyerah memperjuangkan rumah tangga kita. Kau ingat janjiku di Altar kan? Aku akan bersamamu sampai maut memisahkan kita. Aku akan menepati janji itu Del." ujar Rafael sambil menangis.

Dan akhirnya tertidur disamping Delia sambil menggenggam tangannya.

 *****

Happy Reading All...😘😘😘

Akan aku lanjutkan besok ya...

Dukung, like n komen...

Terima kasih...

Terpopuler

Comments

Rika Martini

Rika Martini

bikin mewek aja thor 😭😭😭

2021-07-27

0

Yuyun Haryanto

Yuyun Haryanto

pelajaran lg dlm cerita ini. jika sdh menikah jgn pernah bertemu dgn lawan jenis alasan apapun. krn akan sangat mudah dijebak

2020-08-05

5

Rini Widyaningsih

Rini Widyaningsih

Ga tahan ngliat pria nangis

2020-07-27

2

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!