17. Bertemu mertua dan Renata

“Hah! Kau tidak merubah kepemilikan nya? Tapi kan orang tua mu sudah meninggal Lin, mana bisa begitu! Tetap kau yang akan jadi ahli warisnya kan?”

“Memang aku yang jadi ahli waris nya mas, tapi apa kau lupa kalau aku juga masih punya mas Raka? Dia saudara kandungku satu-satunya. Dan lagi.. jika nama itu tetap nama orang tua ku, kau tidak bisa menuntutnya menjadi harta Gono gini, sebaliknya.. aku yang bisa menuntut harta Gono gini dari harta yang sudah kau hasil Jan sejak kau menikahi aku!” ucap Alin dengan tenang, Dery terlihat pias, niat hati ingin menakut-nakuti Alin agar ia mau kembali padanya, justru dirinya lah yang dibuat panas dingin.

Sebenarnya dalam hati Dery, tak ada niat untuk mengusik harta kepemilikan orang tua Alin, hanya saja hasutan Renata sudah masuk kedalam pikirannya. Ia tak bisa membiarkan Alin pergi dan menceraikan nya, sebab orang akan mencapnya buruk.

Sebagai direktur keuangan tentu itu bukan hal yang baik kan? Ia berniat hanya tetap menyembunyikan Renata, tapi seperti nya Alin tidak setuju.

Dery masih diam membeku ditempat. Ia bingung harus berbuat apa lagi.

“Keluar mas dari sini! Tunggu sidang kedua kita,” ucap Alin memaksa. Ia tak mau berdebat lebih lama lagi.

“Alin.. apa sungguh tidak ada harapan untuk hubungan kita lagi?” tanya Dery mengiba, sorot mata nya tajam menembus relung hati Alin. Sebagai wanita yang sudah menikah selama 15 tahun, tentu Alin masih sangat mencintai Dery, meskipun ternyata laki-laki yang begitu ia cintai sudah berani bermain api dibelakang nya.

“Apa kau bisa menceraikan Renata?”

“Mana mungk_”

“Kalau begitu tidak ada lagi yang bisa membuatku bertahan mas! Pergilah dari sini!” usir Alin, ia lalu membalik badan membelakangi Dery. Hatinya sakit, setangguh-tangguhnya sebagai wanita, ia tetap lah seorang wanita.

Dery memandang lekat wanita dengan jilbab panjang nya itu, entah sejak kapan ia sudah tidak lagi memperhatikan wajah teduh istrinya. Ia tak pernah komplain dengan apa yang Alin pakai, hingga kini wanita yang sudah 15 tahun lalu ia nikahi itu bertambah baik, pakaian nya tertutup seperti keinginan nya dulu, hanya saja Alin tak mengenakan cadar.

Dery perlahan mendekat ke arah Alin, entah suara dari mana yang menyerukan kalau dia sangat ingin memeluk tubuh mungil istrinya. Alin termasuk wanita yang memiliki tubuh mungil dan langsing, jadi dengan usia yang sudah menginjak 36 tahun, dia masih terlihat cantik dan segar, seperti umur 29 tahun jika orang tak melihat KTP nya .

Greep

Alin agak terkejut dengan reaksi spontan dari laki-laki yang masih sah menjadi suaminya itu.

“Apa-apaan kamu mas!” sentak Alin menolak, tapi tenaga Dery jauh lebih besar daripada dia yang bertubuh mungil. Bahkan tinggi kedua putra kembar nya saja sudah melebihi dirinya.

“Sebentar saja Lin.. sebentar saja, anggap ini yang terakhir untukku!” jawab Dery.

Alin semakin tak kuat menahan air mata nya, hal begitu sangat ia rindukan selama ini, ‘Kenapa kau begini disaat aku sudah yakin untuk melepaskan kamu mas!’ lirih Alin dalam hati. Hatinya bergejolak, antara cinta dan benci sangat tipis sekali perbedaan nya.

“Cukup mas, lepas kan aku,” Alin menyentak kasar dengan sisa tenaga yang ia punya, tak ingin larut dalam keadaan. Hatinya akan goyah jika sudah begini.

Dengan berat hati Dery melepaskan pelukan nya pada Alin. Perlahan Dery mundur dan hilang dari pandangan Alin.

*

*

Pukul 4 sore , ba‘da ashar, Alin pergi menjemput kedua putra nya, setelah nya Rafa mengajak Alin untuk membeli buku di Gramedia terdekat, Alin menuruti mereka untuk pergi ke mall terdekat sini.

Saat mereka sampai disana, tanpa sengaja Alin melihat Ibu mertua nya dan Renata serta satu anak perempuan sedang asyik bermain di Timezone.

“Ummi, itu nenek kan?” tanya Rafi, rupanya dia juga melihat nenek nya berada disana. Rafa juga mengikuti arah tunjuk Rafi.

