“Mas! Mas!” panggil Renata dengan suara yang begitu keras, hingga Dery yang semula sedang duduk santai di ruang tamu pun langsung bangun dan menghampiri Renata. Bukan hanya Renata, ibu nya juga berada disana.
“Kenapa sih Ren!”
“Ini coba kamu lihat sendiri, tadi aku dan Ibu mergoki istri sah kamu sedang jalan dengan seorang pria!” Renata menyodorkan ponsel nya untuk menunjukan foto yang tadi ia dapat saat berpas-pasan dengan Alin di mall.
Tanpa diketahui oleh Bu Hasna, Renata sudah lebih dulu memotret saat laki-laki itu mengelus punca kepala Rafa dengan sangat akrab.
Tubuh Dery meremang, gejolak amarahnya mendadak mencuat tinggi saat melihat kemesraan anak nya dengan laki-laki asing.
“Siapa laki-laki ini?” tanya Dery menahan amarah.
“Ya kami gak tahu mas, pas waktu kami lagi di Timezone , gak sengaja ketemu mbak Alin disana,sama si kembar plus laki-laki itu juga!”
“Iya Dery, ibu juga gak nyangka loh! Dia belain laki-laki itu setengah mati, kalau kamu ada disana ,pasti kamu bakal marah! Karena anak kamu itu, udah gak ada sopan-sopan nya sama orang tua!” jelas Bu Hasna lagi untuk menguat kan argumen Renata yang menyudutkan Alin.
“Bukannya aku mau bikin suasana jadi panas ya mas, tapi kamu liat deh, mbak Alin sama kamu kan belum cerai, masa iya sih dia udah berani jalan sama laki-laki lain, di tempat umum pulak!
Atau jangan-jangan mbak Alin kekeuh mau pisah dari kamu itu karena dia udah punya cadangan mas, dia gak takut miskin dan terlunta-lunta dijalanan,” sahut Renata , ia bisa melihat kilatan amarah Dimata Dery. Dan kemarahan nya itu seperti bom atom yang sebentar lagi akan meledak.
Dery mengepalkan tangan nya dengan kuat, rahang nya mengeras.
“Brengsek! Dasar perempuan murahan! Jadi ini alasan nya dia untuk tetap bercerai dariku!” Dery langsung menyambar kunci mobil nya dan melajukan mobil nya kerumah orang tua Alin.
Amarah nya benar-benar ada dipuncak kali ini. Jika benar Alin selingkuh!
Braaak!!
Dery membanting stir nya dengan keras sangking emosi nya.
*
Dirumah, Alin sedang berdzikir seusai shalat Maghrib tadi, sedang kedua anak mereka sudah memasuki kamar nya.
Tok..tok..tok...
Bukan bel yang dibunyikan, tapi ketukan pintu yang sangat keras sekali.
“Astaghfirullah.. kenapa kasar sekali orang itu mengetuk pintu!” gumam Alin sendirian sembari berjalan kearah pintu untuk membuka nya.
Begitu pintu di buka!
Plaaakk!
Satu tamparan keras, mendarat di pipi Alin, rasanya sangat panas, dan perih hingga membuat telinga nya berdengung.
“Jadi begitu kelakuan kamu diluar rumah Lin! Kamu jalan dengan laki-laki lain, apa ini sebab nya kamu bersikeras untuk pisah dari aku?? Dasar perempuan murahan! Aku pikir kau lebih baik dari aku, nyatanya kau jauh lebih sampah!” Dery langsung memberondong Alin dengan kalimat pedas nya. Sedangkan Alin masih syock dengan kejadian barusan, dia bahkan belum sempat melihat siapa yang datang, tamparan dari laki-laki yang masih sah menjadi suami nya itu membuat dia kaget dan membeku di tempat untuk sesaat.
“Jaga ucapan mu Mas! Kau pikir kita sama ? Kau jauh lebih busuk!”
“Tentu kita tidak sama! Aku menikahi Renata dengan hormat dan tidak berzina, sedangkan kau? Jangan harap kau bisa lepas dari ku Lin, aku tidak akan pernah membiarkan kau hidup bahagia dengan selingkuhan mu itu!”
“Aku tak semurahan itu hingga harus mencari sandaran dari laki-laki lain! Terserah jika kau mau percaya atau tidak, tapi aku tidak pernah sedikitpun mengkhianati kamu!”
“Pembohong! Lalu ini apa?” Dery menyerahkan ponsel Renata yang ia bawa tadi. Alin melihat jika disana pak Zayn sedang mengusap punca kepala Rafa yang jatuh karena mereka bertabrakan tadi. Sedang foto kedua, Alin melihat foto itu diambil dari samping hingga wajah Zayn tidak terekspos secara sempurna.
