14. Tak ingin disalahkan

Alin berdecak kesal dengan penuturan Dery yang seolah menyalahkan diri nya lah yang salah, karena selama ini sudah meracuni pikiran anak kembar mereka. Padahal Rafa dan Rafi sudah cukup dewasa untuk tahu persoalan kedua orang tuanya.

“Oh gitu? Jadi karena mereka dengan ku setiap hari, jadi semua ini salahku? Kamu sadar gak, selama 6 bulan terkahir ini kamu ngapain? Kamu sibuk dengan perempuan yang kau cintai ini mas, hingga kau mengacuhkan mereka berdua!

Mereka juga paham lah bagaimana sikap kamu ke mereka, jadi bukan salah aku.. tapi kamu sendiri!” tunjuk Alin tepat dihadapan wajah Dery, membuat laki-laki itu naik pitam. Tangannya mengepal dengan kuat, rahang nya mengeras dan wajah nya merah padam.

Dery hendak melayangkan tamparan kewajah Alin, namun buru-buru di sela oleh Rafa si sulung.

“Cukup Bi!” teriak Rafa, matanya nyalang menatap abi nya, selama ini ia dan Rafi diam karena ummi nya lah yang meminta. Tapi jika abi nya sudah ingin melakukan kekerasan pada perempuan yang sudah melahirkan mereka dengan bertaruh nyawa ke dunia ini, maka sebagai anak laki-laki, mereka tidak boleh  tinggal diam begitu saja.

“Rafa.. kamu tahu apa soal urusan orang dewasa, lebih baik diam saja sebelum abimu bertambah marah!” sahut Renata.

“Aku tahu Tante.. sangat tahu! Jangan bilang kami ini masih anak kecil, Abi berubah karena bertemu dengan Tante kan?” sindir Rafi dengan telak yang membuat Renata menatapnya dengan sinis.

“Rafi! Begitu cara mu bicara pada orang yang lebih tua? Dasar gak becus kau mendidik anak Lin, anak yang aku banggakan, kini jadi pembakang seperti itu!” cerca Dery merasa tak terima.

“Abi!! Jangan hina ummi seperti itu! Apa Abi lupa siapa kami, dan siapa ummi?” sela Rafa lagi.

“Abi gak lupa nak siapa kalian, Abi cuma mau kalian semua kembali kerumah kita yang dulu, itu saja!” wajah Dery memelas pada kedua putra kembar nya.

“Enggak, kami lebih nyaman tinggal disini,” jawab Rafi.

“Nak..”

“Sudahlah bi! Ummi ingin sendiri, jangan usik dia dengan sikap Abi yang egois ini!” merasa tak terima dengan ucapan sang anak, Dery beralih ke Alin lagi dan menatap nya sinis.

“Kau lihat!! Hasil didikan siapa mereka, kurang ajar sekali berani mengusir orang tuanya!”

“Aku sudah mengajarkan anak-anak ku dengan baik mas, jangan tanyakan bagaimana pola asuhku, tapi pertanyakan dirimu sendiri! Telisik kata-kata ku tadi, selama 6 bulan belakangan ini kamu kemana saja? Anak-anak mu menjauh itu karena ulah mu sendiri! Apa kau pernah ada waktu untuk mereka berdua?

Kau saja tidak pernah kan , mau mengantar mereka sekolah selama ini, lantas kenapa kau malah dengan senang hati menjemput anak sambung mu disekolah yang sama dengan anak-anak kandung mu! Apa kau tidak pernah berpikir kalau Rafa dan Rafi merasakan luka melihat semua itu?” ucap Alin dengan nada tenang namun penuh dengan penekanan.

“Itu karena aku tak tega melihat Renata yang sudah capek pulang kerja,  harus menjemput Nimas lagi!”

“Lalu kau tidak kasihan padaku? Selama hampir 6 tahun ini aku mengantar jemput mereka setiap hari? Kau tidak kasihan aku juga lelah mengurus butik ku?”

“Ya elah mbak, kamu ini lebay banget sih! Kamu ngurus butik cuma diem aja loh disana, duduk doang, sisanya pekerja kamu yang ngerjain, kalau aku kan harus berpikir keras, bagaimana cara nya proposal kami bisa diterima dengan baik oleh klien,” sahut Renata. Alin tersenyum getir, ‘Berani juga dia buka suara disela-sela pembicaraan ku dengan mas Dery!’ batin Alin kesal.

“Renata benar Lin, kamu ini kenapa sih, hal-hal seperti ini sekarang jadi perdebatan sama kamu,” kata Dery membenarkan ucapan Renata. Alin berdecak kesal dalam hati. Dalam hal seperti ini saja Dery sudah tidak adil, bagaimana untuk hal yang lainnya.