“Iya itu nenek, kalian mau sapa atau...”

“Enggak mi, nenek udah sama anak perempuan itu! Jangan kita ganggu!” jawab Rafa dengan nada yang cukup dingin.

“Ya sudah.. udah dapat kan buku nya, kita pulang ya?” ajak Alin, ia berbuat begitu agar perhatian anak-anak nya teralihkan dari sang nenek yang sedang menikmati waktu dengan sang cucu sambung.

Saat mereka berjalan hendak ke kasir, tiba-tiba... Rafa menabrak seseorang, hingga buku yang ia beli jatuh berserakan ke lantai.

“Haduh maaf ya jagoan, om tidak lihat tadi!” ucap laki-laki bertubuh tegap tersebut.

“Iya gak apa-apa om, saya juga salah karena gak fokus lihat jalanan tadi!” jawab Rafa dengan nyengir kuda saja. Laki-laki itu mengusap lembut kepala Rafa.

“Kamu gak apa-apa sayang?” tanya Alin yang agak kaget melihat anak nya agak terpental ditabrak seseorang.

“Gak apa-apa Ummi, salah Rafa juga kok, mata Rafa gak fokus tadi,” jawab nya , buku yang semula jatuh kini sudah dibereskan oleh Rafi.

“Maaf ya mas.. anak saya gak sengaja!” ucap Alin ,dia memandang laki-laki itu sekilas lalu..

“Loh, mas kan yang..”

“Ralin? Ini.. anak-anak kamu?” tanya si pria tadi,

“Iya mereka anak-anak saya,”

“Kalau kamu lupa nama saya, biar saya ingatkan lagi, saya Zayn, Zayn Arrasyid,”

“Iya maaf saya memang lupa,” jawab Alin.

“Santai aja.. gak masalah kok.. oh ya jagoan, kenalan sama om ya.. nama om, Zayn.. teman nya mama kamu, dan om Raka!”

“Om kenal juga sama om Raka?” tanya Rafi antusias.

“Iya kenal banget lah, kan temen!” jawab Zayn.

“Sama ummi juga?”

“Eeh manggilnya ummi ya.. om kira mama.. Kalau sama ummi kalian, ya kenal cuma..”

“Alin!” sentak seseorang dari ujung sana. Alin paham betul itu suara siapa.

“Ibu?”  ucap Alin membuat sikembar dan Zayn menoleh bersamaan. Nampak ibu mertua Alin dan Renata serta Nimas jalan mendekat ke arah mereka berempat.

“Kamu selingkuh ya? Makanya berani gugat cerai Dery!” tanya Bu Saudah dengan kilatan benci diwajah nya, wajah yang biasanya selalu manis dan tersenyum hangat pada Alin, kini malah berbalik menjadi ketus dan arogan.

“Astaghfirullahal‘adzim bu.. jangan seudzon, nanti jatuhnya Fitnah! Karena Aku tidak seperti itu,” jawab Alin masih dengan mode tenang, meski ia merasa malu dengan hakim yang menangani perceraian nya. Ia juga tak mungkin bilang jika laki-laki ini adalah hakim dipersidangan nya kemarin.

“Ya terus ini apa dong? Lin.. kamu sadar diri dong, kamu itu udah tua, anak-anak kamu juga udah pada gede, gak malu apa jumpa selingkuhan di tempat rame kayak gini? Kamu gak inget kalau kamu udah punya suami?”

Nampak Renata menyunggingkan bibir nya.

Terpopuler

Comments

Nabila hasir

Nabila hasir

kk author critamu ini bikin gemes gedek dreget bacanya.tapi kepo kalau dak di lanjutin baca😛😛
gemes pengen banteng hp tapi masih mikir.heheheheheh

2024-04-06

0

Hernawati Husnul Khotimah

Hernawati Husnul Khotimah

memutar balikan fakta,, ibunya dery sama alin,

2024-02-20

0

Budi Paryanti

Budi Paryanti

ibu mertua yg setali toga uang sama anak laki" xa, antesan dery unua sifat buruk ternyata di wariskan oleh ibu xa yg punya mulut tapi g punya bandrol .... ish ish ish kasian banget seh 1 keturunan model xa kaya gitu......dagh pas lah lin kalau km menggugat cerai dery......