Alin kembali menyerahkan ponsel nya pada Dery dengan senyum mengejek.
“Tak ada satupun foto disana yang menjelaskan kalau aku selingkuh mas! Kau bodoh atau memang tutup mata?
Tapi aku gak peduli, mau kamu percaya aku selingkuh atau enggak itu terserah kamu! Tapi satu hal yang perlu kamu ingat, tamparan ini akan selalu mengingatkan aku betapa busuk nya sikap dan hati kamu mas!
Pergi dari sini!” usir Alin, yang masih mengenakan mukenah, ia mendorong Dery dengan sekuat tenaga agar laki-laki itu keluar dari sana.
“Aku akan bawa bukti ini di pengadilan, kalau kamu lah yang selingkuh Alin!” kata Dery dari balik pintu. Namun Alin tak menghiraukan perkataan nya.
Begitu Alin membalikkan badan, ia membatu saat melihat kedua putra nya menatap nya dengan tatapan nanar.
“Kalian..”
“Kenapa Abi seperti itu Ummi!” tanya Rafa.
“Iya.. kenapa Ummi diam aja waktu Abi mukul ummi, Rafi gak suka, Rafi benci sama Abi!”
“Astaghfirullah.. jangan ngomong gitu ya.. Baik buruk nya perangai Abi, dia tetep Abi kalian, orang yang harus kalian hormati! Ini urusan Ummi dan Abi, Rafa sama Rafi jangan menarik kesimpulan sendiri ya.. Ayo makan malam, makanan nya sudah siap!” ajak Alin mengalihkan pembicaraan. Namun saat Alin hendak berjalan menuju meja makan, ujung mukenah nya ditahan oleh Rafa.
“Pipi Ummi merah, biar kami kompres dulu mi!” ucap Rafa.
“Biar aku yang ambilin es batu nya kak,” Rafi langsung berlari ke dapur untuk mengisi es batu di dalam kain , lalu mengikatnya.
Setelah mengompres pipi Alin, mereka makan tanpa mengucapkan kata-kata sedikitpun.
*
Makan malam telah usai, Kini Alin masuk kedalam kamar nya, ia menuju meja rias dan mematut dirinya di cermin, ia juga meraba pipi nya yang ditampar Dery tadi, sakit dan nyeri. Seumur hidup pernikahan nya, Dery tak pernah sekalipun main tangan seperti tadi.
“Kau sudah terlalu jauh untuk ku mas, sampai aku tidak mengenali dirimu lagi.. cinta Renata sudah membuat mu berubah! Memang seharus nya kita berpisah, lebih cepat lebih baik!” Alin langsung menyambar ponsel nya untuk menghubungi Fatih.
“Halo Fatih! Tolong usahakan lusa sidang kedua dan terakhir, aku sudah muak masih terikat pernikahan dengan laki-laki seperti dia! Aku akan menaikan bayaran mu, tapi aku mohon!”
(Iya aku usahakan, tapi kau kenapa Lin?)
“Dia menampar ku barusan, karena menuduhku selingkuh dengan pria lain! Padahal tadi Rafa tidak sengaja menabrak laki-laki itu! Dan kau tahu laki-laki itu siapa?? Hakim yang menangani kasus perceraian ku!”
(Serius dia begitu? Coba kamu foto bekas tamparan nya kalau memang berbekas!) Jawab Fatih diujung telepon sana.
“Iyaa , oke !” Alin menutup teleponnya, dan langsung memfoto bekas tamparan Dery yang berbekas tadi.
Mungkin Dery menamparnya dengan sangat kuat. Kulit Alin yang memang putih bersih, jelas akan sangat terlihat jika ditampar sebegitu kuat nya, bekas nya saja sudah merah kebiruan walaupun sudah dikompres oleh putra nya tadi.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 107 Episodes
Comments
Wulan Azka
paling muak lihat istri model begini, anaknya sudah besar, tau mana yang salah, anaknya jelas2 lihat bapaknya mukul ibunya, dibela eh malah nyuruh tetap hormat sama bapaknya apapun kelakuan bapaknya
2024-07-04
4
Rusiani Ijaq
kenapa ngak visum aja biar buktinya lebih kuat dan bisa dijerat ke kdrt sekalian jd gak usah tanggung "
2024-05-26
2
A Yes
pengacaranya bolot bin mata duitan kayanya😅😅😅🤪🤪🤪✌️✌️
2024-05-02
0