“Terserah deh mas.. kalau kalian udah selesai mending keluar aja deh! Aku pusing dengan cerita kalian yang seolah membenarkan semua kejadian ini!

Aku gak ada waktu, mau makan malam dengan anak-anak,”

“Kamu ngusir aku?”

“Iya!”

Dery mendekati Alin , dan mencekal tangan Alin dengan kuat.

“Aku ini masih suami mu Alin, jangan paksa aku untuk berbuat kasar padamu, kamu ibunya anak-anak ku!”

“Kamu masih menganggap aku istrimu mas?”

“Tentu saja!” jawabnya dengan percaya diri, dan tanpa rasa bersalah sedikitpun.

“Jangan kasar pada ummi ku bi!”

“Rafa!” bentak Dery kesal.

“Tolong pergi mas!” Alin mendorong dada bidang Dery karena sudah merasa jengah, sampai kapanpun perdebatan ini tidak akan pernah berakhir.

Alin baru sadar, jika Dery.. laki-laki yang begitu sangat ia cintai itu, egois dan mau menang sendiri, ia membenarkan perselingkuhan nya dan memaksa Alin untuk menerima madu nya itu.

Bagaimana mungkin, membayangkan nya saja sudha membuat hatinya sakit, apalagi jika harus menjalani nya. Mimpi buruk yang selama ini ia takutkan akhirnya terjadi juga. kini ia siap untuk melangkah maju, tanpa Dery..

“Kau sudah berani memperlakukan suami mu seperti ini Lin? Ini pasti karena pengaruh Rubina kan, dia yang mengajari ku untuk membangkang pada suami mu sendiri!” ucap Dery yang seolah tak terima diperlakukan sedemikian rupa oleh Alin.

“Gak ada hubungannya sama Rubina, semua yang terjadi sekarang ini itu karena kau mas! Karena kau!!” Alin yang sudah tersulut emosi pun menunjuk-nunjuk wajah Dery. Ia merasa gemas karena Dery belum juga sadar letak kesalahannya dimana.

“Sudahlah mas, mbak Alin sudah memperlakukan kamu seperti sampah, kamu masih mau mengemis padanya?? Jangan jatuhkan harga dirimu untuk perempuan yang tidak menghargai kamu!” timpal Renata.

“Tuh dengerin apa kata istri muda mu mas, untuk apa kau menjatuhkan harga dirimu mengemis padaku?”

“Kau akan menyesal Lin! Ingat, umur mu sudah tidak muda lagi!”

“Terserah!”

Braaakk!

Alin menutup pintu rumah orang tuanya dengan amat sangat keras, ia menarik nafasnya dalam-dalam dan membuang nya dengan kasar. Setelah nya ia memandang wajah kedua putranya dengan lekat.

Alin berjongkok dihadapan mereka dengan linangan air mata.

“Maaf ya.. kalian harus menyaksikan hal yang gak seharus nya kalian saksikan,”

“Enggak mi.. ummi gak salah.. Abi yang memang udah jauh dari kita! Maaf juga karena kami sudah kasar ke Abi.. kami melupakan semua ajaran ummi, maaf ummi!” ucap Rafa dengan menundukan kepala nya. Alin memeluk kedua putra nya.

“Harus nya ummi yang minta maaf, ummi gak bisa kasih keluarga yang lengkap untuk kalian berdua, kelak suatu hari.. saat kalian berdua sudha dewasa, ingat.. jangan pernah meniru apa yang Abi dan ummi lakukan sekarang ya?”

Terpopuler

Comments

Salwa Antya

Salwa Antya

uh kembar...hebat bisa bela uminya

2024-04-18

0

Hernawati Husnul Khotimah

Hernawati Husnul Khotimah

egois bnget si dery, kesel saya,, tapi suka bacanya,,😏

2024-02-20

2

Budi Paryanti

Budi Paryanti

semakin hari makin keliatan sifat asli dery....laki" yg selama ini di cibta dan di puja oleh alin ternyata egois dan kasar, seperti itu lah kalau kita tak menghiraukan saran ortu dalam memilih pasangan hidup, kadang insting ortu tuk anak xa kuat apa lagi pernikahan adalah hubungan yg di jalin erat dan hanya maut yg kan mmemisahkan namun tak bisa di pungkiri kalau pada kenyataan xa justru banyak yg gagal karna beragam masalah , semoga kelak alin menemukan jodoh dan cinta sejati xa