2024-02-12

2

lihat semua
Episodes
1 Perubahan Mas Dery
2 Bab.2 Sedikit Petunjuk
3 Bab.3 Mencari Bukti
4 Bab.4 Kenyataan yang pahit
5 Bab.5 Alin Pergi
6 Bab.6 Kedatangan Ibu Mertua
7 Bab.7 Meminta pendapat
8 Bab.8 Memilih pergi
9 Bab.9 Zayn Arrasyid
10 Bab 10. Menata hati
11 Bab.11 Sidang pertama
12 Bab.12 Derry Bimbang
13 Bab.13 Membujuk Si kembar
14 14. Tak ingin disalahkan
15 15. Hasutan Renata
16 16.Mencari bukti
17 17. Bertemu mertua dan Renata
18 Bab.18 Prasangka
19 Bab.19 Kemarahan Dery
20 Bab.20 Sidang kedua
21 Bab.21 Kita sudah berpisah
22 Bab.22 Sedikit tentang Raka
23 Bab.23 Siapa yang egois
24 Bab.24 Kedatangan bos baru
25 Bab.25 Permintaan Renata
26 Bab.26 Intropeksi diri sendiri
27 Bab.27 Bertemu Zayn
28 Bab.28 Bertemu mantan lagi
29 Bab.29 Fakta baru tentang Renata
30 Bab.30 Rencana Mondok
31 Bab.31 Bertemu Putra
32 Bab.32 Sakit hatinya seorang anak
33 Bab.33 Alin kecewa
34 Bab.34 Niat Dery
35 Bab.35 Kedatangan Dery
36 Bab.36 Kesialan Pertama
37 Bab.37 Gara-gara Abian
38 Bab.38 kerja sama Raka dan Zayn
39 Bab.39 Ibu Dery sakit
40 Bab.40 Renata ketahuan
41 Bab.41 Pinangan Zayn
42 Bab. 42 membujuk ALIN
43 Bab 43. Tidak ingin kembali
44 Bab.44 Mengunjungi mantan mertua
45 Bab.45 Tak tahu malu
46 Bab.46 Semakin menjadi
47 Bab.47 Fakta yang mencengangkan dibalik duka
48 Bab.48 Dery cemburu
49 Bab.49 Pertanyaan aneh Putra
50 Bab.50 Menerima Pinangan Zayn
51 Bab.51 Perkenalan keluarga
52 Bab.52 Persiapan pernikahan
53 Bab 53. Bertemu mantan istri calon suami
54 Bab.54 Raisa menemui Bu Hasna
55 Bab.55 Perasaan Putra
56 Bab.56 Pernikahan
57 Bab.57 Dery membuat ulah
58 Bab. 58 Luapan hati seorang anak
59 Bab.59 Malam pengantin
60 Bab.60 Hari pertama menjadi Nyonya Arrasyid
61 Bab.61 Dery bertemu Ali
62 Bab 62. Raisa menggila
63 Bab.63 Tidak mungkin!
64 Bab.64 Dery positif HIV
65 Bab.65 Alin hamil
66 Bab.66 Fakta yang sebenarnya
67 Bab.67 Bertemu Pemuda bernama Ali
68 Bab.68 Siapa yang salah?
69 Bab.69 Ali mengunjungi Dery
70 Bab.70 Ali memberi tahu Alin
71 Bab 71. Kedatangan Raisa
72 Bab.72 Kemarahan Alin
73 Bab.73 Apakah karma?
74 Bab.74 Dery meninggal
75 Bab.75 Renata datang ke makam Dery
76 Bab.76 Nasab Ali
77 Bab.77 POV Renata
78 Bab.78 POV Renata 2
79 Bab.79 Melamar Rara
80 Bab.80 Bu Laras snewan
81 Bab.81 Pernikahan Putra dan Hana
82 Bab.82 Alin melahirkan
83 Bab.83 Terbongkar nya masa lalu Hana
84 Bab.84 Hana mengelak
85 Bab.85 Makin menjadi
86 Bab.86 Teror Hana dan Bu Laras
87 Bab.87 Membereskan tikus-tikus kecil
88 pengumuman!
89 Bab.88 Bu Laras ditangkap
90 Bab.89 pertengkaran Putra dan Rubina
91 Bab.90 Renata tak tahu malu
92 Bab.91 Sudah cukup Bu!
93 Bab 92. Ali muak!
94 Bab 93. Renata kritis
95 Bab 94 Bu Laras tak terima
96 Bab 95 Akhir Bu Laras
97 Bab.96 Kenapa Renata?
98 Bab.97 Renata berpulang
99 Bab.98 Cerita Putra Dan Rubina
100 Bab 99. Rubina dan Putra (2)
101 Bab.100 Aku ingin mengenal mu lebih dalam
102 Bab 101. Pernikahan Putra dan Rubina
103 bab 102. Ulet bulu datang
104 103. Alin kesal
105 104. Dilema orangtua Utari
106 105-Bukan ranah saya untuk menjawab
107 106. Menjemput Bahagia (END)
Episodes