2024-02-12

3

lihat semua
Episodes
1 Perubahan Mas Dery
2 Bab.2 Sedikit Petunjuk
3 Bab.3 Mencari Bukti
4 Bab.4 Kenyataan yang pahit
5 Bab.5 Alin Pergi
6 Bab.6 Kedatangan Ibu Mertua
7 Bab.7 Meminta pendapat
8 Bab.8 Memilih pergi
9 Bab.9 Zayn Arrasyid
10 Bab 10. Menata hati
11 Bab.11 Sidang pertama
12 Bab.12 Derry Bimbang
13 Bab.13 Membujuk Si kembar
14 14. Tak ingin disalahkan
15 15. Hasutan Renata
16 16.Mencari bukti
17 17. Bertemu mertua dan Renata
18 Bab.18 Prasangka
19 Bab.19 Kemarahan Dery
20 Bab.20 Sidang kedua
21 Bab.21 Kita sudah berpisah
22 Bab.22 Sedikit tentang Raka
23 Bab.23 Siapa yang egois
24 Bab.24 Kedatangan bos baru
25 Bab.25 Permintaan Renata
26 Bab.26 Intropeksi diri sendiri
27 Bab.27 Bertemu Zayn
28 Bab.28 Bertemu mantan lagi
29 Bab.29 Fakta baru tentang Renata
30 Bab.30 Rencana Mondok
31 Bab.31 Bertemu Putra
32 Bab.32 Sakit hatinya seorang anak
33 Bab.33 Alin kecewa
34 Bab.34 Niat Dery
35 Bab.35 Kedatangan Dery
36 Bab.36 Kesialan Pertama
37 Bab.37 Gara-gara Abian
38 Bab.38 kerja sama Raka dan Zayn
39 Bab.39 Ibu Dery sakit
40 Bab.40 Renata ketahuan
41 Bab.41 Pinangan Zayn
42 Bab. 42 membujuk ALIN
43 Bab 43. Tidak ingin kembali
44 Bab.44 Mengunjungi mantan mertua
45 Bab.45 Tak tahu malu
46 Bab.46 Semakin menjadi
47 Bab.47 Fakta yang mencengangkan dibalik duka
48 Bab.48 Dery cemburu
49 Bab.49 Pertanyaan aneh Putra
50 Bab.50 Menerima Pinangan Zayn
51 Bab.51 Perkenalan keluarga
52 Bab.52 Persiapan pernikahan
53 Bab 53. Bertemu mantan istri calon suami
54 Bab.54 Raisa menemui Bu Hasna
55 Bab.55 Perasaan Putra
56 Bab.56 Pernikahan
57 Bab.57 Dery membuat ulah
58 Bab. 58 Luapan hati seorang anak
59 Bab.59 Malam pengantin
60 Bab.60 Hari pertama menjadi Nyonya Arrasyid
61 Bab.61 Dery bertemu Ali
62 Bab 62. Raisa menggila
63 Bab.63 Tidak mungkin!
64 Bab.64 Dery positif HIV
65 Bab.65 Alin hamil
66 Bab.66 Fakta yang sebenarnya
67 Bab.67 Bertemu Pemuda bernama Ali
68 Bab.68 Siapa yang salah?
69 Bab.69 Ali mengunjungi Dery
70 Bab.70 Ali memberi tahu Alin
71 Bab 71. Kedatangan Raisa
72 Bab.72 Kemarahan Alin
73 Bab.73 Apakah karma?
74 Bab.74 Dery meninggal
75 Bab.75 Renata datang ke makam Dery
76 Bab.76 Nasab Ali
77 Bab.77 POV Renata
78 Bab.78 POV Renata 2
79 Bab.79 Melamar Rara
80 Bab.80 Bu Laras snewan
81 Bab.81 Pernikahan Putra dan Hana
82 Bab.82 Alin melahirkan
83 Bab.83 Terbongkar nya masa lalu Hana
84 Bab.84 Hana mengelak
85 Bab.85 Makin menjadi
86 Bab.86 Teror Hana dan Bu Laras
87 Bab.87 Membereskan tikus-tikus kecil
88 pengumuman!
89 Bab.88 Bu Laras ditangkap
90 Bab.89 pertengkaran Putra dan Rubina
91 Bab.90 Renata tak tahu malu
92 Bab.91 Sudah cukup Bu!
93 Bab 92. Ali muak!
94 Bab 93. Renata kritis
95 Bab 94 Bu Laras tak terima
96 Bab 95 Akhir Bu Laras
97 Bab.96 Kenapa Renata?
98 Bab.97 Renata berpulang
99 Bab.98 Cerita Putra Dan Rubina
100 Bab 99. Rubina dan Putra (2)
101 Bab.100 Aku ingin mengenal mu lebih dalam
102 Bab 101. Pernikahan Putra dan Rubina
103 bab 102. Ulet bulu datang
104 103. Alin kesal
105 104. Dilema orangtua Utari
106 105-Bukan ranah saya untuk menjawab
107 106. Menjemput Bahagia (END)
Episodes

Updated 107 Episodes

1
Perubahan Mas Dery
2
Bab.2 Sedikit Petunjuk
3
Bab.3 Mencari Bukti
4
Bab.4 Kenyataan yang pahit
5
Bab.5 Alin Pergi
6
Bab.6 Kedatangan Ibu Mertua
7
Bab.7 Meminta pendapat
8
Bab.8 Memilih pergi
9
Bab.9 Zayn Arrasyid
10
Bab 10. Menata hati
11
Bab.11 Sidang pertama
12
Bab.12 Derry Bimbang
13
Bab.13 Membujuk Si kembar
14
14. Tak ingin disalahkan
15
15. Hasutan Renata
16
16.Mencari bukti
17
17. Bertemu mertua dan Renata
18
Bab.18 Prasangka
19
Bab.19 Kemarahan Dery
20
Bab.20 Sidang kedua
21
Bab.21 Kita sudah berpisah
22
Bab.22 Sedikit tentang Raka
23
Bab.23 Siapa yang egois
24
Bab.24 Kedatangan bos baru
25
Bab.25 Permintaan Renata
26
Bab.26 Intropeksi diri sendiri
27
Bab.27 Bertemu Zayn
28
Bab.28 Bertemu mantan lagi
29
Bab.29 Fakta baru tentang Renata
30
Bab.30 Rencana Mondok
31
Bab.31 Bertemu Putra
32
Bab.32 Sakit hatinya seorang anak
33
Bab.33 Alin kecewa
34
Bab.34 Niat Dery
35
Bab.35 Kedatangan Dery
36
Bab.36 Kesialan Pertama
37
Bab.37 Gara-gara Abian
38
Bab.38 kerja sama Raka dan Zayn
39
Bab.39 Ibu Dery sakit
40
Bab.40 Renata ketahuan
41
Bab.41 Pinangan Zayn
42
Bab. 42 membujuk ALIN
43
Bab 43. Tidak ingin kembali
44
Bab.44 Mengunjungi mantan mertua
45
Bab.45 Tak tahu malu
46
Bab.46 Semakin menjadi
47
Bab.47 Fakta yang mencengangkan dibalik duka
48
Bab.48 Dery cemburu
49
Bab.49 Pertanyaan aneh Putra
50
Bab.50 Menerima Pinangan Zayn
51
Bab.51 Perkenalan keluarga
52
Bab.52 Persiapan pernikahan
53
Bab 53. Bertemu mantan istri calon suami
54
Bab.54 Raisa menemui Bu Hasna
55
Bab.55 Perasaan Putra
56
Bab.56 Pernikahan
57
Bab.57 Dery membuat ulah
58
Bab. 58 Luapan hati seorang anak
59
Bab.59 Malam pengantin
60
Bab.60 Hari pertama menjadi Nyonya Arrasyid
61
Bab.61 Dery bertemu Ali
62
Bab 62. Raisa menggila
63
Bab.63 Tidak mungkin!
64
Bab.64 Dery positif HIV
65
Bab.65 Alin hamil
66
Bab.66 Fakta yang sebenarnya
67
Bab.67 Bertemu Pemuda bernama Ali
68
Bab.68 Siapa yang salah?
69
Bab.69 Ali mengunjungi Dery
70
Bab.70 Ali memberi tahu Alin
71
Bab 71. Kedatangan Raisa
72
Bab.72 Kemarahan Alin
73
Bab.73 Apakah karma?
74
Bab.74 Dery meninggal
75
Bab.75 Renata datang ke makam Dery
76
Bab.76 Nasab Ali
77
Bab.77 POV Renata
78
Bab.78 POV Renata 2
79
Bab.79 Melamar Rara
80
Bab.80 Bu Laras snewan
81
Bab.81 Pernikahan Putra dan Hana
82
Bab.82 Alin melahirkan
83
Bab.83 Terbongkar nya masa lalu Hana
84
Bab.84 Hana mengelak
85
Bab.85 Makin menjadi
86
Bab.86 Teror Hana dan Bu Laras
87
Bab.87 Membereskan tikus-tikus kecil
88
pengumuman!
89
Bab.88 Bu Laras ditangkap
90
Bab.89 pertengkaran Putra dan Rubina
91
Bab.90 Renata tak tahu malu
92
Bab.91 Sudah cukup Bu!
93
Bab 92. Ali muak!
94
Bab 93. Renata kritis
95
Bab 94 Bu Laras tak terima
96
Bab 95 Akhir Bu Laras
97
Bab.96 Kenapa Renata?
98
Bab.97 Renata berpulang
99
Bab.98 Cerita Putra Dan Rubina
100
Bab 99. Rubina dan Putra (2)
101
Bab.100 Aku ingin mengenal mu lebih dalam
102
Bab 101. Pernikahan Putra dan Rubina
103
bab 102. Ulet bulu datang
104
103. Alin kesal
105
104. Dilema orangtua Utari
106
105-Bukan ranah saya untuk menjawab
107
106. Menjemput Bahagia (END)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!