Updated 107 Episodes

1
Perubahan Mas Dery
2
Bab.2 Sedikit Petunjuk
3
Bab.3 Mencari Bukti
4
Bab.4 Kenyataan yang pahit
5
Bab.5 Alin Pergi
6
Bab.6 Kedatangan Ibu Mertua
7
Bab.7 Meminta pendapat
8
Bab.8 Memilih pergi
9
Bab.9 Zayn Arrasyid
10
Bab 10. Menata hati
11
Bab.11 Sidang pertama
12
Bab.12 Derry Bimbang
13
Bab.13 Membujuk Si kembar
14
14. Tak ingin disalahkan
15
15. Hasutan Renata
16
16.Mencari bukti
17
17. Bertemu mertua dan Renata
18
Bab.18 Prasangka
19
Bab.19 Kemarahan Dery
20
Bab.20 Sidang kedua
21
Bab.21 Kita sudah berpisah
22
Bab.22 Sedikit tentang Raka
23
Bab.23 Siapa yang egois
24
Bab.24 Kedatangan bos baru
25
Bab.25 Permintaan Renata
26
Bab.26 Intropeksi diri sendiri
27
Bab.27 Bertemu Zayn
28
Bab.28 Bertemu mantan lagi
29
Bab.29 Fakta baru tentang Renata
30
Bab.30 Rencana Mondok
31
Bab.31 Bertemu Putra
32
Bab.32 Sakit hatinya seorang anak
33
Bab.33 Alin kecewa
34
Bab.34 Niat Dery
35
Bab.35 Kedatangan Dery
36
Bab.36 Kesialan Pertama
37
Bab.37 Gara-gara Abian
38
Bab.38 kerja sama Raka dan Zayn
39
Bab.39 Ibu Dery sakit
40
Bab.40 Renata ketahuan
41
Bab.41 Pinangan Zayn
42
Bab. 42 membujuk ALIN
43
Bab 43. Tidak ingin kembali
44
Bab.44 Mengunjungi mantan mertua
45
Bab.45 Tak tahu malu
46
Bab.46 Semakin menjadi
47
Bab.47 Fakta yang mencengangkan dibalik duka
48
Bab.48 Dery cemburu
49
Bab.49 Pertanyaan aneh Putra
50
Bab.50 Menerima Pinangan Zayn
51
Bab.51 Perkenalan keluarga
52
Bab.52 Persiapan pernikahan
53
Bab 53. Bertemu mantan istri calon suami
54
Bab.54 Raisa menemui Bu Hasna
55
Bab.55 Perasaan Putra
56
Bab.56 Pernikahan
57
Bab.57 Dery membuat ulah
58
Bab. 58 Luapan hati seorang anak
59
Bab.59 Malam pengantin
60
Bab.60 Hari pertama menjadi Nyonya Arrasyid
61
Bab.61 Dery bertemu Ali
62
Bab 62. Raisa menggila
63
Bab.63 Tidak mungkin!
64
Bab.64 Dery positif HIV
65
Bab.65 Alin hamil
66
Bab.66 Fakta yang sebenarnya
67
Bab.67 Bertemu Pemuda bernama Ali
68
Bab.68 Siapa yang salah?
69
Bab.69 Ali mengunjungi Dery
70
Bab.70 Ali memberi tahu Alin
71
Bab 71. Kedatangan Raisa
72
Bab.72 Kemarahan Alin
73
Bab.73 Apakah karma?
74
Bab.74 Dery meninggal
75
Bab.75 Renata datang ke makam Dery
76
Bab.76 Nasab Ali
77
Bab.77 POV Renata
78
Bab.78 POV Renata 2
79
Bab.79 Melamar Rara
80
Bab.80 Bu Laras snewan
81
Bab.81 Pernikahan Putra dan Hana
82
Bab.82 Alin melahirkan
83
Bab.83 Terbongkar nya masa lalu Hana
84
Bab.84 Hana mengelak
85
Bab.85 Makin menjadi
86
Bab.86 Teror Hana dan Bu Laras
87
Bab.87 Membereskan tikus-tikus kecil
88
pengumuman!
89
Bab.88 Bu Laras ditangkap
90
Bab.89 pertengkaran Putra dan Rubina
91
Bab.90 Renata tak tahu malu
92
Bab.91 Sudah cukup Bu!
93
Bab 92. Ali muak!
94
Bab 93. Renata kritis
95
Bab 94 Bu Laras tak terima
96
Bab 95 Akhir Bu Laras
97
Bab.96 Kenapa Renata?
98
Bab.97 Renata berpulang
99
Bab.98 Cerita Putra Dan Rubina
100
Bab 99. Rubina dan Putra (2)
101
Bab.100 Aku ingin mengenal mu lebih dalam
102
Bab 101. Pernikahan Putra dan Rubina
103
bab 102. Ulet bulu datang
104
103. Alin kesal
105
104. Dilema orangtua Utari
106
105-Bukan ranah saya untuk menjawab
107
106. Menjemput Bahagia (END)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!